Ubi jalar merupakan komoditi yang potensial dikembangkan di Indonesia sebagai sumber bahan
pangan, pakan dan bahan baku industri. Kandungan nutrisi ubi jalar tidak hanya ada pada ubi
tetapi juga pada bagian daun yang mempunyai kandungan antioksidan dengan kualitas sangat
tinggi (Manrique dan Roca , 2008; Truong et al., 2007; Rumbaoa et al., 2009). Menurut
Manrique dan Roca (2008), Indonesia menyumbang 2% produksi ubi jalar di dunia.
Ubi jalar merupakan salah satu komoditas bahan pangan yang unik karena memiliki beberapa
varietas dengan karakteristik dan keunggulan masing-masing, ada ubi jalar Adin, ubi jalar
Cilembu, ubi jalar Sari, ubi jalar Lokal Saree dan Sawentar. Potensi ubi jalar sebagai bahan baku
industri pangan sangat besar, mengingat sumber daya bahan tersedia melimpah, karena budi daya
yang mudah dan masa panen yang singkat, selain itu ubi jalar juga memiliki fleksibilitas yang
tinggi dalam pengolahan, kandungan zat gizinya cukup lengkap bahkan beberapa zat di
antaranya sangat penting bagi tubuh karena berfungsi fisiologis yaitu anthosianin dan karatenoid
sebagai anti oksidan serta serat rapinasa yang berfungsi prebiotik.
Potensi lain dari ubi jalar adalah daya terima masyarakat terhadap produk dari ubi jalar yang
akan disukai masyarakat karena bahan dasar sudah cukup dikenal di masyarakat hanya perlu
inovatif. Diversifikasi ubi jalar yang dapat dikembangkan oleh industri pangan di antaranya ;
aneka cookies, cake, chip, ice cream dan bubur bayi. (Rasidah, 2010)
Dewasa ini ada kecenderungan konsumen untuk mengonsumsi pangan alami dan menyehatkan,
serta dalam bentuk produk pangan siap saji. Mengingat lengkapnya kandungan gizi pada ubi
jalar tersebut maka komoditi ini dapat digolongkan sebagai pangan fungsional. Pangan
fungsional merupakan pangan yang tidak hanya memberikan zat-zat gizi essensial pada tubuh
tetapi juga memberikan efek perlindungan pada tubuh atau bahkan penyembuhan terhadap
beberapa gangguan penyakit. Dilaporkan bahwa senyawa metabolit sekunder seperti beta karoten
dan antosianin dalam ubi jalar dapat bertindak sebagai anti oksidan yang berfungsi sebagai anti
kanker, antidiabet, antimutagen, dan anti radikal. Salah satu pengolahan ubi jalar menjadi produk
setengah jadi (intermediate product), seperti mashed sweet potato (granula umbi). Kelebihan
mashed sweet potato adalah dapat dikonsumsi langsung, mempunyai umur simpan yang lama,
serta fleksibel dalam penggunaannya yaitu dapat digunakan sebagai bahan pencampur (mixed
product) berbagai produk pangan lainnya seperti es krim, roti dan donat, serta berbagai kultivar
kue.
Tekstur utama ubi jalar dapat dibedakan setelah umbinya dimasak, ada tiga tipe tekstur umbi,
yaitu :
Sebagian besar produksi ubi jalar ditujukan untuk tipe tekstur pertama dengan sebagian besar
kultivar berdaging putih. Di samping untuk pangan manusia, tipe tekstur umbi ubi jalar pertama
juga banyak digunakan untuk pakan ternak dan bahan baku produk industri. Produksi ubi jalar
tipe tekstur kedua terutama untuk pangan manusia. Berdasarkan volumenya, produksi ubi jalar
tipe kedua jumlahnya sangat kecil.
