Anda di halaman 1dari 3

PENENTUAN FAKTOR RISIKO

TINGGI UNTUK IBU HAMIL


No.Dokumen : SOP / PKM/ /201
No Revisi : 00
Tanggal : 201
SOP terbit
Halaman : 1/1

UPTD PUSKESMAS Tarmi, SKM, M.Si


CIPUNAGARA NIP.196212241984031004

1. Pengertian Penentuan Faktor Resiko Tinggi Untuk Ibu Hamil adalah Kegiatan pengkajian
yang dilakukan oleh bidan terhadap ibu hamil apakah kehamilannya dalam
keadaan normal atau termasuk dalam resiko sehingga apabila ditemukan risiko
dapat segera tertangani
2. Tujuan 1. Untuk memastikan keadaan ibu hsmil dalam keadaan normal atau
abnormal
2. Untuk mendeteksi adanya penyimpangan/komplikasi kehamilan
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Cipunagara Nomor : 440 / /
PKM / / 201 Tentang Jenis Pelayanan Yang Ada di Puskesmas
Cipunagara
4. Referensi  Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, FKUI.
 Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga, Cetakan Kedelapan, Tahun 2006
 Buku Pedoman Asuhan Persalinan Normal, JNKKR-POGI, Tahun
2008
 Prosedur Praktik Keperawatan, Jilid I, Trans Info Media, Jakarta
5. Proseudr/ 1. Persiapan Alat dan Bahan
Langkah- - Timbangan berat badan
langkah - Pita pengukur lingkar lengan
- Pengukur tinggi badan
- Tensimeter
- Buku KIA
- Score Poedji Rochjati)
2. Petugas Yang melaksanakan
3. Langkah-langkah
A. factor resiko ibu hamil diantaranya :
1. Primi muda, hamil ke-1 usia kurang dari 20 tahun
2. Primi tua, hamil ke-1 ≥ 35 tahun atau terlalu lambat hamil ke-1 kawin
lebih dari 4 tahun
3. Terlalu lama hamil lagi, lebih dari 10 tahun
4. Terlalu cepat hamil lagi, kurang dari 2 tahun
5. Terlalu banyak anak, lebih dari 4
6. Terlalu tua umur lebih 35 tahun
7. Tinggi badan kurang dari 145 cm
8. Pernah gagal kehamilan
9. Pernah melahirkan dengan vacuum
10. Pernah melahirkan dengan manual placenta
11. Pernah melahirkan dengan induksi dan transfuse
12. Pernah operasi section caesaria
13. Adanya penyakit pada ibu hamil : kurang darah, malaria, TBC Paru,
Payah jantung, DM dan penyakit menular sexual
14. Adanya bengkak pada muka/tungkai dan hipertensi
A. factor resiko ibu hamil diantaranya :
15. Adanya bengkak pada muka/tungkai dan hipertensi
16. Hamil kembar 2 atau lebih
17. Hydramnion
18. Bayi mati dalam kandungan
19. Kehamilan lebih bulan
20. Hamil letak sungsang
21. Hamil letak lintang
22. Hamil dengan perdarahan
23. PEB dan eklamsia
B. Instruksi kerja
1. Kriteria Faktor Resiko Tinggi Ibu Hamil :
a. Hb. Kurang dari 8 gr%
b. Tekanan darah tinggi (systole > 140 Mmhg, diastole > 90 Mmhg)
c. Eklamsia
d. Oedema yang nyata
e. Perdarahan pervaginam
f. Ketuban pecah dini
g. Letak lintang pada usia kehamilan lebih dari 32 minggu
h. Infeksi berat / sepsis
i. Presalinan premature
j. Kehamilan ganda
k. Janin yang besar
l. Penyakit kronis pada ibu : jantung, paru, ginjal, dll.
m. Riwayat obstetric buruk, riwayat bedah sesar dan komplikasi
kehamilan

2. Penatalaksanaan Sesuai Kelompok Risiko :


a. Jumlah skor 2 termasuk bumil risiko rendah (KRR), pemeriksaan
kehamilan bias dilakukan bidan, tidak perlu dirujuk, tempat
persalinan bias dipolindes/poskesdes, penolong bias bidan.
b. Jumlah skor 6-10, termasuk kelompok Bunil Risiko Tinggi (KRT),
pemeriksaan kehamilan dilakukan bidan atau dokter, rujukan ke
bidan dan Puskesmas, penolong persalinan bidan atau dokter.
c. Jumlah skor lebih dari 12, termasuk kelompok Risiko Sangat
Tinggi (KRST), pemeriksaan kehamilan harus oleh dokter,
penolong harus dokter.

3. Indikator Kinerja :
Faktor risti dapat diidentifikasi sedini mungkin sehingga dapat
mengatasi akibat dari risti itu sendiri dan menurunkan angka kematian
ibu.
6. 6.Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7. Unit  Poli umum (Dokter Puskesmas)
 Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Sp.OG)
Terkait
 Unit gawat darurat (PONEK)
8. Dokumen
Terkait
No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
9. Rekaman
Diberlakukan
historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai