Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHALUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah bangsa yang majemuk dan terkenal dengan
keanekaragaman dan keunikannya.Indonesia sendiri terdiri dari berbagai suku
bangsa, yang mendiami belasan ribu pulau.Masing-masing suku bangsa
memiliki keanekaragaman budaya tersendiri.Di setiap budaya tersebut terdapat
nilai-nilai sosial dan seni yang tinggi.Namun, dengan masuknya era globalisasi
saat ini, menyebabkan budaya-budaya asing masuk ke Indonesia.Di zaman yang
serba canggih ini, perkembangan kemutahiran teknologi tidak dibarengi dengan
budaya-budaya asing positif yang masuk.Budaya asing masuk ke negeri kita
secara bebas tanpa ada filtrasi.
Pada umumnya masyarakat Indonesia terbuka dengan inovasi-inovasi
yang hadir dalam kehidupannya, tetapi mereka belum bisa menyeleksi budaya
yang sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku dan budaya yang tidak sesuai
dengan aturan serta norma yang berlaku di negara Republik Indonesia. Negara
Indonesia mempunyai norma-norma yang harus dipatuhi oleh masyarakatnya,
norma tersebut meliputi norma agama, norma hukum, norma sosial, norma
kesopanan. Setiap butir norma memiliki peranan masing-masing dalam
mengatur hidup manusia.
Norma merupakan suatu ketetapan yang ditetapkan oleh manusia dan
wajib dipatuhi oleh masyarakat dan memiliki manfaat positif bagi kelangsungan
hidup orang banyak. Setiap norma yang ada di Indonesia, pasti ada sanksi bagi
yang melanggarnya. Pada umumnya masyarakat Indonesia sekarang seakan
tidak menghiraukan lagi norma-norma yang ditetapkan.Terbukti dengan
banyaknya penyimpangan prilaku yang dilakukan oleh banyak orang, seperti
perbuatan korupsi, mencuri, menistakan agama, dan sebagainya.Kasus-kasus
seperti itu menandakan rusaknya mental bangsa ini.Sehingga generasi muda

1
yang mendatang bisa diperkirakan dapat lebih buruk dari masa sekarang.Hal
tersebut sudah mulai terjadi sekarang, kenyataan yang terjadi saat ini banyak
remaja yang melakukan penyimpangan-penyimpangan yang sudah tidak sesuai
dengan norma-norma yang berlaku di Indonesia.Mereka tidak menghiraukan
lagi norma-norma yang ada.Berdasarkan latar belakang tersebut, saya membuat
karya tulis ilmiah yang berjudul Pengaruh Budaya Asing terhadap Gaya Hidup
Remaja Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka rumusan masalah dari karya
tulis ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari masuknya budaya asing ke
Indonesia?
2. Bagaimana pengaruh budaya asing terhadap gaya hidup remaja
Indonesia?
3. Bagaimana cara mengatasi dampak negatif dari masuknya budaya asing
ke Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini ada beberapa tujuan yang ingin di dapat, antara
lain:
1. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari masuknya budaya
asing ke Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh budaya asing terhadap gaya hidup remaja
Indonesia.
3. Untuk mengetahui cara mengatasi dampak negatif dari masuknya budaya
asing ke Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Budaya dan Kebudayaan


Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Sedangkan
kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

B. Pengertian Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas
lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock,
1992).Pasa masa inisebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak
termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.Seperti yang
dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja
menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum
memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.
Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun
bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan
pengertian remaja menurut Zakiah Darajat (1990: 23) adalah: Masa peralihan
diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa
pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan
psikisnya.

