PERALATAN KAPAL
TUGAS KONSEP DASAR RANCANGAN
DISUSUN OLEH :
CHRIS JEREMY VERIAN SITORUS
D31115005
A. PENGERTIAN KAPAL
Menurut pasal 309 ayat (1) KUHD, “kapal” adalah semua alat berlayar, apapun nama
dan sifatnya. Termasuk didalamnya adalah : kapal karam, mesin pengeruk lumpur, mesin
penyedot pasir, dan alat pengangkut terapung lainnya. Meskipun nebda-benda tersebut tidak
dapat bergerak dengan kekuatannya sendiri, namun dapat digolongkan kedalam “alat
berlayar” karena dapat terapung/mengapung dan bergerak di air.
Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, “kapal” adalah
kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang digerakkan dnegan tenaga angin,
tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya
dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan
terapung yang tidak berpindah-pindah.
Sementara menurut Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan,
terdapat beberapa pengertian tentang kapal, yaitu : “Kapal Perikanan” ialah kapal, perahu,
atau alat apung lainnya yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan,
pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan, dan penelitian/eksplorasi
perikanan.
Kapal yang digunakan baik untuk keperluan transportasi antar pulau maupun untuk
keperluan eksploitasi hasil laut, harus memenuhi peryaratan kelaik lautan, sehingga menjamin
keselamatan kapal selama pelayarannya di laut. Adapun Kelaik Lautan kapal adalah keadaan
kapal yang memenuhi persyaratan keselamatan kapal, pencegahan pencemaran perairan
dari kapal, pengawakan, garis muat, pemuatan, kesejahteraan Awak Kapal dan kesehatan
penumpang, status hukum kapal, manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran
dari kapal, dan manajemen keamanan kapal untuk berlayar di perairan tertentu.
B. PERLENGKAPAN KAPAL
Yang dimaksud dengan “perlengkapan kapal”ialah semua benda atau peralatan, yang
bukan merupakan bagian dari kapal itu sendiri (seperti kerangka atau kasko), tetapi
dibutuhkan dan digunakan di kapal selamanya. Sebuah kapal harus memiliki alat
perlengkapan untuk menunjang keselamatan dan proses operasional kapal baik dalam
melakukan pelayaran berlabuh , dan bongkar muat di pelabuhan. Perlengkapan kapal
tersebut harus sesuai dengan standar minimum yang ditetapkan IMO maupun Biro Klasifikasi
,dan harus diuji sebelum digunakan di atas kapal.
Bila diliha dari fungsinya, perlengkapan kapal dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
Jacket,Imflammable Life Craft,Life Buoy, Dan unuk mengantispasi dan mengatsi bila terjadi
kebakaran diatas kapal maka kapal harus dilengkapi dengan pintu kedap api dan sistem
pemadam kebakaran.
Sedangkan Perlengkapan Yang melayani Operasional kapal dapat diuraikan
sebagai berikut :
Untuk menunjang proses berlabuh diluar dermaga maka kapal harus
dilengkapi dengan jangkar dan perlengkapaannya seperti rantai jangkar
,tabung rantai jangkar,mesin jangkar,bak rantai jangkar dan lain lain,
Untuk bongkar muat di dermaga , maka sebuah kapal harus
dilengkapidengan peralatan yang dapat menunjang proses tersebut yaitu
alat angkat (cargo crane) sistem buka tutup palka dsb.
Sistem navigasi dan komunikasi .Adalah perlengkapan yang dibutuhkan
pada saat kapal berlayar agar kapal dapat berlayar dengan aman sampai
ke tujuan.
Perlengkapan untuk melayani mesin yaitu sistem bahan bakar,sistem
minyak pelumas, dan sistem air tawar.yang meliputi poma dan sistem
perpipaannya
Pintu,jendela,dan tangga termasuk pula perlengkapan kapal yang dapat
menunjang keselamatan pelayaran termasuk pintu kedap air,untuk
mencegah masuknya air keruang tertentu ,utamanya saat terjadi keadaan
darurat diatas kapal.
