Anda di halaman 1dari 5

Model KTSP

Rancangan sistem pembelajaran KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan)terdiri dari 2 (dua) macam, yaitu silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran), yang kedua saling terkait dimana sila belajar untuk satu matapelajaranuntuk
kurun waktu satu semester. Sedangkan RPP adalah suatu rencana pembelajaran untuk satu
atau lebih KD (Kompetensi Dasar) atau satu tema dari satu atau lebih matapelajaran untuk
satu kali pertmuan pembelajarn atau lebih. Gambar 3.6a dan Gambar 3.6b menunjukkan
odel pengembangan silabus dan RPP dari rancangan system pembelajaran model KTSP.

Xxxxxxxxx

Pengembangan/penyusunan silabus dalam model KTSP terdiri dari & langkah


sebagai berikut.
Langkah 1 : Mendefinisikan dan menetapkan rumus SK (Standar Kompetensi) dan KD
(Kompetensi Dasar) dari Standar Isi (SI) yang akan dikembangkan menjadi
silabus. Secara umum, perumusan SK dan KD tersebut didasarkan dari hasil
kajian secara komprehensif terhasa SKL (Standar Kompetensi Kelulusan),
baik SKL satuan pendidikan, SKL kelompok matapelajaran, dan SKL
matapelajaran. Dalam KTSP SKL dan SI telah ditetapkan oleh pemerintah
dalam bentuk Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentan Standar
Kompetensi lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar Menengah, dan
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan
pendidikan Dasar dan Menengah. Khusus untuk SI Mtapelajaran produktif
pada SMK, baik untuk DKK (Dasar Kompetensi Kejuruan) maupun KK
(Kompetensi Kejuruan) ditetapkan oleh Direktoran Pembinaan SMK, Ditjen
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas.
Langkah 2 : merumuskan indikator dari masing-asing KD dan SK yang telah ditetapkan.
Langkah 3 : Mengidentikasi materi pokok pembelajaran sesuai dengan indicator-
indikator yang telah dirumuskan.
Langkah 4 : Menetapkan teknik penilaian yang akan digunakan untuk mengukur
keberhasilan belajar peserta didik dalam menguasai KD.
Langkah 5 : Merumuskan kegiatan pembelajran yang harus dilakukan peserta didik untuk
mengusai kompetensi.
Langkah 6 : Menetapkan alokasi waktu yang diperlukan peserta didik untuk belajar
dalam rangka menguasai kompetensi, baik melaui kegiatan tatap muka (TM)
di kelas, praktik di sekolah (PS), maupun praktik di industry (PI).
Langkah 7 : Mengidentifikasi berbagai sumber belajar yang dapat digunakan oleh peserta
didik untuk belajar.

Pengembangan/penyusunan RPP dalam Model KTSP terdiri dari enam langkah


sebagai berikut.
Langkah 1 : Merumuskan tujuan pebelajaran. Rumus tujuan pembelajaran tersebut
didasarkan pada rumusan indikator yang telah dihasilkan pada silabus.
Langkah 2 : Mengembangkan materi pembelajaran. Pengembangan ini didasarkan pada
pokok-pokok materi pembelajaran yang telah diidentifikasi pada silabus.
Langkah 3 : Menetapkan metode pembelajaran yang didasarkan pada kegiatan
pembelajaran yang telah ditetapkan dalam silabus. Metode pembelajaan
tersebut selanjutnya digunakan untuk mengembangkan scenario/langkah-
langkah pembelajaran.
Langkah 4 : Memgembangkan scenario/langkah-langkah pembelajaran yang mencakup
kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Langkah 5 : menetapkan sumber belajar yang dapat digunakan peserta didik untuk belajar
guna mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Sumber belajar tersebut
harus sesuai dengan yang telah diidentifikasi dalam silabus atau merupakan
pengembangannya.
Langkah 6 : Mengembangkan instrument penilain hasil belajar beserta kunci jawaban dan
rubric peniaiannya. Instrument penilaian tersebut harus sesuai dengan
metode dan bentuk penilaian yang telah ditetapkan dalam silabus.
Keterkaitan antara Standar Isi, Silabus dan RPP dapat ditunjukkan pada Gambar
3.6c. dari gambar tersebut dapat dijelaskan keterkaitan antara SI, Silabus dan RPP sebagai
berikut.
1. Standar Isi (SI) menjadi rujukan utama dalam pengembangan silabus , dimana rumusan
SK dan KD yang akan dikembangkan menjadi silabus harus diambil dari Permendiknas
Nomor 22 Tahun 2006. Sedangkan untuk Program Produktif di SMK, SK dan KD
diambilkan dari lampiran Permendiknas tersebut yang secara khusus dirumuskan dan
ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan SMK.
2. Setiap komponen silabus memiliki keterkatan secara langsung dengan komponen RPP.
Keterkaitan tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:
a. Rumusan SK, KD, dan alokasi waktu dalam silabus digunakan untuk mengisi
identitas RPP;
b. Indikator dalam silabus dijadikan dasaru untuk merumuskan tujuan pembelajaran
dalam RPP. Selanjutnya rumusan tujuan pembelajaran tersebut digunakan dasar
untuk mengembangkan instrument penilaian;
c. Materi pokok pembelajaran dalam silabus digunakan sebagai dasar untuk
mengembangkan materi pembelajaran secara utuh dan rinci dalam RPP;
d. Strategi pembelajaran dalam silabus digunakan sebagai dasar untuk memilih
model/metode pembelajaran yang digunakan dalam RPP. Selanjutnya model/metode
tersebur dikembangkan lebih operasional menjadi scenario pembelajaran;
e. Metode dan teknik evaluasi dalam silabus digunakan sebagai dasar untuk
mengembangkan instrument penilaian dalam RPP; dan
f. Sumber belajar yang teah diidentifikasi dalam silabus dijadikan dasar untuk memilih
dan menetapkan sumber belajar dalam RPP.

