“Menjadi Program Studi yang Menghasilkan Lulusan Ahli Madya Analis Kesehatan
Professional yang Unggul di Bidang Mikroskopis Sum-sum Tulang di Tingkat Nasional
Tahun 2020”
Di Susun Oleh :
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penulis mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Instrumentasi
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Spektrofotometer
Infra merah” yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi
melalui internet .Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para Penulis menyadari bahwa
dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca umumnya .
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Spektrofotometer Infra merah ini
dapat memberikan manfaat.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I ..................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
2. Bagaimana....................................................................................................................... 2
BAB II.................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................... 3
2.1PengenalanAlat ................................................................................................................. 3
PENUTUP............................................................................................................................ 14
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 14
B. Saran .......................................................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
ikatan rangkap terkonyugasi dan terisolasi dan lain-lain yang dalam spektrofotometer IR
tidak dapat dibedakan.
Maka di dalam makalah ini nanti akan dijelaskan lebih lanjut tentang pengertian infra
merah, alat dan sistem kerja dan juga daerah-daerah sidik jari.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1PengenalanAlat
Saat ini telah dikenal berbagai macam gelombang elektromagnetik dengan rentang
panjang gelombang tertentu. Spektrum elektromagnetik merupakan kumpulan spektrum dari
berbagai panjang gelombang. Berdasarkan pembagian daerah panjang gelombang, sinar infra
merah dibagi atas tiga daerah: daerah infra merah dekat, daerah infra merah pertengahan,
daerah infra merah jauh.
3
Dalam pembagian daerah spektrum infra merah tersebut, daerah panjang gelombang
yang digunakan pada alat spektrofotometer infra merah adalah pada daerah infra merah
pertengahan, yaitu pada panjang gelombang 2,5 – 50 µm.
Dalam hal ini, interaksi antara sinar infra merah dengan molekul hanya menyebabkan
vibrasi, yaitu bergerak pada tempatnya. Dasar spektrofotometri infra merah digambarkan oleh
Hook, dimana didasarkan atas senyawa yang teriri dari 2 atom atau diatom yang mana
digambarkan dengan dua buah bola yang saling terikat oleh pegas seperti berikut:
Berdasarkan gambar di atas, jika pegas direntangkan atau ditekan pada jarak
keseimbangan tersebut maka energi potensial dari sisem tersebut akan naik.
Setiap senyawa pada keadaan tertentu telah mempunyai tiga macam gerak, yaitu:
1. Gerak translasi, yaitu perpindahan dari satu titik ke titik lain
2. Gerak Rotasi, yaitu berputar pada pororsnya
3. Gerak Vibrasi, yaitu bergetar pada tempatnya saja
Bila ikatan bergetar, maka energi vibrasi terus menerus dan secara periodik berubah
dari energi kinetik ke energi potensial dan sebaliknya. Jumlah energi total adalah sebanding
dengan frekuensi vibrasi dan tetapan gaya (k) dari pegas dan massa (m1 dan m2) dari dua
atom yang terikat. Energi yang dimiliki oleh sinar infra merah hanya cukup kuat untuk
mengadakan perubahan vibrasi.
4
Vibrasi Bengkokan (Bending)
Jika sistem tiga atom merupakan bagian dari sebuah molekul yang lebih besar, maka
dapat menimbulkan vibrasi bengkokan atau vibrasi deformasi yang mempengaruhi osilasi
atom molekul secara keseluruhan. Vibrasi bengkokan ini terbagi menjadi empat jenis, yaitu:
Vibrasi goyangan(rocking), vibrasi guntingan (Scissoring), vibrasi kibasan (Wagging),
vibrasi pelintiran (Twisting).
5
cm-1. Artinya jika suatu senyawa spektrum senyawa X menunjukkan pita absorbsi pada
bilangan gelombang tersebut tersebut maka dapat disimpulkan bahwa senyawa X tersebut
mengandung gugus siklo pentana.
Daerah Identifikasi
Vibrasi yang digunakan untuk identifikasi adalah vibrasi bengkokan, khususnya
goyangan (rocking), yaitu yang berada di daerah bilangan gelombang 2000 – 400 cm-1.
Karena di daerah antara 4000 – 2000 cm-1 merupakan daerah yang khusus yang berguna
untuk identifkasi gugus fungsional. Daerah ini menunjukkan absorbsi yang disebabkan oleh
vibrasi regangan. Sedangkan daerah antara 2000 – 400 cm-1 seringkali sangat rumit, karena
vibrasi regangan maupun bengkokan mengakibatkan absorbsi pada daerah tersebut.
Dalam daerah 2000 – 400 cm-1 tiap senyawa organik mempunyai absorbsi yang unik,
sehingga daerah tersebut sering juga disebut sebagai daerah sidik jari (fingerprint region).