Perlengkapan kapal untuk pelayanan Penumpang dan ABK yaitu sistem
sanitari untuk melayani kebutuhan air untuk mandi dan cuci dan keperluan
lainnya di dapur.
Kemudi merupakan salah satu perlengkapan kapal yang cukup penting
karena kemudi berfungsi untuk menentukan dan mengatur arah haluan dan
maneuver kapal dan memberi balance pada kapal baik dalam putaran
maupun dalam arag gerak lurus
Perlengkapan Keselamatan pelayaran harus tersedia pada semua tipe kapal dan
harus sesuai dengan peraturan SOLAS (Safety Of Lfe At Sea). Ada dua kelompok yang
termasuk dalam sistem perelengkapan keselamatan yaitu : Sistem keselamatan jiwa dan
sistem pemadam kebakaran.
Sistem keselamatan jiwa bertujuan untuk perlindungan dan pertolongan jiwa
sedangkan sistem pemdam kebakaran bertujuan untuk perlindungan dan pertolongan atas
bahaya kebakaran di kapal.
Jumlah peralatan keselamatan jiwa di kapal harus memenuhi dari jumlah
awak/penumpang yang ada dikapal tersebut
Davits (Dewi-dewi)
Bobot sekoci yang ada di kapal cukup berat, sehingga tidak mungkin dinaik
turunkan dengan hanya menggunakan tangan saja. Oleh karena itu semua
sekoci harus diberi kelengkapan untuk sarana penurunan dan juga
penaikkan yang aman. Alat yang digunakan untuk pelayanan sekoci
tersebut disebut dengan davits atau dewi-dewi.
HOSE NOZZLES
Hose nozzle dapat diatur sebagai pancaran atau pancaran siram. Dengan memutar
kepala dari corong ini maka pancaran air akan meluas sebagai pancaran siram seperti payung
air. Dengan memutar terus maka payung air itu akan lebih halus dan bila diputar terus akhirnya
akan tertutup.
Keuntungan dari payung air adalah dapat menghilangkan asap sehingga si pemadam
dapat lebih dekat dengan sumber api dan merupakan pelindung yang baik dari panasnya air.
SISTEM SPRINKLER
Alat ini termasuk pemadam kebakaran dengan iar pada kapal penumpang yang
dipasang pada kamar-kamar tidur, ruang makan dan tempat-tempat dimana kebakaran dapat
menjalar seperti gang-gang, ruangan lift, dapur dan tempat yang mudah terbakar.
Prinsip kerjanya adalah sprinkler head atau lubang penyemprot dari sprinkler ditutup
oleh sebuah cincin Teflon yang didalamnya terdapat sebuah bola dari kwarsa yang berisi cairan
yang cepat memuai. Bola kwarsa ini akan meletus kerana pemuaian dari cairan didalamnya
pada suhu 700 C. Cincin packing yang oleh bola ditahan oleh lubang pipa, akan terlepas
sehingga air akan menyemprot karena adanya tekanan. Sprinkler dipasang pada jarak yang
sedemikian rupa sehingga apabila terjadi kebakaran seluruh ruangan akan tersiram air.
Alat pemadam kebakaran lainnya adalah menggunakan busa, dimana busa akan
menutupi barang yang terbakar sehingga aliran udara terputus. Diperlukan busa yang cukup
tebal dan kenyal agar dapat menahan gas-gas yang timbul karena pemanasan.
Sedangkan bubuk sebagai alat pemadam kebakaran tidak hanya digunakan untuk
kebakaran kecil tetapi juga untuk kebakaran yang besar. Asam arang digunakan untuk penekan
pada extinguishernya untuk mengeluarkan bubuk.
Keuntungan dari pemadam bubuk adalah :
1. Dapat digunakan untuk kebakaran cairan atau gas
2. Tidak berbahaya bagi kebakaran listrik dan membahayakan si pemakai
3. Tidak menimbulkan kerusakan pada barang sekitarnya
4. Kapasitas pemadamnya 3 - 4 kali lebih besar dari busa.
Pemadaman kebakaran dengan menutup aliran udara dilakukan dengan menghilangkan
zat asam yang menyebabkan kebakaran. Udara yang bersih mengandung 21% zat asam dan
79% zat lemas. Apabila terjadi kebakaran disuatu ruangan sedemikian hingga zat asam tadi
habis terpakai untuk pembakaran, maka akhirnya api akan padam dengan sendirinya.
laut, angin, gelombang, dan sebagainya. Ditinjau dari kegunaan, maka jangkar beserta
perlengkapannya harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Jangkar-jangkar di atas kapal harus memenuhi persyaratan mengenai berat, jumlah, dan
kekuatannya.
