Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

RENDAM KAKI DAN PIJAT REFLEKSI KAKI UNTUK HIPERTENSI HIPERTENSI DI


RW IV DESA CANDIREJO KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN
SEMARANG

Periode 04 Desember 2017 – 16 Desember 2017

Oleh:

Lusy Farida

010114a064

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

UNGARAN

2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Cara Mengontrol Hipertensi

Sub Pokok Bahasan : Rendam Kaki Air Hangat dan Pijat kaki hipertensi

Sasaran : Lansia dengan Hipertensi

Hari/tanggal : Selasa, 15 Desember 2017

Waktu : 45 menit

Tempat : Rumah Ibu

A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti proses terapi pijat refleksi kaki untuk hipertensi selama 1x30 menit,
diharapkan Ny.S dan keluarga mampu mempraktekan : rendam kaki dan terapi pijat
refleksi kaki secara mandiri di rumah.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, diharapkan peserta dapat:
a. Mengikuti proses pendidikan kesehatan dari awal hingga akhir
b. Memahani pengertian rendam kaki air hangat dan pijat kaki untuk hipertensi
c. Mengetahui tujuan dan manfaat rendam kaki air hangat dan pijat kaki untuk
mengontrol hipertensi
d. Mengetahui persiapan rendam kaki air hangat dan pijat kaki untuk mengontrol
hipertensi
e. Mengerti prosedur rendam kaki air hangat dan pijat kaki untuk mengontrol
hipertensi
B. Media dan Alat
Power point, leaflet, tensimeter, baskom, handuk/tisu.
C. Metode
Ceramah, demonstrasi dan diskusi.
D. Materi
1. Pengertian rendam kaki air hangat dan pijat kaki untuk mengontrol hipertensi
2. Manfaat rendam kaki air hangat dan pijat kaki untuk mengontrol hipertensi
3. Persiapan rendam kaki air hangat dan pijat kaki untuk mengontrol hipertensi
4. Prosedur rendam kaki air hangat dan pijat kaki untuk mengontrol hipertensi

E. Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan Penyuluh Waktu Kegiatan Peserta
1 Pendahuluan 5 menit
a. Menjawab salam
a. Memberi salam
b. Memperhatikan
b. Menjelaskan pokok bahasan
c. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan
d. Menjawab
d. Memberi pertanyaan apersepsi
pertanyaan

2 Kegiatan Inti 15
menit a. Memperhatikan
a. Memberikan penjelasan mengenai
b. Mempertahikan dan
pengertian, manfaat dan cara
mendemonstrasikan
melakukan rendam kaki air hangat
c. Bertanya
dan pijat kaki
d. Memperhatikan
b. Menjelaskan dan mendemonstrsikan
rendam kaki air hangat dan pijat kaki
c. Membere kesempatan untuk bertanya
d. Menjawab pertanyaan peserta
3 Penutup 5 menit
a. Memperhatikan
a. Menyimpulkan materi penyuluhan
b. Memperhatikan
bersama peserta
c. Menjawab salam
b. Memerikan evaluasi secara lisan
c. Memberikan salam penutup
F. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dalam bentuk lisan dengan pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa saja manfaat rendam kaki air hangat dan pijat kaki?
2. Apa saja yang perlu dipersiapkan?
3. Berapa lama melakukan rendam kaki dan pijat kaki hipertensi?
Lampiran Materi

RENDAM KAKI DAN PIJAT REFLEKSI KAKI UNTUK HIPERTENSI

A. Definisi
Rendam kaki air hangat adalah salah satu terapi non farmakologis yang mudah dan
murah yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Pengobatan secara non-farmakologis dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup yang
lebih sehat dan melakukan terapi dengan rendam kaki menggunakan air hangat yang bisa
dilakukan setiap saat. Efek rendam kaki air hangat sama dengan berjalan dengan kaki
telanjang selama 30 menit.

