ABSTRAK
Penelitian ini mencoba mengidentifikasi beberapa potensi daya tarik wisata yang terdapat di
kelurahan Pondok Cabe Udik di Tangerang Selatan.Selain itu ingin mengetahui pandangan
masyarakat terhadap perencanaan pariwisata, sehingga dapat menentukan model perencanaan
dan pengembangan pariwisata yang ideal. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai input dalam
proses pembangunan daerah. Penelitian ini menggunakan metode action research.Instrumen
penelitian yang digunakan menggunakan, kuesioner, wawancara, dan observasi lapangan.
Analisis data dilakukan secara secara deskriptif kualitatif menggunakan analisis SWOT. Dari
hasil penelitian diidentifikasi beberapa daya tarik wisata serta diketahui pandangan positif
masyarakat terhadap perencanaan pariwisata.Adapun model perencanaan pariwisata yang
disarankan dari penelitian ini adalah menggunakan konsep eco-cultural, yaitu konsep
pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan dan budaya.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ABSTRACT
This study identifies some potential attractions that exist in Kelurahan Pondok Cabe Udik
Tangerang Selatan. In addition, it investigates local people opinion on tourism planning.
Therefore, an ideal tourism plan can be constructed. The objective is as an input in local
development. This study applies action research which includes three types of instrument in data
collection method, including questionnaire, interview and field observation. The data is then
analysed using SWOT analysis and is decribed qualitatively. From the analysis, it is found out that
the ideal tourism planning that needs to take place is eco-cultural tourism.
1
I. PENDAHULUAN
2
Dredge (2007) menyebutkan bahwa pemerintah lokal memiliki peran yang sangat
besar dalam kegiatan perencanaan. Dredge juga menyebutkan perlunya
memperhatikan para stakeholder multi sektor yang terlibat didalamnya serta
keterlibatan masyarakat lokal dalam perencanaan pariwisata.
Berdasarkan analisis umum mengenai kondisi Kelurahan Pondok Cabe Udik dan
peran pariwisata dalam generator perekonomian, maka yang menjadi
permasalahan dan pertanyaan untuk dijawab pada penelitian ini adalah:
1. Apa saja potensi-potensi daya tarik wisata utama yang mampu dikembangkan
dari wilayah Kelurahan Pondok Cabe Udik?
2. Bagaimana pendapat masyarakat terhadap perencanaan dan pengembangan
pariwisata?
3. Apa model perencanaan dan pengembangan kepariwisataan yang ideal bagi
kelurahan Pondok Cabe Udik?
Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas, diharapkan dapat dihasilkan
suatu rumusan yang dapat menjadi masukan dalam menentukan langkah
pengembangan pariwisata kelurahan Pondok Cabe Udik selanjutnya.
II. METODOLOGI
3
Proses penelitian ini menggunakan pola induktif analisis, yaitu dimulai dari
deskripsi, analisis, dan penjelasan. Adapun variable Penelitian ini didefinisikan
dengan menggunakan analisis SWOT yang mencakup:
1. Atraksi wisata
2. Amenities akomodasi, usaha makan dan minum, pertunjukan, retail dan
servis lain.
3. Aksesibilitas transportasi dan terminal
4. Organisasi pendukung, seperti organisasi daerah dan pemerintah
Teknik Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
menggunakan teknik kuesioner, wawancara, dan observasi lapangan.Untuk
kuesioner, dibagi menjadi tiga bagian, bagian pertama membahas karakter sosio-
demografis dari responden, sedangkan bagian kedua membahas tentang pendapat
masyarakat terhadap perencanaan parwisata, dan bagian ketiga pertanyaan terbuka
membahas mengenai permasalahan pembangunan dan pengembangan
daerah.Untuk bagian pertama menggunakan skala nominal, sedangkan untuk
bagian kedua menggunakan skala likert.Wawancara dan diskusi juga dilakukan
dengan pemimpin masyarakat dan pemerintah setempat.
4
di kelurahan Pondok Cabe Udik dengan jumlah penduduk sebanyak 20.202 jiwa
adalah sekitar 3,93 per Km2.