3
C. Faktor-faktor Penyebab Masuknya Budaya Asing ke Indonesia
Faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri meliputi hal-hal
berikut:
1. Penemuan baru
Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan yang dapat terwujud
dalam bentuk penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik itu dari dalam
kebudayaan Indonesia itu sendiri maupun dari kebudayaan asing. Dimana
cenderung ketika muncul suatu penemuan baru, masyarakat Indonesia tidak
menyaring terlebih dahulu, apakah itu hal positif atau hal negatif,
masyarakat Indonesia cenderung mengaplikasikan temuan baru tersebut
sesuai dengan trend di kalangan masyarakat itu sendiri.
2. Bertambah atau berkurangnya penduduk
Dengan bertambahnya penduduk masyarakat mulai mengenal hak milik
seorang atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, atau adanya sistem bagi hasil.
Hal ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur masyarakat terutama
lembaga kemasyarakatan berkurangnya penduduk karena perpindahan
kedaerah lain menyebabkan kekosongan.
3. Terjadinya pemberontakan atau revolusi Hal ini dapat mendorong terjadinya
perubahan besar mulai dari bentuk negara, lembaga masyarakat sampai pada
keluarga yang mendiami negara tersebut.
4. Pertentangan masyarakat
Pertentangan masyarakat yang terjadi diantara individu dapat menyebabkan
perubahan sosial dari yang baik menjadi tidak baik, hal ini akan
memunculkan suatu permusuhan dalam masyarakat, sehingga seringkali
terjadi konflik di lingkungan masyarakat. Hal ini sebetulnya terjadi bukan
karena masalah yang rumit saja, bisa saja masalah ini terjadi karena hal
sepele misalnya: perbedaan persepsi antara individu satu dengan individu
lain. Namun hal ini bisa terus memicu pertentangan, maka dari itu peran
RT/RW disini sangat dibutuhkan untuk menjadi penengah, agar masyarakat

4
tidak mementingkan ego sendiri, melainkan kesejahteraan masyarakat itu
sendiri.
5. Lifestyle yang berkiblat pada gaya orang barat
Saat ini banyak masyarakat Indonesia yang meniru gaya hidup atau lifestyle
orang-orang bule atau lebih berkiblat kebarat-baratan, yakni melakukan sex
bebas, berpakaian mini, gaya hidup bebas tanpa ikatan atau biasa sering kita
sebut dengan kumpul kebo. Istilah ini digunakan kepada pasangan yang
bukan muhrimnya tetapi tinggal seatap tidak dalam tali pernikahan.
Di Indonesia gaya hidup ini tidak dibenarkan karena menyalahi beberapa
norma yakni norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan. Sanksi
yang diberikan bagi yang melanggar juga cukup berat terutama pada
lingkungan sekitarnya. Orang-orang yang melakukan kumpul kebo atau
tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan ini akan dipandang kurang pantas
oleh warga sekitar. Sanksi yang diberikan masyarakat tidak berat tetapi
cukup menyakitkan karena bisa-bisa akan mengucilkan orang yang
melakukan kegiatan ini.
6. Penyalahgunaan teknologi
Seperti sempat kita bahas diatas bahwa pemanfaatan teknologi yang salah
dapat mempermudah arus budaya asinya negatif yang masuk.Seperti
Internet sekarang ini internet banyak disalahgunakan untuk hal-hal negatif,
seperti ada situs porno, melakukan hal penipuan, dll. Orang-orang
menyalahgunakan pemanfaatan teknologi ini denga cara yang tidak benar.
Orang-orang bisa mengakses dengan mudah situs-situs porno yang mereka
inginkan.Hal ini membawa dampak buruk bagi yang menikmatinya.

Faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat meliputi hal berikut:

1. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan dan banjir


2. Perubahan sosial yang terjadi karena kebudayaan dari masyarakat lain
memudahkan masyarakat awam ikut terpengaruh.

5
3. Peperangan dengan negara lain juga dapat menyebabkan terjadinya
perubahan.

