Peranan SIM Dalam Sehari Hari
Peranan SIM Dalam Sehari Hari
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu organisasi merupakan suatu lembaga yang semakin kompleks dan
semakin sulit untuk dikelola. Selain daripada itu untuk meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap organisasi perlu ditingkatkan. Bahkan semakin besar
organisasi dan makin banyaknya kegiatan cenderung semakin banyak pula
permasalahan yang muncul
Hal ini mengakibatkan persaingan antar organisasi atau perusahaan.
Persaingan ini salah satunya berkaitan dengan kompleksitas teknologi yang
semakin meningkat. Sebagian organisasi beranggapan bahwa teknologi yang kuat
maka dapat memenangkan persaingan tersebu.
Oleh karena itu diperlukan salah satunya adalah Sistem informasi manajemen
(SIM). SIM merupakan kegiatan yang penting dalam suatu organisasi atau
perusahaan. Kegiatan SIM berkaitan dengan kegiatan operasi dalam organisasi.
SIM berkaitan dengan pengolahan data baik secara manual dan elektronik.
Dengan berkembangnya waktu, SIM semakin berkembang dengan adanya
kemajuan dalam bidang teknologi. Perkembangan teknologi dalam sistem
informasi merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan-perubahan yang
cepat dalam organisasi atau perusahaan. Perubahan-perubahan ini dapat berupa
kesalahan-kesalahan yang perlu dibetulkan dan adanya pertentangan-
pertentangan, dan pergeseran-pergeseran seperti dalam bidang sumber daya
manusia dalam suatu organisasi.
Suatu perkembangan yang sangat penting artinya adalah kemungkinan praktis
untuk menerapkan suatu MIS yang menyeluruh dalam organisasi. Perlu kita sadari
bahwa betapa pentingnya keterangan yang relevan dan tepat pada waktunya bagi
para pimpinan sebagai sarana untuk membuat keputusan dan pengawasan yang
efektif juga betapa sukarnya menyediakan keterangan pengawasan semacam ini,
misalnya.
1. Keterangan yang dibutuhkan terlalu rumit dan banyak.
2. Biaya pembuatannya lebih besar jika dibandingkan dengan manfaatnya.
-1-
3. Ada beberapa data yang tidak dapat dipercaya, yang terutama disebabkan
karena sukarnya mendapatkan sumber data yang tepat dari organisasi
sendiri.
4. Data yang tidak lengkap, terutama yang berasal dari lingkungan di luar
organisasi.
Oleh karena itu diperlukan juga informasi. Informasi atau data adalah aset
bagi perusahaan. Keamanan data secara tidak langsung dapat memastikan
kontinuitas bisnis, mengurangi resiko, mengoptimalkan return on investment dan
mencari kesempatan bisnis. Semakin banyak informasi perusahaan yang
disimpan, dikelola dan di-sharing maka semakin besar pula resiko terjadinya
kerusakan, kehilangan atau tereksposnya data ke pihak eksternal yang tidak
diinginkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud Sistem Informasi manajemen ?
2. Apa saja Tujuan Sistem Informasi Manajemen ?
3. Apa yang dimaksud dengan Pengambilan Keputusan ?
4. Apa saja Dasar dan Faktor Pengambilan Keputusan ?
5. Model yang di gunakan dalam Pengambilan Keputusan ?
6. Bagaimanakah peranan Sistem Informasi Manajemen dalam pengambilan
keputusan seorang manajer ?
-2-
BAB II
PEMBAHASAN
-3-
manajer serta dilakukan dalam sebuah organisasi. Selanjutnya berkaitan dengan
alat yang digunakan seperti perangkat keras dan lunak computer, model-model
analiss, digunakan dalam bidang perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan serta dibutuhkan database (kumpulan data). Artinya SIM ini tidak
identik hanya manuasi atau mesinnya saja tetapi adanya interaksi antara manusia
sebagai pengolah informasi dan pengambil keputusan dan computer merupakan
alat bantu dalam pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen.
Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang
menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan
berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu
kegiatan manajemen.
Agar pelaksanaan sistem informasi manajemen dapat mendukung kegiatan
organisasi maka pelaksanaannya harus sesuai dengan aturan-aturan tertentu agar
sistem informasi manajemen tersebut berjalan efektif. Salah satunya adalah
dilaksanakan sesuai dengan fungsi dari sistem informasi manajemen. Berkaitan
dengan hal tersebut, Barry E. Cushing (1986 : 13) Sistem Informasi untuk
menyelenggarakan :
1) Pengumpulan dan pengolahan data dengan cara yang efisien.
2) Penyiapan informasi yang teliti dan dapat diandalkan.
3) Penyiapan informasi yang tepat pada waktunya agar supaya bermanfaat
bagi manajemen.