2. Kebijakan Pembangunan
5
Terdapat beberapa keunikan yang berasal dari kelurahan Pondok Cabe yang
dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata, termasuk daya tarik alam, budaya,
religi, dan kuliner, diantaranya yang paling dominan adalah:
a. Persawahan dan Perkebunan: Budi Daya Anggrek, Kamboja Pohon Pisang,
Terong, Melon, Timun Suri, Jagung, dan Beras
b. Kolam Pemancingan dan Budi daya Ikan air tawar: Gurame dan Ikan Mas
c. Peternakan: Ayam Jago
d. Rumah Peribadatan : Vihara Avalokitesvara, Lithang Bhakti, Mutiara
Chendra Metta
e. Wisata Kuliner : Dodol
f. Pendidikan: Perguruan Tinggi/universitas
4. Sarana Prasarana
Kelurahan Pondok Cabe Udik memiliki sarana dan prasarana yang dapat
mendukung kegiatan pariwisata termasuk diantaranya keberadaan sarana
kesehatan, transportasi, listrik, pos polisi, sarana keuangan/perbankan, dan
pengelolaan lingkungan.
5. Pengelolaan Lingkungan
6. Aspirasi Masyarakat
6
194 orang. Dari hasil wawancara diketahui tercatat terdapat 50% responden laki-
laki dan 50% perempuan.Dari wawancara yang dilakukan diketahui bahwa
mayoritas responden berusia diatas 25 tahun.Separuh responden lahir di kelurahan
Pondok Cabe dan separuh responden lainnya lahir diluar kelurahan Pondok Cabe.
Sebagian besar responden beretnis Jawa dan sebagian besar berasal dari etnis lain.
Sebagian besar responden memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta dan tidak
memiliki pekerjaan sampingan.Penghasilan yang dimiliki sebagaian besar berada
dibawah Rp.1 juta. Mayoritas responden tinggal diatas lima tahun, sebagian
lainnya tinggal antara 1-15 tahun. Sebagian besar responden memiliki pendidikan
SMA, sebagian besar lainnya memiliki pendidikan minimal SMP dan SD.
Tabel. 3
7
3 Tempat Lahir
Kel. Pondok Cabe Udik 97 50.00
Di luar Kel. Pondok Cabe Udik 96 49.50
4 Suku Bangsa
Jawa 73 37.60
Sunda 35 18.00
Melayu 21 10.80
Dayak 3 1.50
Bugis 3 1.50
Batak 4 2.10
Lainnya 55 28.40
5 Status Pernikahan
Tidak Menikah 44 22.70
Menikah 141 72.70
Janda/Duda 7 3.60
6 Pendidikan
S2/S3 1 0.50
S1 14 7.20
Diploma 8 4.10
SMA 71 36.60
SMP 58 29.90
SD 39 20.10
Tidak Tamat Sekolah 2 1.00
7 Pekerjaan
Pelajar/Mahasiswa 17 8.80
Pegawai Swasta Tetap 14 7.20
Pegawai Swasta Kontrak 12 6.20
PNS 5 2.60
Wiraswasta 74 38.10
Pensiun 2 1.00
Lainnya 70 36.10
8 Pekerjaan Sampingan
Ada 37 19.10
Tidak ada 154 79.40
9 Pendapatan Perbulan
Dibawah Rp.1 juta 116 59.80
Rp. 1-3 juta 56 28.90
Rp. 3-5 juta 20 10.30
Diatas Rp. 5juta 2 1.00
10 Lama Tinggal
Di bawah 4 tahun 38 19.60
4-9 tahun 15 7.70
9-15 tahun 28 14.40
Diatas 15 tahun 113 58.20
8
11 Pengetahuan Tentang Wisatawan
Mengetahui 71 36.60
Tidak Mengetahui 122 62.90
12 Interaksi Dengan Wisatawan
Pernah 146 75.30
Tidak Pernah 48 24.70
13 Wisatawan di Pondok Cabe
Ada 43 22.20
Tidak Ada 151 77.80
14 Menyukai Keberadaan Wisatawan
Menyukai 176 90.70
Tidak Menyukai 16 8.20
Tabel 4.