Panjang, berat, dan kekuatan rantai jangkar harus cukup.
Rantai jangkar harus diikat dengan baik dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat
dilepaskan dari sisi luar bak rantainya.
Harus ada jaminan agar pada waktu mengeluarkan rantai dapat menahan tegangan-
tegangan dan sentakan-sentakan yang muncul.
Jangkar tidak boleh dilepaskan apabila kedalaman air kurang dari 4 meter pada saat surut
atau di atas 15 meter pada saat pasang. Kedalaman terbaik adalah antara 6-10 meter
dianchorages tanpa karang dan 10-15 meter dianchorges dengan karang.
Tidak boleh dilakukan lego jangkar pada karang karena dapat merusak. Selain itu jangkar
kemungkinan besar akan dapat mengotori otoritas taman laut.
Gunakan grafik dan panduan untuk memutuskan di mana tempat yang baik untuk lego
jangkar.
Posisi penjangkaran diusahakan melawan angin atau air pasang yang paling kuat.
Untuk menentukan ruang lingkup penjangkaran, maka perhatikan item beriikut :
Periksa secara spesifik kedalaman laut dengan menggunakan pengukur (ekosonder),
grafik atau menggunakan peta jalur utama
Periksa tabel pasang surut air disetiap peningkatan kedalaman
Kalikan jumlah itu dengan 4 untuk panjang minimum rantai jangkar yang harus
dilepaskan. Sebagai contoh, jika kedalaman air 8 meter pada saat air surut dan pasang
berikutnya naik 2 meter, maka total sama dengan 10 meter. Kalikan dengan 4 dan
panjang minimum rantai adalah 40 meter. Dalam hal apapun, panjang rantai jangkar
minimum adalah 35 meter.
Tipe Jangkar
Kapal-kapal niaga pelayaran besar pada umumnya dilengkapi dengan jangkar-jangkar
sebagai berikut :
Tiga buah jangkar haluan
Sebuah jangkar arus atau jangkar buritan
Sebuah jangkar cemat
Jangkar haluan adalah jangkar utama yang digunakan untuk menahan kapal didasar
laut dan selalu siap pada lambung kiri dan kanan haluan kapal dan beratnya sama. Jangkar
haluan mempunyai dua tipe yaitu jangkar yang menggunakan tongkat (stock anchor) dan
jangkar tanpa tongkat (stockless anchor).
Stock anchor adalah jangkar dimana antara lengan dan badan jangkar merupakan satu
kesatuan dan dilengkapi dengan tongkat yang bisa dipasang dan dilepas. Untuk menurunkan
stock anchor digunakan peralatan david. Peletakan jangkar ini biasanya pada daerah geladak
akil (fore castle deck). Berat tongkat jangkar sekitar 20% dari berat jangkarnya.
Stockless anchor adalah jangkar dimana lengan dan badan dihubungkan dengan engsel
dan tidak dilengkapi tongkat. Dalam menurunkan jangkar ini digunakan mesin jangkar atau
windlass dan jangkar disimpan di dalam tabung rantai jangkar.
Jangkar arus adalah jangkar yang berukuran 1/3 berat jangkar haluan dan ditempatkan
pada buritan kapal dan berguna untuk menahan buritan kapal supaya tidak berputar pada saat
kapal sedang lego jangkar. Jangkar ini biasanya dipasang pada kapal yang berlayar di perairan
sungai.
Jangkar cemat adalah jangkar yang berguna untuk memindahkan jangkar haluan
apabila kapal kandas dan berukuran 1/6 kali jangkar haluan.
masing 15 fathoms. Dimana 1 fathoms setara dengan 27,45 m atau 25 m. Jumlah panjang rantai
jangkar yang besar berkisar antara 240 sampai dengan 330 fathoms (400 ~ 550) m.
