Anda di halaman 1dari 4

e.

Terdapat perilaku, gerak isyarat, ancaman bunuh diri yang berulang, atau perilaku
membuntungkan anggota tubuh.

f. Ketidakstabilan afektif yang disebabkan oleh reaksi suasana hati (mood) yang menyolok
(misalnya, disforia episodik yang kuat, mudah tersinggung, atau kecemasan, yang biasanya
berlangsung beberapa jam dan jarang lebih dari beberapa hari)

g. perasaaan hampa yang menahun

h. kemarahan yang hebat yang tidak pada tempatnya, atau kesukaran mengontrol marah
(misalnya, sering mempelihatkan emosi, marah yang menetap, perkelahian fisik yang
berulang)

i. pikiran-pikiran paranoid yang timbul sebentar, yang berkaitan dengan stress atau keluhan-
keluhan disosiatif yang berat

6. Gangguan Kepribadian Histrionik


Terdapat pola yang merasuk dari keadaan emosional yang berlebihan dan mencari
perhatian. Mulai sebelum dewasa muda, dan muncul dalam berbagai konteks, seperti
ditunjukan oleh lima (atau lebih) konteks berikut;

a) Merasa tidak nyaman dalam situasi dimana dia tidak menjadi pusat perhatian

b) Interaksi dengan orang lain sering ditandai oleh perilaku seks yang tidak pantas yang
menggoda, menimbulkan gairah, atau memancing.

c) Memperlihatkan ekspresi emosi yang dangkal, dan cepat berpindah.

d) Terus menerus menggunakan penampilan fisik, untuk menarik perhatian pada diri
sendiri

e) Memiliki gaya bicara yang tidak mengesankan secara berlebihan dan tidak berisi hal-
hal rinci

f) Memperlihatkan dramatisasi diri, seperti dipanggung sandiwara dan ekpresi emosi


yang dibesar-besarkan.

g) Mudah disugesti, yaitu mudah dipengaruhi oleh orang lain atau keadaan.

h) Menganggap hubungan lebih akrab dibandingkan kenyataan sebenarnya.

7. Gangguan Kpribadian Narsistik


Terdapat pola yang merasuk dari perasaan diri hebat atau menjadi orang penting
(dalam fantasi atau perilaku), butuh dikagumi, dan tidak memiliki empati. Mulai sebelum
dewasa muda, dan muncul dalam berbagai konteks, seperti ditentukan oleh lima atau
lebih konteks berikut ini;

a) Memiliki perasaan diri hebat sebagai orang penting (misalnya, membesar-besarkan


prestasi dan bakat, ingin diakui sebagai atasan tanpa prestasi yang sepadan)

b) Dipenuhi fantasi mengenai keberhasilan, kepuasaan, kecerdasan, kecantikan, atau


cinta ideal yang tidak terbatas

c) Percaya bahwa dirinya khusus dan unik, dan hanya dapat dipahami oleh, atau
seharusnya bekerjasama dengan orang-orang (atau lembaga) khusus yang lain atau
yang tinggi statusnya.

d) Butuh dikagumi dengan berlebihan

e) Merasa mempunyai hak, misalanya penantian yang masuk akal akan perlakuan
khusus yang menguntungkan, atau mengharap terpenuhi dengan sendirinya hal-hal
yang diinginkannya

f) Mengekspolitasi orang lain, misalnya mengambil keuntungan dari orang lain untuk
mencapai tujuannya sendiri

8. Gangguan Kepribadian Menghindar


Terdapat pola yang merasukdari hambatan sosial, ada perasaan yang kurang pada diri
sendiri, dan kepekaan yang berlebihan menghadapi penilaian yang negatif. Mulai sebelum
dewasa muda, dan mucul dalam berbagai konteks, seperti ditunjukannya oleh empat atau
lebih konteks berikut.

a) Menghindari kegiatan kerja yang perlu banyak berhubungan dengan orang lain,
karena takut dikritik, tidak disetujui, atau ditolak.

b) Tidak mau terlibat dengan orang-orang, kecuali yakin akan disukai.

c) Tampak menahan diri dari lingkungan yang akrab karena takut dipermalukan atau
diejek.

d) Dipenuhi dengan perasaan dikritik, atau ditolak dalam situasi-situasi sosial.

e) Mengalami hambatan dalam situasi pergaulan yang baru karena ada perasaan yang
kurang pada diri sendiri.

f) Memandang diri tidak layak secara sosial dengan kepribadian yang tidak menarik,
atau rasa rendah diri terhadap orang lain.