Dari paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa (a) RPP merupakan operasionalisasi
dari suatu silabus; (b) setiap silabus dapat dikembangkan menjadi beberapa RPP; (c) satu
RPP dapat digunakan untuk satu kali pertemuan atau lebih; dan (d) harus ada kesesuaian
secara substansi antara komponen silabus dan komponen RPP yang besesuaian.
Model K-13
Sebagaiana Model KTSP, rancangan system pembelajaran metode K-13
(Kurikulum 2013) juga terdiri dari 2 (dua) macam, yaitu Silabus dan RPP, yang keduanya
juga saling terkait dimana Silabus menjadi dasar untuk pengembangan RPP. Model
pengembangan Silabus dan Rppdari rancangan system pembelajaran berdasarkan K-13
ditunjukkan pada Gambar 3.7a dan Gambar 3.7b berikut ini
Model pengembangan oengembangan/peyusunan silabus ala K-13 tersebut terdiri
dari tujuh langkah sebagai berikut.
Langkah 1 : Mengidentifikasi dan menetapkan rumusan KI (Kompetensi Inti) dan KD
(Kompetensi Dasar) dari Standar Isi (SI) yang akan dikembangkan menjadi
Silabus. Secara umum, perumusan KI dan KD tersebut didasarkan dari hasil
kajian secara komprehensif terhadap SKL (Standar Kompetensi Lulusan)
sebagaimana telah ditentukan dalam Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013.
Dalam K-13 rumusan KI dan KD untuk matapelajaran Kelompok A,
Kelompok B, dan Kelompok C1 (Dasar Bidang Keahlian) telah ditetapkan
berdasarkan Permendikbud Nomor 70 Tahun 2013. Sedangkan Kd untuk
matapelajaran Kelompok C2 (Dasar Program Keahlian) dan Kelompok C3
(Paket Keahlian) diserahkan sepenuhnya kepada Direktoran Jenderal
Pendidikan Menengah Kemendikbud, c.q Direktorat Pembinaan SMK.
Selama belum ada ketetapan baru, tampaknya KD Program Produktif yang
telah ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan SMK, Ditjen Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas sebagaimana digunakan dalam
KTSP masih bisa digunakan dengan adaptasi sepenuhnya, terutama memilah
KD tersebut menjadi KD pengetahuan dan KD keterampilan.
Langkah 2 : Merumuskan indikator masing-masing KD dari KI yang telah ditetapkan.
Langkah 3 : Mengidentifikasi materi poko pembelajaran sesuai dengan indikator-
indikator yang telah dirumuskan.
Langkah 4 : Menetapkan teknik penilaian yang akan digunakan untuk mengukur
keberhasilan belajar peserta didik dalam menguasain KD, baik KD
Pengetahian maupun KD Keterampilan.
Langkah 5 : Mermuskan kegiaan pembelajatan yang haus dilakukan peserta didik untuk
menguasai kometensi.
Langkah 6 : Menetapkan alokasi waktu yang diperlukan peserta didik untuk belajar
dalam rangka menguasai KD.
Langkah 7 : Mengidentifikasi berbagai sumber belajar yang dapat digunakan oleh peseta
didik untuk belajar dalam rangka menguasai KD.

Pengembangan/penyusunan RPP Model K-13 terdiri dari enam langkah


sebagaimana penyusunan RPP Model KTSP (lihat Gambar 3.7b). perbedaannya terletak
pada: (1) vakupan identitas RPP, (2) komponen utama RPP, (3) penekanan pada
model/metode pembelajaran, dan (4) penekanan pada scenario pembelajaran. Berbagai
perbedaan tersebut dijelaskan sebagai berikut (lihat Tabel 2.1).

Anda mungkin juga menyukai