4) Pengolahan data dan penyiapan informasi dengan biaya lebih murah
(rendah) daripada manfaat yang timbul daripadanya dan
5) Koordinasi yang efektif antara manusia dan mesin selama siklus
pengolahan data.
-4-
2. Tujuan Sistem Informasi Manajemen
-5-
pengambilan keputusan berkaitan suatu proses yang merupakan langkah dari
pengambil keputusan.
Jadi pada hakekatnya, “pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan
yang sistematis terhadap hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan
data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihasilkan dan mengambil
tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat”.
Dengan perkataan lain : Pengambilan Keputusan adalah suatu teknik untuk
memecahkan suatu masalah dengan menggunakan teknik-teknik ilmiah.
-6-
masalah dapat dipandang terdiri atas 3 (tiga) tahap, yaitu jawaban atas tiga
pertanyaan :
1) Apa masalahnya ?
2) Bagaimana masing-masing alternatifnya ?
3) Alternatif yang manakah yang lebih unggul ?
Selanjutnya Model yang paling terkenal dan bermanfaat ialah model dari
Herbert A Simon.(Redford. 1981 : 11) Model ini terdiri atas 3 (tiga) tahap yang
dapat diperinci sebagai berikut :
1) Intelligence (Penyelidikan) :
Lingkungan intern dan ekstern dari pengambil keputusan diselidiki untuk
menemukan kondisi yang memerlukan keputusan, lalu dikumpulkan informasi
tentang aneka kondisi itu.
2) Design (Disain/Perancangan) :
Berbagai macam tindakan yang tersedia pada para pengambil keputusan itu
ditetapkan lalu dianalisa setelah melacak problematik pemecahan potensial bagi
masing-masing masalah keputusan.
3) Choice (Pilihan) :
Salah satu langkah tindakan itu dipilih untuk dilaksanakan atas dasar penilaian
tentang keefektifannya guna mencapai sasaran.
Jadi proses keputusan dapat dianggap sebagai sebuah arus dari intelijen
sampai disain dan kemudian pilihan. Tetapi pada setiap tahap hasilnya mungkin
dikembalikan ke tahap sebelumnya untuk dimulai lagi. Tahapan tersebut
merupakan unsur-unsur sebuah proses yang berkesinambungan, misal : pilihan
mungkin menolak semua alternatif dan kembali ke tahap perancangan untuk
menerbitkan pemecahan tambahan.
-7-
Jelasnya dapat terlihat dari bagan Arus / Proses Keputusan sebagai berikut:
Intelligence
Design
Choice
-8-
Suatu uraian lebih terperinci mengenai proses pengambilan keputusan adalah
yang dikemukakan oleh Eilon. Ia melukiskannya dalam 8 (delapan) tahap :
1) Masukan (input) informasi.
2) Analisis dari informasi yang tersedia.
3) Spesifikasi tolok ukur dari prestasi dan biaya.
4) Pembuatan model tentang situasi keputusan.
5) Perumusan beraneka alternatif (atau strategi) yang tersedia bagi pengambil
keputusan.
6) Peramalan mengenai hasil masing-masing alternatif.
7) Perincian kriteria pilihan diantara berbagai alternatif.
8) Penjelasan pemecahan situasi keputusan.
Model Simon maupun Eilon keduanya menyajikan suatu kerangka awal untuk
mempertimbangkan proses keputusan dan memberi gambaran tentang urutan
tindakan yang perlu dilakukan sebelum situasi keputusannya dapat diselesaikan.
-9-
Tahap Pengambilan Keputusan Relevansi dengan SIM
1.Intelligence : Proses pencarian melibatkan suatu
a. Persepsi dan perumusan pengujian data baik dalam cara yang telah
situasi ditentukan dahulu, maupun dalam cara
b. Menyusun model situasi khusus.
c. Menentukan tolok ukur SIM harus menyediakan kedua fasilitas
kuantitatif atas keuntungan tersebut.
dan biaya yang tepat SI-nya sendiri harus memeriksa semua
mengenai situasi yang sedang data dan menimbulkan suatu permintaan
dibahas uji pada manusia atas situasi yang jelas
menuntut perhatian.
Baik SIM maupun organisasi harus
menyediakan saluran komunikasi untuk
persoalan yang diterima agar dialirkan ke
atas dalam organisasi sampai diambil
suatu tindakan terhadapnya.
- 10 -
Berdasarkan hal tersebut, maka SIM yang berkaitan dengan pengambilan
keputusan seorang manajer dapat dibagi kedalam 4 (empat) tingkatan dan
dilukiskan seperti piramida yang bertingkat empat sebagai berikut :
I
MIS for strategic
and policy planning
and decision making
II
Management Information for
tactical planning and decision making
III
Management Information for operational planning,
decision making and control
IV
Transaction processing inquiry response.
