Anda di halaman 1dari 7

Tugas

15 Desember 2017

TUGAS UJIAN LAPORAN KASUS


DIRECT VENEER

Oleh

ASRIANTI J1022 16 110

Penguji:

drg. Wahyuni Suci Dwiandhany, Sp.KG.

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS


PROGRAM STUDI KONSERVASI GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
1. Apa perbedaan hipoplasia dan white spot

Jawab:

Hipoplasia enamel adalah defek perkembangan pada enamel yang

disebabkan oleh gangguan pada pembentukan matriks organik enamel, secara

klinis tampak sebagai defek enamel. Gangguan yang terjadi selama tahap

perkembangan dan maturasi enamel mengurangi jumlah dan ketebalan

enamel. Menyebabkan white spot, tiny groove, cekungan dan fissur pada

permukaan enamel.1

Istilah hipoplasia enamel merujuk pada malformasi enamel gigi karena

malfungsi enamelblast dan kehilangan fungsinya menyebabkan pembentukan

enamel inferior depth. Gangguan ini secara klinis di ekspresikan dalam

bentuk pit atau kavitas dan resesi enamel. Enamel hipoplasia seringkali

bersama-sama dengan hypo-calcination, kurangnya kandungan kalsium pada

lapisan organik enamel. Kedua anomali ini terjadi pada tahap perkembangan

gigi selama pembentukan enamel, dan timbul pada satu atau beberapa gigi

atau bahkan pada seluruh gigi.2

Kerusakan dalam pembentukan gigi terjadi sebatas pada email bisa

berupa hipokalsifikasi atau hipoplasia. Bercak putih atau white spot

merupakan lesi awal karies dan tampak sebagai bercak putih oval yang

berbatas jelas, dan dapat berubah warna menjadi coklat pada bagian depan

mahkota gigi, email terbentuk sempurna dan utuh serta terasa keras bila

disondasi, baik daerah yang putih maupun coklat.3


2. Jelaskan teknik preparasi direct veneer.
Jawab: Terdapat 2 teknik pembuatan pada tipe direct veneer :
Direct partial veneer (veneer langsung sebagian)
Teknik ini digunakan untuk pewarnaan gigi pada kondisi kerusakan
kecil atau area yang terlokalisir yang dikelilingi dengan gingiva yang
sehat. Kerusakan ini bisa direstorasi dalam satu kali kunjungan dengan
komposit light cured. Sebelum direstorasi dengan komposit light cured,
dilakukan pre eliminir seperti pembersihan, pemilihan bentuk, isolasi
dengan cotton roll atau mengunakan rubber dam.
Direct full veneer (veneer langsung penuh)
Teknik ini digunakan untuk merestotasi gigi anterior yang mengalami
hipoplasia disertai diastema antara gigi insisivus sentral. Teknik ini
menggunakan komposit light cured mikrofill dalam satu kali kunjungan,
tetapi untuk mengurangi trauma bagi pasien maupun operator lebih baik
di koreksi dalam dua kali kunjungan. Kedua insisivus sentral di
preparasi dengan kedalaman 0.5 0.7 mm, akhiran preparasi bentuk
chamfer, preparasi direct veneer umumnya berakhir pada bagian labial
sampai kontak proksimal gigi sebelahnya kecuali terdapat diastema.
Untuk mengoreksi diastema preparasi diperluas sampai permukaan
mesial dan berakhir pada mesio-lingual line angles. Insisal edge tidak
dipreparasi karena akan melindungi dari daya kunyah yang besar.
Jika veneer telah terpasang harus diperhatikan bentuk tepi anatomis
khususnya daerah gingival untuk menjaga kesehatan jaringan. Jika
hanya melibatkan beberapa gigi saja atau jika permukaan fasial tidak
seluruhnya mengalami kerusakan, dapat langsung diaplikasikan veneer
komposit dalam satu kali kunjungan.
Indikasi direct composit resin yaitu instant cosmetic, pasien tidak
menghendaki pengasahan pada gigi, keterbatasan biaya laboratorium,
dan pada kasus-kasus ortodontic tertentu. Untuk gigi yang mengalami
pewarnaan tetrasiklin, restorasi dengan direct veneer lebih sulit jika
warna sudah mencapai 1/3 gingival.4