Susunan mata rantai dalam 15 fathom terdiri dari : segel penghubung (connecting schakle),
mata rantai ujung (end link), mata rantai besar (large link), ordinary link dan seterusnya
samapai kembali ke mata rantai besar, mata rantai ujung dan terakhir segel penghubung. Segel
penghubung yang paten adalah kenter schakle. Besarnya diameter mata rantai biasa juga
ditentukan berdasarkan angka penunjuk Z. Dimensi mata rantai yang lain tergantung pada
diameter mata rantai biasa. Sedangkan susunan rantai jangkar pada bagian fore runner adalah
jangkar, segel jangkar, mata rantai ujung, mata rantai besar, kili-kili (swifel), mata rantai besar,
mata rantai biasa dan seterusnya kemudian diakhiri dengan mata rantai besar, mata rantai ujung
dan segel penghubung.
Tali Tambat
Digunakan Untuk menambatkan kapal di dermaga .macam- macam tali yang digunakan
sebagai tali tambat dikapal dibagi atas tali yang terbuat dari serat tumbuh -tumbuhan (nabati),
tali yang terbuat dari serat sintetis, dan tali kawat baja.
Peralatan Navigasi
Perlengkapan navigasi sangat penting dikapal terutama dalam penentuan arah dan jalur
pelayaran kapal. Peralatan navigasi meliputi peralatan instrumentasi nautika, lampu navigasi,
signal dan peralatan meteorologi.
Peralatan instrumentasi nautika yang digunakan dikapal umumnya marine clock,
binocular, barometer, thermometer, deep sea lead, sounding machine, compass, nautical
almanac dan direction finder.
LAMPU NAVIGASI
Kapal harus dilengkapi dengan lampu navigasi dengan tujuan untuk mencegah atau
menghindari tubrukan di laut. Macam-macam lampu navigasi diantaranya :
Mast head and range light
Kapal yang memiliki dua tiang mast dilengkapi dua lampu tiang mast berwaqrna putih
dengan sudut pancar 2250 pada bidang horizontal. Tinggi lampu pada tiang bagian depan antara
6 m sampai 12 m. Pada tiang belakang 4,5 m lebih tinggi dari lampu tiang depan dan berjarak
horizontal antara kedua lampu minimal L/2 dan maksimal 100 m. Bila kapal hanya memiliki
satu tiang mast maka satu lampu diletakkan diatas rumah geladak paling atas.
Lampu yang dipergunakan untuk mengirim isyarat morse dan harus bisa dipakai pada
siang dan malam hari.
dapat dilihat disemua keliling horisontal berjarak sedikit-dikitnya 2 mil dan instalasinya dapat
portable atau permanen.
Lampu khusus (special light)
Lampu ini dipasang pada kapal-kapal khusus dan diletakkan pada tiang navigasi dan
biasanya lampu berwama putih jumlahnya lebih dari satu. Untuk lampu pada kapal tunda pada
saat menarik kapal harus tersedia dua lampu yang dipasang satu vertikal dengan lampu tiang
dan berjarak satu sama lain tidak kurang 1.8m bersudut 225 o instalasinya kadang-kadang
portable.
Terompet kabut (fog horn) dibunyikan dengan menggunakan uap, udara atau ditiup.
Bola jangkar (black ball) sebagai tanda bahwa kapal sedang lego jangkar pada siang hari.
Bola dibuat dari pelat diameter 2 feet dibuat tegak lurus satu sama lainnya.
