Anda di halaman 1dari 3

ETIOLOGI (PENYEBAB)

1. Faktor neurobiologik dan kerusakan otak


Kerusakan otak minimal akibat berbagai gangguan dan/atau penyakit selama masa janin, sekitar
kelahiran, atau masa bayi. Hal-hal itu adalah gangguan peredaran darah otak, infeksi, peradangan,
dan trauma pada otak. Hal-hal ini juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan belajar pada anak
dengan ADHD. Ada kemungkinan yang belum terbukti yang menghubungkan gangguan fungsi
dan hambatan fungsi lobus frontalis dengan ADHD. Walaupun belum divalidasi secara ilmiah, ada
juga kemungkinan penyebab karena alergi terhadap bahan-bahan pewarna dan pengawet makanan.
2. Faktor genetik
Saudara kembar identik (1 telur) dari penderita ADHD mempunyai kemungkinan lebih besar
untuk juga menderita gangguan ini dibandingkan saudara kembar non-identik dan saudara non-
kembar. Saudara kandung (1 ayah dan 1 ibu) juga mempunyai kemungkinan lebih besar
dibandingkan saudara tiri.
Orang tua genetik penderita ADHD lebih banyak memperlihatkan berbagai perilaku berikut
dibandingkan orang tua bukan penderita ADHD. Berbagai perilaku itu adalah : hiperkinesis,
ketergantungan alkohol, gangguan kepribadian anti-sosial, dan sindroma Briquet (a. l. Gangguan
konversi).
3. Faktor neurokimiawi
Gangguan fungsi senyawa-senyawa noradrenergik kemungkinan besar berperan pada timbulnya
ADHD.
4. Keterlambatan pematangan otak
Normalnya, otak manusia mengalami percepatan pertumbuhan antara usia-usia : 3 sampai 10
bulan; 2 sampai 4 tahun; 6 sampai 8 tahun; 10 sampai 12 tahun; 14 sampai 16 tahun. Beberapa
anak non ADHD mengalami keterlambatan pematangan otak dalam proses perkembangan ini dan
dapat memperlihatkan gambaran klinik ADHD yang sementara, yang menghilang sewaktu proses
pematangan menyusul ketertinggalan itu sekitar pubertas.
5. Faktor psikososial
Faktor-faktor itu a. l. adalah : kejadian yang menyebabkan stress kejiwaan, terganggunya
keseimbangan dalam keluarga, dan faktor-faktor lain penimbul ansietas. Anak-anak (non ADHD)
di lembaga pemasyarakatan atau panti asuhan seringkali overaktif dengan rentang perhatian yang
pendek. Ini disebabkan tidak adanya secara berkepanjangan sentuhan emosi yang baik. Gejala-
gejala tersebut akan hilang bila anak ditempatkan dalam rumah asuh atau diadopsi oleh keluarga
yang mengasihinya.

PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS (ramalan)


Perjalanan ADHD sangat bervariasi. Gejala-gejala bisa tetap ada sampai remaja, bahkan
dewasa. Gejala-gejala juga dapat hilang waktu pubertas; atau hiperaktivitasnya hilang, tetapi rentang
perhatian yang pendek dan masalah pengendalian impuls tetap bertahan. Gejala yang pertama hilang
biasanya hiperaktivitas, dan gejala mudah teralihnya perhatian, yang terakhir.
Hilangnnya gejala tampaknya tidak terjadi sebelum usia 12 tahun; bila setelah 12 tahun, biasaya
antara 12 dan 20 tahun. Hilangnya gejala mungkin disertai oleh kehidupan remaja dan dewasa yang
produktif, hubungan interpersonal yang memuaskan, dan sedikit gejala sisa. Walaupun begitu,
sebagian besar penderita ADHD mengalami penyembuhan sebagian dan mudah menderita gangguan
kepribadian anti sosial, gangguan kepribadian lain, dan gangguan mood. Gangguan belajar sering
berlanjut.
Pada l.k. 15 sampai 20% kasus, gejala-gejala ADHD terus berlanjut ke masa dewasa.
Hiperaktivitas mereka mungkin berkurang, tetapi mereka agak impulsif dan cenderung mengalami
kecelakaan. Walaupun pencapaian pendidikan mereka lebih rendah dibandingkan orang tanpa ADHD,
riwayat awal pekerjaan mereka tak berbeda dibandingkan orang tanpa ADHD dengan pendidikan
yang sama.
Banyak anak dengan ADHD menjadi remaja yang bermasalah (nakal/jahat), atau mempunyai
gangguan kepribadian antisosial sewaktu dewasa, atau dua-duanya (> 25% dari semua anak dengan
ADHD). Ternyata, banyak dari anak-anak ini tampaknya juga, pada waktu bersamaan, mempunyai
gangguan perilaku atau sifat selalu menentang. Beberapa pengamatan memperlihatkan bahwa
gangguan sosial jangka panjang dapat berkurang apabila anak-anak ini memperoleh perawatan
kombinasi, yaitu ganbungan terapi obat, psikososial, individual, dan keluarga.

DIAGNOSIS BANDING
1. Anak non ADHD dengan tempramen hiperaktif dan rentang perhatian pendek, terutama sebelum
usia 3 tahun. Penyebab :
- Pada anak non ADHD; belum matangnya sistem saraf (proses normal) sebelum usia 3 tahun.
- Pada anak ADHD; gangguan visual-moto-persepsi.
2. Anak non ADHD dengan ansietas (cemas) juga memperlihatkan gejala-gejala overaktif dan mudah
dialihkannya perhatian. Pada pihak lain, anak dengan ADHD juga dapat mengalami ansietas.
3. Anak non ADHD dengan depresi. Ini dapat dibedakan dari anak ADHD dengan depresi, karena
pada yang non ADHD tampak hipoaktivitas dan menarik diri.
4. Berbagai tipe gangguan perilaku yanng disertai overaktivitas dan agresi. Berbagai gangguan ini
umumnya tidak disertai ADHD, walaupun juga dapat menyertainya.

PERAWATAN
Perawatan (termasuk terapi) penderita ADHD harus komprehensif (menyeluruh), yaitu secara
bersamaan mencakup :
1. Obat-obatan : - dapat sangat mengurangi berbagai gejala;
-Secara tak langsung meningkatkan harga diri karena tidak banyak
ditegur/disalahkan lagi.
2. Psikoterapi
3. Terapi keluarga
4. Terapi sosial

Tugas Resume

Pertemuan ke-23 : 29 April 2013


Lambok Melinda (1715121280)

Rausyan Fikri H (1715121284)

Elizabeth Rotua (1715121291)

Cindy May (1715121295)

Shildi Andriani (1715121299)

Psikologi Kepribadian

Bimbingan dan Konseling


Universitas Negeri Jakarta ( UNJ )
TA. 2012/2013

Anda mungkin juga menyukai