Anda di halaman 1dari 9

Modul Pertemuan 3

Tipe Data dan Variabel

A. Deskripsi Singkat

Pada bab ini akan dijelaskan tipe data dasar dan variabel dalam pemrograman komputer

B. Relevansi

Sebelum mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan telah mengetahui konsep dasar
algoritma.

C. Standar Kompetensi / Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kuliah ini diharapkan dapat menjelaskan tipe data dasar dan variabel.

Halaman 1 dari 9
Materi Perkuliahan:

A. Pendahuluan
Dalam pembuatan suatu program, paling tidak akan dilakukan aktivitas penggunaan,
pengolahan dan penyimpanan data. Data merupakan representasi dari fakta dunia nyata yang
disimpan, direkam atau direpresentasikan dalam bentuk tulisan, suara, gambar, sinyal atau
simbol.

B. Tipe Data

Data yang merupakan representasi fakta dunia nyata dapat dituliskan dalam bentuk angka
bulat, angka pecahan, atau berupa karakter, dan sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa
setiap data memiliki tipe data, yaitu pengelompokan data berdasarkan isi dan sifatnya. Dalam
konteks pemrograman, tipe data merupakan jenis data yang dapat diolah oleh komputer
untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan yang membutuhkan kemampuan komputasi
melalui pemrograman komputer.

Setiap data yang digunakan dalam kode program harus memiliki tipe data yang tepat.
Ketepatan pemilihan tipe data akan sangat menentukan pemakaian sumber daya komputer
(terutama memori komputer). Salah satu tugas penting seorang programmer adalah memilih
tipe data yang sesuai untuk menghasilkan program yang efisien dan berkinerja tinggi.

Secara umum, terdapat dua kategori tipe data, yaitu tipe dasar dan tipe bentukan.

§ Tipe data dasar adalah tipe data yang disediakan oleh setiap bahasa pemrograman, yaitu
bilangan bulat (interger), bilangan real, bilangan tetap (const), karakter (char), dan logic
(logic atau boolean).
§ Tipe data bentukan adalah tipe data yang dibentuk dari kombinasi tipe dasar, antara lain
larik (array), rekaman (record), dan string.

Halaman 2 dari 9
1. Tipe Data Dasar
a. Bilangan bulat (integer)
i. Bilangan atau angka yang tidak memiliki titik desimal atau pecahan, seperti
10, +255, -1024, +32767
ii. Tipe dituliskan sebagai integer atau int
iii. Jangkauan nilai bergantung pada implementasi perangkat keras computer,
misalnya dari -32768 s/d +32767
iv. Operasi aritmetik: tambah +, kurang -, kali *, bagi /, sisa hasili bagi %
v. Operasi pembanding: < (lebih kecil), <= (lebih kecil atau sama dengan), >
(lebih besar), >= (lebih besar atau sama dengan), = (sama dengan), >< atau <>
atau != (tidak sama)
b. Bilangan real
i. Bilangan atau angka yang bias memiliki titik desimal atau pecahan, dan ditulis
sebagai: 235.45, +1023,55, - 987.3456 atau dalam notasi ilmiah seperti
1.234+03, 7.45E-02, dsb
ii. Tipe dituliskan sebagai real atau float.
iii. Jangkauan nilai: bergantung pada implementasi perangkat keras computer,
misalnya dari -2.9E-39 s/d +1.7E+38.
iv. Operasi aritmatik dan pembandingan juga berlaku bagi bilangan biasa.
c. Bilangan tetap
i. Bilangan tetap (const) adalah tipe bilangan, baik bernilai bulat maupun tidak,
yang nilainya tidak berubah selama algoritma dilaksanakan.
ii. Tipe dituliskan sebagai: const
iii. Jangkauan nilai meliputi semua bilangan yang mungkin.
d. Karakter (character)
i. Karakter adalah data tunggal yang mewakili semua huruf, symbol baca, dan
juga simbol angka yang tidak dapat dioperasikan secara matematis, misalnya
‘A’, ‘B’, …, ‘Z’, ‘a’, ‘b’, …, ‘z’, ‘?’, ‘!’, dst.
ii. Tipe dituliskan sebagai char.
iii. Jangkauan nilai meliputi semua karakter dalam kode ASCII, atau yang tertera
pada setiap tombol keyboard.

Halaman 3 dari 9
iv. Operasi pembandingan dapat dilakukan dan dievaluasi menurut urutan kode
ASCII sehingga huruf ‘A’ (hex 41) sebenarnya lebih kecil dari huruf ‘a’ (Hex
61)
e. Logik (logical)
i. Tipe data logic adalah tipe data yang digunakan untuk memberi nilai pada
hasil pembandingan, atau kombinasi perbandingan.
ii. Tipe dituliskan sebagai Boolean
iii. Jangkauan nilai ada dua, yaitu true dan false
iv. Contoh: 45 > 56, hasilnya false
v. Terdapat beberapa operasi untuk data jenis logik, antara lain and, or, dan not.

2. Tipe Data Bentukan


a. Array (larik)
i. Array adalah tipe data bentukan yang merupakan wadah untuk menampung
nilai-nilai data yang sejenis. Kumpulan bilangan bulat adalah array integer,
kumpulan bilangan tidak bulat adalah array real. Penggunaan tipe data array
akan dijelaskan secara khusus pada modul yang terpisah.
ii. Cara mendefinisikan ada dua macam, yaitu
a. Nilai_ujian: array [1 .. 10] of integer; atau
b. Int nilai_ujian[10];
iii. Kedua definisi di atas menunjukkan bahwa nilai_ujian adalah kumpulan dari
10 nilai bertipe bilangan bulat.