Pengukur dedalaman (depth sounder gear) : Setiap kapal dengan BRT di atas 500 gross ton
dan melakukan pelayaran internasional harus dilengkapi dengan pengukur kedalaman yang
diletakkan di anjungan atau ruang peta.
alfa
Ada penyelaman di bawah saya, menghindarlah dengan kecepatan
"Aku punya penyelam bawah; baik-baik yang jelas pada kecepatan lambat. "
With three numerals, azimuth or bearing. Dengan tiga angka, azimut atau bantalan.
bravo
Saya sedang melakukan bongkar/memuat atau membawa
barang-barang berbahaya.
charlie
pembenaran dari kelompok berita
delta
Menghindarlah, saya sulit dikendalikan
echo
Saya sedang merubah haluan saya ke kanan
foxtrot
Mesin saya rusak, adakan hubungan dengan saya
golf
Saya memerlukan seorang pandu (penunjuk jalan)
hotel
Saya ada pandu di kapal
india
Saya sedang merubah haluan saya ke kiri
juliet
Saya kebakaran atau ada muatan berbahaya di kapal saya, jauhilah
kilo
Saya ingin berhubungan dengan anda
lima
Harap berhenti segera
mike
Kapal saya berhenti dan tidak bergerak terhadap air/kandas
november
tidak dipakai untuk isyarat cahaya dan bunyi
oscar
Ada orang jatuh ke laut
papa
Di Pelabuhan : Semua awak kapal segera melapor, kapal segera
berangkat.
quebec
Kapal saya sehat, mohon pratika
romeo
saya berhenti
sierra
Mesin mundur
tango
Saya menangkap ikan dengan tawler
uniform
Anda menuju haluan berbahaya
victor
Saya butuh pertolongan
whiskey
Saya butuh lower
xray
Segera matikan mesin anda, perhatikan isyarat saya
yankee
Saya seret jangkar saya, jangkar saya tersangkut
zulu
saya butuh kapal tunda
Peralatan Komunikasi
Peralatan komunikasi merupakan peralatan yang digunakan sebagai alat komunikasi
didalam kapal itu sendiri misalnya :
Telegraph : digunakan pada ruang kamar mesin, ruang kemudi, geladak. Telegraph
dilengkapi dengan transmitter yang dipasang pada navigation bridge. Transmitter ini
dilengkapi dengan pegangan penunjuk.
Voice Tube : peralatan ini terbuat dari pipa yang digalvanisir yang digunakan untuk
komunikasi jarak pendek yang berdiameter 38 mm. Pipa suara ini diperlukan pada wheel house,
chart room, kamar mesin, kamar nahkoda.
Calling bell : biasanya dipasang pada kamar-kamar penumpang, public room, kamar
mandi, kamar-kamar perwira yang digunakan sebagai catering service.
JENDELA,PINTU,TANGGA
Jendela dikapal berfungsi sebagai penerangan alam bila jendelanya tetap dan dapat juga
berfungsi sebagai ventilasi alam bila jendelnya dapat dibuka. Jendela-jendela yang ada di kapal
umumnya dibedakan atas :
Berbentuk bulat (side scuttle) : suatu jendela bulat yang berengsel dengan kaca tebal,
dipasang pada dinding sekat rumah-rumah geladak, disamping sekat bangunan atas geladak
dan juga dipasang pada kulit lambung kapal.
Bangunan atas geladak, public room, ruangan VIP dan kadang dipasang pada lorong-lorong
kapal.
Bahan untuk membuat jendela kebanyakan dari kuningan, besi atau baja berbentuk segi
empat dipasang pada sekat tuang. Konstruksi jendela bulat (side scuttle) dibagi atas tiga jenis
yaitu :
a. Jendela dengan bingkai kaca berengsel dimana pada sisi luar memiliki penutup dari logam
(metal) atau deadlight dan sebelah dalam terpasang deadlight yang kedap air. Untuk jenis
ini dipasang pada geladak penumpang terbawah dimana pemasangan side scuttle ini
jaraknya minimum 152 mm diukur dari garis sarat air penuh (load water line) sampai tepi
penutup jendela sebelah bawah.
b. Sama dengan tipe (a) tetapi tidak memiliki penutup luar. Jendela jenis ini biasanya dipasang
pada kulit luar kapal dan sekat samping bangunan atas geladak. Bingkai kaca dan deadlight
sebelah dalam diusahakan rapat betul terhadap bingkainya dengan menggunakan packing
karet dan dilengkapi dengan engsel, sekrup dan mur cincinnya.
c. Hanya jendela bulat kaca berengsel saja.
