Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS KANDUNGAN KARBON MONOKSIDA (CO)

PADA MESIN DIESEL DENGAN MEMBANDINGKAN


MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR SOLAR DAN
BIODIESEL DARI BIJI KARET

WISNU WIJI LAKSONO 14650096

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS PGRI SEMARANG 2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-
Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Metode Penelitian tentang “ANALISIS
KANDUNGAN KARBON MONOKSIDA (CO) PADA MESIN DIESEL
DENGAN MEMBANDINGKAN MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR
SOLAR DAN BIODIESEL DARI BIJI KARET’’ ini. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa
ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh
alam semesta.

Tidak Lupa pula kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua


pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung
sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat


bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap
makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah
yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.

Semarang 1 Juli 2017

Wisnu Wiji Laksono

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I MESIN DIESEL
1.1 Pengertian Mesin Diesel
BAB II METODE PENELITIAN
2.1 Pengertian Bahan Bakar Bio Diesel
2.2 Pentingnya Kegiatan Penelitian
2.3 Langkah Langkah Penelitian
BAB III PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN
3.1 Latar Belakang Masalah
3.2 Rumusan Masalah
3.3 Tujuan Penelitian
3.4 Kegunaan Penelitian

3
PENDAHULUAN

1.1 Mesin Diesel

Mesin Diesel adalah motor bakar pembakaran dalam yang menggunakan


panas kompresi untuk menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar
yang telah diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Mesin ini tidak menggunakan
busi seperti mesin bensin atau mesin gas.
Mesin ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima
paten pada 23 Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah mesin untuk
dapat digunakan dengan berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu
bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition Universelle (Pameran
Dunia) tahun 1900 dengan menggunakan minyak kacang (lihat biodiesel).
Mesin ini kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F.
Kettering.

Mesin diesel memiliki efisiensi termal terbaik dibandingkan dengan


mesin pembakaran dalam maupun pembakaran luar lainnya, karena
memiliki rasio kompresi yang sangat tinggi. Mesin diesel kecepatan-rendah
(seperti pada mesin kapal) dapat memiliki efisiensi termal lebih dari 50%.

Mesin diesel merupakan sistem penggerak utama yang banyak


digunakan baik untuk sistem transportasi maupun penggerak stasioner.
Dikenal sebagai jenis motor bakar yang mempunyai efisiensi tinggi,
penggunaan mesin diesel berkembang pula dalam bidang otomotif, antara
lain untuk angkutan berat, traktor, bulldozer, pembangkit listrik di desa-
desa, generator listrik darurat di rumah-sakit, Hotel dsb. Namun disamping
keunggulan yang dimiliki, mesin diesel juga memiliki problem khusus yang
berhubungan dengan pencemaran lingkungan, yaitu asap (jelaga) serta gas
buang khususnya Nitrogen Oxide (NOx).
Kedua polutan ini saling bertolak belakang dalam pemunculannya. Asap
terbentuk ketika bahan bakar tidak mampu tercampur dengan baik dengan
oksigen sehingga reaksi pembakaran tidak sempurna, dalam kondisi seperti
ini suhu pembakaran tidak terlalu tinggi sehingga nitrogen oxide tidak
banyak terbentuk. Gas-gas beracun hasil dari pembakaran bahan bakar ini
biasanya berupa oksida-oksida karbon (karbon dioksida, karbon
monokisida) dan nitrogen (nitrogen monoksida, nitrogen dioksida,
dinitrogen oksida) dan senyawa-senyawa hidrokarbon
4
METODE PENELITIAN

2.1 Pengertian Bio diesel


Biodiesel adalah bioenergi atau bahan bakar nabati yang dibuat dari
minyak nabati, turunan tumbuh-tumbuhan yang banyak tumbuh di Indonesia
seperti kelapa sawit, kelapa, kemiri, jarak pagar, nyamplung, kapok, kacang
tanah dan masih banyak lagi tumbuh-tumbuhan yang dapat meproduksi bahan
minyak nabati (BBN)
Dalam penelitian ini bahan bakar nabati berasal dari minyak Biji Karet
setelah mengalami beberapa proses seperti ektraksi, transesterifikasi diperoleh
metil ester (biodiesel), kemudian biodiesel dicampur dengan bahan bakar solar.
Hasil campuran itu disebut B10,B20 dengan tujuan agar bahan bakar B10, B20
ini mempunyai sifat-sifat fisis mendekati sifat-sifat fisis solar sehingga B10 B20
dapat dipergunakan sebagai pengganti solar.

