Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cahaya merupakan faktor yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan untuk proses
fotosintesis. Untuk memperoleh cahaya, tumbuhan harus berusaha agar daun
sebagai organ penangkap/reseptor cahaya dapat menangkap cahaya matahari
sebanyak mungkin. Buat teman2x yang pinjam laporan ini tolong jangan asal
contek, anggaplah laporan ini sebagai contoh saja :) ok!
ttd: susilo 99
Untuk itu, secara alami bagian tanaman akan tumbuh sesuai arah
datangnya cahaya. Peristiwa ini biasa disebut dengan fototropisme. Fenomena ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tersedianya hormon auksin, sukrosa
dan lain-lain.

B. Permasalahan
Pergerakan tumbuhan(tropisme) dilakukan karena adanya berbagai faktor,
antara lain karena adanya kebutuhan nutrisi yang memaksa tanaman untuk
memodifikasi organ-organnya sehingga penyerapan nutrisi menjadi lebih mudah
dilaksanakan. Salah satunya adalah fenomena Fototropisme, dimana tanaman
akan tumbuh terpengaruh oleh arah datangnya cahaya matahari.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengamati pengaruh cahaya terhadap
arah pertumbuhan kecambah pada Vigna sinensis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kebanyakan tanaman tidak bergerak secara bebas di alam. Untuk itu,


pergerakan organ tanaman di lingkungan sangat penting untuk tujuan tertentu.
Jika pergerakan tersebut berhubungan dengan faktor luar sebagai penyebabnya
maka disebut tropisme. Dalam fototropisme, cahaya menentukan arah pergerakan
tanaman (Mohr and Schopter 1994).
Kepekaan fototropikterletak pada ujung koleoptil. Perlengkungan ke arah cahaya
dimulai di ujung dan berangsur-angsur bergerak menuruni koleoptil, saat
rangsangan disebarkan dari Buat teman2x yang pinjam laporan ini tolong jangan
asal contek, anggaplah laporan ini sebagai contoh saja :) ok!
ttd: susilo 99
ujung jaringan di bawahnya. Namun, jika digunakan tingkat cahaya yang
lebih tinggi, pembengkokan dimulai sermpak di seluruh panjang koleoptil. cahaya
memiliki dua efek pada fototropisme yaitu pertama cahaya bekerja sebagai
pemicu terjadinya respon pembengkokan, yang kedua cahaya mengurangi
kepekaan organ terhadap cahaya berikutnya. Cahaya yang diberikan terhadap
tumbuhan akan menimbulkan respon pada tumbuhan. Respon ini tergantung pada
intensitas, panjang gelombang, dan lama penyinaran (Noggle & Fritz, 1979).
Pada awalnya auksin merupakan bahan tak dikenal yang mungkin dapat
menyebabkan pembelokan dari koleoptil Buat teman2x yang pinjam laporan ini
tolong jangan asal contek, anggaplah laporan ini sebagai contoh saja :) ok!
ttd: susilo 99
yang terkena cahaya. Fenomena pembelokan ini disebut dengan
fototropisme (Salisbury and Ross, 1995).
Peranan atau pengaruh cahaya merah pada tanaman antara lain adalah
mengubah komposisi pigmen aktif atau tersembunyi, ini tentu saja mengawali
perubahan protoklorofil dalam koleoptil daun primer, cahaya merah mengubah
distribusi pertumbuhan di dalam koleoptil, mempengaruhi tingkat konsntrasi
auksin, mempengaruhi kepekaan sel terhadap auksin, mempengaruhi berbagai
macam efek tambahan yang diperantarai melalui fitokrom (Wilkins, 1989).
Perkecambahan pada tanaman sangat dipengaruhoi oleh faktor luar dan
faktor dalam, yang luar misalnya cahaya. Pengaruh cahaya terhadap
perkecambahan biji merupakan suatu reaksi kimi yang dipengaruhi cahaya
(photochemical reaction), berlangsung sekali, hanya dalam beberapa detok sampai
beberapa menit, dan bolak-balik antara perangsangan dan penghambatan, oleh
sinar merah dan sinar infra merah :
Red Infrared
Perangsangan penghambat
Perkecambahan perkecambahan
6500A0 7300 A0
(Kamil, 1982).

