Anda di halaman 1dari 4

Definisi Hipertiroidisme

Menurut American Thyroid Association dan American Association of Clinical


Endocrinologists, hipertiroidisme didefinisikan sebagai kondisi berupapeningkatan kadar hormon
tiroid yang disintesis dan disekresikan oleh kelenjar tiroid melebihi normal (Bahn et al, 2011).

Hipertiroidisme merupakan salah satu bentuk thyrotoxicosis atau tingginya kadar hormon
tiroid, T4, T3 maupun kombinasi keduanya, di aliran darah. Peningkatan kadar hormon tiroid
menyebabkan paparan berlebihan pada jaringan-jaringan tubuh yang menyebabkan munculnya
berbagai manifestasi klinik yang terkait dengan fungsi hormon tiroid dalam berbagai proses
metabolisme tubuh

Faktor Risiko
A. Terjadinya hipertiroidisme
Menurut Anonim (2008), faktor-faktor risiko seseorang untuk terkena hipertiroidisme sebagai
berikut:
1. Memiliki riwayat gangguan tiroid sebelumnya seperti goiter atau pernah menjalani
operasi kelenjar tiroid.
2. Memiliki riwayat penyakit autoimun seperti diabetes mellitus dan gangguan hormonal.
3. Adanya riwayat gangguan tiroid di keluarga.
4. Mengkonsumsi iodine dalam jumlah berlebihan secara kronik.
5. Menggunakan obat-obatan yang mengandung iodine seperti amiodarone.
6. Berusia lebih dari 60 tahun.
B. Kambuh (relapse)
Terjadinya kekambuhan setelah pengobatan hipertiroidisme terutama dengan obat antitiroid
cukup tinggi dengan persentase 30 – 70% (Bartalena, 2011). Kekambuhan pada pasien
hipertiroidisme dapat terjadi satu tahun setelah pengobatan dihentikan hingga bertahun-
tahun setelahnya. Secara umum faktor-faktor risiko terjadi kekambuhan hipertiroidisme
adalah sebagai berikut:
1. Berusia kurang dari 40 tahun.
2. Ukuran goiter tergolong besar.
3. Merokok.
4. Serum TSH-receptor Antibody (TSAb) masih terdeteksi di akhir pengobatan dengan
obat anti tiroid.
5. Faktor psikologis seperti depresi
Gejala Klinis

GEJALA

Gejala hipertiroid dapat menyerupai gejala penyakit lain, sehingga kadang-kadang sulit untuk
didiagnosis. Selain itu, gejala hipertiroid sangat banyak dan beragam. Beberapa diantaranya adalah:

1. Berat badan turun meskipun nafsu makan dan jumlah makanan yang dimakan tidak
mengalami perubahan;
2. Denyut jantung lebih cepat (> 100 kali per menit), tidak beraturan, dan kadang-kadang
muncul perasaan berdebar-debar;
3. Timbul rasa gugup, cemas, dan gampang tersinggung;
4. Tangan atau ujung jari gemetar;
5. Turun keringat berlebihan;
6. Bagi wanita, pola haid berubah-ubah;
7. Sensitif terhadap suhu panas;
8. Buang air besar lebih sering;
9. Kelenjar gondok membesar;
10. Letih, lesu, dan loyo;
11. Susah tidur;
12. Kulit terlihat menipis dan rambut menjadi rapuh;
13. Pada hipertiroid akibat penyakit Grave's, mata tampak membelalak terus menerus.

