SENJA
SENJA
C. Pasien ke Pasien Mikroorganisme patogen dapat berpindah dari satu pasien ke pasien lain
melalui kontak tidak langsung, yaitu melalui alat-alat yang dipakai tanpa disterilkan dengan
baik dan permukaan peralatan dental unit yang terkontaminasi yang paling sering disentuh
tenaga pelayanan kesehatan gigi.8,10,12
C. D. Operator ke Lingkungan Sekitar Jalur ini dapat terjadi bila mikroorganisme dari pasien
mengkontaminasi benda-benda yang akan dibuang dari klinik apabila benda-benda
tersebut tidak disterilkan terlebih dahulu sebelum dibuang. Infeksi juga dapat berasal
dari kontak tidak langsung karena tidak menggunakan APD (misalnya melalui baju,
handphone, dan lain-lain ). Limbah medis (cair dan padat) yang tidak dikelola sesuai
aturan yang benar, untuk itu perlu memiliki instalasi pengelolaan limbah medis.8,10,12
E. Lingkungan Sekitar ke Pasien Infeksi dapat berasal dari sumber air yang digunakan di
tempat pelayanan kesehatan gigi.
9. Bagaimana implementasi dokter gigi dalam mencegah cross infection
pada tenaga kesehatan dan pasien?
Sebaiknya ditetapkan suatu standard untuk proteksi diri dokter gigi sehingga
kemungkinan infeksi silang sangatlah kecil
Standard Precautions
Standard Precautions rnerupakan upaya yang dilakukan dalarn rangka perlindungan,
pencegahan dan meminimalkan infeksi silang (cross infections) antara petugas- pasien
akibat adanya kontak langsung dengan pasien atau cairan tubuh pasien yang terinfeksi
penyakit menular.
Pencegahan yang dilakukan adalah evaluasi pasien, perlindungan diri, pengunaan alat
sekali pakai, kualitas air dental unit.
Evalusi pasien
Tenaga kesehatan gigi harus mengetahui riwayat kesehatan pasien dengan lengkap dan
jika memungkinkan sebaiknya diperbaharui setiap kunjungan pasien. Pengumpulan
riwayat medis yang teliti mutlak dilakukan dan bisa membantu identifikasi pasien
dengan daya tahan tubuh rendah yang membutuhkan perawatan khusus. Penggunaan
lembar riwayat medis dan kuesioner harus didukung dengan pertanyaan dan diskusi
langsung antara pasien dan dokter gigi.
Perlindungan Diri
Proteksi diri dokter gigi meliputi pemakaian baju praktek, masker, penutup rambut,
sarung tangan, pelindung mata sehingga seluruh tubuh dokter gigi dapat terlindungi dari
terpapar cairan penderita.
Mencuci Tangan
Dalam menjaga kesehatan tubuh, memelihara kebersihan tangan merupakan hal yang sangat
penting. Dalam aktivitas sehari-hari tangan sering kali terkontaminasi.
Menggunakan Masker
Tenaga pelayanan kesehatan gigi dan mulut wajib menggunakan masker pada saat melakukan
tindakan untuk mencegah potensi infeksi akibat kontaminasi aerosol serta percikan saliva dan
darah dari pasien dan sebaliknya.
Sarung Tangan
Tenaga pelayanan kesehatan gigi wajib menggunakan sarung tangan ketika melakukan perawatan
yang memungkinkan berkontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya. Sarung tangan harus
diganti tiap pasien, lepaskan sarung tangan dengan benar setelah digunakan dan segera lakukan
kebersihan tangan untuk menghindari transfer mikroorganisme ke pasien lain atau permukaan
lingkungan.
Kaca Mata Pelindung
Tenaga pelayanan kesehatan gigi wajib menggunakan kacamata pelindung untuk menghindari
kemungkinan infeksi akibat kontaminasi aerosol dan percikan saliva dan darah.
Baju Pelindung Tenaga pelayanan kesehatan gigi wajib menggunakan gaun/baju pelindung yang
digunakan untuk mencegah kontaminasi pada pakaian dan melindungi kulit dari kontaminasi
darah dan cairan tubuh. Gaun pelindung ini harus dicuci setiap hari. Gaun pelindung terbuat dari
bahan yang dapat dicuci dan dapat dipakai ulang (kain), tetapi dapat juga terbuat dari bahan
kertas kedap air yang hanya dapat sekali pakai (dispossable). Lepaskan gaun/baju pelindung jika
tindakan telah selesai.Topi harus cukup besar untuk menutup semua rambut. Meskipun topi
dapat memberikan sejumlah perlindungan pada pasien, tetapi tujuan utamanya adalah untuk
melindungi pemakainya dari darah atau cairan tubuh yang terpecik dan menyemprot.
Sedangkan pelindung kaki digunakan untuk melindung kaki dari cedera akibat benda tajam atau
benda berat yang mungkin jatuh secara tidak sengaja ke atas kaki. Oleh karena itu, sandal jepit
atau sepatu yang terbuat dari bahan lunak (kain) tidak boleh dikenakan. Sepatu boot karet atau
sepatu kulit tertutup memberikan lebih banyak perlindungan, tetapi harus dijaga tetap bersih
dan bebas kontaminasi darah atau tumpahan cairan tubuh lain.
Imunisasi
Berdasarkan pada beberapa penelitian bahwa tenaga pelayanan kesehatan gigi mempunyai risiko
tinggi terhadap penularan hepatitis B, influenza, measles, mumps, rubela dan varisela. Pada saat
ini sudah ditemukan vaksin untuk mencegah infeksi dari penyakit-penyakit tersebut. Tenaga
pelayanan kesehatan gigi harus diberikan imunisasi atau memperoleh booster terhadap infeksi
yang umum terjadi: tetanus, ditieri, poliomielitis, tifoid, meningokokus, hepatitis A, hepatitis B,
rubela, tuberkulosis, measles, batuk rejan, mumps.
Penggunaan Alat Sekali Pakai
Bahan sekali pakai hanya digunakan untuk satu orang pasien.
Air Dental Unit
Air yang disuplai pemerintah merupakan salah satu sumber mikroorganisme penyebab penyakit
menular. Air yang mengandung mikrooranisme dapat tertahan pada saluran dental unit, akan
menyebabkan bakteri-bakteri melekat dan berakumulasi dipermukaan dalam saluran dan
membentuk lapisan pelindung yang kotor yang disebut biofilm.
Beberapa alat utk mencegah terjadinya infeksi silang melalui instrumen adalah
alat sterilisasi dry heat
autoclave.
Institute of Medicine. To err is human: building a safety health system. Washington, DC:
National Academy Press; 1999.
Charatan F. Medical errors kill almost 100,000 Americans a year. BMJ 1999;319:1519.
Utarini A. Medical error in health care organizations and quality system in higher education
institutions of health personnels. Laporan Penelitian, Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta,
2000 (unpublished)