Penutup sebelah luar dan dalam umumnya dibuat dari besi tuang dan bingkai kaca
dibuat dari besi tuang yang digalvanisir atau kuningan. Diameter dari bingkai kaca ini 23 cm;
25,5 cm dan 30,5 cm untuk jenis (a) dan (b). Untuk jenis (c) diameternya 25,5 cm – 40 cm.
Pintu tidak kedap air terbuat dari baja atau bronze yang dipasang pada ruang
akomodasi (ruang tidur, toilet dsb.) dengan perlindungan terhadap kebakaran.
Penggunaan sambungan pintu-pintu dilarang memakai kayu. Pintu yang terbuat dari
pelat baja yang ringan harus diisolasi khusus unbtuk meredam suara, mencegah
gemuruh dan harus tahan api. Pintu baja tidak kedap air dipasang pada jalan masuk
menuju tempat kerja dan daerah kerja
TANGGA-TANGGA (LADDERS)
Tangga-tangga dalam ruangan living quarter dan gudang umumnya terbuat dari kayu.
Demikian halnya pada geladak cuaca yang menuju ke ruang akomodasi terbuat dari kayu dan
dilengkapi dengan pipa pegangan dari besi yang digalvanisir.
Steel deck ladder adalah tangga geladak yang dilengkapi dengan batang pegangan dan
tiang untuk jalan lau yang menghubungkan geladak terbuka ke geladak terbuka lainnya pada
ketinggian yang berbeda. Anak tangga ini terbuat dari plat anti slip dengan ketebalan 6 mm,
atau terbuat dari batang besi segi empat setebal 15 mm dipasang parallel. Batang pegangan
tangga ini dibuat dari pipa besi di galvanis dengan diameter luar 38 mm.
KEMUDI KAPAL
Kemudi befungsi untuk menentukan dan mengatur arah haluan atau maneuvering
kapal. Kemudi memberikan balance pada kapal baik dalam putaran maupun arah gerak lurus.
Pada saat terjadi perubahan letak kemudi ke samping kiri atau kanan maka akan terjadi
gaya baru yang merupakan tekanan normal pada setiap kemudi. Gaya itu yang membuat
pergerakan tertentu dari kapal menuju ke arah pusat. Jadi sesudah perubahan letak kemudi
membentuk sudut dari sumbu tangent maka gerakan kapal akan mengarah pada gerakan lama
dari titik berat kapal dan mengadakan putaran mengelilingi titik itu. Jadi luas putaran teritorial
gerakan kapal tersebut disebut sirkulasi. Waktu sirkulasi kemudi terbagi dalam tiga periode
yaitu :
Periode pertama : mulai pada saat kemudi diputar sehingga membentuk sudut kemudi
sampai pada saat kapal mulai berputar.
Periode kedua : mulai pada saat kecepatan sudut bertambah sampai pada saat kecepatan
sudut konstan.
Periode ketiga : mulai saat kesetimbangan tercapai percepatan sudut dan percepatan
tangensial akan berhenti sedangkan gaya sentrifugal diimbangi oleh gaya-gaya tahanan
air.
ALAT ANGKAT
Derek muat adalah suatu alat bongkar muat yang umumnya dijumpai pada kapal
barang. Alat ini berfungsi untuk proses bongkar muat dari dan ke kapal atau sebaliknya di
pelabuhan. Seperti telah diketahui, bahwa fungsi sebuah kapal barang adalah sebagai alat
transportasi dari suatu pelabuhan asal ke pelabuhan tujuan. Namun demikian dalam
pengoperasian kapal barang semacam ini perlu diperhatikan hubungan antara DWT (Dead
Weight Ton) dan volume ruangan yang tersedia dikapal atau dengan kata lain koefisien muatan
(Stowage Factor) dari jenis muatan perlu diperhatikan. Ditinjau dari segi ekonomisnya
pelayaran suatu kapal, tak dapat dilupakan faktor kecepatan dinas kapal dan berbarengan
dengan itu faktor kondisi alat bongkar muat yang tersedia.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bppptegal.com/v1/index.php?option=com_content&view=article&id=164:p
erkapalan-laut&catid=44:artikel&Itemid=85
https://www.academia.edu/12084406/Tugas_Perlengkapan_Kapal