Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Pada kasus, pasien mengalami keluhan mata merah di kedua mata sejak
1,5 bulan lalu. Mata merah terjadi akibat kongesti pembuluh darah sebagai respon
dari inflamasi pada mata. Pasien mengeluh mata kiri terasa nyeri dan semakin
terasa nyeri saat berbaring ke kiri. Mata merah dengan nyeri sedang sampai berat
dicurigai terdapat kelainan pada mata berupa keratitis herpetiformis,
konjungtivitis bakterialis, keratitis, ulkus kornea, uveitis, skleritis, trauma mata,
dan glaukoma sudut tertutup ( Cronau et al., 2010). Kemudian, pasien
mengeluhkan silau atau fotofobia pada kedua matanya. Fotofobia terjadi karena
stimulasi dari ujung saraf. Keluhan silau pada mata dapat dijumpai pada keratitis
bakterialis, skleritis, uveitis, dan glaukoma sudut tertutup. Pada konjungtivitis,
fotofobia tidak ditemukan sehingga diagnosis ini dapat disingkirkan ( Gilani et al.,
2016). Keluhan lain berupa sekret berwarna putih kekuningan menunjukan adanya
infeksi bakterial. Keluhan seperti pusing, mual dan muntah tidak ada sehingga
tidak dicurigai adanya peningkatan tekanan intraokular. Pasien mengaku tidak
pernah menggunakan lensa kontak. Pasien juga mengaku tidak pernah mengalami
trauma dan operasi pada kedua matanya. Namun, pasien merupakan penderita
diabetes mellitus yang merupakan salah satu faktor risiko dari keratitis ( Gillani et
al., 2016).
Pada pemeriksaan fisik lokalis mata dengan slitlamp didapatkan infiltrat
pada kornea mata kiri, sehingga diagnosis keratitis semakin kuat. Pada keratitis
terjadi peradangan pada kornea berupa multiple, kecil di permukaan kornea akibat
infeksi bakteri, defisiensi vitamin B2, infeksi virus, trauma kimia, sinar ultraviolet
( Ilyas, 2015). Kerusakan epitel kornea dapat terjadi karena adanya abrasi kornea
akibat benda asing, misdireksi silia, ataupun trauma dalam penggunaan lensa
kontak. Di samping itu, kerusakan epitel juga dapat disebabkan oleh kekeringan
epitel, nekrosis misalnya pada keratomalasia, deskuamasi epitel akibat edema
kornea, dan perubahan secara trofik. Pada keratitis, perlu diperhatikan saat
inspeksi mata antara lain abnormalitas kelopak mata seperti trichiasis dan
lagophthalmos, penurunan reflek kornea, adanya discharge dan injeksi
konjungtiva. Kemudian pada pemeriksaan fisik dapat dilakukan uji fluorescein
untuk menilai adanya defek epitel kornea, serta adanya infiltrat pada kornea yang
diperiksa menggunakan slit lamp (Upadhyay et al., 2015).

Pada pasien tidak didapatkan abnormalitas pada kelompak mata maupun


bulu mata. Namun pada konjungtiva didapatkan injeksi konjungtiva dan discharge
berwarna putih kekuningan. Kemudian, pada pemeriksaan kornea dengan slit
lamp didapatkan infiltrat pada mata kiri. Pada pemeriksaaan tekanan intraokular
mata tidak ada kelainan sehingga diagnosis glaukoma dapat disingkirkan
Penemuan pada hasil pemeriksaan fisik menunjukan adanya defek pada kornea
sehingga dapat disimpulkan pasien menderita keratitis punctata.

Cronau, H., Kankanala R.R., Mauger T. 2010. Diagnosis and Management of Red
Eye in Primary Care. Am Fam Physician, 81(2):137-44.
Gillani C.J., Allen Y., Marc Y., Megan B. 2017. Differentiating Urgent and
Emergent Causes of Acute Red Eye for the Emergency Physician. Western
Journal of Emergency Medicine. 18 (3): 509-517.
Upadhay M., Muthiah S., John P. 2015. Diagnosing and Managing Microbial
Keratitis. Community eye health journal, 28 (89) : 1-6.

Anda mungkin juga menyukai

  • Ulkus Kornea
    Ulkus Kornea
    Dokumen16 halaman
    Ulkus Kornea
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen30 halaman
    Bab Ii
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Kasus Endometriosis
    Presentasi Kasus Endometriosis
    Dokumen58 halaman
    Presentasi Kasus Endometriosis
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat
  • Endometriosis
    Endometriosis
    Dokumen5 halaman
    Endometriosis
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat
  • PRESBANG Depresi - DR WI
    PRESBANG Depresi - DR WI
    Dokumen13 halaman
    PRESBANG Depresi - DR WI
    Fikri Fachri
    Belum ada peringkat
  • Presus Entropion Involusional
    Presus Entropion Involusional
    Dokumen23 halaman
    Presus Entropion Involusional
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat
  • Jurding Nisa
    Jurding Nisa
    Dokumen9 halaman
    Jurding Nisa
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat
  • GG Cemas
    GG Cemas
    Dokumen30 halaman
    GG Cemas
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat
  • Etiologi
    Etiologi
    Dokumen1 halaman
    Etiologi
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat
  • Transl Bipolar 2
    Transl Bipolar 2
    Dokumen10 halaman
    Transl Bipolar 2
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat
  • Endometriosis
    Endometriosis
    Dokumen5 halaman
    Endometriosis
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat
  • JOURNAL READING Edit Fina
    JOURNAL READING Edit Fina
    Dokumen47 halaman
    JOURNAL READING Edit Fina
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat
  • DSM V GG MKN
    DSM V GG MKN
    Dokumen5 halaman
    DSM V GG MKN
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat
  • Transl Bipolar 2
    Transl Bipolar 2
    Dokumen10 halaman
    Transl Bipolar 2
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat
  • Jur Ding
    Jur Ding
    Dokumen2 halaman
    Jur Ding
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat
  • Nefrotik Sindrom
    Nefrotik Sindrom
    Dokumen48 halaman
    Nefrotik Sindrom
    DevyLianto
    Belum ada peringkat
  • Journal Reading Edit Fina
    Journal Reading Edit Fina
    Dokumen21 halaman
    Journal Reading Edit Fina
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat
  • Pre Test Bimbingan Imo Ke 5
    Pre Test Bimbingan Imo Ke 5
    Dokumen11 halaman
    Pre Test Bimbingan Imo Ke 5
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat
  • Nefrotik Sindrom
    Nefrotik Sindrom
    Dokumen17 halaman
    Nefrotik Sindrom
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat
  • MASALAH
    MASALAH
    Dokumen1 halaman
    MASALAH
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat
  • Refurtikariafh
    Refurtikariafh
    Dokumen22 halaman
    Refurtikariafh
    Cindy Prayogo
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat
  • Post Test Bimbingan IMO Ke 7
    Post Test Bimbingan IMO Ke 7
    Dokumen6 halaman
    Post Test Bimbingan IMO Ke 7
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat
  • Pretest Bimbingan Imo Ke 2
    Pretest Bimbingan Imo Ke 2
    Dokumen11 halaman
    Pretest Bimbingan Imo Ke 2
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat
  • PATOFISIOLOGI
    PATOFISIOLOGI
    Dokumen5 halaman
    PATOFISIOLOGI
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat
  • Sinusitis Maksilaris
    Sinusitis Maksilaris
    Dokumen5 halaman
    Sinusitis Maksilaris
    Nur Annisa Laras Fikria
    Belum ada peringkat