Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KB PADA PASANGAN USIA SUBUR

Pokok Bahasan : Bahaya yang Mengancam Ibu Hamil


Sub Bahasan : KB
: Mahasiswa STIK Muhammadiyah
Penyuluh
Pontianak
Tempat : Puskesmas gang sehat

Sasaran : warga masyarakat sekitar puskesmas


Waktu : 23 Oktober 2015

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui tentang


Tanda Bahaya Pada Kehamilan.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Tujuan Khusus Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :

1. Peserta dapat menjelaskan pengertian tanda bahaya pada kehamilan

2. Peserta dapat Menyebutkan macam tanda bahaya pada kehamilan

3. Peserta dapat menjelaskan komplikasi yang ditimbulkan

4. Peserta dapat menjelaskan cara mencegah terjadinya bahaya pada


kehamilan Ibu
C. STRATEGI

1. Ceramah.

2. Tanya jawab.

D. MEDIA

1. Leaflet.

2. Alat-alat kontrasepsi (mini pil, suntikan KB, implant, AKDR)

E. MATERI

Terlampir

F. KEGIATAN

No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi


1. Pembukaan 5 menit • Mengucap salam Menjawab salam,
• Memperkenalkan diri mendengarkan
2. Isi 10 menit • Menjelaskan tentang Mendengarkan
pengertian tanda dan dan
bahaya kehamilan memperhatikan.
• Menjelaskan masalah
bahaya yang timbul
pada kehamilan
• Menjelaskan tentang
macam-macam cara
pencegahan terjadinya
gangguan pada ibu
hamil

3. Diskusi 15 menit Tanya jawab Peserta bertanya

4. Penutup 5 menit • Menyimpulkan hasil menjawab salam.


penyuluhan.
• Memberi saransaran.
• Memberi salam

MATERI TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN

A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan

Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu


tanda bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun
bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah
persalinan (Tiran, 2007). Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-
tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah
terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang
dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan
Sedangkan menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah
gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.

B. Macam– macam tanda bahaya kehamilan

a. Keluar darah dari jalan lahir Perdarahan vagina

dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada masa awal sekali
kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau spotting
disekitar waktu pertama haidnya. Perdarahan ini adalah pendarahan implantasi,
dan ini normal terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan
ringan mungkin pertanda dari servik yang rapuh atau erosi. Perdarahan semacam
ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi.Pada awal
kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang
banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti abortus,
kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Pada kehamilan 7-9 bulan, meskipun
hanya sedikit, tetap merupakan ancaman bagi ibu dan janin, karena
mengindikasikan bahwa sesuatu telah terjadi, seperti adanya pelepasan plasenta
sebelum waktunya (solusio plasenta) atau indikasi plasenta menutupi jalan lahir
(plasenta previa).

b. Keluar air ketuban sebelum waktunya

Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum


persalinan berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan
membran atau meningkatnya tekanan intrauteri atau ole h kedua faktor
tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal dari vagi na dan
servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan ketuban di vagina.
Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus (nitrazintest)
merah menjadi biru (Saifuddin, 2002).

c. Kejang

Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan


danterjadinya gejala -gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah.
Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian
kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia

d. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan

masa kehamilan beberapa perubahan tubuh pada ibu hamil antara lain
adalah kenaikan berat badan dan sedikit pembengkakan pada bagian tubuh
seperti tangan, kaki dan wajah. Namun waspada bila terjadi pembengkakan
pada bagian tubuh tersebut dan diikuti dengan nyeri tengkuk, nyeri ulu hati dan
pusing kepala bahkan kejang-kejang mendadak dan disertai pertambahan berat
badan yang berlebihan selama hamil. Semua tanda tersebut mengarah pada
keadaan keracunan kehamilan atau disebut dengan preeklampsia dan eklampsia
bila kejang. Ibu hamil dengan kondisi bengkak, pusing kepala, nyeri tengkuk
dan ulu hati, mata berkunang kunang wajib segera memeriksakan diri ke bidan
dan tenaga kesehatan terdekat.

e. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 10 kali dalam 12jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6.
Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi
tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3
kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu
makan dan minum dengan baik.

