Penyakit Menular adalah penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit tertentu atau oleh produk
toxin yang didapatkan melalui penularan bibit penyakit atau toxin yang diproduksi oleh bibit penyakit
tersebut dari orang yang terinfeksi, dari binatang atau dari reservoir kepada orang yang rentan; baik secara
langsung maupun tidak langsung melalui tumbuh-tumbuhan atau binatang pejamu, melalui vector atau
melalui lingkungan.
I. Tuberkulosis
A. Pengertian
Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit granulomatosa kronis menular yang disebabkan
oleh MT. Penyakit ini biasanya mengenai paru, tetapi dapat menyerang semua organ atau jaringan tubuh,
misalnya pada lymph node, pleuradan area osteoartikular. Biasanya pada bagian tengah granuloma
tuberkel mengalami nekrosis perkijuan (Depkes RI, 2002).
Tuberculosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh oleh kuman
TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lainnya (Depkes RI, 2007).
Tuberkulosis yang menyerang organ selain paru (kelenjar limfe, kulit, otak, tulang, usus, ginjal)
disebut tuberkulosis ekstra paru. Mycobacterium tuberculosis berbentuk batang, berukuran panjang 1-4
mikron dan tebal 0,3-0,6 mikron, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan,
oleh karena itu disebut sebagai Basil Tahan Asam (BTA). Kuman tuberkulosis cepat mati dengan sinar
matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat yang gelap dan lembab. Dalam
jaringan tubuh, kuman ini dapatdormant atau tertidur lama dalam beberapa tahun.
B. Cara Penularan
Penularan penyakit Tuberkulosis disebabkan oleh kuman Mycobacteriun tuberculosis ditularkan
melalui udara (droplet nuclei) saat seorang pasien Tuberkulosis batuk dan percikan ludah yang
mengandung bakteri terhirup oleh orang lain saat bernapas. Sumber penularan adalah pasien Tuberkulosis
paru BTA positif, bila penderita batuk, bersin atau berbicara saat berhadapan dengan orang lain, basil
Tuberkulosis tersembur dan terhisap ke dalam paru orang sehat dan bisa menyebar ke bagian tubuh lain
melalui peredaran darah pembuluh limfe atau langsung ke organ terdekat. Sekali batuk dapat
menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak. Masa inkubasinya selama 3-6 bulan (Widoyono, 2005).
1. Keadaan ke-2
Sakit, karena adanya peningkatan A infeksius (contoh : peningkatan infeksius bakteriMycobacterium
tuberculosis). Kasus pada keadaan pertama merupakan adanya pemberatan agen terhadap keseimbangan
segitiga epidemiologi sehingga diartikan sebagai agen/penyebab penyakit mendapat kemudahan
menimbulkan penyakit pada host.Mycobacterium Tuberkulosis dapat tahan hidup diudara kering maupun
dalam keadaan dingin, atau dapat hidup bertahun-tahun dalam lemari es. Ini dapat terjadi apabila kuman
berada dalam sifat dormant (tidur). Pada sifat dormant ini kuman tuberkulosis suatu saat dimana keadaan
memungkinkan untuk dia berkembang, kuman ini dapat bangkit kembali. Infektifitas
bakteri Mycobacterium tuberculosis meningkat dan tingkat virulensi yang tinggi menyebabkan cepatnya
perkembangbiakan bakteri, sehingga apabila terinfeksi maka kemungkinan besar sebagian besar
masyarakat dapat tertular dan akan sakit, atau keseimbangan akan terganggu.
2. Keadaan ke-3
Sakit, karena peningkatan susceptibility pada populasi (contoh : peningkatan jumlah anak rentan TB
karena tidak di imunisasi BCG). Pada kasus ini, host menjadi pemberat dalam keseimbangan segitiga
epidemiologi. Keadaan seperti ini menyebabkan host menjadi lebih peka terhadap suatu penyakit.
Misalnya apabila jumlah penduduk menjadi muda atau atau proporsi jumlah penduduk balita bertambah
besar, maka sebagian besar populasi menjadi lebih peka terhadap penyakit TB, namun apabila host tidak
mendapat imunisasi BCG saat balita maka akan mudah terserang penyakit TB anak maupun dewasa, dan
mengakibatkan sakit atau keseimbangan terganggu.
3. Keadaan ke-4
Sakit, karena perubahan E yang menguntungkan A (contoh : bencana tsunami). Pada kasus ini terjadi
pergeseran kualitas lingkungan sedemikian rupa sehingga memudahkan agen memasuki tubuh host dan
menimbulkan penyakit. Contohnya ketika terjadi banjir di suatu wilayah yang menyebabkan air kotor
yang mengandung kuman penyakit (agen) berkontak dengan masyarakat, sehingga agen lebih mudah
memasuki mereka yang kebanjiran. Banjir tersebut menyebabkan lingkungan menjadi tidak sehat dan
kumuh sehingga menjadi tempat baik dalam menularkan penyakit menular seperti penyakit tuberkulosis
dan masuk dalam tubuh host kemudian menyebabkan sakit atau keseimbangan terganggu.
4. Keadaan ke-5
Sakit, karena perubahan E yang menyebabkan turunnya daya tahan tubuh A (contoh : polusi udara). Sama
dengan keadaan ke-4, ketidak seimbangan terjadi karena pergerseran kualitas lingkungan, hanya sekarang
mengakibatkan host menjadi lebih peka terhadap agen. Contohnya ketika terjadi pencemaran udara yang
menyebabkan saluran udara paru-paru populasi menyempit, namun akibatnya ialah paru-paru kekurangan
oksigen, dan menjadi lemah, dan ditambah dengan terpapar bakteri tuberkulosis sehingga menyebabkan
terjadinya sakit TB dan komplikasi-komplikasi lainnya.