D. Perkembangan Kebudayaan Asing di Indonesia


Budaya Indonesia telah berakulturasi dengan berbagai kebudayaan dalam
waktu yang lama. Letak strategis Indonesia yang berada pasa jalur pusat
perdagangan internasional pada masa lampau, sehingga salah satunya
menyebabkan budaya India dan Cina memberi pengaruh besar terhadap
kebudayaan pribumi.Dengan terjadinya pencampuran antara dua budaya tersebut
maka mengembangkan kebudayaan asli setempat. Selain dari pengaruh budaya
asing pada masa lampau, perkembangan pesat era globalisasi saat ini semakin
menekan proses akulturasi budaya terutama pengaruh budaya Barat. Dengan
kemajuan teknologi modern mempercepat akses pengetahuan tentang budaya
lain. Membawa perubahan sampai ke tigkat dasar kehidupan manusia di
Indonesia.Pengaruh interaksi dengan budaya Barat mewarnai kehidupan
masyarakat Indonesia.
Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat di negara ini, di
tambah dengan masalah persediaan bahan pangan, bahan energi, dan bahan
industri strategis yang kian langka, serta kesenjangan penguasaan teknologi
semakin lebar, berisiko pada pergeseran perbedaan dan kepentingan di
masyarakat.Lebih dari itu, kehadiran budaya Barat seakan mendominasi dan
selalu menjadi trend-centre masyarakat.Kebiasaan dan pola hidup orang barat
seakan menjadi cermin modern.Hal ini jelas mengikis perilaku dan tindakan
seseorang.Hembusan pengaruh Barat, dianggap sebagai ciri khas kemajuan
dalam ekspresi kebudayaan kekinian.Padahal belum tentu sesuai dengan
kebutuhan situasi dan kondisi masyarakat sendiri.Keadaan ini terus mengikis
budaya dan kearifan lokal yang menjadi warisan terjadi kebudayaan masyarakat
nusantara.
Dari sinilah juga nilai tradisional secara perlahan mengalami kepunahan
karena tidak mampu bersaing dengan budaya moden dalam bentuk pergaulan

6
masyarakat. Pada awalnya pintu masuk kebudayaan asing di Indonesia adalah
melalui kegiatan penjajahan para orang asing di Indonesia.Tidak hanya
mengambil hasil rempah-rempah dan menjajah pada umunya tetapi mereka juga
menanamkan budaya mereka untuk mencampuri kebudayaan Indonesia.Berbeda
dengan masa penjajahan, pada zaman sekarang pintu masuk kebudayaan Asing
itu melalui kemajuan teknologi dan informasi.
Siauddin Sardar mengatakan bahwa masa kini sebagai terjadinya
revolusi informasi seperti diulas dalam bukunya Tantangan 6 Dunia Islam di
abad 21. Dalam revolusi informasi tersebut, intervensi informasi sulit dibendung
oleh karena arusnya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Setiap saat informasi
sudah dapat memasuki setiap kantor dan rumah tangga sekalipun melalui media
massa cetak dan elektronik seperti surat kabar, televisi dan internet. Revolusi
informasi salah satu cirinya adalah keterbukaan dan kebebasan informasi
sungguh sesuatu sulit dielakkan, karena selain memberikan dampak positif
seperti adanya informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi
sekaligus dampak negatif seperti pergaulan bebas, pakaian yang memperlihatkan
aurat, pola hidup individual dan hedonis.

E. Perubahan Sosial Budaya


Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan
melakukan kontak dengan kebudayaan asing.Perubahan sosial budaya adalah
sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu
masyarakat.Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi
sepanjang masa dalam setiap masyarakat.Perubahan itu terjadi sesuai dengan
hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan
perubahan.Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya
merupakan penyebab dari perubahan. Terdapat tiga faktor yang dapat
mempengaruhi perubahan sosial, antara lain:
1. Tekanan kerja dalam masyarakat
2. Keefektifan komunikasi

7
3. Perubahan lingkungan alam.

Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan


lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain.
Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya sistem
pertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam
kebudayaan.

Kebudayaan akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi


sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk
yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya
pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

F. Dampak yang Ditimbulkan dari Masuknya Kebudayaan Asing ke


Indonesia
Masuknya budaya asing ke indonesia salah satunya disebabkan karena
adanya krisis globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan
sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh
tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan
masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan
terjadinya goncangan budaya (culture shock), yaitu: suatu keadaan dimana
masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang
dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang
bersangkutan.
Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan
tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan
terjadinya ketimpangan antara wujud yang ditampilkan dan nilai-nilai yang