Halaman 4 dari 9
b. String
i. String adalah tipe data bentukan yang merupakan deretan karakter yang
membentuk satu kata atau satu kalimat, yang biasanya diapit oleh dua tanda
kutip.
ii. Contoh: nama, alamat, dan judul.
iii. Cara mendefinisikan:
a. String Nama, Alamat; atau
b. Nama, Alamat: String
c. Record (rekaman)
i. Record adalah tipe data bentukan yang merupakan wadah untuk menampung
elemen data yang tipenya tidak perlu sama dengan tujuan untuk mewakili satu
jenis objek.
ii. Sebagai contoh, mahasiswa sebagai satu jenis objek memiliki beberapa
elemen data, seperti nomor_stb, nama, umur, tempat_lahir, dll
iii. Cara mendefinisikan record mahasiswa tersebut adalah sebagai berikut:
Type DataMhs : record
<
nomor_stb : integer,
nama_mhs : string,
umur : integer,
tempat_lahir: string,
jenis_kelamin: char;
>

Halaman 5 dari 9
C. Variabel

Variabel adalah nama yang mewakili suatu elemen data, seperti jenis_kelamin untuk jenis
kelamin, t4lahir untuk tempat lahir, dsb.

Terdapat aturan tertentu yang wajib diikuti dalam pemberian nama variable, yaitu:

1. Harus dimulai dengan abjad, tidak boleh dengan angka atau symbol.
2. Tidak boleh ada spasi diantaranya.
3. Jangan menggunakan simbol-simbol yang membingungkan, seperti titik dua, titik koma,
koma, dsb.
4. Sebaiknya memiliki arti yang sesuai dengan elemen data.
5. Sebaiknya tidak terlalu panjang.

Terdapat dua cara yang dapat digunakan untuk memberikan nilai pada suatu variabel, yaitu
melalui proses assignment dan pembacaan.

Bentuk umum pemberian nilai dengan assignment:

1. Variable ß nilai;

2. Variable1 ß variable2

3. Variable ß ekspresi

Contoh assignment:

1. Nama ß ‘Asep’

2. Jarak ß 100.7

Catatan: Dalam penulisan algoritma, notasi assignment dapat menggunakan simbol “ ß ”


atau simbol “ = ”.

Pemberian nilai dengan cara pembacaan dapat dilakukan melalui instruksi pembacaan, atau
sering disebut sebagai instruksi input, dengan bentuk umum sebagai berikut:

1. read(variable);

2. read(variable1, variable2, …)

Halaman 6 dari 9
Contoh pembacaan data:

1. read(Nama);
2. read(jarak, rencang, x);

Agar hasil pelaksanaan algoritma dapat dikomunikasikan atau ditayangkan, maka variabel
yang telah diproses dalam algoritma dapat ditampilkan.

Bentuk umum instruksi menampilkan sesuatu atau yang disebut sebagai instruksi output
adalah write(variable, …).

Contoh penampilan nilai adalah sebagai berikut:

1. write(“nama anda: ”, Nama);


2. write(“nilai ujian”, nilai);
3. write(“jumlah variable = ”, X + Y + Z);

D. Ekspresi

Ekspresi (expression) adalah transformasi data dan peubah/variable dalam bentuk persamaan
yang direlasikan oleh operator dan operand. Operand adalah data, tetap, peubah/variable,
atau hasil dari suatu fungsi. Operator adalah simbol-simbol yang memiliki fungsi untuk
menghubungkan operand sehingga terjadi transformasi.

Jenis-jenis operator:

1. Operator aritmetika: operator untuk melakukan fungsi aritmetika seperti: +


(menjumlahkan), - (mengurangkan), * (mengalikan), / (membagi).
2. Operator relational: operator untuk menyatakan relasi atau perbandingan antara dua
operand, seperti > (lebih besar), < (lebih kecil), >= (lebih besar atau sama dengan), <=
(lebih kecil atau sama dengan), == (sama dengan), dan != atau > < atau <> (tidak sama).
3. Operator logic: operator untuk merelasikan operand secara logis seperti && (AND), ||
(OR), dan ! (NOT).
4. Operator string: operator untuk memanipulasi string, seperti:
a. + (concatenation, menggabung)

Halaman 7 dari 9
b. len (menghitung panjang string), dan
c. substr (substring, mencuplik)

Terdapat empat macam ekspresi, yaitu

1. Ekspresi Aritmetika: ekspresi yang memuat operator aritmetika.

Contoh:

a. T ß 5* (C + 32) / 9

b. Y ß 5 * ((a+b) / (c+d) + m / (e * f));

c. Gaji ß GaPok * (1 + JumNak * 0.05 + Lembur * 1.25)\

2. Ekspresi Relational: ekspresi yang memuat operator relational.

Contoh:

a. Nilai_A > Nilai_B

b. (A + B) < (C + D)

c. (x + 57) <> (y + 34)

3. Ekspresi Logik: ekspresi yang memuat operator logik.

Contoh:

a. m ß (x > y) AND (5 + z)

b. n ß (!A OR !(B AND C)

Halaman 8 dari 9
4. Ekspresi String: ekspresi yang memuat operator string.

Contoh:

a. Alamat ß “Jl. Buah Batu ” + “ no. 40”

b. Tengah ß Substr(Kalimat, 5, 10);

Daftar Pustaka

1. Suarga, 2012, Algoritma dan Pemrograman, Yogyakarta: Penerbit Andi.

2. Munir, Rinaldi, 2011, Algoritma dan Pemrograman, Bandung: BI-OBSES.

3. Barakbah, et.al., 2013, Logika dan Algoritma, Program Studi Teknik Informatika,
Departemen Teknik Informatika dan Komputer, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.

Halaman 9 dari 9

Anda mungkin juga menyukai