Produksi ubi jalar tipe tekstur ketiga umumnya digunakan untuk pakan ternak, bahan baku
industri pati, dan alkohol (Sarwono, 2005). Berdasarkan warna umbi, ubi jalar dibedakan
menjadi beberapa golongan sebagai berikut :
a. Ubi jalar putih yakni ubi jalar yang memiliki daging umbi berwarna putih. Misalnya,
varietas tembakur putih, varietas tembakur ungu, varietas Taiwan dan varietas MLG 12659-20P.
b. Ubi jalar kuning, yaitu jenis ubi jalar yang memiliki daging umbi berwarna kuning, kuning
muda atau putih kekuningan. Misalnya, varietas lapis 34, varietas South Queen 27, varietas
Kawagoya, varietas Cicah 16 dan varietas Tis 5125-27.
c. Ubi jalar orange yaitu jenis ubi jalar yang memiliki daging umbi berwarna jingga hingga
jingga muda. Misalnya, varietas Ciceh 32, varietas mendut dan varietas Tis 3290-3.
d. Ubi jalar ungu yakni ubi jalar yang memiliki daging umbi berwarna ungu hingga ungu
muda (Juanda, Dede dan Bambang Cahyono, 2000).
Berdasarkan bentuk umbi, ubi jalar mempunyai 9 tipe umbi, yaitu bulat (round), bulat elips
(round elliptic), elip (elliptic), oval di bawah (ovale), oval di atas (obote), bulat panjang ukuran
kecil (oblong), bulat panjang ukuran besar (long oblong), elip ukuran panjang (long elip) dan
panjang tak beraturan (long irregulaer).
Berdasarkan bentuk permukaan umbi, terdiri dari 4 tipe yaitu alligator like skin, vein,
horizontalcontriction dan longitudinal grooves. Berdasarkan warna kulit, terdiri dari 9 tipe, yaitu
putih (white), krem (crem), kuning (yellow), jingga (orange), jingga kecoklatan (brown orange),
merah muda (pink), merah tua (red), merah ungu (purple red), dan biru tua (dark purple).
Berdasarkan warna daging, terdiri dari 9 tipe yaitu melingkar tipis dekat kulit (narrow ring),
melingkar lebar dekat kulit (board ring in cortex), noda menyebar dalam daging (scartered spots
in flesh), melingkar tipis dalam daging (narrowring in flesh), melingkar lebar dalam daging
(broad ring in flesh), beberapa lingkaran dalam daging (ring and other areas in flesh), bentuk
membujur (in longitudinal section), sebagian dari lingkaran penuh dalam daging (covering most
of the flesh),dan lingkaran penuh dalam daging (covering all flesh) (Huaman, 1990 dalam
Suismono, 2001).
1. Ubi Jalar Sari : Umbi varietas Sari berbentuk bulat hingga elip dengan permukaan halus,
warna kulit merah cerah, warna daging kuning agak merah muda (mengandung β-
karoten), tangkai umbi pendek, susunan umbi tertutup, dan berat umbi 650 g/tanaman.
Berdasarkan karakter morfologi tersebut, ubi jalar varietas Sari identik dengan tipe
Gunung Kawi. Bedanya, kulit ubijalar tipe Gunung Kawi berwarna merah dan berumur
dalam (3-3,5 bulan lebih lama dibanding varietas Sari).
2. Ubi Jalar Lokal Saree : bentuk umbi cenderung lonjong, permukaan kulitnya tidak rata,
warna daging jingga/kuning dan lebih lunak (basah) sehingga kandungan patinya juga
lebih rendah yaitu sekitar 13 – 19% (Pantastico,1986). Rasanya kurang manis tetapi
kandungan vitamin A dan C tinggi.
3. Ubi Jalar Adin : bentuk umbi cenderung bulat, permukaan kulit umumnya tidak rata,
daging umbi lebih keras dan warnanya merah di bagian tengah dan putih di bagian dekat
kulit, rasa tidak semanis ubi putih, permukaan kulit cenderung tidak rata. Ubi jalar merah
memiliki kandungan vitamin A (retinol) paling tinggi di antara ubi jalar yang lain dan
tidak hilang dengan proses perebusan, selain itu serat yang terdapat pada ubi jalar merah
maupun ungu berfungsi sebagai prebiotik yaitu untuk merangsang pertumbuhan bakteri
yang baik bagi usus sehingga penyerapan zat gizi menjadi lebih baik dan usus lebih
bersih.