Meskipun pada daerah 4000 – 2000 cm-1 menunjukkan absorbsi yang sama, pada daerah
6
2000 – 400 cm-1 juga harus menunjukkan pola yang sama sehingga dapat disimpulkan bahwa
dua senyawa adalah sama.
7
Metode spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang meliputi teknik
serapan (absorption), teknik emisi (emission), teknik [fluoresensi] (fluorescence).
Komponen medan listrik yang banyak berperan dalam spektroskopi umumnya hanya
komponen medan listrik seperti dalam fenomena transmisi, pemantulan, pembiasan, dan
penyerapan.
Penemuan infra merah ditemukan pertama kali oleh William Herschel pada
tahun 1800. Penelitian selanjutnya diteruskan oleh Young, Beer, Lambert dan Julius
melakukan berbagai penelitian dengan menggunakan spektroskopi inframerah. Pada
tahun 1892 Julius menemukan dan membuktikan adanya hubungan antara struktur molekul
dengan inframerah dengan ditemukannya gugus metil dalam suatu molekul akan memberikan
serapan karakteristik yang tidak dipengaruhi oleh susunan molekulnya. Penyerapan
gelombang elektromagnetik dapat menyebabkan terjadinya eksitasi tingkat-tingkat energi
dalam molekul. Dapat berupa eksitasi elektronik, vibrasi, atau rotasi. Rumus yang digunakan
untuk menghitung besarnya energi yang diserap oleh ikatan pada gugus fungsi adalah:
E = h.ν = h.C /λ = h.C / v
E = energi yang diserap
h = tetapan Planck = 6,626 x 10-34 Joule.det
v = frekuensi
C = kecepatan cahaya = 2,998 x 108 m/det
λ = panjang gelombang
ν = bilangan gelombang
8
Bagian pokok dari spektrofotometer inframerah adalah sumber cahaya inframerah
monokromator dan detector. Cahaya dari sumber dilewatkan melalui cuplikan, dipecah
menjadi frekuensi-frekuensi individunya dalam monokromator dan intensitas relative dan
frekuensi individu diukur oleh detector.
Instrumentasi spektrofotometer IR susunannya hampir sama dengan spektrofotometer
UV-VIS. Perbedaannya adalah sampel berhadapan langsung dengan sumber radiasi.
Ket :
SR = Sumber radiasi
SK = Sampel kopartemen
M = Monokromator
D = Detektor
A = Amplifier/penguat
VD = Visual display /meter
Maksud susunan instrument tersebut adalah :
1. Melindungi detector dari radiasi luar rentang yang terpilih
2. Mencegah radiasi sesatan
3. Meminimalkan kemungkinan radiasi latar belakang
Sedangkan sistem optic semua spektrofotometer IR adalah sistem berkas ganda atau
double beam yang dipakai sebagai pembanding intensitas keluaran dari sampel adalah udara.
Sistem grafik berkas ganda ini dimaksudkan untuk :
a. Meminimalkan absorbans CO2 dan H2O diudara terhadap radiasi IR yang dipancarkan
sumber radiasi
b. Meminimalkan radiasi percikan dan partikel-partikel debu pengotor didalam
spektrofotometer IR
9
c. Mencegah pengaruh tidak stabilnya pancaran intensitas radiasi IR,dan juga berdampak
pada detector
d. Memungkinkan pembacaan dan perekaman langsung
10
bahan garam anorganik berfungsi sebagai pengurai dan pengarah radiasi IR menuju
detektor. Monokromator prisma terbuat dari hablur NaCl yang paling banyak digunakan
sebab memberikan resolusi radiasi IR terbaik dibandingkan dengan yang lainnya. Prisma
leburan garam-garam bromida pada umumnya dipakai sebagai resolusi radiasi IR jauh
sedangkan garam fluorida untuk radiasi sinar IR dekat. Monokromator yang umum
digunakan adalah monokromtor kisi difraksi atau gratting. Kisi difraksi terbuat dari bahan
gelas atau palstik yang tertoreh dengan halus permukaannya dan terlapisi oleh kondensasi uap
aluminium. Jenis monokrotaor kisi difraksi sudah banyak digunakan pada spektrofotometer
IR yang modern. Keunggulannya memberikan resolusi yang lebih bagus dengan dispersi
yang surambung lurus, disamping itu tetap menjaga keutuhan radiasi IR menuju detektor.
Kelemahannya adalah timbulnya percikan radiasi IR pada monokromator kisi difraksi. Hal ini
diusahakan dengan memakai monokromatorganda yang merupakan kombinasi dari
monokromator prisma dan monokromator kisi difraksi.