- 11 -
Dengan memperhatikan tingkatan system informasi, maka management
memerlukan kerangka standarisasi, klasifikasi, generalisasi dan penyaringan
informasi, yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan tingkat informasi tersebut.
Kegiatan Sistem informasi di atas dapat dijabarkan sebagai berikut :
Kegiatan perencanaan dan pengendalian manajemen dibagi atas tiga
macam yaitu: kontrol operasional, kontrol manajemen, dan perencanaan stategi.
Pengendalian operasional adalah proses penempatan agar kegiatan operasional
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan
prosedur dan aturan keputusan yang telah ditentukan lebih dahulu dalam jangka
waktu yang relatif pendek. Dukungan pengolahan untuk pengendalian operasional
terdiri atas: pengolahan transaksi, pengolahan laporan, dan pengolahan
pertanyaan. Ketiga jenis pengolahan berisikan berbagai macam pembuatan
keputusan yang melaksanakan aturan keputusan yang telah disetujui atau
menyajikan suatu keluhan yang mengeluarkan yang akan diambil (Gordon,1999)
Rencana Strategis yang sudah rampung akan meliputi sasaran-sasaran yang jelas,
yang berhubungan dengan :
1) Bidang usaha yang dipilih
2) Pasar produk dan jasa yang dipilih dan luas daerah yang dibutuhkan bagi
setiap pasar.
3) Hasil investasi bagi setiap bidang usaha, pasar dan produk, dan sasaran
yang terinci bagi setiap lapangan yang merupakan penghasil pokok.
- 12 -
4) Keputusan mengenai penarikan modal (investasi) dari aktivitas yang tidak
menguntungkan atau aktivitas yang tidak lagi sesuai dengan bentuk
perusahaan yang direncanakan.
5) Keputusan mengenai diversifikasi melalui :
a) Riset dan pengembangan atau
b) Merger atau akuisisi atau kedua-duanya.
6) Alokasi sumber-sumber kepada setiap unsur strategi dan suatu jadwal
hasil.
- 13 -
sumber daya. Proses pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi yang
berkaitan dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi menyangkut: pelaksanaan
yang direncanakan, alasan adanya perbedaaan, dan analisa atas keputusan atau
arah tindakan yang mungkin.
Perencanaan strategi mengembangkan strategi sebagai sarana suatu
organisasi untuk mencapai tujuannya. Kegiatan perencanaan strategi tidak
mempunyai keteraturan meskipun sebenarnya bisa dijadwalkan dalam periode
waktu yang relatif panjang. Informasi yang dibutuhkan haruslah memberikan
gambaran yang lengkap dan menyeluruh, walaupun tidak mempunyai ketelitian
yang tinggi.
1) Keputusan mengenai penarikan modal (investasi) dari aktivitas yang tidak
menguntungkan atau aktivitas yang tidak lagi sesuai dengan bentuk
perusahaan yang direncanakan.
2) Keputusan mengenai diversifikasi melalui :
c) Riset dan pengembangan atau
d) Merger atau akuisisi atau kedua-duanya.
3) Alokasi sumber-sumber kepada setiap unsur strategi dan suatu jadwal
hasil.
- 14 -
manajerial. Perencanaan ini bersifat spesifik dan berfungsi untuk memberikan
petunjuk konkrit tentang bagaimana suatu program atau proyek harus
dilaksanakan menurut aturan, prosedur, dan ketentuan lain yang telah ditetapkan
secara jelas sebelumnya. Perencanaan ini tidak banyak meminta pertimbangan
individual (individual judgment) karena berdasarkan pada data kuantitatif yang
dapat diukur.
Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh berbagai manajer
bagian, pusat laba dan sebagainya untuk mengukur prestasi, memutuskan tindakan
pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk ditetapkan personalian
operasional dan mengalokasikan sumber daya. Proses pengendalian manajemen
memerlukan jenis informasi yang berkaitan dengan tingkat ketelitian yang lebih
tinggi menyangkut: pelaksanaan yang direncanakan, alasan adanya perbedaaan,
dan analisa atas keputusan atau arah tindakan yang mungkin.
Perencanaan strategi mengembangkan strategi sebagai sarana suatu
organisasi untuk mencapai tujuannya. Kegiatan perencanaan strategi tidak
mempunyai keteraturan meskipun sebenarnya bisa dijadwalkan dalam periode
waktu yang relatif panjang. Informasi yang dibutuhkan haruslah memberikan
gambaran yang lengkap dan menyeluruh, walaupun tidak mempunyai ketelitian
yang tinggi.
- 15 -
Selanjutnya tipe sistem informasi manajemen dapat dijabarkan sebagai
berikut :
- 16 -
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
- 17 -
DAFTAR PUSTAKA
- 18 -