PENYUSUN :
di
HALAMAN PENGESAHAN
ii
Mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
di
Surabaya,
Mengetahui
Ketua Prodi Teknik Koordinator OJT
Perpipaan
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kuasa dan ijinnya laporan
pertanggung jawaban program on the job training ini dapat terselesaikan. Laporan ini
merupakan bentuk tanggung jawab mahasiswa terhadap perguruan tinggi maupun
perusahaan terkait pelaksanaan program on the job training sesuai dengan kurikulum
yang berlaku di perguruan tinggi. Diharapkan laporan ini dapat bermanfaat bagi
perguruan tinggi dan perusahaan khususnya serta masyarakat luas pada umumnya.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pihak direksi dan karyawan PT.
Pertamia (Persero) Terminal BBM Tuban atas kesempatan serta bimbingan pada saat
pelaksanaan program on the job training. Penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya,
mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
iv
DAFTAR ISI
1.2 Tujuan On The Job Training ................... Error! Bookmark not defined.
1.3 Permasalahan Khusus yang di Bahas ...... Error! Bookmark not defined.
2.2 Visi dan Misi Perusahaan ........................ Error! Bookmark not defined.
v
3.1.4 Plot Plan .............................................................................................. 19
LAMPIRAN
vi
Lampiran A
vii
BAB 1 PENDAHULUAN
8
Kegiatan On The Job Training secara khusus bagi mahasiswa D4
Teknik Perpipaan diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan teknologi perpipaan khususnya aplikasi pipa
dibidang material, stress analysys, atapun bidang quality control
1.2 Tujuan
1. Bagi industri :
a. Industri dapat melakukan sharing kepada mahasiswa terkait
perkembangan ilmu baru serta ilmu yang sering diaplikasikan di
lapangan.
b. Industri dapat memanfaatkan tenaga mahasiswa untuk melaksanakan
tugas operasional sesuai bidang keahlian.
2. Bagi PPNS :
a. Melalui kerjasama link & match terkait program OJT, pihak
perguruan tinggi dapat mengetahui kesesuaian kurikulum pendidikan
dengan aplikasi di dunia industri.
b. Pihak perguruan tinggi dapat mengetahui kualifikasi tenaga ahli
yang dibutuhkan oleh industri.
3. Bagi mahasiswa :
a. Mengetahui implementasi teori yang didapatkan dengan kesesuaian
di dunia kerja.
9
b. Sebagai tahap pembelajaran mahasiswa untuk penyelesaian masalah
yang terjadi di dunia industri terkait bidang keahlian sesuai disiplin
ilmu mahasiswa.
1. Kesesuaian PFD dan P&ID dengan kondisi lapangan pada jalur perpipaan
fame.
2. Analisa water hammer yang menyebabkan kerusakan pada check valve
pada jalur TPL Tuban Surabaya.
3. Analisa getaran yang menyebabkan pompa backloading tidak bekerja
sesuai spesifikasi.
10
2.1 Profil PT. PERTAMINA (Persero)
Pada tahun 2013, Pertamina menempati peringkat 122 dari 500 perusahaan
terbaik dunia versi Fortune Global.
11
2.2 Produk dan Pemasaran PT. Pertamina (Persero) TBBM Tuban
BioPertamax, Pertamax
Pertamax Plus, Pertamax Turbo, Pertalite
BioPremium, Premium,
Solar, Bio Solar, DEXlite, Pertamina DEX
2.2.1 Visi
2.2.1 Misi
Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara
terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat..
CLEAN (BERSIH)
Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak
menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas.
Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.
COMPETITIVE (KOMPETITIF)
Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong
pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan
menghargai kinerja.
CONFIDENT (PERCAYA DIRI)
Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam
reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa.
CUSTOMER FOCUS (FOKUS PADA PELANGGAN)
Berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen untuk
memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
COMMERCIAL (KOMERSIAL)
12
Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan
berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.
CAPABLE (BERKEMAMPUAN)
Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta
dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan
riset dan pengembangan.
2.4 Kebijakan Perusahaan tentang Safety dan Lingkungan
Pertamina beserta Manajemen dan Pekerjanya sangat memperhatikan
Aspek-Aspek Keselamatan dan Keamanan dalam bekerja dan beraktifitas.