g) Sangat enggan untuk mengambil resiko pribadi atau terlibat dalam kegiatan baru
apapun karena dapat menyebabkan malu.
9. Gangguan Kepribadian Dependen
Terdapat kebutuhan yang merasuk dan berlebihan untuk dilayani atau diurus yang
membawa kepada perilaku tunduk dan tergantung dan takut berpisah. Mulai sebelum
dewasa muda, dan muncul dalam berbagai konteks, seperti ditunjukan oleh 5 atau lebih
konteks berikut.

a) Sukar mengambil keputusan dalam kegiatan sehari-hari bila tidak mendapat nasihat dan
dukungan dari orang lain secara berlebihan.

b) Memerlukan orang lain untuk melaksanakan tanggung jawab pada sebagian besar hal-
hal penting dalam hidupnya.

c) Sukar menyatakan ketidak setujuan kepada orang lain karena takut kehilangan
dukungan atau persetujuan. Catatan: tidak termasuk rasa takut yang realistik terhadap
pembalasan.

d) Sukar memulai suatu proyek atau melakukan sesuatu berdasarkan kemauannya sendiri
(karena tidak ada rasa percaya akan kemampuan diri atau untuk mengambil keputusan
lebih dari pada tidak adanya motivasi atau tenaga)

e) Memerlukan waktu berlebihan untuk memperoleh bimbingan dan dukungan orang lain,
sehingga sampai melakukan hal-hal tidak menyenangkan dengan sukarela.

f) Merasa tidak nyaman dan tidak berdaya bila seorang diri karena secara berlebihan takut
tidak sanggup mengurus diri sendiri.

g) Dengan tergesa-gesa mencari hubungan lain sebagai sumber untuk memberikan


perhatian dan dukungan bila suatu hubungan akrab berakhir.

h) Disibukkan secara tidak realistik oleh rasa takut ditinggal sehingga harus mengurus
dirinya sendiri.

10. Gangguan Kepribadian Obsesif-Kompulsif.


Terdapat pola yang merasuk dengan kesibukan akan keteraturan, kesempurnaan,
pegendalian mental dan pengendalian hubungan dengan orang lain. Sehingga
mengabaikan kelenturan, keterbukaan dan efisiensi. Mulai sebelum dewasa muda, dan
muncul dalam berbagai konteks, seperti ditunjukkan oleh empat atau lebih konteks
berikut.

a) Disibukkan dengan hal-hal kecil, peraturan, daftar, urutan, penyusunan, atau rencana,
sehingga hal-hal penting dari kegiatan diabaikan.
b) Memperlihatkan perfeksionisme yang mengganggu penyelesaian tugas ( misalnya,
tidak sanggup menyelesaikan suatu proyek karena patokan pribadinya yang sangat
ketat tidak terpenuhi)

c) Sangat mengabdi kepada kerja dan produktivitas sehingga meniadakan kegiatan di


waktu luang dan persahabatan/bukan disebabkan oleh kebutuhan ekonomi yang jelas)

d) Sangat berhati nurani, teliti dan kaku berkenaan dengan hal-hal moral, etik, atau
nilai-nilai ( bukan disebabkan oleh identifikasi terhadap budaya atau agama)

e) Tidak sanggup membuang barang-barang yang sudah terpakai atau tidak ada nilainya
walaupun barang-barang itu tidak memiliki makna atau nilai sentimental.

f) Enggan mewakilkan tugas atau bekerjasama kecuali bila orang-orang tersebut secara
tepat meniru cara kerjanya.

g) Sangat kikir dalam menggunakan uang, terhadap diri sendiri dan orang lain; uang
dianggap sesuatu yang harus ditimbun bagi bencana di waktu yang akan datang.

h) Memperlihatkan kekakuan dan keras kepala.

11. Gangguan Kepribadian Jenis Lain


Kategori ini disediakan untuk gangguan berfungsinya kepribadian yang tidak cocok
dengan kriteria-kriteria gangguan-gangguan kepribadian yang telah ditentukan. Misalnya,
terdapatnya ciri-ciri dari lebih dari 1 gangguan kepribadian pada satu orang tetapi tidak
memenuhi dengan lengkap kriteria-kriteria dari satupun gangguan kepribadaian itu
(kepribadian campuran); bersama-sama, ciri-ciri yang dijumpai itu menyebabkan
gangguan atau kelainan yang bermakna secara klinik pada satu atau lebih fungsi penting
(misalnya, fungsi sosial atau pekerjaan). Kategori ini juga dapat digunakan bila dokter
berpendapat bahwa ganguan ini adalah gangguan kepribadian tersendiri yang tidak ada
dalam klasifikasi. Misalnya, gangguan kepribadian depresif dan ganguan kepribadian
pasif-agresif.

Anda mungkin juga menyukai