D3 2014 314892 Introduction - 2
D3 2014 314892 Introduction - 2
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kabupaten Bantul merupakan salah satu dari lima daerah kabupaten/kota di Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 o44’04”
– 08o00’27”Lintang Selatan dan 110 o12’34” – 110o31’08” Bujur Timur. Di sebelah timur
berbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul, di sebelah utara berbatasan dengan Kota
Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kulon
Progo, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia.
Kabupaten Bantul memiliki 3 Daerah Aliran Sungai (DAS) yakni DAS Oyo, DAS Opak
dan DAS Progo. Daerah Aliran Sungai merupakan sumber daya air karunia Tuhan Yang
Maha Esa yang sangat besar manfaatnya bagi makhluk hidup. Keberadaan sumber daya air
sangatlah penting untuk dijaga agar seimbang antara kebutuhan dan ketersediaanya. Untuk
menunjang kebutuhan tersebut diantaranya haruslah mempunyai bangunan air dengan
memanfaatkan air ke dalam jaringan irigasi. Pada sektor pertanian dengan sistem irigasi
memang banyak permasalahan yang timbul, diantaranya adalah kerusakan fisik bangunan
irigasbaik kategori ringan sampai berat. Namun demikian kerusakan tersebut harus
diminimalisir jangan sampai menyebabkan kerusakan lahan pertanian, permukiman dan
infrastruktur lainnya. Dalam rangka tetap mempertahankan status Kabupaten Bantul sebagai
salah satu Kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yang mampu mendukung pemenuhan
kebutuhan pangan (beras) di tingkat lokal (DIY), bahkan diharapkan dapat di kirim keluar
daerah. Terkait dengan hal tersebut, Dinas Sumber Daya Air bertekat untuk berupaya
menjaga kelestarian fungsi jaringan irigasi beserta bangunannya. Salah satu usaha pemerintah
kabupaten untuk mendukung tercapainya tujuan tersebut melalui pengoptimalan pengelolaan
sumber daya air termasuk didalamnya pemanfaatan sumber air untuk irigasi. Hal ini karena
begitu vitalnya fungsi air dalam kegiatan usaha produksi pertanian dan sampai saat ini fungsi
air belum dapat digantikan oleh sumberdaya lainnya.
Pemerintah Kabupaten Bantul memberikan perhatian yang sangat besar terhadap
kegiatan Perencanaan Pembangunan Jaringan Irigasi di daerah yang menjadi kewenangannya,
sebab pemerintah Kabupaten Bantul menyadari sepenuhnya bahwa akibat dan dampak yang
ditimbulkan karena kurangnya pengelolaan berakibat diantaranya : (i) terancamnya lahan
permukiman dan infrastruktur akibat daya rusak air, (ii) berkurangnya efisiensi dan
efektivitas penggunaan air irigasi sehingga pelayanan air irigasi menjadi terganggu, (iii)
Penurunan produksi pertanian sebab input-input pertanian akan responsif jika air irigasinya
terpenuhi dengan baik, (iv) Kelangkaan air di berbagai sektor pada musim kemarau.
Untuk itulah maka Pemerintah Kabupaten Bantul pada Tahun Anggaran 2014 ini akan
melaksanakan kegiatan Pembangunan Jaringan Irigasi. Salah satu lokasinya adalah D.I Tegal
Kiri.Daerah irigasi Tegal Kiri merupakan salah satu daerah irigasi yang terletak diDesa
Sriharjo, Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul, mempunyai luas baku 144,40 Hadan berada
di wilayah pengamatan Unit Pelaksana Teknis Opak Hilir. Dengan adanya pekerjaan
Rehabilitasi Jaringan Irigasi ini berharap tercapainya semua tujuan-tujuan yang telah
disampaikan di atas.
1.2 Tujuan
1.3.2 Berapa jumlah Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang diperlukan untuk
melaksanakan PekerjaanRehabilitasiSaluran Sekunder Daerah Irigasi Tegal Kiri.
Untuk mengarahkan fokus laporan Tugas Akhir ini agar tidak melebar dan kabur,
maka pada penyusunan laporan ini dilakukan beberapa pembatasan, antara lain:
1.4.3 Rehabilitasi jaringan irigasi ini berada pada saluran sekunder Daerah Irigasi Tegal
Kiri.
1.5 Metodologi
Kegiatan ini meliputi persiapan, pengumpulan data sekunder, kajian awal mengenai
kondisi dan fungsi prasarana dan sarana irigasi yang ada, permasalahan dan
kebutuhan rehabilitasi.
Melaksanakan survey dan investigasi titik – titik lokasi yang akan dilaksanakan
desain rehabilitasi. Survey ini dilakukan dengan cara melakukan penelusuran
jaringan irigasi. Titik-titik lokasi yang akan didesain ulang untuk rehabilitasi
harus dengan menunjukkan lokasi koordinat, jenis fasilitas irigasi (asset), jenis
kerusakan dll.