2.3.4 Detektor
Detektor berfungsi mengubah sinyal radiasi IR menjadi sinyal listrik. Selain itu
detektor dapat mendeteksi adanya perubahan panas yang terjadi karena adanya pergerakan
molekul. Detektor spelktrofotometer yang bersifat menggandakan elektron tidak dapat
dipakai pada spektrofotometer IR sebab radiasi IR sanngat lemah dan tidak dapat melepaskan
elektron dari katoda yang ada pada system detektor. Ada tiga tipe detektor yang dapat
digunakan pada spektrofotometer IR, yaitu :
a. Thermal transducer
Terdiri dari dua logam bercabang dimana suhu tergantung pada potensialnya.
Intrumen yang menggunakan detektor ini harus disimpan pada tempat yang ber-AC atau
bersuhu konstan karena dapat dipengaruhi oleh suhu sehingga dapat terjadi kesalahan dalam
mendeteksi suatu senyawa. Responnya lambat sehingga jarang digunakan.
b. Pyroelectric transducer
Berupa kristal cairan dari triglisin sulfat (TGS) dimana temperatur dipengaruhi oleh
polaritas senyawa. Memiliki respon yang cepat dalam menganalisis suatu senyawa
c. Photoconducting transducer
Terbuat dari bahan semikonduktor seperti timbal sulfida, eaksatelurida, dan cadmium
telurida, indium antimonida. Harus menggunakan pendingin gas nitrogen sehingga responnya
cepat.
11
Detektor yang digunakan dalam Spektrofotometer IR adalah TGS (Tetra
GlycerineSulphate) atau MCT (Mercury Cadmium Telluride). Detektor MCT lebih banyak
digunakan karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan detektor TGS, yaitu
memberikan respon yang lebih baik pada frekuensi modulasi tinggi, lebih sensitif, lebih
cepat, tidak dipengaruhi oleh temperatur, sangat selektif terhadap energi vibrasi yang
diterima dari radiasi infra merah
2.3.6 Indikator
Recorder Signal yang dihasilkan dari detectorkemudian direkam sebagai spectrum
infra merah yang berbentuk puncak-puncak absorpsi. Spektrum infra merah ini menunjukkan
hubungan antara absorpsi dan frekuensi/bilangan gelombang. Sebagai absis dan frekuensi dan
sebagai ordinat adalah transmitan/absorbans. Dapat berupa :
a. Recorder
b. Komputer
12
2.4 Kelebihan dan Kelemahan Alat
2.4.1 Kelebihan Spektrofotometer IR
a. Spektroskopi inframerah berfokus pada radiasi elektromagnetik pada rentang frekuensi
400-4000cm-1, di mana cm-1 yang dikenal sebagai wavenumber (1/wavelength), yang
merupakan ukuran unit untuk frekuensi. Untuk menghasilkan spektrum inframerah, radiasi
yang mengandung semua frekuensi di wilayah IR dilewatkan melalui sampel. Mereka
frekuensi yang diserap muncul sebagai penurunan sinyal yang terdeteksi.
b. Spektroskopi inframerah sangat berguna untuk analisis kualitatif (identifikasi) dari
senyawa organik karena spektrum yang unik yang dihasilkan oleh setiap organik zat dengan
puncak struktural yang sesuai dengan fitur yang berbeda. Selain itu, masing-masing
kelompok fungsional menyerap sinar inframerah pada frekuensi yang unik. Sebagai contoh,
sebuah gugus karbonil, C = O, selalu menyerap sinar inframerah pada 1670-1780 cm-1, yang
menyebabkan ikatan karbonil untuk meregangkan.
2.4.2 Kelemahan Spektrofotometer IR
Bertolak dari pernyataan bahwa tidak mungkin 2 senyawa memberikan serapan
fundamental radiasi IR yang sama serta tidak mungkin juga 2 senyawa (kecuali isomer optic)
memberikan spectra IR yang sama, maka spektrofotometri IR khusus digunakan untuk tujuan
analisis kualitatif yang difokuskan pada identifikasi gugus fungsi.
Sasaran analisis kualitatif spektrofotometri IR secara umum adalah zat-zat organik
walaupun dapat yang untuk zat anorganik, namun demikian dari yang telah diuraikan masih
banyak kelemahan analisis kualitatif dengan spektrofotometri IR,sehingga sistem optic dan
instrumennya perlu dikembangkan, saat ini telah dikenal FT-IR (fourier – transform IR) yang
dapat menutup beberapa kelemahan spektrofotometer IR yang konvensional.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan materi di atas dapat di simpulkan bahwa:
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan, adalah :
14
DAFTAR PUSTAKA
http://persembahanku.wordpress.com/2007/06/26/spektrofotometri-infra-merah/
http://www.chem-is-try.org/index.php?sect=belajar&ext=analisis02_01
http://www.chem-is-try.org/index.php?sect=belajar&ext=analisis02_03
http://ariffadholi.blogspot.co.id/2009/10/spektrofotometri-infra-merah-2008-i.html
http://yuniestirahayu.blogspot.co.id/2016/02/anfisko-spektrofotometer-ir.html
15