Penatalaksanaan
Ada empat tipe pengobatan hipertiroid, yaitu obat beta-bloker, obat antitiroid, iodium radioaktif, dan
pembedahan.
1. Obat beta-bloker tidak berfungsi untuk menurunkan produksi hormon tiroid, tapi berguna
untuk menurunkan tekanan darah, memperlambat denyut jantung, dan mengurangi jantung
berdebar. Salah satu tujuan obat ini adalah untuk membuat penderita merasa lebih nyaman.
2. Obat antitiroid contohnya adalah profiltiourasil dan metamizol. Kedua obat ini
mempengaruhi sel tiroid agar mengurangi produksi hormon tiroid. Pengobatan biasanya baru
berefek setelah 6 sampai 12 minggu. Walaupun demikian, pengobatan harus tetap diteruskan
minimal setahun, bahkan lebih.
3. Obat lain hipertiroid yaitu iodium radiokatif. Cara kerja obat ini adalah ketika iodium diserap
oleh sel tiroid, sel tersebut akan mati akibat faktor radioaktif yang dibawa oleh iodium.
Matinya sel tiroid akan menyebabkan produksi hormon tiroid menurun. Pengobatan dengan
iodium radioaktif telah sejak lama dilakukan, sudah sekitar 60 tahun lebih, dan pengobatan ini
dianggap aman.
4. Mengenai pembedahan, tindakan pengangkatan kelenjar tiroid jarang dilakukan. Tindakan
ini, selain dapat menyebabkan efek samping berupa rusaknya pita suara, juga penderitanya
harus minum obat pengganti hormon tiroid selama hidupnya.
Pemeriksaan Penunjang pada Hipertiroidisme
1. Radioactive Iodine Uptake
Pada pemeriksaan ini, kapsul yang mengandung sejumlah iodine radioaktif
membesar. Iodine adalah komponen kritikal pada kelenjar tiroid sehingga
berjumlah sangat besar dan terakumulasi saat hiperaktovitas.
2. Sidik tiroid / Scintigraphy
Selain pemeriksaan klinis dan hasil laboratorium, sidik tiroid juga perlu
dilakukan pada penderita hipertiroid untuk mengatahui nilai tangkap tiroid
terhadap iodium. Nilai tangkap ini akan meningkat pada penderita penyakit
Graves' dan penyakit Plummer. I-123 dan Technetium-99m (Tc-99m) dapat
digunakan untuk pemeriksaan sidik tiroid ini, yang akan memberikan
informasi selain mengenai bentuk anatomi dari kelenjar tiroid (pembesaran
difus atau nodular) tapi juga dapat membantu dalam mengkonfirmasi atau
menyingkirkan adanya kemungkinan suatu hipertiroid berdasarkan
kemampuan kelenjar tiroid dalam menangkap iodium.
Dari hasil sidik tiroid dibedakan 3 bentuk, yaitu:

 Nodul dingin bila penangkapan iodium nihil atau kurang dibandingkan


dengan sekitarnya.

 Nodul panas jika penangkapan iodium lebih banyak daripada


sekitarnya. Keadaannya menunjukkan aktivitas yang berlebihan.

 Nodul hangat jika penangkapan iodium sama dengan sekitarnya. Ini


berarti fungsi bodul sama dengan bagian tiroid yang lain.
3. Pemeriksaan radiologis

 Foto rontgen leher


Untuk menjelaskan adanya deviasi trakea atau pembesaran struma
retrosternal dan untuk evaluasi kondisi jalan nafas sehubungan dengan
intubasi anestesi.

 USG
USG bermanfaat untuk :
- Menentukan jumlah nodul
- Membedakan antara lesi tiroid padat dan kistik
- Mengukur volume dari nodul tiroid
- Mendeteksi adanya jaringan kanker tiroid residif yang tidak
menangkap iodium yang tidak terlihat dengan sidik tiroid
- Membantu mengetahui adanya pembesaran tiroid pasa kehamilan
- Mengetahui lokasi dengan tepat untuk biopsi terarah
- Sebagai pengamatan lanjut hasil pengobatan
4. FNAB
- Akurasinya 80% untuk menentukan terapi definitif
- Mengguanakan jarum suntik no. 22-27
- Pada kista dapat juga dihisap cairan secukupnya, sehingga dapat
mengecilkan nodul
- Dilakukan khusus pada keadaan yang mencurigakan suatu keganasan
5. Potong Beku (VT / Vries Coupe)
Pada operasi tiroidektomi untuk meyakinkan bahwa nodul yang dioperasi
tersebut suatu keganasan atau bukan

Anda mungkin juga menyukai