f. Demam Tinggi

menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan


merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala
adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan
istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan
suhu (Saifuddin,2002). Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam
kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh
wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-
gejala penyakit. Padainfeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi
organ vital. Infeksi dapat terjadiselama kehamilan, persalinan dan masa
nifas.

g. Nyeri perut yang hebat

Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal


adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah
yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak
hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik,
aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit
kantong empedu, iritas uterus, abrupsi placenta, infeksi saluran kemih atau
infeksi lainnya .

h. Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali


merupakanketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang
menunjukkan suatumasalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang
menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit
kepala yang hebat tersebut, ibu mungkinmenemukan bahwa penglihatannya
men jadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebatdalam kehamilan
adalah gejala dari pre-eklampsia

i. Muntah terus dan tidak bisa makan

pada kehamilan muda. Mual dan muntah adalah gejala yang sering
ditemukan pada kehamila 1. trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari,
gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10
minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormoneestrogen dan
HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas
seharihari dan keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis
Gravidarum. j. Selaput kelopak mata pucat Anemia dalam kehamilan adalah
kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11gr % pada trimester I dan
III, <10,5 gr % pada trimester II. Nilai tersebut dan perbedaannya dengan wanita
tidak hamil terjadi hemodilusi, terutama pada trimester II. Anemia dalam
kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak
jarang keduanya saling berinteraksi (Saifuddin, 2002) k. Berat badan ibu hamil
tidak naik Selama kehamilan, ibu diharapkan mengalami penambahan berat
badan sedikitnya 6 kg. Ini sebagai petunjuk adanya pertumbuhan janin. Tidak
adanya kenaikan berat badan yang diharapkan menunjukkan kondisi gizi yang
buruk pada ibu hamil dan menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang
terhambat. l. Kelainan letak janin Normalnya, kepala janin berada di bagian
bawah rahim ibu dan menghadap ke arah punggung ibu. Menjelang persalinan,
kepala bayi turun dan masuk ke rongga panggul ibu. Namun, terkadang letak
janin tidak normal sampai usia kehamilan 9 bulan. Sehingga ibu harus
melahirkan di rumah sakit supaya ibu dan janin bisa diselamatkan. Kelainan
letak janin antara lain : 1. Letak sungsang : kepala janin di bagian atas rahin 2.
Letak lintang: letak janin melintang di dalam rahim Jika menjelang persalinan
bagian tubuh janin terlihat di jalan lahir, misalnya tangan, kaki atau tali pusat,
maka ibu harus segera mendapat perawatan medis di rumah sakit.

C. Komplikasi yang Ditimbulkan Oleh Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan

a. Komplikasi tanda bahaya kehamilan :

a) Perdarahan Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah:

1. Kelainan letak plasenta.

2. Pelepasan plasenta sebelum waktunya.

3. Penyakit pada vagina atau leher rahim (misalnya infeksi). Perdarahan pada
trimester ketiga memiliki risiko terjadinya kematian bayi, perdarahan hebat dan
kematian ibu pada saat persalinan. Untuk menentukan penyebab terjadinya
perdarahan bisa dilakukan pemeriksaan USG, pengamatan leher rahim dan Pap
smear.

b) Persalinan prematur lebih mungkin terjadi pada keadaan berikut:

1. Ibu memiliki kelainan struktur pada rahim atau leher rahim.


2. Perdarahan.

3. Stress fisik atau mental.

4. Kehamilan ganda.

5. Ibu pernah menjalani pembedahan rahim.

6. Bayi lahir belum cukup bulan.

7. Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR).

8. Keguguran (abortus).

9. Persalinan tidak lancar / macet.

10. Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.

11. Janin mati dalam kandungan.

12. Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.

13. Keracunan kehamilan/kejang-kejang. (Firdaus, 2006)

D. Cara Mencegah Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan

Pencegahan Tanda Bahaya Kehamilan

a. Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang


mengalami tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat
dilakukan rujukan ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).

b. Meningkatkan mutu prinatal care

c. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.

d. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang
dapat diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.

e. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang merupakan
ujung tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya.

f. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,


Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
g. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.

h. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih
intensif.

i. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna.


(Rachmat,2007)

Anda mungkin juga menyukai