Pekerjaan meliputi hal-hal sebagai berikut :
Hasil kegiatan pengumpulan data dan analisis data adalah data inventarisasi dan
identifikasi kerusakan jaringan irigasi.
c) Pengukuran
Melaksanakan kegiatan pengukuran yang dilakukan tergantung dari jenis pekerjaan
rehabilitasi yang akan dilakukan berdasarkan hasil survey dan investigasi yang
telah ditetapkan. Pengukuran titik lokasi dan sekitarnya harus dilakukan secara
detail. Kegiatan lain yang harus dilakukan analisis desain dari saluran/bangunan
yang akan dibuat, berdasarkan hasil pengumpulan data, survey, investigasi.
Pekerjaan ini meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Menentukan muka air yang tepat untukpekerjaan desain hidraulik.
2. Pengukuran elevasi sawah tertinggi pada setiap petak tersier harus
diukuruntuk penentuan elevasi muka air rencana
3. Pengukuran trase saluran
P e n gu k u r an tr a s e s a l ur a n t e r di ri a t as :
- P e n gu k u r an po l ygo n
- P e n gu k u r an waterpas s (profit memanjang)
- P e n gu k u r an profil melintang
- P e n gu k u r an situasi trase
4. Menggambar tampang memanjang dan melintang
Hasil Kegiatan Pengukuran ini adalah gambar profil memanjang dan melintang
Pembuatan Gambar desain yang dibuat harus memuat: peta trase saluran, profil
memanjang dan profil melintang. Perhitungan volume pekerjaan BOQ (bill of
quantity) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) konstruksi pekerjaan tersebut
berdasarkan harga satuan biaya setempat. Menyusun spesifikasi teknis, rencana
kerja dan syarat pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi.
Hasil Kegiatan Pembuatan Gambar dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah :
1. Album Gambar Desain
2. Laporan BOQ (bill of quantity) dan Rencana Anggaran Biaya(RAB)
3. Spesifikasi teknis, rencana kerja dan syarat pekerjaan
4. Sistem rencana rehabilitasi jaringan
f) Pelaksanaan Pekerjaan
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini dilaksanakan oleh kontraktor terpilih. Dalam
proses pelaksanaan pekerjaan kontraktor terpilih bertanggung jawab penuh untuk
melaksanakan pekerjaan Rehabiitasi D.I. Tegal Kiri. Kontraktor bertugas
membuat/melaksanakan pekerjaan sesuai gambar dan spesifikasi yang dibuat oleh
konsultan perencana dengan ketentuan-ketentuan dan dalam waktu tertentu.
Hasil kegiatan pelaksanaan pekerjaan adalah :
1. Pelaksanaan pekerjaan sesuai gambar dan spesifikasi yang sudah ada
2. Bentuk fisik bangunan sesuai spesifikasi dan gambar kerja
1.6 Sistematika Penulisan Laporan
Laporan tugas akhir ini disusun dalam beberapa bagian yaitu bagian awal, bagian inti,
bagian akhir. Adapun isi dari bagian-bagian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.6.1.Bagian Awal
Bagian ini terdiri :
1. Halaman Judul Magang
2. Halaman Judul Dalam
3. Halaman Persetujuan dosen pembimbing magang
4. Halaman pengesahan tim penguji magang
5. Halaman persembahan
6. Abstrak dalam bahasa Indonesia
Abstrak,merupakan sari tulisan ,meliputi latar belakang proyek/pekerjaan secara
ringkas, tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan. Panjang abstrak antara 150-200 kata dan
dilengkapi dengan kata kunci.
8. Kata Pengantar
Kata pengantar merupakan bagian dari tugas akhir yang menyajikan ungkapan
emosional penulis, seperti: latar belakang penulisan laporan magang, ucapan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, dan sebagainya. Disini tidak
dituliskan hal-hal yang bersifat ilmiah.
9. Daftar isi
Daftar isi menyajikan gambaran menyeluruh mengenai isi laporan magang. Selain
memuat bab, sub-bab, dan pasal, daftar ini juga memuat nomor halaman bab, sub-bab,
dan pasal yang bersangkutan. Halaman-halaman dari bagian utama dan bagian akhir
diberi nomor dengan angka biasa,sedangkan halaman-halaman dari bagian umum
dengan angka romawi kecil.
10. Daftar Tabel
Jika didalam table laporan magang terdapat banyak table, maka dibelakang Daftar isi
diberi satu halaman khusus yang memuat Daftar Tabel.Contoh format penulisan
Daftar Tabel seperti penulisan Daftar Gambar.
1. Bab 1 Pendahuluan
Bab ini terdiri atas beberapa sub bab, yaitu:
- Latar Belakang
- Tujuan
- Manfaat yang diharapkan
- Sistematika penulisan laporan magang
2. Lampiran-lampiran
Semua lampiran yang diperlukan didalam pembuatan laporan magang ini harus
disertakan secara lengkap, termasuk surat tugas. Lampiran ini harus disebut
didalam tulisan dan daftar lampiran. Lampiran perlu diberi nomor, sebab
penunjukkan didalam tulisan adalah dengan cara menyebut nomornya. Nomor
halaman lampiran boleh mengikuti nomor halaman bagian utama, namun boleh
juga dibuat dengan nomor sendiri.