Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pagi hari merupakan waktu dimulianya semua aktivitas, dari mulai orang kantor yang pergi bekerja, anak-
anak yang pergi ke sekolah, ibu-ibu yang pergi ke pasar, dan juga mahasiswa/i yang pergi kuliah. Aktivitas
di pagi hari ini biasanya menjadi aktivitas yang sangat sibuk. Seperti mahasiswa/i yang takut terlambat
datang ke kampus, takut macet dijalan, atau belum mengerjakan tugas. Aktivitas sibuk ini pun terkadang
membuat mahasiswa/i lupa atau malas untuk sarapan terlebih dahulu, apalagi bagi mahasiswa/i yang
tinggal di kostan. Dikarenakan biaya kost yang cukup mahal, mereka harus pintar-pintar memanage
keuangan mereka. Sehingga mereka memilih untuk tidak sarapan terlebih dahulu.

Berdasarkan atas itulah penulis melihat adanya peluang usaha yang terbuka. Penulis ingin mencoba
membuat usaha makanan yang cocok untuk dijadikan santapan dipagi hari, tetapi dengan harga yang
terjangkau untuk kalangan mahasiswa/i. Selain itu dari segi kesehatan dapat dijamin dan dapat cukup
mengenyangkan.

Usaha yang ingin coba untuk dijalankan yaitu berjualan Lontong isi. Lontong adalah makanan yang terbuat
dari beras yang dicuci bersih, dikukus dengan menggunakan panci kemudian dimasukan isian seperti
wortel kentang ataupun oncom yang sudah diolah. Lontong ini sangat mudah dibuat dan bahan bakunya
mudah didapat serta harga nya yang tidak begitu mahal. Lontong ini sangat cocok untuk dijadikan sarapan,
karena untuk memakannya praktis dan tidak ribet, kemudian harganya yang juga terjangkau serta dapat
mengenyangkan.

1.2 Visi

Menjadikan usaha ini sebagai awal membangun usaha yang lebih besar kedepannya serta menjadi salah
satu usaha kuliner tersukses di Indonesia.

1.3 Misi

Terus berinovasi dalam mengembangkan usaha kuliner

Membangun ide-ide kreatif untuk membuat berbagai macam kuliner

Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat

BAB II

ANALISIS USAHA

2.1 Aspek Pemasaran

1. Product (Produk)
Nama Usaha ini adalah “LOIS” yang merupakan singkatan dari Lontong Isi. LOIS ini termasuk kedalam jenis
usaha kuliner. Lontong isi ini berisikan bahan-bahan yang telah ditumis sebelumnya yaitu kentang, wortel,
dan daging ayam yang sudah dipotong kecil-kecil (cincang).

2. Price (Harga)

Lontong isi ini dijual dengan harga Rp 2.500,- per lontong. Penentuan harga Rp 2.500,- per lontong dengan
pertimbangan bahwa sasaran utama produk lontong isi ini adalah mahasiswa dan masyarakat kalangan
menengah ke bawah, sehingga harga jual yang tidak terlalu tinggi akan membantu memperlancar
proses penjualan. Harga tersebut juga ditentukan berdasarkan perhitungan dengan biaya produksi
lontong isi, sehingga telah diperhitungkan besarnya nilai keuntungan yang akan diperoleh.

3. Place (Tempat/Lokasi)

Lokasi yang direncanakan untuk memasarkan usaha LOIS ini yaitu di daerah sekitar rumah kawasan Kelapa
Dua Karawaci Tangerang dan juga di lingkungan Universitas Gunadarma Karawaci.

4. Promotion (Promosi)

Promosi yang akan dilakukan yaitu dengan menjajakan langsung kepada para konsumen yang berada di
kampus dan ditempat lainnya. Menitipkan lontong isi ke warung-warung yang ada di sekitar daerah
rumah. Kemudian dirpomosikan dari mulut ke mulut dan juga melalui sosmed.

2.2 Aspek Produksi

1. Alat-Alat yang Dibutuhkan

Panci besar

Panci kecil

Penggorangan

Kompor

Gas

Tali rafiah

Pisau

Sendok

2. Bahan-Bahan yang Dibutuhkan

Beras

Daging ayam (filet)

Kentang

Wortel

Daun pisang
Kelapa (santan)

Bawang putih

Lada

Garam

Air

3. Cara Pembuatan

Siapkan isian lontong isi, potong dadu wortel, kentang dan daging ayam filet.

Kemudian tumis bawang putih hingga harum, kemudian masukan bahan-bahan diatas lalu tambahkan
garam dan lada secukupnya.