Pijat refleksi kaki atau sering disebut dengan pijat refleksiologi adalah jenis
pengobatan yang mengadopsi kekuatan dan ketahanan tubuh sendiri, dengan cara
memberikan sentuhan pijatan pada lokasi dan tempat yang sudah dipetakan sesuai pada
zona terapi (Pamungkas, 2010). Sedangkan menurut Mahendra & Ruhito (2009) pijat
refleksi kaki adalah suatu cara pengobatan penyakit melalui titik urat syaraf yang
bersangkutan dengan organ-organ tubuh tertentu untuk memperlancar peredaran darah.
Refleksiologi dilakukan dengan cara memijat bagian titik refleksi di kaki (Gillanders,
2005).
Telapak kaki manusia memiliki titik-titik syaraf yang berhubungan dengan organ-
organ tubu lainnya. Cara kerja terapi refleksi kaki adalah memberikan rangsangan
relaksasi pada bagian tubuh yang berhubungan dengan titik syaraf kaki yang dipijat
(Wijayakusuma, 2006).

B. Manfaat
Manfaat/efek hangat adalah efek fisik panas/hangat yang dapat menyebabkan zat cair,
padat, dan gas mengalami pemuaian ke segala arah dan dapat meningkatkan reaksi
kimia. Pada jaringan akan terjadi metabolisme seiring dengan peningkatan pertukaran
antara zat kimia tubuh dengan cairan tubuh. Efek biologis panas/hangat dapat
menyebabkan dilatasi pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan sirkulasi darah.
Secara fisiologis respon tubuh terhadap panas yaitu menyebabkan pelebaran pembuluh
darah, menurunkan kekentalan darah, menurunkan ketegangan otot, meningkatkan
metabolism jaringan dan meningkatkan permeabilitas kapiler. Respon dari hangat inilah
yang dipergunakan untuk keperluan terapi pada berbagai kondisi dan keadaan dalam
tubuh (Destia, Umi & Priyanto, 2014).

Menurut Susanto (2015), merendam kaki dengan air hangat akan membuat
pembuluh darah melebar dan meningkatkan sirkulasi darah. Ini Dapat merelaksasikan
seluruh tubuh dan mengurangi kelelahan dari hari yang penuh dengan aktifitas. Menurut
Destia, Umi & Priyanto (2014), prinsip kerja terapi rendam kaki air hangat dengan
mempergunakan air hangat yaitu secara konduksi dimana terjadi perpindahan
panas/hangat dari air hangat ke dalam tubuh akan menyebabkan pelebaran
pembuluh darah dan penurunan ketegangan otot sehingga dapat melancarkan
peredaran darah yang akan mempengaruhi tekanan arteri oleh baroreseptor pada sinus
kortikus dan arkus aorta yang akan menyampaikan impuls yang dibawa serabut saraf
yang membawa isyarat dari semua bagian tubuh untuk menginformasikan kepada otak
perihal tekanan darah, volume darah dan kebutuhan khusus semua organ ke pusat saraf
simpatis ke medulla sehingga akan merangsang tekanan sistolik yaitu regangan otot
ventrikel akan merangsang ventrikel untuk segera berkontraksi.

Pada awal kontraksi, katup aorta dan katup semilunar belum terbuka. Untuk membuka
katup aorta, tekanan di dalam ventrikel harus melebihi tekanan katup aorta. Keadaan
dimana kontraksi ventrikel mulai terjadi sehingga dengan adanya pelebaran
pembuluh darah, aliran darah akan lancar sehingga akan mudah mendorong darah masuk
kejantung sehingga menurunkan tekanan sistoliknya. Pada tekanan diastolik keadaan
relaksasi ventrikular isovolemik saat ventrikel berelaksasi, tekanan di dalam ventrikel
turun drastis, aliran darah lancar dengan adanya pelebaran pembuluh darah sehingga
akan menurunkan tekanan diastolik. Maka dinyatakan ada hubungan yang signifikan
antara terapi rendam kaki air hangat dengan penurunan tekanan darah sistolik dan
diastolik (Oktaviana, 2011)

Menurut Wijayakusuma (2006), terapi pijat refleksi kaki dapat memberikan efek
relaksasi yang serupa dengan ketika berjalan di atas bebatuan. Pemijatan pada telapak
kaki akan memberikan rangsangan yang mampu memperlancar aliran darah dan cairan
tubuh. Hasilnya, sirkulasi penyaluran nutrisi dan oksigen ke sel-sel tubuh menjadi
lancar tanpa ada hambatan sedikit pun. Sirkulasi aliran darah yang lancar itu akan
memberikan efek relaksasi dan kesegaran pada seluruh anggota tubuh. Tubuh
mengalami kondisi keseimbangan.
Menurut Pamungkas (2010), selain memperlancar sirkulasi darah di dalam tubuh,
pijat refleksi juga bermanfaat untuk:
1. Menjaga kesehatan agar tetap prima,
2. Membantu mengurangi rasa sakit dan kelelahan,
3. Merangsang produksi hormone endorphin yang berfungsi untuk relaksasi,
4. Mengurangi beban yang ditimbulkan akibat stress,
5. Menyingkirkan toksin,
6. Mengembalikan keseimbangan kimiawi tubuh dan meningkatkan imunitas,
7. Memperbaiki keseimbangan potensi elektrikal dari berbagai bagian tubuh dengan
memperbaiki kondisi zona yang berhubungan,
8. Menyehatkan dan menyeimbangkan kerja organ tubuh.

