Anda di halaman 1dari 2

Ada 9 kelas obat antihipertensi yaitu diuretik, penyekat beta, penghambat enzim konversi

angiotensin (ACE inhibitor), penghambat reseptor angiotensin (ARB), dan antagonis kanal
kalsium (CCB) yang dianggap sebagai obat antihipertensi utama.

Obat-obat ini baik sendiri atau dikombinasi, harus digunakan untuk mengobati mayoritas pasien
dengan hipertensi karena bukti menunjukkan keuntungan dengan kelas obat ini.

Beberapa dari kelas obat ini (misalnya diuretik dan antagonis kalsium) mempunyai subkelas
dengan perbedaan yang bermakna dari studi terlihat dalam mekanisme kerja, penggunaan klinis,
atau efek samping.

Penyekat alfa, agonis alfa 2 sentral, penghambat adrenergik, dan vasodilator digunakan sebagai
obat alternatif pada pasien-pasien tertentu disamping obat utama.

Kebanyakan pasien dengan hipertensi memerlukan dua atau lebih obat antihipertensi untuk
mencapai target tekanan darah yang diinginkan. Penambahan obat kedua dari kelas yang berbeda
dimulai apabila pemakaian obat tunggal dengan dosis lazim gagal mencapai target tekanan
darah.

Apabila tekanan darah melebihi 20/10 mm Hg di atas target, dapat dipertimbangkan untuk
memulai terapi dengan dua obat. Hal yang harus diperhatikan adalah risiko untuk hipotensi
ortostatik, terutama pada pasien-pasien dengan diabetes, disfungsi autonomik, dan lansia.

Ada 6 alasan mengapa pengobatan kombinasi pada hipertensi dianjurkan:

1. mempunyai efek aditif


2. mempunyai efek sinergisme
3. mempunyai sifat saling mengisi
4. penurunan efek samping masing-masing obat
5. mempunyai cara kerja yang saling mengisi pada organ target tertentu
6. adanya kombinasi dosis tetap (fixed dose combination) akan meningkatkan kepatuhan
pasien (adherence)

Kombinasi dosis tetap yang paling efektif adalah sebagai berikut:

1. ACE inhibitor dengan diuretik


2. Penyekat reseptor angiotensin II (ARB) dengan diuretik
3. Penyekat beta dengan diuretik
4. Diuretik dengan agen penahan kalium
5. ACE inhibitor dengan antagonis kalsium
6. Agonis α-2 dengan diuretik
7. Penyekat α-1 dengan diuretik

Terapi lini pertama untuk kebanyakan pasien


Petunjuk dari JNC 7 merekomendasikan diuretik tipe tiazid bila memungkinkan sebagai terapi
lini pertama untuk kebanyakan pasien, baik sendiri atau dikombinasi dengan salah satu dari kelas
lain (ACE inhibitor, ARB, penyekat beta, CCB).

Diuretik tipe tiazid sudah menjadi terapi utama antihipertensi pada kebanyakan trial. Pada trial
ini, termasuk yang baru diterbitkan Antihypertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent
Heart Attack Trial (ALLHAT), diuretik tidak tertandingi dalam mencegah komplikasi
kardiovaskular akibat hipertensi. Kecuali pada the Second Australian National Blood Pressure
Trial dilaporkan hasil lebih baik dengan ACE inhibitor dibanding dengan diuretik pada laki-laki
kulit putih.

Diuretik meningkatkan efikasi antihipertensi dari banyak regimen obat, berguna dalam
mengontrol tekanan darah, dan harganya lebih dapat dijangkau dibanding obat antihipertensi
lainnya. Sayangnya disamping kenyataan ini, diuretik tetap kurang digunakan (underused).

Anda mungkin juga menyukai