8
menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya. Teknologi
yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan
budaya dari lingkungan sosial. Menurut Soerjono Soekanto (1990) masuknya
budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta
memiliki dampak positif dan negatif.
1. Dampak Positif Modernisasi yang terjadi di Indonesia yaitu pembangunan
yang terus berkembang di Indonesia dapat mengubah perekonomian
indonesia dan mencapai tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil, maju,
dan makmur. Hal tersebut diharapkan akan mewujudkan kehidupan
masyarakat yang sejahtera baik batin, jasmani dan rohani.
2. Dampak Negatif Budaya yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian,
etika, pergaulan dan yang lainnya sering menimbulkan berbagai masalah
sosial diantaranya: kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan
hidup, kriminalitas, dan kenakalan remaja.
a. Kesenjangan Sosial Ekonomi Kesenjangan sosial ekonomi adalah suatu
keadaan yang tidak seimbang di bidang sosial dan ekonomi dalam
kehidupan masyarakat. Artinya ada jurang pemisah yang lebar antara si
kaya dan si miskin, akibat tidak meratanya pembangunan. Apabila jurang
pemisah ini tidak segera ditanggulangi dan menimbulkan kecemburuan
masyarakat sosial yang dapat menyebabkan keresahan dalam
masyarakat.
b. Kerusakan Lingkungan Hidup Pencemaran yang terjadi di lingkungan
masyarakat menimbulkan dampak sebagai berikut:
1) Polusi udara, menyebabkan sesak nafas, mata pedih, dan
pandangan mata kabur.
2) Polusi tanah, menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak.
3) Polusi air, menyebabkan air tidak bersih dan tidak sehat isi.
c. Masalah Kriminalitas Kriminalitas adalah perbuatan yang melanggar
hukum atau hal- hal yang bersifat kejahatan, seperti: korupsi, pencurian,
perkelahian, pembunuhan, pemerkosaan dan lainnya. Dalam kriminologi

9
kejahatan disebabkan karena adanya kondisi dan proses- proses sosial
yang sama yang menghasilkan perilaku sosial lainnya. Artinya, terdapat
hubungan antara variasi angka kejahatan dan variasi organisasi-
organisasi sosial dimana kejahatan tersebut terjadi.sebagaimana
dikatakan E.H. Sutherland (dalam Soejono Soekamto, 1990: 367)
kriminalitas (perilaku jahat) merupakan proses asosiasi diferensial,
karena apa yang dipelajari dalam proses tersebut sebagai akibat interaksi
dalam pola dan perilaku yang jahat.
d. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah penyimpangan perilaku yang dilakukan
generasi muda (sekelompok remaja), misalnya: tawuran, perusakan
barang milik masyarakat, penyimpangan seksual, dan penyalahgunaan
narkotika serta obatobatan terlarang. Kenakalan remaja dapat disebabkan
oleh beberapa faktor, yaitu: faktor eksternal dan internal.
1) Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari remaja atau keadaan
pribadi remaja itu sendiri. Misalnya, pembawaan sikap negatif dan
suka dikendalikan yang juga mengarah pada perbuatan nakal.
Selain itu, kenakalan remaja dapat disebabkan karena adanya
pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang dengan
keinginan remaja sehingga menimbulkan konflik pada dirinya dan
kurang mampunya si remaja itu menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
2) Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri remaja itu
artinya, berasal dari lingkungan hidup remaja tersebut. Misalnya:
kehidupan keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan, dan media
massa. Seseorang yang hidup dalam keluarga yang tidak harmonis
cenderung akan mempunyai perilaku yang kurang baik dan
menyimpang dari norma dan nilai yang berada pada masyarakat.
Misalnya: seorang anak yang sering melihat orang 9 tuanya

10
bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan karena ia tidak
tahan melihat pertengkaran orang tuanya.

