PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
dikontrol secara genetis oleh polygen yang kerjanya dipengaruhi oleh interaksi
pertumbuhan vegetative atau tingkat propogasi, istilah yang biasanya dengan satu
dengan yang lain. Namun demikian, paling akurat, variasi karakter tumbuhan
produksi tanaman kedelai adalah gulma. Salah satu jenis gulma utama pada lahan
Eleusine indica. Gulma jenis ini dapat menurunkan produksi tanaman kedelai
hingga 72%. Gulma ini memiliki daya adaptasi yang luas pada kondisi lingkungan
Ada tiga bentuk kompetisi yang terjadi di antara spesies, yaitu kompetisi
pertanaman campuran lebih rendah dari hasil yang diharapkan (mutual inhibition),
rendah dari hasil yang diharapkan untuk suatu spesies, dan sebaliknya lebih tinggi
(Nasution, 2009).
competition ialah persaingan antar-species sama dalam lahan yang sama. Inter
normalnya. Kedua tumbuhan ini sama-sama membutuhkan cahaya, air, hara gas
CO2 dan gas lainnya, ruang, dan lain sebagainya (Budi dan Hajoeningtijas, 2009).
pertumbuhan dan produksi tanaman. Periode kritis ialah periode atau saat dimana
gulma dan tanaman budidaya berada dalam keadaan saling berkompetisi secara
Gulma merupakan salah satu diantara pembatas biologi yang penting pada
54% pada tanaman jagung pindah tanam (transplanting) dan 28-89% pada
tanaman jagung tabur benih langsung (direct seeded). Gulma Eleusine indica
merupakan gulma dominan pada kedelai yang dapat menurunkan hasil produksi
tanaman kedelai hingga 72% (Islam dkk, 2003), memiliki daya adaptasi yang luas,
Tujuan Percobaan
replacement series.
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat
untuk dapat mengikuti praktikal tes di Laboratorium Ilmu Gulma Program Studi
TINJUAAN PUSTAKA
tunggang lurus masuk kedalam tanah dan mempunyai banyak akar cabang. Pada
akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum, yang
mempunyai kemampuan mengikat zat lemas bebas (N2) dari udara yang kemudian
Batang kedelai berasal dari poros janin sedangkan bagian atas poros
berakhir dengan epikotil yang amat pendek dan hypokotil merupakan bagian
epicotyl. Titik tumbuh epikotyl akan membentuk daun dan kuncup ketiak. Batang
dapat membentuk 3–6 cabang, berbentuk semak dengan tinggi 30–100 cm.
(Hasanah, 2016).
Terdapat empat tipe daun yang berbeda yaitu kotiledon atau daun biji,
daun primer sederhana, daun bertiga, dan daun profila. Daun primer sederhana
berbentuk telur (oval) berupa daun tunggal (unifoliat) dan bertangkai sepanjang 1-
terdapat alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik).Bunga
berwarna ungu atau putih. Sekitar 60% bunga rontok sebelum membentuk polong.
Di Indonesia tanaman kedelai mulai berbunga pada umur 30–50 hari. Bunga
kedelai berada dalam berkas atau tandan. Berkas duduk bertangkai panjangnya 3
cm. Bagian yang mendukung bunga 0,5-2 cm, anak tangkai bunga sangat pendek.
Tinggi kelopak 5-7 mm, berambut panjang, bertaju 5; taju sempit dan runcing.
Mahkota berwarna putih atau lila, dan panjang bendera 6-7 mm. Benang sari
bendera lepas atau mudah lepas, yang lainnya melekat, dan bakal buah berambut
menghasilkan banyak polong, ada pula yang sedikit. Berat masing-masing biji pun
berbeda-beda, ada yang bisa mencapai berat 50-500 gram per 100 butir biji. Selain
itu, warna biji juga berbeda-beda. Perbedaan warna biji dapat dilihat pada belahan
biji ataupun pada selaput biji, biasanya kuning atau hijau transparan (tembus
cahaya). Ada pula biji yang berwarna gelap kecoklat-coklatan sampai hitam atau
Syarat Tumbuh
Iklim
adalah suhu yang sesuai bagi sebagian besar proses pertumbuhan tanaman, tetapi
pembungaan dan pertumbuhan biji. Pada suhu yang lebih tinggi dari 30º C,
dan subtropis. Sebagai barometer iklim yang cocok bagi kedelai adalah bila cocok
bagi tanaman jagung. Bahkan daya tahan kedelai lebih baik daripada jagung.