9
10 Lahan hijau sebagai daya tarik wisata 3.80 0.799
11 Perlunya peran pemerintah 4.07 0.589
12 Kesediaan terlibat dalam pengembangan pariwisata 3.62 0.869
13 Tidak perlu adanya pengembangan pariwisata 2.33 1.020
14 Masyarakat tidak perduli dengan sampah 3.84 1.232
15 Sampah dapat merusak keindahan alam 4.32 0.713
16 Perlunya pelatihan konservasi lahan 4.21 0.637
17 Perlunya pelatihan usaha ekonomi kreatif 4.16 0.614
18 Telah dilakukan sosialisasi perencanaan wisata oleh 2.87 1.064
pemerintah
19 Masyarakat tidak dibatasi dalam penggunaan lahan 3.71 0.852
20 Perlu dibangun pariwisata ramah lingkungan 4.21 0.604
Keterangan: pengukuran menggunakan skala likert (1) sangat tidak setuju, (2) tidak Setuju,
(3) ragu-ragu, (4) setuju, (5) sangat setuju
7. Analisis SWOT
Tabel 5
10
Analisis SWOT
Lingkungan Internal
Kekuatan Kelemahan
Lingkungan Eksternal
Kekuatan Kelemahan
11
infrastruktur, berdirinya industri, warung makan, dan sekolah akan memacu
tingkat perekonomian dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
c. Potensi daya tarik budaya yang dapat ditonjolkan adalah kegiatan bercocok
tanam, perkebunan, dan keanekaragaman religi. Dengan beranekaragamnya
budaya ini, maka perlu: peningkatan apresiasi terhadap keanekaragaman
budaya, dan informasi mengenai keanekaragaman budaya melalui sarana
informasi
12
lingkungan.Selain itu, konsep eco-cultural merupakan konsep yang cocok untuk
diterapkan mengingat daerah kawasan Pondok Cabe Udik termasuk bagian dari
Kecamatan Pamulang yang diperuntukan untuk daerah resapan air, sehingga
perhatian besar perlu ditekankan kepada pelestarian lingkungan.
Keterangan:
1. Kolam Pemancingan
2. Taman Kota dan Jalur
Sepeda
3. Kebun Anggrek
4. Sekolah Pariwisata
Vihara Avalokitesvara
Rumah Ibadah Lintang
Bakti
13
kebun, dan hortikultura sebagai daya tarik wisata. Taman dan kebun ini
dikombinasikan dengan daya tarik peninggalan budaya di promosikan sebagai
daya tarik (Hut., A :1999). Wallace (2004) melakukan studi tentang eco-cultural
tourism di Finlandia dan menyebutkan bahwa eco-cultural tourism merupakan
konsep dapat digunakan untuk pembangunan berkelanjutan untuk lingkungan
budaya marjinal dan lingkungan alam yang sensitive. Selain itu, kota-kota besar
pun seperti Kaohsiung di Taiwan pun menerapkan konsep eco-cultural dengan
mengaplikasikan transportasi umum, bentuk bangunan, penggunaan energi,
pengelolaan sampah dan tata kota yang ramah lingkungan.
14
Pandangan positif masyarakat terhadap perencanaan pariwisata membuka
kesempatan untuk pengembangan lebih lanjut daya tarik wisata yang ada. Adapun
tantangan dalam perencanaan kedepan adalah bagaimana melakukan kerja sama
dengan para pemangku kepentingan setempat dan pembinaan terhadap masyarakat
untuk memajukan pariwisata di kelurahan Pondok Cabe Udik.
DAFTAR PUSTAKA
Kreag, G. (2001). The Impact of Tourism. Publication No: T.13 April 2001.
www.seagrant.umn.edu
Ngece, K. (2002). Community Based Ecotourism: What Can People of Africa
Learn from Success Stories Elsewhere. East African and Ecotourism
Development and Consultant, Nairobi.
15
Nuryanti, Wiendu. (1993). Concept, Perspective and Challenges, makalah bagian
dari Laporan Konferensi Internasional mengenai
PariwisataBudaya.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal.pp.2-3
Marjuka, Y. (2008). Perspektif Pengelolaan Industri Pariwisata Berbasis CSR.
Seminar Manajemen Industri Pariwisata Berbasis CSR.Seminar on
Sustainable Tourism. Universitas Sahid
Sherman, S. (2007). Honduras: Promoting Community Based Tourism. Global
Green Grants Fund.
Theerapuncharoen, N., Sasaki N. 2008. Participatory Action Research for
Tourism Environment Development on Kho Muang Pranakhon Si Ayuthaya
Province.Ann Rep. Res. Environ. Ed. Kyoto Univ. Ed. No.16, pp. 91-97
The Mountain Institute (2000). Community Based Tourism for Conservation and
Development: The Resource Kit. The Mountain Insititute
UNDP and WTO.(1981). Tourism Development Plan for Nusa Tenggara,
Indonesia. Madrid: World Tourism Organization. pp.69.
Williams P.(2010).Educational Tourism: Understanding the Concept, Recognising
the value.
Yoeti, Oka A.(1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa
Wallace G; Russel A. (2004) Eco-cultural tourism as a means for the sustainable
development of culturally marginal and environmentally sensitive.Tourist
Studies.Vol. 4 No. 3 pp. 235-254
16
17