Pertamina menjamin lingkungan Kerja yang ramah lingkungan, operasi tanpa
limbah berbahaya dan ramah lingkungan serta berusaha menekan emisi
terhadap lingkungan serta meningkatkan Efisiensi Energi. Pertamina
berkomitmen dalam meningkatkan kemampuan maupun keahlian Pekerjanya,
terutama dalam aspek HSE yang memenuhi Persyaratan Lokal maupun
Internasional.
2.4.1 Health
13
Pertamina beserta Manajemen dan Pekerjanya sangat memperhatikan
Aspek-Aspek Keselamatan dalam bekerja dan beraktifitas. Keselamatan
adalah Prioritas utama yang tidak dapat diabaikan, walaupun pencapaian-
pencapaian lain dalam hal produksi dan pemasaran adalah tujuan perusahaan.
Pencapaian target produksi dan keberhasilan pemasaran akan menjadi
percuma jika aspek keselamatan tidak diperhatikan, untuk itulah semua
Pekerja berkomitmen dalam hal mendukung dan memperhatikan aspek
keselamatan dalam bekerja.
Objective:
1. Tanpa Insiden.
2. Menghilangkan faktor-faktor resiko Kecelakaan Kerja.
2.4.3 Security
14
pencemaran dan emisi/radiasi maupun LImbah beracun serta meningkatkan
pemakaian Energi secara Efisien.
Objective:
1. Tanpa Pencemaran Lingkungan, tumpahan minyak.
2. Tanpa limbah berbahaya.
3. Komitmen dalam pengurangan Emisi terhadap lingkungan.
4. Komitmen dalam pemakaian Energi (Energy Eficiency).
2.4.5 TRAINING (HSE Training Center Sei Gerong)
15
BAB 3 DASAR TEORI
Pada pabrik kimia, kilang minyak atau pabrik LNG atau pada plant
akan menyaksikan pipa-pipa berbaris menghubungkan antara vessel, tower,
pompa dan lainnya. Bagi seorang insinyur pipa (piping engineer),
penampakan luar yang indah memang bukan tujuan desain tata letak pipa,
tetapi ada keindahan dan kepuasan tersendiri saat melihat barisan pipa
tersebut. Dalam mewujudkan hal tersebut seorang engineering harus melalui
tahap2 pengambaran seperti berikut. berikut adalah jenis jenis penyajian
gambar untuk pendesainan suatu plant.
16
interkoneksi utama antar unit, seperti proses unit, utility plants da juga
fasilitas penampungan.
17
P&ID adalah proses pendetailan lebih lanjut dari PFD dimana
dijelaskan seluruh peralatan pabrik (equipment/turbin, pompa, kompresor,
head exchanger dll), valve, piping spesial item, peralatan instrumentasi,
seluruh koneksi antar peralatan hingga pipe line sehingga mudah untuk
dibaca dan dilakukan routing. seperti contoh pada piping sendiri didetailkan
line number, arah flow, tekanan kerja, persyaratan slope dll.
18
Pandangan samping dari potongan dengan memperlihatkan posisi piping
dan mekanikal equipment dan keseluruhan elevasi
a. Proposal plotplan
19
b. Planing plotplan
Setelah ditandatangani kontrak maka plotplan diperbaharui untuk info
terakhir untuk mendapatkan review dan approval dari pelanggan.
c. Construction plotplan
Pada tahap ini dikenal juga tahap lengkap sempurna dimana semua
equipment telah pasti ukuran na dan besarna dan dalam peletakan terbaik
na sesuai kebutuhan proyek. termasuk juga akses jalan, gedung, juga pipe
rack. Dalam mengerjakan plot plan ini engineer membutuhkan :
20
(Sumber : Data Perusahaan)
21
itu akan di alirkan kemana nantinya, jadi sewaktu pemasangan control valve
atau check valve, tidak terbalik.
7. Field weld las lasan yang akan di pakai saat dilapangan, perlu di sertakan
tandanya. Bisa pula dengan mengunakan note. Setau saya, banyaknya las
lasan ini juga di hitung sebagai ongkos konstruksi nantinya.
