Anda di halaman 1dari 3

9.3.

2 Prinsip perawatan luka

Tujuan dari peraawatan luka adalah untuk menghentikan perdarahan, mencegah infeksi,
menilai kerusakan yang terjadi pada struktur yang terkena dan untuk menyembuhkan luka.

 Menghentikan perdarahan
o Tekanan langsung pada luka akan menghentikan perdarahan (lihat gambar di
bawah).
o Perdarahan pada anggota badan dapat diatasi dalam waktu yang singkat (< 10
menit) dengan menggunakan manset sfigmomanometer yang dipasang pada
bagian proksimal pembuluh arteri.
o Penggunaan torniket yang terlalu lama bisa merusak ekstremitas.

 Mencegah infeksi
o Membersihkan luka merupakan faktor yang paling penting dalam pencegahan
infeksi luka. Sebagian besar luka terkontaminasi saat pertama datang. Luka
tersebut dapat mengandung darah beku, kotoran, jaringan mati atau rusak dan
mungkin benda asing.
o Bersihkan kulit sekitar luka secara menyeluruh dengan sabun dan air atau
larutan antiseptik. Air dan larutan antiseptik harus dituangkan ke dalam luka.
o Setelah memberikan anestesi lokal, periksa hati-hati apakah ada benda asing
dan bersihkan jaringan yang mati. Pastikan kerusakan apa yang terjadi. Luka
besar memerlukan anestesi umum.
o Antibiotik biasanya tidak diperlukan jika luka dibersihkan dengan hati-hati.
Namun demikian, beberapa luka tetap harus diobati dengan antibiotik, yaitu:
 Luka yang lebih dari 12 jam (luka ini biasanya telah terinfeksi).
 Luka tembus ke dalam jaringan (vulnus pungtum), harus
disayat/dilebarkan untuk membunuh bakteri anaerob.

 Profilaksis tetanus
o Jika belum divaksinasi tetanus, beri ATS dan TT. Pemberian ATS efektif bila
diberikan sebelum 24 jam luka
o Jika telah mendapatkan vaksinasi tetanus, beri ulangan TT jika sudah
waktunya.

 Menutup luka
o Jika luka terjadi kurang dari sehari dan telah dibersihkan dengan seksama,
luka dapat benar-benar ditutup/dijahit (penutupan luka primer).
o Luka tidak boleh ditutup bila: telah lebih dari 24 jam, luka sangat kotor atau
terdapat benda asing, atau luka akibat gigitan binatang.
o Luka bernanah tidak boleh dijahit, tutup ringan luka tersebut dengan
menggunakan kasa lembap.
o Luka yang tidak ditutup dengan penutupan primer, harus tetap ditutup ringan
dengan kasa lembap. Jika luka bersih dalam waktu 48 jam berikutnya, luka
dapat benar-benar ditutup (penutupan luka primer yang tertunda).
o Jika luka terinfeksi, tutup ringan luka dan biarkan sembuh dengan sendirinya.

 Infeksi luka
o Tanda klinis: nyeri, bengkak, berwarna kemerahan, terasa panas dan
mengeluarkan nanah.
o Tatalaksana
 Buka luka jika dicurigai terdapat nanah
 Bersihkan luka dengan cairan desinfektan
 Tutup ringan luka dengan kasa lembap. Ganti balutan setiap hari, lebih
sering bila perlu
 Berikan antibiotik sampai selulitis sekitar luka sembuh (biasanya
dalam waktu 5 hari).
 Berikan kloksasilin oral (25–50 mg/kgBB/dosis 4 kali sehari)
karena sebagian besar luka biasanya mengandung
Staphylococus.
 Berikan ampisilin oral (25–50 mg/kgBB/dosis 4 kali sehari),
gentamisin (7.5 mg/kgBB IV/IM sekali sehari) dan
metronidazol (7.5 mg/kgBB/dosis 3 kali sehari) jika dicurigai
terjadi pertumbuhan bakteri saluran cerna.
Hospital Care for Children Online | Language Versions | Training
Tools | Implementation | Evidence | Hospital Reporting

Anda mungkin juga menyukai