Sebelum melakukan preparasi permukaan gigi dibersihkan dengan

bahan pumis menggunakan rotary brush, dilanjutkan dengan pemasangan

retraction cord selama kira kira 4 menit, gunanya menghindari cedera gingiva

pada saat preparasi dan preparasi tepi servikal dapat ditentukan/terlihat. Pada

preparasi veneer komposit direk pada gigi 12 dan 13 tidak dilakukan anestesi

karena preparasi dilakukan hanya pada permukaan email. Preparasi dilakukan

untuk mendapatkan tempat atau dudukan bagi bahan komposit agar gigi

tampak serasi dan untuk memudahkan pada waktu pengetsaan. Tepi preparasi

pada bagian servikal sedalam 0,5 mm untuk menempatkan tepi preparasi pada

email yang sehat. Untuk preparasi bagian proksimal tidak menghilangkan

kontak proksimal, preparasi bagian insisal dengan kedalaman 1 mm dari tepi

insisal. Preparasi chamfer kemudian dilengkapi dengan preparasi email pada

permukaan labial dengan menggunakan instrumen bur fissure round end. Tiga

titik acuan yang dapat berfungsi sebagai patokan bagi margin chamfer veneer

labial, yaitu puncak gingiva bebas, area kontak proksimal, dan tepi insisal.

Margin gingival preparasi diperluas ke servikal sampai ke margin gingival

bebas. Batas mesioproksimal dan distoproksimal preparasi berakhir pada area

kontak labial, memungkinkan akses yang nyaman pada saat finishing. Bentuk

preparasi akhir yaitu bentuk window.


Restorasi veneer labial komposit direk merupakan salah satu pilihan

perawatan dari gigi yang mengalami white spot dan malformasi gigi, karena

dapat melapisi permukaan gigi yang berubah warna, mengalami perbubahan

bentuk sehingga didapatkan kualitas penampilan yang baik.3

3. Jenis jenis akhiran preparasi direct veneer.

Terdapat dua dasar desain preparasi untuk untuk full veneer, yaitu preparasi jendela

dan incisal lapping preparation. Preparasi jendela direkomedasikan untuk veneer

komposit direk maupun indirek. Desain preparasi intraemail iniakan

mempertahankan fungsi permukaan lingual dan insisal gigi antrerior maksila serta

melindungi veneer dari tekanan oklusal. Desain prepararasi jendela ini juga

direkomendasikan untuk veneer porselen indirek jika pasien menunjukkan tekanan

oklusi berlebih pada permukaan lingual

dan insisal. Incisal lapping


preparation diindikasikan diindikasikan jika

gigi yang akan dibuatkan veneer perlu dibuat lebih panjang atau terdapat kerusakan

di bagian insisal yang perlu direstorasi. 5.

Sumber :

1. Martos J, Gewehr A, Paim E, Aesthetic approach for anterior teeth with

enamel hypoplasia. Contemp Clin Dent. 2012;3:S82-5.

2. Pitsius T. Frequency and distribution of enamel hypoplasia in ancient

Skulls from Different Eras and Areas in Greece. International Journal of

Caring Sciences 2012;5(2):179-190.


3. Asmah N, Restorasi veneer labial komposit direk pada gigi anterior

rahang atas yang mengalami white spot dan malformasi.

pdgimakassar.org/journal. Diakses pada tanggal 19 Desember 2017.

4. Roberson,T.M., Heymann,E.J. Swift, Jr., 2008, Sturdevants Art and

Science of Operative Dentistry. 5th ed. St.Louis;Mosby ,124-147.

5. Ferdinandha G, Mulyawaty E, Winanto SS. Restorasi estetik dan

perbaikan posisi gigi dengan veneer labial menggunakan resin komposit

secara direk. MKGI. 2011:51-59.

Anda mungkin juga menyukai