Anda di halaman 1dari 2

ASPEK KEPERILAKUAN PADA PERSYARATAN PELAPORAN

Akuntansi memiliki tujuan memberikan informasi kepada pihak – pihak yang berkepentingan. Akuntansi
merupakan media komunikasi, dalam pelaporan hal tertentu seperti sumber daya alam biasanya
dilaporkan secara sukarela kecuali pembuat laporan keuangan menyakini bahwa si penerima informasi
akan berperilaku sebagaimana yang idinginkan sebagai tujuan pelaporan.

Dalam organisasi manajer biasanya memiliki hak untuk mengharuskan bawahannya melaporkan aspek –
aspek yang harus dilaporkan dalam kinerja mereka. Setiap orang yang terlibat dalam penyusunan
laporan akuntansi perlu memahami dampak yang mungkin ditimbulkan dari persyaratan pelaporan
terhadap perusahaan.

Pembuat laporan akuntansi dapat dengan sengaja melaporkan informasi palsu , informasi yang tidak
akurat. Guna memastikan keandalan dari informasi akuntansi yang dilaporkan adalah fungsi penting dari
audit keuangan, persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku pelapor dalam beberapa cara.

Antisipasi penggunaan informasi dilakukan oleh pembuat informasi untuk mencari tahu reaksi yang akan
terjadi dari penerima informasi atas informasi tersebut, sehingga dampak negative dari informasi dapat
diminimalisir. Kadangkala penerima informasi atau user informasi menyatakan dengan jelas keinginannya
atau mereka kepada si pembuat informasi. Hal ini dapat dijadikan masukan untuk pembuat informasi
sebelum membuat laporan, misalnya mengenai laba, pertumbuhan jangka panjang, citra perusahaan,
dan sebagainya. Jika pengguna informasi tidak memperhatikan atau mengevaluasi informasi yang
diterima, sehingga dapat terjadi bias informasi tersebut dimana menjadi tidak relevan.

Pengaruh Persyaratan Pelaporan Pada Perilaku

Terdapat dua pendapat dari para psikolog terhadap perilaku pelapor/pembuat laporan serta penerima
laporan, yaitu:

1. Para psikolog mengakui bahwa perilaku orang lain tidak dapat dipaksakan sesuai dengan keinginan
seseorang atau kelompok.

2. Psikolog eksperimental bersama manajer dan badan regulasi berpendapat sesuai riset mereka bahwa
secara aktif mereka mencoba untuk mempengaruhi perilakuorang lain agar berjalan sesuai keinginan
mereka.

Persyaratan pelaporan mengharuskan si pelapor untuk menyusun dan menyajikan laporan berupa
informasi-informasi hasil kinerja yang sebenarnya terjadi dalamperusahaan / organisasi. Terdapat pula
kemungkinan kesalahan yang dilakukan oleh pembuat laporan dalam membuat serta menyajikan
pelaporan, yaitu:

1. Kesalahan yang disengaja

Dalam hal ini, laporan yang disusun oleh pembuat laporan terdapat kebohongan dan dilakukan dengan
sengaja untuk memenuhi kepentingan pribadi dan atau golongan.
2. Kesalahan yang tidak disengaja

Terdapatnya kesalahan akibat kurang akuratnya input informasi dan ketidakhati-hatian pelapor dalam
melaporkannya. Hal ini dikarenakan system informasi perusahaanyang tidak memadai.

Untuk menanggulangi hal tersebut, maka dibutuhkan fungsi audit pelaporan keuangan dari akuntan
publik independen yang bersertifikasi, dari audit internal oleh staf yang bertanggung jawab pada top
manager untuk mengecek para bawahan di tempat, dan kunjungan sosial dari para penyandang dana
dari badan layanan sosial.

Anda mungkin juga menyukai