8. Bill of material tidak semua perlu untuk di sebutkan harga materialnya,
tapi paling tidak materialnya apa saja yang ada di dalam isometric drawing
perlu di sertakan, tujuannya nantinya untuk perhitungan dan pemesanan
material oleh departement purchashing.
a. Secara umum
* kepala gambar
* Data-data Design
* Drawing Status
* Drawing Reference.
* Notes / Remarks
* spool number
* cut lenght
* Joint Number
* Spool Dimension.
22
* Overall Line / Spool Dimension.
* Line Elevation.
* Material Identification.
1.Gaya dan beban dari berat pipa dan insulasi yang bekerja secara vertical.
23
3.Gaya yang bekerja searah dengan sumbu pipa atau aksial disebut juga
arah longitudinal.
a. Secara umum
Kepala Gambar.
Drawing Status
Drawing Reference.
24
Notes / Remarks
Project terkait.
b. Spesifik Instruction / Prosedure.
Bentuk pipe support.
Tujuan pipe support.
Bill of Material.
Cutting instruction.
Facing view / arah pandangan.
Section View
Elevasi terhadap deck/platform
Referen terhadap deck.
Line number piping yang disupport.
Dimensional / jarak-jarak terhadap line pipingnya.
Line Elevation.
Material Identification.
Accessories yang diperlukan.
a. Berat pipa.
25
Berat yang harus diperhitungkan mencakup berat pipa serta
perlengkapannya misalnya katup, bahan isolasi,serta berat isi pipa
tersebut.
b. Jenis pipa.
Jarak antara penggantung atau penumpu bergantung pada jenis bahan pipa
disamping ukuran pipa, karena adanya perbedaan kelenturan.
c. Mencegah perambatan getaran
Pipa yang berhubungan dengan mesin dan peralatan yang bergerak atau
berputar dapat meneruskan getaran mesin tersebut ke dalam ruangan
lainnya, baik melalui pipa atau melalui konstruksi gedung sehingga dapat
menimbulkan kebisingan dan resonansi. Penggantung atau penumpu pipa
sebaiknya dapat mencegah perambatan getaran semacam ini. Di samping
itu, penggantung atau penumpu pipa harus juga cukup kuat untuk menahan
gaya-gaya tumbukan akibat timbulnya pukulan air dalam pipa.
d. Ekspansi pipa.
Penggantung atau penumpu pipa harus mampu menampung adanya
perubahan panjang pipa akibat perubahan temperatur pipa.
e. Jarak antar pipa.
Jarak antara pipa dengan pipa dan antara pipa dengan dinding atau
permukaan lainnya harus cukup lebar, jarak tersebut memungkinkan untuk
penggunaan alat-alat, pemasangan isolasi atau penutup pipa, pengecatan,
dan pekerjaan perawatan dan perbaikan di sekitar pipa. Untuk
menghindari defleksi pada pipa, supporting yang baik perlu
mempertimbangkan jarak antar tumpuan atau pipe span.
= . / (3.1)
= (3.2)
Keterangan:
Ls = allowable pipe span (in)
L = panjang pipa (in)
Z = section modulus (in3)
26
Sh = allowable tensile stress (psi)
a. General Drawing
General drawing dalah gambar fabrikasi yang menunjukkan bentuk
secara menyeluruh dari suatu product yang akan dibuat.Istilah lain
adalah gambar arrangement.
b. Section Drawing
Section drawing adalah gambar yang menunjukkan salah satu atau
beberapa bagian dari item/produk yang akan dibuat berdasarkan
arrangement drawing.
27
Gambar 3.7 Section drawing
c. Detail Drawing
Detail drawing adalah gambar yang menunjukkan item tertentu
dengan maksud untuk memperjelas ukuran,jarak lubang,tipe
pengelasan dan lain-lain.Detail drawing ditandai dengan lingkaran
dan huruf A,B,C dan seterusnya.
28
Gambar fabrikasi pada umumnya diperlihatkan dalam 3 sudut pandang
yaitu:
Top View
Gambar yang memperlihatkan bentuk item dilihat dari atas.
Front view
Gambar yang memperlihatkan bentuk item dilihat dari depan.
View Side
Gambar yang memperlihatkan bentuk item dilihat dari samping.
