FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2017 1. Rangkaian Instalasi Listrik di Gedung LFD (Laboratorium Fisika Dasar) dan LFL (Laboratorium Fisika Lanjut) Praktek Instalasi listrik yang sudah permanen dapat diamati di sekitar ruang kuliah dan laboratorium Fisika. Berikut merupakan rangkaian instalasi listrik yang diletakkan di depan LFD.
Gambar 1. Instalasi listrik di Gedung LFD-LFL
Perhatikan Gambar 1! Rangkaian instalasi listrik pada Gambar 1 menghubungkan listrik yang mengalir ke LFD dan LFL. Listrik yang berasal dari PLN terdiri dari tiga kabel yaitu kabel ground, nol dan fasa. Kabel ground digabungkan menjadi satu tempat di sisi kiri kotak rangkaian. Kabel ini dihubungkan ke tanah. Kabel nol digabungkan menjadi satu tempat di bagian sisi kanan kotak rangkaian. Kabel fasa dihubungkan ke MCB sentral. MCB sentral yang dimaksud adalah MCB induk yang fungsinya sama seperti MCB pada umumnya yaitu menghubungkan dan memutuskan arus listrik secara manual dan dapat juga terputus secara otomatis jika kelebihan arus. Output dari MCB sentral terdiri dari 3 fasa yang memiliki arus yang berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhan. Fasa-fasa pada output MCB sentral dialirkan ke masing-masing MCB di setiap komplek, dimana terdapat empat komplek yang dipasang sejajar pada bodi. MCB ini berfungsi untuk membagi arus sesuai dengan kebutuhan, seperti instalasi lampu, stop kontak dan lain sebagainya. Fasa pertama dihubungkan dengan komplek pertama yang terdiri dari 5 MCB, input arus pada MCB besarnya sama karena dihubungkan dengan sisir 1 fasa, namun outputnya berbeda sesuai dengan spesifikasi MCB. Output fasa dari masing-masing MCB pada komplek pertama dialirkan ke instalasi-instalasi yang terdapat pada komplek tersebut. Fasa kedua dari output MCB sentral dihubungkan dengan komplek kedua yang terdiri dari 5 MCB, input arus pada MCB besarnya sama karena dihubungkan dengan sisir 1 fasa, namun outputnya berbeda sesuai dengan spesifikasi MCB. Output fasa dari masing-masing MCB pada komplek kedua dialirkan ke instalasi-instalasi yang terdapat pada komplek tersebut. Fasa ketiga dari output MCB sentral dihubungkan dengan komplek ketiga yang terdiri dari 6 MCB, input arus pada MCB besarnya sama karena dihubungkan dengan sisir 1 fasa, namun outputnya berbeda sesuai dengan spesifikasi MCB. Output fasa dari masing-masing MCB pada komplek ketiga dialirkan ke instalasi-instalasi yang terdapat pada komplek tersebut. Pada fasa keempat digunakan fasa dimana arus keluarannya dari MCB sentral. Pada komplek ini memiliki 3 MCB yang masing-masing MCB dialiri arus ari fasa 1, 2 dan 3. Output dari MCB ini kemudian dialirkan ke instalasi- instalasi listrik yang terdapat pada kompel tersebut.
2. Rangkaian Instalasi Listrik di Gedung Laboratorium Bengkel Fisika
Praktek Instalasi listrik yang lain dapat diamati di Laboratorium Bengkel Fisika. Berikut merupakan rangkaian instalasi listrik yang diletakkan di depan Lab Bengkel, Gambar 2.
Gambar 2. Rangkaian instalasi listrik di Gedung Lab
Secara umum rangkaian instalasi yang dipasang di depan LFD dan Lab Bengkel Fisika sama. Dilihat dari Gambar 2, listrik berasal dari PLN. Kabel ground digabungkan menjadi satu tempat di sisi kiri kotak rangkaian. Kabel ini akan dihubungkan ke tanah. Kabel nol digabungkan menjadi satu tempat di bagian sisi kanan kotak rangkaian. Kabel fasa dihubungkan ke MCB sentral. MCB ini merupakan MCB induk yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik secara manual dan dapat juga terputus secara otomatis jika kelebihan arus. Output dari MCB sentral terdiri dari 3 fasa yang memiliki arus yang berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhan. Fasa-fasa pada output MCB sentral dialirkan ke masing-masing MCB di setiap kompleks seperti yang diterapkan pada rangkaian instalasi yang diletakkan di depan LFD. Namun, pada rangkaian di Lab Bengkel terdapat tiga komplek yang dipasang sejajar pada kotak rangkaian. Sama seperti rangkaian instalasi di LFD, MCB ini berperan membagi arus sesuai dengan kebutuhan, seperti instalasi lampu, stop kontak dan lainnya. Fasa pertama dihubungkan dengan komplek pertama yang terdiri dari 3 MCB, input arus pada MCB besarnya sama karena dihubungkan dengan sisir 1 fasa, namun outputnya berbeda sesuai dengan spesifikasi MCB. Output fasa dari masing-masing MCB pada komplek pertama dialirkan ke instalasi-instalasi yang terdapat pada komplek tersebut. Fasa kedua dari output MCB sentral dihubungkan dengan komplek kedua yang terdiri dari 3 MCB, input arus pada MCB besarnya sama karena dihubungkan dengan sisir 1 fasa, namun outputnya berbeda sesuai dengan spesifikasi MCB. Output fasa dari masing-masing MCB pada komplek kedua dialirkan ke instalasi-instalasi yang terdapat pada komplek tersebut. Fasa ketiga dari output MCB sentral dihubungkan dengan komplek ketiga yang terdiri dari 4 MCB, input arus pada MCB besarnya sama karena dihubungkan dengan sisir 1 fasa, namun outputnya berbeda sesuai dengan spesifikasi MCB. Output fasa dari masing-masing MCB pada komplek ketiga dialirkan ke instalasi-instalasi yang terdapat pada komplek tersebut. Pemasangan instalasi listrik dapat menggunakan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) sebagai pedoman. Dalam merangkai instalasi perlu diperhatikan beberapa keselamatan kerja agar pemasangan listrik dapat berjalan dengan baik.