C. Persiapan rendam kaki air hangat dan pijat refleksi kaki


1. Tahap Persiapan
a. Persiapan klien :
1) Memperkenalkan diri
2) Menjelaskan tujuan
3) Menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan
2. Persiapan Lingkungan :
Menutup pintu atau memasang sampiran
3. Persiapan Alat
a. Minyak urut
b. Waskom 1 buah
c. Air Hangat
d. Garam
e. Handuk 1 buah

D. Alat dan Bahan


1. Baskom/Ember
2. Air hangat
3. Thermometer jika ada
4. Haduk/tisu
5. Kursi
E. Prosedur
1. Tahap Pelaksanaan
a. Cuci tangan
b. Rendam kaki pasien dalam air hangat yang telah dibubuhi garam selama 10-15
menit
c. Keringkan kaki pasien dengan handuk
d. Minta pasien untuk berbaring dan anjurkan pasien untuk rileks
e. Pakailah minyak ketika akan melakukan teknik pijatan refleksi.
GERAKAN PEMIJATAN KAKI
1. Gerakan pertama ini disebut denga eflurage yaitu memijat dari pergelangan
kaki ditarik sampai ke jari-jari. Gerakan ini dapat dilakukan beberapa kali sekitar
3 – 4 kali.

2. Gerakan kedua ini sama dengan gerakan pertama yaitu menarik dari
pergelangan kaki hingga sampai ujung jari melewati perselangan jari diakhiri
dengan tarikan kecil pada jari. Gerakan ini dilakukan pada semua jari kaki, dari
kelingking hingga jempol.

3. Setelah itu, dilakukan seperti gerakan pertama tetapi dengan menungkupkan


semua telapak tangan pada atas dan bawah telapak kaki, ditarik lembut dari
pergelangan kaki hingga ke jari kaki. Gerakan ini dilakukan 3 – 4 kali.
4. Pegang kaki seperti gambar di atas, lakukan pemijatan pada daerah tumit
dengan gerakan melingkar. Penekanan pemijatan dipuasatkan pada jempol tangan
yang dilakukan seperti gerakan-gerakan memutar kecil searah jarum jam.
Gerakan ini dapat dilakukan sebanyak 3 – 4 kali.

5. Lakukan pemijatan dengan memfokuskan penekanan pada jempol, jari


telunjuk, dan jari tengah dengan membuat gerakan tarikan dari mata kaki kearah
tumit. Gerakan ini dilakukan sebanyak 3 – 4 kali.

6. Lakukan pemijatan penekanan yang berfokus pada jempol, mengusap dari


telapak kaki bagian atas hingga ke bawah. Gerakan ini dapat dilakukan sebanyak
3 – 4 kali.
7. Gerakan ke tujuh hampir sama dengan gerakan ke-6, tetapi gerakan ini
dilakukan dengan posisi agak ke tengah dari telapak kaki. Gerakan ini dapat
dilakukan sebanyak 3 – 4 kali.

8. Gerakan selanjutnya yaitu dengan membuat gerakan kecil memutar dengan


memberikan sedikit penekanan yang berfokus pada jempol,gerakan ini dilakukan
dari bagian atas telapak kaki (bawah jempol) hingga di bagian tumit tetapi telapak
bagian tepi. Gerakan ini tidak dilakukan perulangan, cukup satu kali saja.

9. Gerakan selanjutnya hampir sama dengan gerakan ke-8, hanya bedanya


gerakan ke-9 ini lebih di area telapak kaki bagian tengah. Gerakan ini juga tidak
dilakukan perulangan, cukup satu kali saja.
10. Gerakan ke-10 adalah dengan melakukan penekanan pada bawah jari, seperti
yang dilakukan gambar di atas. Gerakan ini dilakukan pada semua jari kaki.
Gerakan ini dilakukan dengan menekan dan memberikan putaran-putaran kecil
searah jarum jam. Setiap jari kaki diberikan pijatan 3 – 4 kali.