G. Pengaruh Budaya Asing terhadap Gaya Hidup Remaja Indonesia


Indonesia dikenal sebagai negara multi etnis dan agama yang memiliki
ragam Budaya yang berbeda-beda. Di setiap budaya tersebut terdapat nilai-nilai
sosial dan seni yang tinggi. Pada kondisi saat ini kebudayaan Indonesia kini
semakin memudar secara perlahan. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya
teknologi yang akhirnya dapat memberikan dampak negatif terhadap
kebudayaan asli Indonesia. Dengan banyak berkembangnya media elektronik,
kebudayaan barat dapat dengan mudah masuk ke Indonesia, sehingga mulai
mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat Indonesia.
Seperti telah dibahas diatas bahwa budaya asing bebas masuk begitu
saja, tanpa ada filterisasi. Seperti yang kita ketahui bahwa para remaja sifatnya
terbuka terhadap informasi yang datang dari luar, dan mereka juga suka meniru.
Para remaja juga merasa bahwa kebudayaan di negerinya sendiri terkesan jauh
dari moderenisasi. Sehingga para remaja merasa gengsi kalau tidak mengikuti
perkembangan zaman meskipun bertentangan dengan nilai- nilai ajaran agama
dan budayanya. Sehingga pada akhirnya para remaja lebih menyukai
kebudayaan barat, dibandingkan dengan kebudayaan negaranya sendiri.
Budaya-budaya tersebut dapat masuk dengan mudah melalui apa saja,
misalnya televisi dengan bentuk film, video klip, internet, dan macam-macam
alat tekhnologi lainnya. Sehingga para remaja mengubah gaya hidup mereka,
dimana mereka terbiasa dengan kehidupan malam, pergaulan bebas, narkotika
dan sebagainya. Secara otomatis, hal itu dapat menghilangkan norma kesopanan
dalam diri remaja indonesia yang seharusnya ada pada mereka sebagai ciri khas
masyarakat indonesia yang berbudi pekerti. Yang lebih parahnya lagi, gaya
hidup seks bebas yang sepertinya sudah lazim dikalangan para remaja. Awalnya,
mereka hanya menonton film porno yang didapat dari internet, kemudian timbul
rasa mereka ingin mencoba hal itu dan akhirnya terjadi berbagai kemungkinan

11
yang berbahaya, diantaranya: pelecehan seksual, hamil diluar nikah, dan
tertularnya virus HIV/AIDS.
Usia muda diibaratkan bagai bunga yang baru mekar, sehingga pikiran
mereka masih labil. Mereka hanya memikirkan nafsu sementara saja tanpa
memikirkan apa yang akan terjadi nantinya. Pengaruh negatif dari budaya asing
ini sangat merugikan dan meresahkan, karena dapat merusak moral bangsa.
Namun, disamping budaya asing membawa pengaruh negatif terhadap moral
remaja indonesia, kita sebenarnya juga dapat meniru hal yang positif dari
Bangsa asing. Pengaruh positif yang dapat kita ambil dari bangsa asing, yaitu:
kegigihan, kedisiplinan, kemajuan, dan perkembangan negara barat yang
menjadikan mereka maju dalam bidang perekonomian. Saat ini kita ketahui
bahwa bangsa indonesia jauh tertinggal dari bangsa barat dalam segi
perekonomian dan politik. Hal itu bisa kita contoh dan kita pelajari dari bangsa
barat sehingga kita bisa selangkah lebih maju dibandingkan sekarang, tidak terus
menjadi Negara yang stagnan tanpa adanya kemajuan.

H. Cara Mengatasi Dampak Negatif Dari Masuknya Budaya Asing ke


Indonesia
Untuk mengatasi pengaruh kebudayaan Asing terhadap kebudayaan
Indonesia, khususnya untuk membentengi kalangan remaja dari pengaruh
negatif diperlukan perlibatan semua pihak terutama pemerintah dan tokoh-tokoh
masyarakat seperti, para ulama, budayawan, dan keterlibatan orang tua di rumah
serta peran guru BK .
1. Peranan Pemerintah
Pemerintah hendaknya dapat mengambil kebijakan strategis
melalui penataan ulang sistem pendidikan terutama mengenai pengaturan
kurikulum. Umumnya di setiap sekolah menerapkan sistem pengajaran
pengetahuan mengenai ilmu keagamaan kepada para remaja sekolah
dengan waktu yang berjalan selama dua jam dalam seminggu saja. Tentu
saja ini kurang memadai waktunya untuk mengharapkan sebuah 12