Tanaman kedelai dapat tumbuh baik di daerah yang memiliki curah hujan sekitar
masa kritis tanaman kedelai terhadap kekurangan air. Cekaman kekeringan yang
atas permukaan laut. Jadi tanaman kedelai akan tumbuh baik, jika ditanam di
apabila penyinaran terlalu lama melebihi 12 jam, tanaman tidak akan berbunga.
Hampir semua varietas tanaman kedelai berbunga dari umur 30–60 hari
(Hasanah, 2016).
Kedelai dapat tumbuh dengan baik pada tempat yang mendapatkan penyinaran
penuh. Kedelai mengalami pertumbuhan yang kurang baik pada tempat teduh atau
Tanah
Kedelai sebenarnya bisa ditanam pada berbagai macam jenis tanah. Tetapi
yang paling baik adalah tanah yang cukup mengandung kapur dan memiliki
7
sistem drainase yang baik. Perlu diperhatikan, kedelai tidak tahan terhadap
Kedelai dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah asal darinase dan
aerase tanah cukup baik. Tanah-tanah yang cocok yaitu alluvial, regosol,
grumosol, latosol dan andosol. Pada tanah-tanah podsolik merah kuning dan tanah
Kecuali kalau diberi tambahan pupuk organik atau kompos dalam jumlah yang
tumbuh dengan baik. Tekstur dan struktur tanah dapat mempengaruhi jumlah
japonicum yang terdapat dalam bintil akar. Kedelai dapat tumbuh dengan baik
agroklimat, menghendaki tanah yang cukup gembur, tekstur lempung berpasir dan
liat. Tanaman kedelai dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang mengandung
bahan organik dan pH antara 5,5-7 (optimal 6,7). Tanah hendaknya mengandung
Tanah yang baru pertama kali ditanam kedelai sebaiknya diberi bakteri
Rhizobium. Kedelai akan tumbuh dengan subur dan memuaskan jika ditanam
pada tanah yang mengandung kapur dan tanah bekas ditanami padi. Kedelai dapat
tumbuh pada berbagai jenis tanah asal drainase dan aerasi tanahnya cukup baik.
8
Tanah–tanah yang cocok yaitu, alluvial, regosol, grumusol, latotosol, dan andosol
(Hasanah, 2016).
Periode Kritis
gulma pada periode waktu tersebut dengan kepadatan tertentu yaitu tingkat
ambang kritis akan menyebabkan penurunan hasil secara nyata. Periode waktu
dimana tanaman peka terhadap persaingan dengan gulma dikenal sebagai periode
kritis tanaman. Periode kritis adalah periode maksimum dimana setelah periode
hasil akhir. Dalam periode kritis, adanya gulma yang tumbuh di sekitar tanaman
tumbuh pada suatu tempat yang pertumbuhannya tidak diinginkan, biasanya pada
pengambilan unsur hara, air, cahaya dan ruang hidup; (2) Menurunkan mutu hasil
allelopati yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman; (4) Menjadi inang bagi
hama dan patogen yang menyerang tanaman; dan (5) Mengganggu tata guna air
Periode kritis adalah periode dimana tanaman pokok sangat peka atau
dilakukan pengendalian, dan jika tidak dilakukan maka hasil tanaman pokok akan
terparah pada saat 25 – 33 % pertama pada siklus hidupnya atau ¼ - 1/3 pertama
dari umur pertanaman. Persaingan gulma pada awal pertumbuhan tanaman akan
menjelang panen berpengaruh lebih besar terhadap kualitas hasil panenan. Waktu
di dalam persaingan. Gulma yang muncul atau berkecambah lebih dahulu atau
dan hasil panenan. Sedangkan gulma yang berkecambah (2-4 minggu) setelah
Kompetisi
Kompetisi berasal dari kata competere yang berrati mencari atau mengejar
sesuatu yang secara bersamaan dibutuhkan oleh lebih dari satu pencari.
Persaingan (kompetisi) timbul dari tiga reaksi tanaman pada faktor fisik dan
meskipun tumbuh berdekatan, tidak akan saling bersaing bila bahan yang
yang menjurus pada hambatan pertumbuhan tanaman yang timbul dari asosiasi
Kompetisi ialah satu bentuk hubungan antar dua individu atau lebih yang
mempunyai pengaruh negatif bagi kedua pihak. Kompetisi dalam suatu komunitas
10
budidaya berhubungan dengan ketersediaan saran tumbuh yang ada hanya terbatas
jumlahnya, seperti air, hara, cahaya CO2, dan ruang tumbuh. Faktor-faktor yang
tanaman akibat kehadiran gulma pada setiap jenis tanaman berbeda tergantung
tanaman, maka tingkat kompetisinya semakin meningkat hingga suatu saat akan
tanaman peka terhadap kompetisi gulma disebut periode kritis. Di luar periode
(Simaremare, 2011).
competition ialah persaingan antar-species sama dalam lahan yang sama. Inter
normalnya. Kedua tumbuhan ini sama-sama membutuhkan cahaya, air, hara gas
CO2 dan gas lainnya, ruang, dan lain sebagainya (Budi dan Hajoeningtijas, 2009).
