Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
4 1 menit Penutup :
1. Mengucapkan 1. Mendengarkan
terimakasih atas peran
serta peserta
2. Mengucapkan salam 2. Menjawab salam
penutup
VI. Evaluasi
1. Prosedur : Post tes
2. Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
3. Mengajukan pertanyaan :
a. Keluarga dan pasien dapat menyebutkan pengertian Infeksi Saluran Napas
(ISPA)
b. Keluarga dan Pasien dapat menyebutkan penyebab dari Infeksi Saluran
Napas (ISPA)
c. Keluarga dan pasien dapat menyebutkan tanda dan gejala Infeksi Saluran
Napas (ISPA)
d. Keluarga dan pasien dapat menyebutkan faktor resiko terjadinya Infeksi
Saluran Napas (ISPA)
e. Keluarga dan pasien dapat menyebutkan cara pencegahan Infeksi Saluran
Napas (ISPA)
4. Observasi
a. Respon /tingkah laku audience saat diberi pertanyaan: apakah diam atau
menjawab (benar atau kurang tepat).
b. Keluarga dan pasien antusias atau tidak.
c. Keluarga dan pasien mengajukan pertanyaan atau tidak.
Lampiran Materi
Infeksi Saluran Napas (ISPA)
A. Pengertian
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernafasan akut
yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang lebih
14 hari, ISPA mengenai struktur saluran di atas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini
mengenai bagian saluran atas dan bawah secara stimulan atau berurutan (Muttaqin,
2008).
Menurut Depkes (2004) infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan istilah
yang diadaptasi dari istilah bahasa inggr is Acute Respiratory Infections (ARI). Istilah
ISPA meliputi tiga unsur penting yaitu infeksi, saluran pernafasan, dan akut. Dengan
pengertian sebagai berikut: Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke
dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ
adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Infeksi akut adalah
infeksi yang berlangsung sampai 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan
proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA
proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.
ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan
infeksi jasad remik atau bakteri, virus maupun rikitsia tanpa atau disertairadang
parenkim paru.(Vietha,2009).
ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi pada setiap
bagian saluran pernafasan baik atas maupun bawah yang disebabkan oleh jasad remik
atau bakteri, virus maupun riketsin tanpa atau disetai radang dari parenkim. ( Whaley
dan Wong, 2000 ).
B. Penyebab
Etiologi ISPA terdiri lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan riketsia. Bakteri
penyebab ISPA misalnya dari genus Streptococcus, Haemophylus, Stafilococcus,
Pneumococcus, Bordetella, dan Corynebakterium.
Virus penyebab ISPA antara lain grup Mixovirus(virus influenza,
parainfluenza, respiratory syncytial virus), Enterovirus (Coxsackie virus, echovirus),
Adenovirus, Rhinovirus Herpesvirus, Sitomegalovirus, virus Epstein-Barr.
Jamur penyebab ISPA antara lain Aspergillus sp, Candidia albicans,
Blastomyces dermatitidis, Histoplasma capsulatum, Coccidioides immitis,
Cryptococcus neoformans.
Selain itu juga ISPA dapat disebabkan oleh karena inspirasi asap kendaraan
bermotor, Bahan Bakar Minyak/BBM biasanya minyak tanah dan, cairan amonium
pada saat lahir.
D. Macam-macam ISPA
1. Non pneumonia Adalah penyakit yang ditandai dengan batuk, pilek, tanpa disertai
dengan sesak nafas.
2. Pneumonia Adalah penyakit batuk-pilek disertai dengan sesak nafas atau nafas cepat.
Hal ini disebabkan oleh:
a. Tertular penderita batuk
b. Gizi anak kurang
c. Anak tinggal dilingkungan yang tidak sehat
d. Belum dapat imunisasi yang lengkap.
E. Perawatan dan Pencegahan ISPA Pneumonia dan non Pneumonia
1. Pneumonia
Dapat dicegah dengan cara :
a. Menjauhkan anak dari penderita batuk
b. Memberikan makanan bergizi setiap hari
c. Jagalah kebersihan tubuh, makanan dan lingkungan anak
d. Berikan imunisasi lengkap
2. Non Pneumonia
Bagi anak yang terinfeksi ISPA non Pneumonia perawatan dapat dilakukan
dirumah. Adapun perawatan yang dapat dilakukan ibu dirumah antara lain :
a. Pemberian makanan
1) Berilah makanan / ASI selama sakit.
2) Perbanyak jumlahnya setelah sembuh
3) Bila muntah usahakan anak mau makan lagi. Berikan makan dengan porsi
kecil tapi sering.
b. Pemberian cairan atau minuman
1) Berilah minuman lebih banyak.
2) Berilah ASI lebih banyak untuk bayi
3) Beri minum air hangat, air buah lebih banyak dari biasanya
c. Jika anak terjadi demam ; kompres dengan air dingin atau berikan obat
penurunan panas (obat warung) khusus untuk anak-anak. Hindari pemakaian
selimut atau pakaian tebal.
d. Jika pada anak terjadi batuk ; berikan obat batuk tradisional yang dianjurkan
oleh petugas kesehatan
e. Jika timbul tanda-tanda penyakit bertambah, misalnya : tidak mau makan, tidak
mau minum, sesak nafas sakit anak jadi lebih berat segera bawa ke Puskesmas
atau Rumah Sakit terdekat.