12
perubahan prilaku siswa sehingga memerlukan penambahan jam pelajaran
atau kreatifitas guru bidang studi tersebut dalam bentuk kegiatan
keagamaan di lingkungan sekolah seperti kegiatan pengajian atau kajian-
kajian tematik menurut pandangan agama.
Sebaiknya pemerintah menata ulang sistem pendidikan dan
mendorong kreatifitas guru bidang studi.Mengenai pelajaran dan
pemahaman keagamaan sesungguhnya tidak hanya terpaku pada bidang
studi agama yang dinilai waktunya kurang memadai tersebut tetap setiap
guru mata pelajaran umum juga dapat memasukkan nilai-nilai agama
ketika mengajar di hadapan siswanya.Misalnya, mata pelajaran geografi,
guru dapat menjelaskan kekuasaan Tuhan menciptakan langit dan bumi,
sejarah perjuangan nasional yang dipelopori atau dimpin oleh ulama atau
pejuang Islam seperti Pengeran Diponegoro, Sultan Hasanuddin dan
lainnya. Tokoh-tokoh pejuang tersebut sekaligus merupakan bentuk
perlawan terhadap penjajahan negara asing yang ingin menguasai wilayah
dan sumber daya ekonomi Indonesia juga sekaligus menyebarkan
kebuadayaannya.
2. Peranan Tokoh Agama dan Budaya
Peranan para ulama dan budayawan melalui program kerja
organisasi keaagamaan dan sanggar-sanggar budaya sangat strategis untuk
menangkal masuknya budaya asing dalam masyarakat khususnya kalangan
generasi muda.Keterlibatan para tokoh agama dan budaya melalui program
kerja organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU),
Muhammadiyah dan yang lainnya dapat diarahkan pada pembuinaan
remaja agar memiliki ketahanan budaya yang berbasis agama.
Begitu juga peranan para budayawan dan seniman melalui
organisasi atau sanggar seni dapat merancang program kerja yang diminati
oleh kalangan remaja sehingga mereka tidak tertarik dengan budaya hura-
hura yang datang dari budaya asing. Kalau hal ini dapat diperankan secara
maksimal oleh para tokoh agama dan budayawan, maka pola pembinaan

13
generasi muda dapat diarahkan kepada penanaman nilai-nilai Pancasila
dan ajaran agama yang lebih terarah dan terukur, baik dari kegiatan-
kegiatan internal sekolah seperti pada proses belajar-mengajar maupun di
luar sekolah seperti remaja masjid, kesenian dan budaya. Dengan adanya
kebijakan ini remaja juga dapat berinterksi sosial secara langsung dengan
masyarakat sebagai pelaku sosial.
3. Peranan orang tua dan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan anak yang paling banyak
waktunya. Orang tua adalah figur utama dalam keluarga yang paling
bertanggujawab terhadap masa depan anak-anak dan anggota keluarga
lainnya. Oleh karena itu, lingkungan keluarga sangat berkontribusi
terhadap kualitas prilaku atau akhlak anggota keluarga terutama
anakanaknya.
Lingkungan keluarga dan lingkungan sosial harus tetap beriklim
positif dalam artian orang-orang yang ada dalam sekitar kita harus orang-
orang yang tidak membawa kita kedalam kesesatan.Orangtua harus bisa
mengambil porsi lebih banyak diantara porsi yang lainnya.Peran orang tua
sangat amat dibutuhkan, selain mengawasi anak-anak dan dengan siapa dia
bergaul, tetapi sesekali orang tua harus turun langsung mengawasi anak-
anaknya agar jangan sampai anak-anaknya bisa salah gaul. Pada
masyarakat modern, seorang remaja sangat tergantung pada cara orang tua
atau keluarga mendidiknya. Melalu interaksi dalam keluarga, remaja akan
mempelajari pola perilaku, sikap, keyakinan dan cita-cita dan nilai dalam
keluarga dan masyarakat. Selain itu, terdapat beberapa tindakan antisipasi
yang perlu dilakukan oleh generasi muda terhadap pengaruh asing yang
sifatnya negatif, diantaranya:
a. Bersikap Kritis dan Teliti
Sebagai penerus bangsa,kita harus bersikap kritis dan teliti terhadap
hal-hal yang baru didatangkan dari luar, bagaimana kita bisa
memfilter apakah hal ini bisa membawa dampak baik atau buruk bagi