4. Ubi Jalar Sewentar : Warna daging: Krem; Bentuk umbi: Elips panjang; Potensi hasil : 30
t/ha; Rasa umbi: Enak, manis; Kandungan nutrisi: Pati 32,48%, Bahan kering 38%, Beta
karoten 398,11 mg/100g; Agak peka hama boleng dan , toleran kudis dan bercak daun,
agak toleran kekeringan.
5. Ubi cilembu ini berbeda dengan ubi lainya karena jika dipanaskan dengan oven, apalagi
jika ubi mentah sudah disimpan lebih dari satu minggu, akan mengeluarkan cairan sejenis
cairan lengket seperti madu dan rasanya manis. Rasa manis tersebut merupakan sumber
tenaga bagi orang yang memakannya, sehingga ubi ini cocok sebagai hidangan sahur
ataupun buka puasa. Bentuk ubi cilembu yaitu panjang, kulit dan daging umbinya saat
mentah berwarna krem kemerahan dan akan menjadi kuning saat dimasak, dan akan
muncul lelehan-lelehan lengket seperti madu. Kulit ubi cilembu berurat-urat panjang
sehingga tidak mulus.
Berdasarkan RDA, nutrisi ubi jalar tertinggi adalah vitamin A yang mencapai 14.187 IU. Ini
berarti, hampir sama dengan wortel nutrisi yang mengandung 16.706 IU vitamin A dalam sama
berat 100 gr. Ubi jalar juga mengandung jumlah yang tinggi magnesium, seng dan vitamin B,
kombinasi nutrisi yang telah terbukti untuk meningkatkan penyembuhan dan mengurangi rasa
sakit radang sendi dan pembengkakan. Manfaat ubi jalar bagi penderita rematik sangat efektif,
sehingga saat ini, ubi jalar telah terdaftar sebagai pengobatan radang sendi. Untuk mendapatkan
semua nilai gizi ubi jalar, Anda dapat membaca di bawah ini berdasarkan database USDA
Nutrients.
vitamin
Folat: 11 mg
Niacin: 0,557 mg
Riboflavin: 0,061 mg
Thiamin: 0.078 mg
Vitamin A: 14.187 IU
Pyridoxine: 0.209 mg
Vitamin C: 2,4 mg
Vitamin E: 0.26 mg
Vitamin K: 1,8 mg
mineral
Kalsium: 30 mg
Besi: 0.61 mg
Magnesium: 25 mg
Fosfor: 47 mg
Zinc: 0.30 mg
Sodium: 55 mg
Kalium: 337 mg
lipid
Asam lemak jenuh: 0.018 g
Asam lemak tak jenuh tunggal: 0,001 g
Asam lemak tak jenuh ganda: 0,014 g
Kolesterol: 0
Berikut beberapa resep manfaat khasiat daun ubi jalar untuk dijadikan herbal atau obat
tradisional serta cara meramunya:
Bisul : Ambil 10 gr daun ubi jalar yang masih segar ditumbuk sampai lumat lalu ditempelkan
pada bisul.
Demam berdarah: Satu ikat daun ubi jalar direbus dengan satu liter air, setelah dingin, saring dan
minum air rebusan sebagai pengganti air minum kira-kira satu liter setiap hari.
Mabuk perjalanan : Ambil ubi jalar mentah secukupnya, cuci hingga bersih, dan makanlah
sedikit demi sedikit selama dalam perjalanan.
Cacingan dan susah buang air besar : Daun ubi jalar dijus lalu diminum, dapat juga dilakukan
dengan merebus daun ubi jalar dan meminum air rebusannya.
Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan
mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat
atau ciri pada makhluk hidup.
Berikut ini adalah tabel klasifikasi Ubi Jalar
Demikianlah pengenalan tentang Tanaman Obat Ubi Jalar yang meliputi Ciri-ciri Ubi Jalar,
Klasifikasi Ubi Jalar, kandungan zat atau nutrisi Ubi Jalar serta khasiat dan manfaat Ubi Jalar
sebagai tanaman obat.