BAB 4 PEMBAHASAN
29
4.1 Jalur Perpipaan TBBM
Dari jalur fame tersebut dianalisa pipe crossing dari discharge pompa
1-PM-088B dan 1-PM-008C sesuai API RP 1102, 2012 dengan menganalisa
tegangan.
30
Tegangan yang terjadi berdasarkan sustain load dan ocational load:
Barlow formula
() = /2 (4.2)
= (4.3)
1. Circumferential stress:
1 = + + (4.4)
2. Longitudinal stress:
2 = (2 1) + ( + ) (4.5)
3. Radial stress:
3= = (4.6)
1
= 2 {(1 2 )2 + (2 3 )2 + (3 1 )2 } (4.7)
= (4.8)
20
31
3. Longitudinal stress (for restrained pipe):
= + + + / (4.10)
4. Kombinasi stress:
2
= 2 [ ] + 2 (4.11)
2
Ada beberapa tahap penting dalam siklus suatu jalur perpipaan yang
digunakan sebagai alat transportasi minyak atau gas: desain, konstruksi,
operasional dan pemeliharaan, dan terakhir perbaikan. Operasional
merupakan proses kemungkinan terbesar terjadinya kegagalan pada suatu
jalur perpipaan. Salah satu kegagalan yang mungkin terjadi adalah fenomena
water hammer. Water hammer adalah sebuah fenomena terjadinya kenaikan
tekanan yang disebabkan oleh terhenti atau dihentikannya aliran di dalam
pipa secara mendadak. Hal ini bisa disebabkan oleh operasional penutupan
katup yang dilakukan secara tiba-tiba.
32
dinding pipa dan komponen perpipaan lainnya. Untuk menghindari dampak
buruk keberadaan water hammer dapat dilakukan dengan cara memasang
komponen perpipaan, salah satunya adalah Surge Absorber (Gas
Accumulator) yang diletakkan pada sistem untuk mencegah tekanan kejut.
33
Gambar 4.1 PUMP Utilities
34
tanki timbun menuju ke filling shed. Pompa-pompa tersebut harus beroperasi
pada batas aman sesuai standard API 610.
35
Gambar 4.2 Data Kondisi pompa
Analisa vibrasi sangat penting karena salah satu indikator yang baik
untuk mendeteksi masalah mekanis untuk peralatan berputar (Rotating
Equipment), karena getaran suatu mesin yang disebabkan oleh gaya berulang
seperti ketakseimbangan, misalignment, poros bengkok, kerusakan bantalan,
kelonggaran mekanik, gear aus, kavitasi dan resonasi.
36
Untuk mesin-mesin yang didesain dengan jam operasi yang
panjang/lama maka diberikan secara praktis ISO 10816-3 yang memberikan
batasan getaran operasional, yaitu alarms dan trips. Alarms merupakan nilai
batas dari getaran yang ditentukan untuk memberikan peringatan dini bahwa
getaran sudah mencapai ataupun ada perubahan yang signifikan. Apabila
batas alarms terjadi, pengoperasian mesin dapat dilanjutkan untuk sementara
waktu sambil dilakukan investigasi untuk mengidentifikasi penyebab
perubahan getaran dan menentukan tindakan perbaikannya.
37
BAB 5 KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil On The Job Training yang telah kami jalani dalam periode
waktu 04 September 2016 hingga 31 Oktober 2016 di PT. PERTAMINA
(Persero) Terminal BBM Tuban dapat kami ambil kesimpulan sebagai
berikut:
38
1. Terdapat jenis service line yang terdapat di PT. PERTAMINA (Persero)
Terminal BBM Tuban meliputi :
a. Premium Service Line
b. Pertamax Service Line
c. Solar Service Line
d. Fame Service Line
2. Terjadinya kerusakan check valve pada pompa 1-M-002-C dikarenakan
hammering pada valve tersebut.
3. Vibrasi yang tinggi pada pompa 1-M-004-C karena missalignment pada
motor, shaft, dan pompa.
5.2 Saran
39
strategi perbaikan dan perawatan pada pompa. Perbaikan tersebut meliputi
kelurusan antara pompa dan motor yang dihubungkan dengan poros, serta
impeller pada pompa yang mengalami getaran.
40