11
Replacement Series
Kompetisi antar tanaman dan gulma atau sebaliknya dapa didekati dengan
secara luas untuk menilai gangguan, diferensiasi niche, pemanfaatan sumber daya,
Kelompok spesies yang berbeda ditumbuhkan pada suatu kultur campuran dengan
tanaman atau jumlah tanaman setiap pot sama pada kultur campuran. Hasil
penggantian merupakan salah satu metode yang sering digunakan dalam kajian
kompetisi antara dua spesies yang hidup bersama. Metode disusun dengan
mengganti proporsi tanaman yang berkompetisi, tetapi total individu dalam satuan
gulma, kepadatan gulma, saat dan lama persaingan, cara budidaya dan varietas
tanaman serta tingkat kesuburan tanah. Bentuk persaingan yang terjadi antara
gulma Eleusine indica dan tanaman jagung (Oryza sativa L.) meliputi persaingan
untuk cahaya, nutrisi, air, kadar garam, CO2 , dan ruang tumbuh. Hasil penelitian
penurunan hasil kelapa sawit sebesar 20% dan akibat persaingan dengan gulma
12
hasil tanaman kedelai bisa turun sampai 75% (Direktorat Bina Produksi Jagung
dan Polowijo, 1990). Sementara itu, kerugian yang ditimbulkan oleh gulma dari
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah benih jagung
(Glycine max L. (Merr.)) dan biji gulma Ageratum conyzoides, Cyperus rotundus,
dan Eleusine indica sebagai objek percobaan, tanah dan pasir sebagai media
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah kotak sebagai
wadah media tanam, cangkul untuk mencampur media tanam, gembor untuk
kedelai dan gulma, buku data untuk mencatat data, alat tulis untuk menulis data,
kamera untuk dokumentasi, plasstik bening sebagi wadah menyimpan hasil panen.
Metoda Percobaan
P1 : Intensitas Penyiangan
K0 : Kontrol
K1 : Penyiangan 2 MST
K2 : Penyiangan 3 MST
K3 : Penyiangan 4 MST
P2 : Jarak Tanam
K4 : 8 cm x 10 cm (kontrol)
P3 : Kerapatan Gulma
K0 : 0 gr biji gulma
K1 : 25 gr biji gulma
K2 : 50 gr biji gulma
K4 : kontrol
Satuan percobaan berupa pot kotak kayu dengan ukuran 40cm x 40cm x 30cm
Jumlah percobaan :3
Pengamatan Parameter:
PELAKSANAAN PERCOBAAN
Persiapan Benih
Benih terlebih dahulu diseleksi dengan cara merendam benih ke dalam air.
Benih yang tenggelam ialah benih yang baik dan benih yang terapung adalah
benih dengan persentase kecambah yang rendah. Biji gulma sebelumnya telah
Tanah yang telah disiapkan dibersihkan dari sisa-sisa akar tanaman, sisa-
sisa batang, ranting, daun tanaman serta kotoran lainnya. Tanah yang telah bersih
dicampur dengan pasir (75:25) dan di masukkan kedalam kotak kayu 2/3 bagian.
Penanaman
telah direndam sebelumnya secara merata pada setengah media lalu ditimbun
Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari yaitu pada pagi dan sore hari tergantung
pada kelembaban permukaan media tanam dan ketinggian air di atas permukaan
Penyiangan
Pengamatan Parameter
analitik.
timbangan analitik.
Bobot segar tajuk gulma dihitung setelah gulma di panen dan dipisahkan
Bobot segar akar gulma dihitung setelah gulma di panen dan dipisahkan
Hasil
Rataan bobot akar dan tajuk kedelai dan Ageratum conyzoides dapat
Dari tabel diatas diperoleh bobot kedelai tertinggi terdapat pada K2 (2-3
MST) yaitu 92,02 gr dan terendah pada K0 (tidak disiangi) yaitu 5,56 gr. Bobot
gulma tertinggi terdapat pada K4 (disiang sampai panen) yaitu 87,99 gr dan
Rataan bobot akar dan tajuk kedelai dan Cyperus rotundus dapat dilihat
pada tabel 2.