11. Gerakan selanjutnya yaitu memberikan penekanan dan gerakan memutar kecil
pada area tersebut (seperti pada gambar). Gerakan yang dilakukan dapat
sebanyak 4 – 5 kali pada titik ini saja.

12. Gerakan selanjutnya dapat dilakukan dengan memutar pergelangan kaki,


posisi tangan dapat dilakukan seperti pada gambar. Pemutaran pergelangan kaki
dapat dilakukan sebanyak 4 – 5 kali.
13. Setelah itu regangkan kaki, yaitu dengan memegang daerah pergelangan kaki
dan memberikan sedikit dorongan ke luar pada telapak kaki bagian atas. Gerakan
ini dapat dilakukan 3 – 4 kali.

14. Gerakan terakhir yaitu memberi usapan lembut dengan sedikit diberikan
penekanan dari pergelangan kaki hingga semua ujung kaki. Gerakan ini
dilakukan 3 -4 kali, dan ditutup dengan mengusap satu kali dengan lembut dari
atas pergelangan kaki hingga ujung kaki tanpa diberikan penekanan.

f. Lama waktu ketika melakukan pijat refleksi adalah sekitar 30 – 40 menit. Tetapi
juga bergantung kepada penyakit yang diderita serta daya tahan tubuh pasien.
g. Selama pemijatan, hentikan terlebih dahulu obat-obatan dari apotik / dokter. Hal
ini karena dapat menghambat kesembuhan, terkecuali penderita penyakit Jantung
dan kencing gula, obat-obat tersebut tetap diperlukan.
h. Kebanyakan orang memerlukan waktu perawatan 4-8 minggu untuk memperoleh
hasil yang memuaskan. Tetapi bagi pasien berpenyakit kronis dipijat 3x dalam
seminggu atau 2 hari sekali. Jangan memijat setiap hari
i. Setelah selesai memijat, cuci tangan hingga bersih
2. Tahap Akhir
a. Evaluasi persaan klien
b. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
c. Dokumentasikan prosedur dan hasil observasi
DAFTAR PUSTAKA

Destia, D.,Umi, A., Priyanto. (2014). Perbedaan Tekanan Darah Sebelum Dan Sesudah
Dilakukan Hidroterapi Rendam Hangat Pada Penderita Hipertensi di Desa
Kebondalem Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. Jurnal STIKES Ngudi Waluyo
Ungaran 2014. 4-9.
Oktaviana, I. (2011). Pengaruh hidroterapi hangat pada kaki terhadap perubahan tekanan
darah pada penderit hipertensi di dusun kalangan pro laok embong. Thesis. UMS.
Santoso, D. A. (2015). Pengaruh terapi rendam kaki air hangat terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di wilayah kerja upk
puskesmas khatulistiwa kota Pontianak. Naspub.
Af’idah, Huwaina. (2008). Efektivitas Senam Aerobik terhadap Penurunan Tekanan Darah
pada Penderita Hipertensi di Dusun X Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei
Tuan Kabupaten Deli Serdang.Medan: PSIK FK USU.

Arikunto, Suharsini. (2006). Prosedur Penelitian. Ed VI. Jakarta: Rineka Cipta.

Dalimartha, S. (2008). Care yourself, hipertensi. Jakarta: Penebar Plus+.

Gillanders, ANN. (2007). Terapi Refleksi Mandiri. Yogjakarta: Diglossia.

Kowalsky, Robert E. (2010). Terapi Hipertensi. Bandung: Qanita.

Mahendra. B, Ruhito. F. (2009). Pijat Kaki untuk Kesehatan. Jakarta: Penebar Swadaya.

Muhammadun. A. S. (2010). Hidup BersamaHipertensi. Yogyakarta: iN-Books

Notoadmojo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Ed 3. Jakarta: PT Rineka


Cipta

(2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Ed Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.

Pamungkas, R. (2010). Dahsyatnya Jari Refleksi. Yogyakarta: Pinang Merah.

Potter & Perry. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan; konsep, proses dan praktik
Edisi 4 Volume 2. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai