Sekarang, dengan semua yang telah dikemukakan sebagai latar belakang. Berikut ini merupakan prosedur
yang disarankan, atau pola pemikiran untuk melaksanakan rancangan pola aliran:
1. Identifikasi dan tinjau semua unsur yang akan mengalir lewat aktifitas, seperti :
a. Bahan d. Peralatan
b. Buangan dan sisa e. Informasi (termasuk kertas kerja)
c. Tenaga kerja
4. Tinjau faktor-faktor diantara faktor-fakator pada Tabel 5-1 yang berkaitan erat dengan aliran unsur-unsur
diatas, seperti:
a. Karakteristik bahan.
b. Kebutuhan pemindahan bahan – sebagaimana digambarkan
c. Pemindahan barang pendahuluan
d. Gerakan perpindahan pegawai
e. Uruan pemrosesa dan urutan operasi yang dibutuhkan
f. Cara memproduksi
g. Lokasi penerimaan dan pengiriman
h. Lokasi bahan baku, barang setengan jadi, dan produksi jadi
i. Gang: jenis, lokasi dan lebarnya
j. Lokasi kegiatan tertentu yang telah ditetapkan terlebih dahulu
k. Kebutuhan penyeliaan
l. Pengendalian produksi dan kebutuhan pengendalian mutu.
m. Keluwesan
n. Kemampuan diperluas
o. Kendala bangunan – yang ada atau potensial
p. Topografi tapak.
5. Pertimbangan bebrapa peluang susunan mengikuti kegiatan produk dan komponen atau bagiannya.
(Gambar 5-8)
6. Tinjau kembali teknik analitis pada dua purwa kemudian untuk memilih teknik yang paling sesuai dalam
menganalisis, pendokumentasi, dan atau penggabungan aliran yang diusulkan (atau yang telah ada)
7. Pergunakan teknik tersebut yang telah dipilih untuk pendokumentasian aliran bahan, pegawai, peralatan,
atau informasi.
8. Buatlah sketsa pola beberapa aliran yang potensial, berdasarkan prosedur no.7 di atas, dikaitkan dengan
fasilitas dan tapak yang ada (diusulkan) , terutama pertimbangan:
a. Lokasi penerimaan dan pengiriman
b. Lokasi transportasi(yang ada atau yang diusulkan)
c. Potensi dan arah perluasan
d. Keluwesan terhadap kemungkinan perluasan dimasa datang
e. Lain-lain (dari Tabel 5-1 dan 5-2 ) yang sesuai.
LEMBARAN PENILAIAN RANCANGAN ALIRAN BARANG
Alternatif
1 2
Nilai Nilai Nilai Nilai
Ukuran Bobot berbobot berbobot
1. Aliran barang optimum
2. Aliran runut (penerimaan s/d pengiriman)
3. Aliran langsung (jika mungkin)
4. Aliran minimum antar kegiatan
5. Ketepatan perhitungan tentang tataletak:
proses, produk atau kelompok.
6. Jarak pemindahan barang antar kegiatan
minimum
7. Barang berat bergerak dengan jarak sependek
mungkin
8. Aliran pegawai optimum
9. Minimum langkah surut
10. Produksi jalur, jika mungkin
11. Operasi digabung untuk mengurangi
pemindahan
12. Pemindahan – ulang minimum
13. Pemrosesan digabung dengan pemindahan
14. Bahan yang disimpan ditempat kerja, minimum
15. Bahan ditempat pemakaian
16. Bahan disimpan ketempat pengambilan
berikutnya
17. Jarak jalan – kaki operator, minimum
18. Disesuaikan dengan bangunan
19. Gang potensial
20. Kegiatan yang berkaitan pada kedekatan yang
tepat
21. Penyediaan barang setengah jadi, aliran
buangan, dsb.
22. Keluwesan
23. Kesiapan perluasan
24. Hubungan yang tepat dengan tapak
25. Letak penerimaan dan pengiriman yang tepat
26. Kegiatan dengan tuntutan letak yang khusus,
ditempatkan dengan tepat
27. Kebutuhan penyeliaan duperhatikan
28. Segi-segi pengendalian produksi
29. Segi-segi pengendalian mutu mudah
dilaksanakan
30. Pertimbangan akan kemungkinan lantai banyak
31. Tidak mengganggu tuntutan kesehatan dan
keselamatan
Total
9. ` Langkah ini dapat dilakukan dalam berbagai cara. Salah satu metode adalah mengevaluasinya terhadap
tujuan,faktor,dan patokan yang telah dibicarakan. Semua itu ditunjukan dalam Lembar evaluasi rancangan
aliran bahanyang ditunjukan Gambar 5-11. Setiap pilihan aliran dapat diperiksa terhadap uraian pada Tabel,
dan nilai relatif yang ditunjukandalam salah satu kolom sebelah kanan. Evaluasi ini dapat dilakukan dalam
batasan presentase atau urutan relatif, atau faktor mandiriyang dapat diberi bobot untuk menggambarkan
tingkat kepentingannya pada tataletak, dan kemudian dievaluasi.
Teknik evaluasi lainnya yang lebih kuantitatif mencakup teknikk kuantitatif yang digambarkan pada parwa 6
dan 7. Misalnya, perbedaan harus diukur dan dialihkan menjadi data yang mempunyai arti bagi masukan
kedalam peta dari-ke. Jika tersedia data yang cukup tentang jumlah bahan yang akan dipindahkan sepanjang
beberapa bagian pola aliran, jarak dikalikan jumlah perpindahan yang dilakukan dapat diubah menjadi data
yang lebih realistis, dan dapat digunakan dengan salah satu algoritma tataletak yang terkomputerisasi
(Parwa 13). Tentu saja jika data lain yang diperlukan juga tersedia.