BBAB III
METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
Pada penelitian ini menggunakan alat sebagai berikut:
1. Pot
2. Penggaris untuk mengukur panjang kecambah
3. Kotak, sebagai wadah /menutupi kecambah
4. Plastik filter
Sedangkan bahan yang digunakan adalah tanaman Vigna sinensis yang
berumur 4 hari
B. Cara Kerja
Untuk melaksanakan penelitian tentang fototropisme kali ini langkah kerja
yang dilakukan adalah:
1. Menyiapkan pot sebanyak 3 buah yang berisi tanaman Vigna
sinensis yang berumur 4 hari.
2. Menyiapkan kotak yang berukuran 40x30x30 cm. Salah satu sisi
kotak tersebut diberi 3 buah lubang dan dilapisi dengan plastik
filter yang berwarna merah, biru dan tidak berwarna.
3. Tiap-tiap pot yang berisi tanaman diletakkan dalam kotak sejajar
dengan lubang yang telah diberi filter tersebut.
4. Setelah 48 jam, diamati arah pertumbuhan dan keadaan tanaman
5. Hasil yang diperoleh dibandingkan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dari tiga buah kotak yang berlubang dan mempunyai warna yang berbeda-
beda yang didalamnya terdapat tanaman Vigna sinensis, diperoleh hasil sebagai
berikut. :

Filter merah Filter biru Filter transparan


Pertumbuhan batang paling pertumbuhan batang pertumbuhan batang
Cepat, semua tanaman ber- paling lambat, sebagi- agak cepat, sebagian
daun an tanaman belum ber- besar tanaman sudah
daun berdaun
B. Pembahasan
Cahaya merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari
siklus hidup suatu jenis tanaman. Fungsinya bagi kelangsungan hidup suatu
tanaman sangat vital. Oleh karena itu tumbuhan secara alami akan berusaha
mencari cahaya tersebut untuk memenuhi kebutuhannya. Fenomena ini biasa
disebut dengan fototropisme, dimana arah pertumbuhan dari suatu tanaman akan
dipengaruhi oleh sudut atau arah datangnya sumber cahaya terutama cahaya
matahari.
Dari penelitian ini terlihat bahwa secara Buat teman2x yang pinjam laporan ini
tolong jangan asal contek, anggaplah laporan ini sebagai contoh saja :) ok!
ttd: susilo 99
umum, arah pertumbuhan tanaman Vigna sinensis cenderung menuju arah
datangnya cahaya. Hal ini terlihat dari arah batang dari tanaman yang
condong ke arah lobang yang sengaja dibuat dimana cahaya matahari dapat
masuk. Hal ini terjadi karena di dalam kotak, tidak terdapat cahaya
matahari, sedangkan tanaman memerlukan cahaya dalam jumlah yang
cukup untuk melangsungkan fotosintesis. Cahaya yang masuk ke dalam
kotak hanya berasal dari sebuah lobang kecil. Oleh karena itu, tanaman
tersebut harus berusaha agar mendapat cahaya yang cukup.
Konsekuensinya, batang tanaman harus condong ke Buat teman2x yang
pinjam laporan ini tolong jangan asal contek, anggaplah laporan ini sebagai
contoh saja :) ok!
ttd: susilo 99
arah datangnya cahaya tesebut untuk menangkap cahaya matahari yang
lebih banyak.
Fototropisme ini dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain adanya
hormon auksin pada tanaman yang sedang tumbuh. Adanya hormon auksin akan
mempengaruhi pertumbuhan akar, batang dan daun pada tanaman. Tetapi kerja
hormon ini antagonis dengan adanya cahaya matahari. Oleh karena itu, bagian
tanaman yang lebih banyak terkena cahaya maka hormon auksin pada bagian
tanaman tersebut lebih sedikit. Mungkin inilah faktor utama untuk menjawab
fenomena fototropisme ini.
Pada tanaman mempunyai suatu alat untuk mengatur panjang gelombang
cahaya yang akan digunakan untuk metabolisme yang dinamakan fotoreseptor.
Cahaya matahari sendiri, berdasarkan panjang gelombangnya dibagi menjadi 3
yaitu long wave(>700 nm), visible light(400-760 nm) dan short wave(<400 nm).
Tidak semua gelombang ini diserap dan digunakan oleh tanaman. Adanya
fotoreseptor pada organ fotosintesis tanaman sangat membantu tanaman dalam
menyerap cahaya yang diperlukan. Cahaya yang termasuk gelombang pendek
memiliki energi yang sangat besar. Energi ini dapat merusak organ fotisintesis
pada tumbuhan. Oleh karena itu, tanaman juga akan merespon terhadap variasi
panjang gelombang cahaya yang mengenainya.
Pemberian warna pada lobang masuknya cahaya pada kotak tersebut
bertujuan untuk mengetahui apakah spektrum warna cahaya yang mengenai
tanaman berpengaruh terhadap morfologi tanaman tersebut. Ternyata,
meski tidak terlalu besar, perbedaan spektrum cahaya yang mengenai
tanaman tersebut berpengaruh terhadap morfologi tanaman tersebut. Hal
ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan warna daun dari ketiga
perlakuan meski perbedaan itu tidak terlalu mencolok. Hal ini disebabkan
oleh karena Buat teman2x yang pinjam laporan ini tolong jangan asal contek,
anggaplah laporan ini sebagai contoh saja :) ok!
ttd: susilo 99
cahaya memiliki spektrum warna yang berbeda-beda baik panjang
gelombang maupun energinya. Oleh karena itu, berbeda warna maka berbeda
panjang gelombang, berbeda energi dan akibatnya berbeda pula tanggapan
tanaman terhadap warna-warna tersebut.
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman tergantung pada lama
penyinaran, panjang gelombang, dan intensitas. Cahaya merah memiliki panjang
gelombang 650 nm sedangkan cahaya biru memiliki panjang gelombang 400 nm.
Pada kotak yang dilapisi dengan filter merah, pertumbuhan paling baik
daripada dua tanaman lain. Batang tumbuh lebih panjang dan semua tanaman
berdaun. Terlihat pula arah pembelokan batang tanaman mencolok sekali. cahaya
merah ini mengaktifkan fitokrom yang akan merangsang perkecambahn, juga
mengaktifkan auksin sehingga terjadi dominasi apikal.
Pada warna biru pertumbuhannya lambat, dimana batangnya lebih pendek
dan sebagian tanaman belum berdaun, arah pertumbuhan batang lurus.
Cahaya biru selalu kurang efisien dari sudut energinya dalam fotosintesis
dibandingkan cahaya merah, karena setelah eksitasi cahaya dengan foton
biru elektron dalam klorofil selalu hancur dengan cepat dengan cara
pelepasan bahang ke tingkat energi yang lebih rendah (Salisbury & Ross,
1995). Mungkin karena itulah maka hasil pengamatan ini menunjukkan ada
tanaman yang belum juga berdaun dan batangnya lebih pendek dari yang
lainnya. Buat teman2x yang pinjam laporan ini tolong jangan asal contek,
anggaplah laporan ini sebagai contoh saja :) ok!
ttd: susilo 99