Dari tabel diatas diperoleh bobot kedelai tertinggi terdapat pada K3 (12x4)
yaitu 48,6 gr dan terendah pada K0 (3x4) yaitu 0 gr. Bobot gulma tertinggi
terdapat pada K0 (3x4) yaitu 15,4 gr dan terendah pada K3 (12x4) yaitu 1 gr.
Rataan bobot akar dan tajuk kedelai dan Eleusine indica dapat dilihat pada
tabel 3.
Dari tabel diatas diperoleh bobot kedelai tertinggi terdapat pada kontrol
yaitu 70,36 gr dan terendah pada K0 (0 gr) yaitu 36,08 gr. Bobot gulma tertinggi
terdapat pada K0 (0 gr) yaitu 27,96 gr dan terendah pada kontrol yaitu 15,11 gr.
Pembahasan
terdapat pada K2 (2-3 MST) yaitu 92,02 gr dan terendah pada K0 (tidak disiangi)
yaitu 5,56 gr. Bobot gulma tertinggi terdapat pada K4 (disiang sampai panen)
yaitu 87,99 gr dan terendah pada K0 (tidak disiangi) yaitu 8,82 gr, hal ini
keterbatasan sarana tumbuh yang dibutuhkan tanaman. Hal ini sesuai dengan
literatur Hal ini sesuai dengan literatur Simaremare (2011) yang menyatakan
bahwa kompetisi ialah satu bentuk hubungan antar dua individu atau lebih yang
mempunyai pengaruh negatif bagi kedua pihak. Kompetisi dalam suatu komunitas
19
(12x4) yaitu 48,6 gr dan terendah pada K0 (3x4) yaitu 0 gr. Bobot gulma tertinggi
pada K0 (3x4) yaitu 15,4 gr dan terendah pada K3 (12x4) yaitu 1 gr.. Hal ini
kompetisi akan semakin besar. Hal ini sesuai dengan literatur Simaremare (2011)
maka tingkat kompetisinya semakin meningkat hingga suatu saat akan mencapai
perlakuan kontrol yaitu 70,36 gr dan terendah pada K0 (0 gr) yaitu 36,08 gr.
Bobot gulma tertinggi pada K0 (0 gr) yaitu 27,96 gr dan terendah pada kontrol
yaitu 15,11 gr. Hal ini disebabkan kedelai tidak mengalami kompetisi dengan
spesies lain dan kondisi lingkungan sesuai sehingga kedelai dapat tumbuh dengan
dengan gulma Eleusine indica. Hal ini sesuai dengan literatur Budi dan
persaingan antar-species sama dalam lahan yang sama. inter spsecific competition
ialah persaingan antar-species berbeda dalam lahan yang sama. Apabila dua
tumbuhan tumbuh berdekatan, maka akan perakaran kedua tumbuhan itu akan
terjalin rapat satu sama lain dan tajuk kedua tumbuhan akan saling menaungi,
dengan akibat tumbuhan yang memiliki sistem perakaran yang lebih luas, lebih
20
dalam dan lebih besar volumenya serta lebih tinggi dan rimbun tajuknya akan
perlakuan waktu penyiangan yaitu 92,02 gr dan terendah yaitu 5,56 gr. Bobot
gulma tertinggi yaitu 87,99 gr dan terendah yaitu 8,82 gr. Hal ini membuktikan
disiangi maka pertumbuhan tanaman akan semakin baik. Hal ini sesuai dengan
literatur Kastono (2005) yang menyatakan bahwa persaingan gulma pada awal
kerapatan gulma, waktu kehadiran gulma, kultur teknis dan alelopati. Hal ini
sesuai dengan literatur (Alvionita et al., 2016) yang menyatakan bahwa aktor-
produksi tanaman akibat kehadiran gulma pada setiap jenis tanaman berbeda
KESIMPULAN
(2-3 MST) dan terendah pada K0 (tidak disiangi). Bobot gulma tertinggi pada
dan terendah pada K0 (3x4). Bobot gulma tertinggi pada K0 (3x4) y dan
perlakuan kontrol dan terendah pada K0 (0 gr). Bobot gulma tertinggi pada
DAFTAR PUSTAKA
Galinato, M.I., K. Moody dan C. M. Piggin. 1999. Upland Rice Weeds of South
and Southeast Asia. International Rice Research Institute. Los Banos. 155.
Islam, F. Md., dan Karim, S.M. R. 2003. Effect of Population Density of Cyperus
rotundus and Echinochloa colona on Rice. Proceedings Nineteenth Asian-
Pacific Weed Science Society Conference. Weed Science Society of the
Philippines. Manila. Vol. 1:275-280.
Peter A. dan Jolliffe. 2000. The Replacement Series. Journal of Ecology Vol. 88,
No. 3 (2000) 371-385.