14
kita. Bersikaplah kritis terhadap sesuatu yang baru, banyak bertanya
pada orang-orang yang berkompeten dibidangnya dan teliti apakah
inovasi tersebut bisa sesuai dengan iklim indonesia dan pastikan tidak
melanggar norma-norma yang berlaku di Indonesia.
b. Memiliki Pengetahuan Luas (IPTEK)
Sebelum budaya asing itu masuk sebaiknya kita telah mengetahui
inovasi yang masuk secara jelas dan rinci.Kita bisa mengetahui
keguanaan hal itu secara keilmuannya, seperti situs jaringan facebook.
Facebook saat ini sedang menjamur dikalangan masyarakat, dari
berbagai usia semua menggunakan situs ini untuk menjalin tali
silaturahmi yang telah lama terputus. Tetapi ada beberapa orang yang
menyalahgunakan facebook sebagai ajang caci maki dan hina dina.
Jika kita mengetahui fungsi awal facebook itu sendiri adalah untuk
menjalin tali silaturahmi, kita tidak akan menyalahgunakan situs ini
untuk berbuat yang tidak-tidak. Sehingga kita harus mengetahui
terlebih dahulu fungsinya untuk apa dan manfaatnya seperti apa.
c. Harus sesuai dengan Norma-norma yang berlaku di Indonesia
Pengaruh budaya asing yang masuk terkadang tidak sesuai dengan
noram-norma yang berlaku di Indonesia. Jika kita menyaksikan film-
film luar, mereka menganut gaya hidup yang bebas dan jika
diterapkan disini melanggar beberapa norma yang ada di Indonesia.
Misalnya saja berciuman dimuka umum, Kita sering menyaksikan
film-film barat yang melakukan adegan-adegan mesra di muka umum,
hal itu tidak bisa diterapkan di Indonesia karena melanggar norma
kesopanan dan agama. Biasanya di film-film barat, wanitanya berpesta
dengan menggunakan pakaian mini sambil bermabukmabukan jika hal
itu diterapkan di Indonesia, adat seperti itu tetntu tidak sesuai jika kita
terapkan di Indonesia.Indonesia masih memegang adat ketimuran
yang sangat kental sehingga masyarakat di sini hidup dengan aturan-
aturan yang berlaku dan tentunya pantas sesuai dengan adat

15
kesopanan.Walaupun Indonesia memiliki beriburibu pulau tetapi adat
istiadat mereka selalu mengajarkan kebaikan dan tidak menganjurkan
perbuatan buruk untuk dilakukan.
d. Tanamkan Aku Cinta Indonesia Maksud dari simbol ini adalah
bahwa adat istiadat yang ditularkan oleh nenek moyang kita adalah
benar adanya dan dapat membawa manfaat yang baik bagi diri kita
sendiri untuk masa kini dan kedepannya. Sehingga kita tidak mudah
terbawa arus budaya asing yang membawa kita kepada dampak yang
negatif.
e. Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan
Seperti telah kita bahas bahwa agama merupakan pondasi utama
dalam diri yang bisa mengontrol diri kita kepada hawa napsu yang
akan mengganggu kita kedalam jurang kenistaan. Agama sangat
penting bagi kelangsungan umatnya.Apabila sesorang sudah terbawa
kedalam kesesatan, agamalah yang menjadi penolong umatnya agar
berubah kembali menjadi lebih baik.Generasi muda yang pintar pasti
bisa memilih mana sesuatu yang baik bagi dirinya mana yang tidak
baik bagi dirinya. Terlihat didalam lingkungan sosialnya, keika ia
terjun didalam lingkungan sosialnya ia menjadi individu yang bebas
dan hanya dia yang bisa memilih ia ingin bergaul dengan siapa.
Pribadi yang supel akan bisa membawa dirinya kepada siapa saja
tetapi perlu diingat menyeleksi teman itu harus, karena pengaruh
negatif dari pihak asing bisa datang dari siapa saja, baik dari teman,
tekhnologi canggih ataupun apa saja. Sehingga kita sebagai orang
timur wajib menjunjung tinggi norma dan adat ketimuran kita.
4. Peran Guru BK
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai peranan
penting dalam mengatasi perilaku siswa yang tidak sesuai dari norma-
norma yang berlaku baik di sekolah sebagai pelajar maupun di masyarakat
sebagai anggota masyarakat. Sekolah diharapkan dapat mendidik peserta