2.2 Pentingnya Kegiatan Penelitian


Kegiatan penelitian ini sangat penting guna untuk mengetahui seberapa
beser kandungan karbon monoksida yang di hasilkan oleh bahan bakar solar dan
bahan bakar bio diesel

5
2.3 Langkah Langkah Penelitian
Persiapan pengujian Sebelum melakukan pengujian ada beberapa hal
yang perlu dilakukan agar saat pengujian tidak mengalami gangguan maupun
kecelakaan kerja. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah penyetelan dan
pengecekan mesin uji, adapun yang harus dilakukan sebelum pengujian adalah
sebagai berikut:
1. Persiapkan bahan bakar.
2. Memeriksa pelumas mesin.
3. Memeriksa air radiator.
4. Memeriksa kondisi mesin uji, penyetelan Bosch Pump dan Filter bahan
bakar serta pembersihan seluruh sistem bahan bakar dan pengapian.
5. Mengkaribrasi alat-alat ukur yang akan digunakan.
6. Memasang semua alat uji.
7. Menyiapkan alat – alat ukur yang diperlukan selama pengujian.
8. Memeriksa semua selang bahan bakar dan memastikan tidak terdapat
kebocoran untuk menghindari terjadinya kecelakaan.

6
BAB III PERUMUSAN MASALAH

3.1 Latar Belakang Masalah


Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di
Indonesia, yang ditandai dengan meluasnya penggunaan mesin-mesin. Dalam
perkembangan teknologi permesinan, pada masa sekarang ini khususnya mesin
diesel dan mesin bensin, dapat dilihat berbagai macam manfaat serta
kegunaannnya bagi masyarakat.
Meskipun peranannya banyak membantu, secara tidak sadar gas buang
yang dihasilkan oleh mesin diesel banyak memberikan dampak negatif bagi
lingkungan dan kesehatan manusia, dimana hasil pembakaran tersebut berupa
gas buang seperti Nox dan CO2. Proses pembakaran atau penguapan bahan
bakar tersebut akan menghasilkan gas buang (emisi).
Atmosfer yang bisa disebut ”udara” terdiri dari gas utama, yaitu Oksigen
(O2) sebanyak kurang lebih 21% volume dan Nitrogen (N2) sebanyak kira-kira
78% dari bagian atmosfer. Sisa 1% lainnya dari berbagai gas, yaitu Argon (Ar)
sebanyak 0,94%, sisanya 0,06% terdiri dari CO2, CO, HC, NOx, SOx, dan lain-
lain. Mesin Diesel merek Yanmar yang digunakan sebagai objek penelitian.
Pengujian Mesin mesin yang sudah beroperasi dirasa perlu diadakan studi
kelayakan tingkat pencemaran gas buangnya.

7
3.2 Rumusan Masalah

Beberapa batasan masalah yang diambil pada Tugas Akhir ini adalah:
1. Mesin diesel yang yang digunakan adalah mesin diesel Yanmar
2. Bahan bakar yang digunakan adalah Solar dan Bio Diesel Biji karet
3. Penelitian hanya meneliti tentang kepekatan gas buang saja tanpa meneliti
Nilai NOx karena keterbatasan alat.

3.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penulitan Metode Penelitian ini adalah:
Mengetahui kepekatan asap dan Kandungan CO nya dengan
menggunakan bahan bakar Solar dan Bio diesel Biji Karet.

3.4 Kegunaan Peneletian

Penelitian ini dilakukan agar kita dapat mengetahui seberapa besar


kandungan karbon monoksida pada mesin diesal dengan menggunakan bahan
bakar solar dan bio diesel dari biji karet
Dengan mengetahui hasil perbandingan tersebut kita jadi lebih mengerti
tentang bahaya polusi yag ditimbulkan pada asap mesin diesel tersebut

Anda mungkin juga menyukai