10. Perbaikan atau perhalus sketsa yang dibuat pada nomor 8 atas dasar evaluasi dan pertimbangan faktor
nomor 9.
11. Pecahkan kembali gambaran terbaik dari tiap alternatif kedalam slah satu pola aliran yang mungkin.
12. Periksa kembali pola aliran yang diusulkan terhadap patokan dan faktor-faktor.
13. Gambarkan pola aliran yang diusulkan sehingga arahan dalam prosedur perencanaan tataletak selanjutnya.
1. Apakah terjadi kegiatan tunggal, kegiatan khusus, atau sekelompok kegiatan tertentu?
2. Apakah kegiatan menuntut sejumlah luas ruang tertentu, misalnya 100 meter persegi lebih atau kurang? (Jika
satu kegiatan menempati ruang terlalu kecil, ada kemungkinan kegiatan ini tidak teralokasikan pada suatu
daerah).
3. Apakah kegiatan tersebut banyak dilewati aliran?
Tabel 3-2 Kegiatan palayanan pabrik
Sebelum berhubungan dengan keterkaitan kegiatan tertentu, akan lebih baik jika jenis-jenis keterkaitan yang ada
diantara beberapa kegiatan dikenali terlebih dahulu. Umumnya adalah:
1. Antara dua kegiatan produksi (jenis keterkaitan ini telah dibahas dalam pembicaraan tentang aliran produksi,
aliran barang/bahan atau aliran unsur
2. Antara suatu kegiatan produksi, kegiatan pelayanan atau kegiatan tambahan.
3. Antara dua kegiatan pelayanan.
Kedua kategori terakhir terutama berhubungan dengan hal-hal berikut pada parwa ini.
Seperti juga sedemikian banyak aspek lain dalam proses perencanaan, dalam merencanakan keterkaitan kegiatan,
terdapat sejumlah faktor yang harus dipertimbangkan. Beberapa diantaranya sangat penting, yaitu:
A. Tuntutan khusus dari kegiatan tertentu atau departemen, (seperti yang ditunjukan pada parwa 5)
C. Tapak bangunan
1. Lokasi 3. Topograf 5. Orientasi bangunan
2. Ukuran 4. Bangunan 6. Cuaca (arah)i
D. Fasilitas luar
1. Alat angkut 3. Keperluan umum (utilitas)
2. Parkir 4. Fasilitas lainnya,
E. Perluasan
1. Aliran produksi di masa datang dan 4. Peralatan permanen
Peerubahan tata letak 5. Ruang tambahan, lantai tambahan, dsb.
2. Gang: lokasi serta lebarnya 6. Bangun bangunan
3. Lokasi kegiatan yang mungkin berkembang, 7. Lokasi serta jarak tiang
Juga harus dikenali bahwa dapat saja dituntut derajat pemisahan yaitu kegiatan yang sebaiknya dipisahkan dengan
alasan – alasan sebagai berikut :
Peta keterkaitan kegiatan, serupa dengan Peta dari-ke, tetapi hanya satu oerangkat lokasi saja yang ditunjukan.
Kenyataannya peta ini serupa dengan tabel jarak sebuah peta jalan; jaraknya digantikan dengan huruf sandi
kualitatif, dan angka menunjukan alasan bagi huruf sandi tadi. Gambar 8-1 adalah satu jenis peta keterkaitan
kegiatan. Sandi keterkaitan menunjukan keterkaitan satu kegiatan dengan yang lainnya dan seberapa penting setiap
kedekatan hubungan yang ada. Huruf-huruf (A,E,I,O,U, dan X) diletakan pada bagian atas kotak. Kadang-kadang
digunakan juga warna, untuk menunjukan derajat kedekatan ini. Angka sandi dimasukan dikotak bawah,
menunjukan alasan yang mendukung setiap kedekatan hubungan. Sandi-sandi tersebut adalah:
Keterkaitan produksi
1. Urutan aliran kerja 4. Menggunakan ruang yang sama
2. Mempergunakan peralatan yang sama 5. Bising, kotor, debu, getaran, dsb.
3. Menggunakan catatan yang sama 6. Memudahkan pemindahan barang
Keterkaitan pegawai
1. Menggunakan pegawai yang sama 5. Kemudahan pengawasan
2. Pentingnya berhubungan 6. Melaksanakan pekerjaan serupa
3. Derajat hubunngan kepegawaian 7. Disukai pegawai
4. Jalur perjalanan normal 8. Perpindahan pegawai
9. Gangguan pegawai
Gambar 8-1 peta keterkaitan kegiatan bagi pabrik powrarm
Aliran informasi
Pada daftar isian (formulir) peta keterkaitan kegiatan, kolom Alasan dibiarkan kosong untuk memberi tempat bagi
alasan pendukung yang tersedia bagi setiap situasi. Sandi-sandi tadi seperti yang digunakan pada Gambar 8-1.
Jika analisis telah mengerjakan beberapa peta dengan beberapa orang yang meliputi kegiatan yang saling terkait, seseorang dapat bertindak
sebagai penengah bagi setiap perbedaan pendapat yang serius. Setelah selesai membuat satu peta, rampungkanlah tugas analis dalam
melakukan pencatatan informasi. Langkah berikutnya, adalah menggunakannya dalam merancang keterkaitan fisik.