Anda di halaman 1dari 6

INSTALASI LISTRIK

Tugas Akhir Individu

OLEH :
NAMA :I MADE DEDY KRISNAYANA
NIM :1513021053
KELAS : 3B

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA

2017
A. Rangkaian Listrik di Gedung Lab Fisika Dasar

Gambar 1. Gambar Rangkaian Lisrik di Gedung


Laboratorium Fisika Dasar.

A.1).Pembahasan
a) Klasifikasi MCB pada rangkaian di Gedung LFD Yaitu :
• MCB 40 Amp
Pole 3P 50/60 Hz
Ac 600 v
• Menggunakan 3 Phase
• Jenis Kabel yang digunakan yaitu jenis NYA
• Kabel yang digunakan terdiri dari kabel yaitu kabel nol, kabel fasa, dan kabel
ground
b) Penjelasan Rangkaian di Lab Fisika Dasar
Listrik yang berasal dari PLN terdiri dari tiga kabel yaitu kabel ground, nol dan fasa.
Kabel ground digabungkan menjadi satu tempat di sisi kiri kotak rangkaian. Kabel ini
dihubungkan ke tanah. Kabel nol digabungkan menjadi satu tempat di bagian sisi kanan
kotak rangkaian. Kabel fasa dihubungkan ke MCB sentral. MCB sentral yang dimaksud
adalah MCB induk yang fungsinya sama seperti MCB pada umumnya yaitu
menghubungkan dan memutuskan arus listrik secara manual dan dapat juga terputus
secara otomatis jika kelebihan arus. Output dari MCB sentral terdiri dari 3 fasa yang
memiliki arus yang berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhan.
Fasa-fasa pada output MCB sentral dialirkan ke masing-masing MCB di setiap
komplek, dimana terdapat empat komplek yang dipasang sejajar pada bodi. MCB ini
berfungsi untuk membagi arus sesuai dengan kebutuhan, seperti instalasi lampu, stop
kontak dan lain sebagainya. Fasa pertama dihubungkan dengan komplek pertama yang
terdiri dari 5 MCB, input arus pada MCB besarnya sama karena dihubungkan dengan
sisir 1 fasa, namun outputnya berbeda sesuai dengan spesifikasi MCB. Output fasa dari
masing-masing MCB pada komplek pertama dialirkan ke instalasi-instalasi yang
terdapat pada komplek tersebut.
Fasa kedua dari output MCB sentral dihubungkan dengan komplek kedua yang
terdiri dari 5 MCB, input arus pada MCB besarnya sama karena dihubungkan dengan
sisir 1 fasa, namun outputnya berbeda sesuai dengan spesifikasi MCB. Output fasa dari
masing-masing MCB pada komplek kedua dialirkan ke instalasi-instalasi yang terdapat
pada komplek tersebut.
Fasa ketiga dari output MCB sentral dihubungkan dengan komplek ketiga yang
terdiri dari 6 MCB, input arus pada MCB besarnya sama karena dihubungkan dengan
sisir 1 fasa, namun outputnya berbeda sesuai dengan spesifikasi MCB. Output fasa dari
masing-masing MCB pada komplek ketiga dialirkan ke instalasi-instalasi yang terdapat
pada komplek tersebut.
Pada fasa keempat digunakan fasa dimana arus keluarannya dari MCB sentral. Pada
komplek ini memiliki 3 MCB yang masing-masing MCB dialiri arus ari fasa 1, 2 dan
3. Output dari MCB ini kemudian dialirkan ke instalasi-instalasi listrik yang terdapat
pada komplek tersebut.
B. Rangkaian Listrik di Lab Bengkel

Gambar 2. Gambar Rangkaian Lisrik di Lab


Bengkel.