Untuk filter tak berwarna, pertumbuhan tanaman normal namun tidak


secepat pada perlakuan dengan filter merah, juga banyak yang sudah berdaun.
Cahaya putih ini merupakan kombinasi dari berbagai macam warna cahaya
dengan berbagai panjang gelombang pula, sehingga merupakan kombinasi dari
masing-masing pengaruh cahaya, yaitu yang menghambat dan merangsang
pertumbuhan.

BAB V
KESIMPULAN

Dari hasil percobaan ini dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa cahaya
dengan berbagai panjang gelombang yang berbeda-beda akan memberikan
pengaruh yang berbeda-beda pula. Rangsangan dari luar berupa cahaya akan
dimulai dari ujung tanaman. Cahaya yang efektif dalam merangsang pertumbuhan
tanaman adalah cahaya merah, sedangkan cahaya biru cenderung menghambat
pertumbuhan. Cahaya putih merupakan kombinasi dari warna-warna cahaya yang
memiliki panjang gelombang berbeda-beda, dan hasilnya merupakan kombinasi
pengaruh masing-masing cahaya(penghambat & perangsang), sehingga dapat
dikatakan seimbang atau merupakan pertumbuhan normal dimana di alam
biasanya cahaya yang diterima tanaman adalah cahaya putih tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Goldsworthy, P.R., and Fisher, N.M 1984. The Physiology of Tropical Fieldcrops.
2nd ed. John Wiley & Sons Ltd. New York. p.134-135
Kamil, J. 1982. Teknologi Benih. Penerbit Angkasa. Bandung. Hal. 125
Nogle, R.G. & G.J. Fritz. 1970. Introductory Plant Physiology. Prentice Hall of
India Private Limited. New Delhi. P. 512
Salisbury, F.B. and Ross, C.W. 1992. Plant Physiology. 4th Edition. Wadsworth
Publishing Company. Belmont. California. p. 75-78
Wilkins, M.B. 1969. The Physiology of Plant Growth and Development. Mc Graw
Publ. Co. Ltd. New Delhi. P. 307
Mohr, H. & Schopfer, P. 1995. Plant Physiology. Springer Verlag Berlin
Heidelberg. Toppan company. Singapore. P. 215

Anda mungkin juga menyukai