Anda di halaman 1dari 2

1. Diri jasmani, bayi mulai dapat membedakan dirinya dari dunia sekitarnya pada usia 15 bulan.

2. Identitas diri, pada tingkat ini anak mulai sadar akan identitas dirinya. Anak mempelajari
namanya, dan mengenali bayangannya di cermin sebagai dirinya.
3. Harga diri, pada tingkat ini timbul perasaan bangga pada anak sebagai hasil belajar
memanipulasi benda-benda atas usaha sendiri. Hal ini akan menimbulkan sikap agresif dan
sangat merusak, bila orang tua menghalangi maka perasaan harga diri yang sudah timbul akan
rusak. Akibatnya akan timbul perasaan hina dan marah. Inti dari munculnya harga diri ialah
kebutuhan anak akan otonomi(kemandirian).
4. Perluasan diri, tingka ini mulai sekitar umum 4 tahun. Anak mulai menyadari orang lain dan
benda-benda di lingkungannya. Ia juga menyadari bahwa sebagian dari benda-benda itu
adalah miliknya.
5. Gambaran diri, tingkat ini mendeskripsikan bagaimana anak melihat dirinya dan mempunyai
pendapat tentang dirinya. Gambaran diri berkembang dari berbagai interaksi antara anak
dengan orang tua.
6. Diri sebagai perilaku rasional, pada tingkat ini anak belajar menyelesaikan masalah dengan
menggunakan proses yang logic dan rasional.
7. Perjuangan diri, tingkat ini merupakan aspek yang sangat penting dalam pencarian identitas
dimana menjadi dewasa adalah suatu tujuan hidup. Pencarian ini menjadi penting karena
untuk pertama kalinya orang memperhatikan masa depan, tujuan serta impian jangka panjang.
Kegagalan/kekecewan hidup yang hebat pada tingkat manapun dapat melumpuhkan kinerja
tingkat-tingkat berikutunya. Dan menghambat integrasi harmonis dari tingkat-tingkatan itu.

7 kriteria kematangan sebagai sifat-sifat khusus kepribadian yang sehat


(Allport)
1. Perluasan perasaan diri
Semakin sering seseorang terlibat dengan berbagi kegiatan, orang lain, atau dengan gagasan.
Semakin sehati orang itu secara psikologik.
2. Hubungan diri yang hangat dengan orang lain
Orang yang psikologik sehat mampu memperlihatkan perasaan yang intim
(kasih/sayang/cinta) terhadap orang lain. Kemampuan ini memperlihatkan adanya perluasaan
diri yang berkembang baik.
3. Keamanan emosional
Orang yang berkepribadian sehat merasa aman secara emosional. Artinya, mampu menerima
semua aspek yang ada pada diri.
4. Persepsi yang realitis
Orang yang berkepribadian sehat bersifat realitas. Mereka memandang dunia secara obyektif.
5. Keterampilan dan tugas
Seseorang yang matang dan sehat secara psikologik harus dapat memperlihatkan dedikasi,
komitmen, tanggung jawab, dan keterampilan dalam pekerjaan dan tugasnya. Pekerjaan dan
tanggung jawab memberikan arti dan keinginan untuk terus hidup.
6. Wawasan diri (pengenalan diri) yang objektif
Orang dengan tingkat wawasan diri/pengenalan diri yang tinggi tidak mungkin memantulkan
kualitas pribadi yang negatif. Allport berpendapat bahwa orang dengan wawasan diri yang
lebih baik adalah lebih cerdas dibandingkan mereka dengan wawasan diri yang kurang.
7. Filsafat hidup yang terpadu (pendirian yang paling dasar)
Dorongan kepada suatu filsafat hidup yang terpadu lebih tampak pada orang dengan
kepribadian yang sehat. Dorongan ini membimbing semua segi kehidupan seseorang manuju
suatu tujuan, dan memberikannya alasan untuk hidup.

KEPRIBADIAN menurut MASLOW


Menurut Maslow untuk menyelidiki kesehatan psikologik, perlu mempelajari orang-
orang yang psyche (jiwa) nya sehat. Data diperolehnya dengan bermacam-macam teknik, baik
dari orang yang masih hidup, ataupun yang sudah sehat. Dari orang hidup ia menggunakan
teknik wawancara, asosiasi bebas, teknik proyeksi. Dari orang yang sudah meninggal, ia
menggunakan teknik analisis biografi/otobiografi.
Dari hasil penelitian tersebut Maslow menyimpulkan bahwa semua orang terlahir dengan
kebutuhan-kebutuhan instinktif yang bersifat universa. Kebutuhan-kebutuhan tersebut
mendorong manusia untuk tumbuh dan berkembang, untuk mengaktualisasikan dirinya sejauah
mungkin sesuai potensi yang ada dalam dirinya. Dalam mengaktualisasikan diri, lingkungan dan
hubungan sosial sangat mempengaruhi.
Kebutuhan tersebut terdiri dari berbagai tingkat, dan tingkat paling rendah adalah
dorongan kebutuhan yang paling kuat. Sampai dengan tingkat paling tinggi yang dorongannya
paling lemah. Kebutuhan yang dorongannya paling kuat harus lebih dulu dipuaskan sebelum
muncul kebutuhan dengan dorongan yang lebih lemah. Terus demikian sampai tingkat paling
tinggi (aktualisasi diri). Maslow telah mengidentifikasi 5 tingkat kebutuhan, jadi diperlukan
pemenuhan 4 tingkat sebelu muncul kebutuhan untuk aktualisasi diri, keliam tingkat itu adalah
sebagai berikut;

Anda mungkin juga menyukai