2. Identitas diri, pada tingkat ini anak mulai sadar akan identitas dirinya. Anak mempelajari
namanya, dan mengenali bayangannya di cermin sebagai dirinya.
3. Harga diri, pada tingkat ini timbul perasaan bangga pada anak sebagai hasil belajar
memanipulasi benda-benda atas usaha sendiri. Hal ini akan menimbulkan sikap agresif dan
sangat merusak, bila orang tua menghalangi maka perasaan harga diri yang sudah timbul akan
rusak. Akibatnya akan timbul perasaan hina dan marah. Inti dari munculnya harga diri ialah
kebutuhan anak akan otonomi(kemandirian).
4. Perluasan diri, tingka ini mulai sekitar umum 4 tahun. Anak mulai menyadari orang lain dan
benda-benda di lingkungannya. Ia juga menyadari bahwa sebagian dari benda-benda itu
adalah miliknya.
5. Gambaran diri, tingkat ini mendeskripsikan bagaimana anak melihat dirinya dan mempunyai
pendapat tentang dirinya. Gambaran diri berkembang dari berbagai interaksi antara anak
dengan orang tua.
6. Diri sebagai perilaku rasional, pada tingkat ini anak belajar menyelesaikan masalah dengan
menggunakan proses yang logic dan rasional.
7. Perjuangan diri, tingkat ini merupakan aspek yang sangat penting dalam pencarian identitas
dimana menjadi dewasa adalah suatu tujuan hidup. Pencarian ini menjadi penting karena
untuk pertama kalinya orang memperhatikan masa depan, tujuan serta impian jangka panjang.
Kegagalan/kekecewan hidup yang hebat pada tingkat manapun dapat melumpuhkan kinerja
tingkat-tingkat berikutunya. Dan menghambat integrasi harmonis dari tingkat-tingkatan itu.