Aduk rata hingga matang.

Cuci beras, lalu dikukus kurang lebih 30 menit.

Didihkan santan, dan masukan kukusan beras tadi ke santan sambil diaduk hingga menjadi aronan, dan
dinginkan kurang lebih 30 menit.

Siapkan daun pisang yang sudah bersih, kemudian sendokan aronan ke daun pisang lalu di isi oleh
isiannya, kemudian dibungkus dan diikat. Lakukan hingga semua nya habis.

Setelah itu didihkan air dalam panci besar, lalu masukkan lontong yang sudah dibungkus tadi kedalam
panci tersebut lalu masak hingga kurang lebih 2 jam.

2.3 Analisis SWOT

1. Strength ( Kekuatan )

Kualitas produk yang terjamin

Proses pembuatan yang mudah

Harganya terjangkau

Terbuat dari bahan baku yang sehat

Asli 100 % olahan sendiri

Praktis untuk dimakan dan mengenyangkan

2. Weaknes ( Kelemahan )

Harga bahan baku yang tidak setabil

Masih sangat pemula bagi penjual untuk menjalankan usaha

Pemasaran masih belum luas, masih dalam lingkup kecil


3. Opportunity ( Peluang )

Budaya masyarakat yang konsumtif

Cocok untuk semua kalangan mulai dari anak-anak sampai orang tua

Masyarakat yang senang dengan makanan ringan, praktis dan tidak ribet

4. Threat ( Ancaman )

Banyaknya pesaing yang sudah berjualan lontong

Perubahan selera masyarakat atau sifat manusia yang cepat bosan

Munculnya pesaing-pesaing baru

BAB III

ASPEK KEUANGAN

3.1 Modal yang Dibutuhkan

PERALATAN

No Jenis Barang Jumlah Barang


1 Kompor 1 buah
2 Panci 1 buah
3 Penggorengan 1 buah

4 Gas 1 buah
5 Minyak 1 buah
BAHAN BAKU

No Jenis Bahan Jumlah Harga

1 Beras 1 Liter Rp 12.000,-


2 Daun Pisang 3 Ikat Rp 6.000,-
3 Kentang 3 Buah Rp 5.000,-
4 Wortel 4 Buah Rp 5.000,-
5 Daging Ayam Filet ¼ Rp 10.000,-
6 Kelapa (Santan) 1 Buah Rp 7.000,-
7 Bawang Putih Rp 2.000,-
8 Lada 2 Bungkus Rp 2.000,-
9 Garam 1 Bungkus Rp 1.000,-
Total Rp 50.000,-
3.2 Penetapan Harga Jual

Harga Pokok Keseluruhan = Rp 50.000

Harga Pokok /Unit = Rp 50.000 : 25 lontong = Rp 2.000

Penetapan Harga Jual (HPP+Laba) = Rp 2.000 + 25% = Rp 2.000 + Rp 500 = Rp 2.500

3.3 Perhitungan Laba Rugi

Pendapatan (Rp 2.500 x 25) = Rp 62.500

Biaya Bahan Baku = Rp 50.000

Laba bersih = Rp 12.500

PERSENTASE KEUNTUNGAN

Rentabilitas

(Laba Bersih)/(Total Modal)= (Rp 12.500)/(Rp 50.000)×100% = 25%

Profitabilitas

(Laba Bersih)/Pendapatan= (Rp 12.500)/(Rp 62.500)×100% = 20%

R = 25% dan P = 20%

Karena R > P, maka Usaha Lontong isi ini pun masih mendapatkan keuntungan

BAB IV

KESIMPULAN

Dalam pembuatan perencanaan bisnis harus memperhatikan hal-hal penting. Sebelum membuat
perencanaan bisnis harus terlebih dahulu menganalisa kondisi lingkungan bisnis antara lain yaitu
lingkungan ekonomi, lingkungan industri, lingkungan global karena dengan mengetahui kondisi dari
lingkungan, kita dapat mengetahui kelebihan, kekurangan, kesempatan, maupun hambatan dari usaha
yang akan kita bangun. Setelah kita mengetahui kondisi lingkungan, kita harus membuat rencana
manajemen yaitu merancang struktur organisasi, menentukan proses produksi serta membuat
perencanaan mengenai pengelolaan pegawai. Karena dengan perencanaan manajemen, perusahaan
dapat menentukan job description para pegawai demi terciptanya keefektifan dan keefisienan lingkungan
kerja.

Anda mungkin juga menyukai