16
didik untuk mengembangkan kepribadiannya agar dapat berperilaku baik
dan benar sesuai dengan norma-norma budaya bangsa. Selain perlu
mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk terhadap pengaruh
budaya asing, remaja juga perlu memahami alasan apa yang mendasari
perlunya bertingkah laku tertentu dalam suatu situasi. Dengan kata lain,
siswa perlu memiliki sikap selektif agar tidak terjerumus dalam pengaruh
negatif budaya asing melalui bimbingan yang ada di sekolah seperti
bimbingan yang di berikan guru BK kepada siswa.
Guru BK memiliki peranan penting dalam membantu peningkatan
sikap para siswa dalam menghadapi pengaruh budaya asing. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan guru BK untuk membantu meningkatkan
sikap selektif dalam menghadapi budaya asing yaitu dengan pemberian
layanan bimbingan kelompok, dimana layanan bimbingan kelompok dapat
memperbaiki sikap para siswa melalui berbagai informasi dan pemahaman
agar siswa menjadi lebih baik.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis
memandang perlu menggunakan layanan bimbingan guna meningkatkan
sikap selektif siswa terhadap pengaruh negatif budaya asing, dan dari
beberapa layanan bimbingan konseling, bimbingan kelompoklah yang
diduga paling tepat digunakan, karena dengan bimbingan kelompok siswa
yang tergolong dalam individu yang tidak bersikap selektif terhadap
pengaruh budaya asing tidak akan merasa dibedakan sebab dalam
bimbingan kelompok, mereka akan berbaur dengan teman lainnya dalam
kelompok kecil yang santai namun tetap serius dan terarah.

17
BAB III
PENUTUP

SIMPULAN

Berdasarkan penjelasan di atas, budaya asing semakin mudah masuk ke


Indonesia tanpa adanya filterisasi. Budaya asing mempunyai pengaruh positif
dan negatif bagi bangsa Indonesia, namun kebanyakan masyarakat Indonesia
lebih terpengaruh pada hal-hal negatif dari kebudayaan asing. Khususnya para
remaja yang masih sangat bersifat terbuka pada sesuatu yang baru. Sehingga saat
ini terjadi perubahan gaya hidup di kalangan remaja dan perubahan gaya hidup
itu membawa para remaja melakukan penyimpangan-penyimpangan bukan
malah membawa remaja Indonesia ke arah yang lebih baik. Untuk itu, sebaiknya
remaja sebagai generasi muda penerus bangsa hendaknya dapat berperilaku yang
selektif terhadap pengaruh globalisasi sesuai dengan nilai-nilai agama yang
diyakini dan adat kebiasaan di negerinya. Serta menanamkan nilai-nilai
pancasila dan melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik-baiknya. Dan jangan
lupa memiliki semangat nasionalisme yang tangguh, seperti mencintai produk
dalam negri.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai peranan penting
dalam mengatasi perilaku siswa yang tidak sesuai dari norma-norma yang
berlaku baik di sekolah sebagai pelajar maupun di masyarakat sebagai anggota
masyarakat. Guru BK memiliki peranan penting dalam membantu peningkatan
sikap para siswa dalam menghadapi pengaruh budaya asing. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan guru BK untuk membantu meningkatkan sikap selektif
dalam menghadapi budaya asing yaitu dengan pemberian layanan bimbingan
kelompok, dimana layanan bimbingan kelompok dapat memperbaiki sikap para
siswa melalui berbagai informasi dan pemahaman agar siswa menjadi lebih baik.

18
DAFTAR PUSTAKA

Haryanto.2010. Pengertian Remaja Menurut Para Ahli.(http://belajarpsikologi.com/


pengertian-remaja/, diakses 29 Oktober 2017).

Maulida, Ratih Juniarti. 2014. Pengaruh Budaya Asing terhadap Gaya Hidup Remaja.
(http://www.slideshare.net/ratihjuniartimaulida/bindo-ix-karya-tulis-
pengaruh-budaya-asing-terhadap-gaya-hidup-remaja, diakses 29
Oktober2017).

Mahardika, Ersa. 2012. Dampak Masuknya Budaya Asing ke Indonesia. (http://ersa


mahardhika.blogspot.com/2012/03/normal-0-false-false-false-in-x-none-
x.html, diakses 29 Oktober 2017).

19

Anda mungkin juga menyukai