B.1).Pembahasan
a) Klasifikasi MCB pada rangkaian di Gedung LFD Yaitu :
• MCB 30 Amp
• Pole 3P
• Ac 600 v
• Menggunakan 3 Phase
• Jenis Kabel yang digunakan yaitu jenis NYA
• Kabel yang digunakan terdiri dari kabel yaitu kabel nol, kabel fasa, dan kabel
ground
b) Penjelasan Rangkaian di Lab Bengkel
Secara umum rangkaian instalasi yang dipasang di depan LFD dan Lab Bengkel
Fisika sama. Dilihat dari Gambar 2, listrik berasal dari PLN. Kabel ground digabungkan
menjadi satu tempat di sisi kiri kotak rangkaian. Kabel ini akan dihubungkan ke tanah.
Kabel nol digabungkan menjadi satu tempat di bagian sisi kanan kotak rangkaian. Kabel
fasa dihubungkan ke MCB sentral. MCB ini merupakan MCB induk yang berfungsi
untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik secara manual dan dapat juga
terputus secara otomatis jika kelebihan arus. Output dari MCB sentral terdiri dari 3 fasa
yang memiliki arus yang berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhan.
Fasa-fasa pada output MCB sentral dialirkan ke masing-masing MCB di setiap
kompleks seperti yang diterapkan pada rangkaian instalasi yang diletakkan di depan
LFD. Namun, pada rangkaian di Lab Bengkel terdapat tiga komplek yang dipasang
sejajar pada kotak rangkaian. Sama seperti rangkaian instalasi di LFD, MCB ini berperan
membagi arus sesuai dengan kebutuhan, seperti instalasi lampu, stop kontak dan lainnya.
Fasa pertama dihubungkan dengan komplek pertama yang terdiri dari 3 MCB, input arus
pada MCB besarnya sama karena dihubungkan dengan sisir 1 fasa, namun outputnya
berbeda sesuai dengan spesifikasi MCB. Output fasa dari masing-masing MCB pada
komplek pertama dialirkan ke instalasi-instalasi yang terdapat pada komplek tersebut.
Fasa kedua dari output MCB sentral dihubungkan dengan komplek kedua yang terdiri
dari 3 MCB, input arus pada MCB besarnya sama karena dihubungkan dengan sisir 1
fasa, namun outputnya berbeda sesuai dengan spesifikasi MCB. Output fasa dari masing-
masing MCB pada komplek kedua dialirkan ke instalasi-instalasi yang terdapat pada
komplek tersebut.
Fasa ketiga dari output MCB sentral dihubungkan dengan komplek ketiga yang
terdiri dari 4 MCB, input arus pada MCB besarnya sama karena dihubungkan dengan
sisir 1 fasa, namun outputnya berbeda sesuai dengan spesifikasi MCB. Output fasa dari
masing-masing MCB pada komplek ketiga dialirkan ke instalasi-instalasi yang terdapat
pada komplek tersebut.
Pemasangan instalasi listrik dapat menggunakan Persyaratan Umum Instalasi Listrik
(PUIL) sebagai pedoman. Dalam merangkai instalasi perlu diperhatikan beberapa
keselamatan kerja agar pemasangan listrik dapat berjalan dengan baik.
C.Penjelasan mengenai Jenis Kabel NYA dan 3- Phase yaitu :
• Jenis Kabel yang digunakan yaitu NYA
Jenis kabel jenis NYA Biasanya digunakan untuk instalasi rumah dan sistem tenaga.
Dalam instalasi rumah digunakan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Berinti tunggal, berlapis bahan
isolasi PVC, dan seringnya untuk instalasi kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah,
kuning, biru dan hitam. Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang
relatif murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air dan
mudah digigit tikus.
Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC
atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada
isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang.
• Pemasangan Kabel NYA dan NGA
✓ Pemasangan harus dalam pipa pelindung.
✓ Tidak boleh dipasang diruang basah. Dialam terbuka.serta ditempat dengan resiko
kebakaran.
✓ Tidak boleh dipasang langsung menempel pada plesteran atau kayu, ditanam
langsung kedalam tanah, harus dilindungi dengan pipa pelindung.
✓ Kabel NGA dan NYA, boleh digunakan didalam perlengkapan hubung bagi peralatan
listrik ( PHB).
✓ Boleh dipasang dengan menggunakan isolator, cara pemasangannya diusahakan ada
jarak bebas minimum 1 cm terhadap dinding dan bagian lain dari bangunan
konstruksi.

• Jenis Phase yang digunakan yaitu 3-phase


3 phase adalah listrik AC (alternating current) yang menggunakan 3 penghantar yang
mempunyai tegangan sama tetapi berbeda dalam sudut phase sebesar 120 degree. Ada 2 macam
hubungan dalam koneksi 3 penghantar tadi : hubungan
bintang (“Y” atau star) dan hubungan delta. Sesuai
bentuknya, yang satu seperti huruf “Y” dan satu lagi
seperti simbol “delta”. Tetapi untuk bahasan ini kita akan
lebih banyak membicarakan mengenai hubungan bintang
saja.
Gambar disamping adalah contoh sistem 3-phase
yang dihubung bintang. Titik pertemuan dari masing-
masing phase disebut dengan titik netral. Titik netral ini
merupakan common dan tidak bertegangan.
Ada 2 macam tegangan listrik yang dikenal dalam
sistem 3-phase ini : Tegangan antar phase (Vpp : voltage
phase to phase atau ada juga yang menggunakan istilah
Voltage line to line) dan tegangan phase ke netral (Vpn :
Voltage phase to netral atau Voltage line to netral). Sistem tegangan yang dipakai pada gambar
dibawah adalah yang digunakan PLN pada trafo distribusi JTR (380V/220V), dengan titik
netral ditanahkan.
Pada istilah umum di Indonesia, sistem 3-phase ini lebih familiar dengan nama sistem
R-S-T. karena memang umumnya menggunakan simbol “R”, “S” , “T” untuk tiap penghantar
phasenya serta simbol “N” untuk penghantar netral.
Kita langsung saja pada sistem yang dipakai PLN. Seperti pada gambar tersebut, di dalam
sistem JTR yang langsung ke perumahan, PLN menggunakan tegangan antar phase 380V dan
tegangan phase ke netral sebesar 220V. Rumusnya seperti ini :
Vpn = Vpp/√3 –> 220V = 380/√3

Anda mungkin juga menyukai