Anda di halaman 1dari 9

Kondisi Geografis

Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Negara Kesatuan


Republik Indonesia yang terletak di Pulau Sumatera. Secara geografis Provinsi
Sumatera Barat terletak antara 0º54’ LU dan 3º30’ LS serta 98º36’ BT dan 101º53’ BT
dan dilalui garis katulistiwa (garis lintang nol derajat/ garis equator). Luas daratan
Provinsi Sumatera Barat adalah 42.297,30 km², sedangkan luas perairan laut Provinsi
Sumatera Barat diperkirakan ±186.580 km2. Luas perairan territorial adalah 57.880
km2 dan 12.870 km2 perairan ZEE serta panjang garis pantai 2.420.388 km. Adapun
batas-batas wilayah Provinsi Sumatera Barat antara lain :

- Sebelah Utara : Berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara;

- Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Provinsi Bengkulu;

- Sebelah Timur : Berbatasan dengan Provinsi Riau dan Provinsi Jambi; dan

- Sebelah Barat : Berbatasan dengan Samudera Hindia.

Provinsi Sumatera Barat terdiri dari 19 Kabupaten atau Kota (12 Kabupaten, 7
Kota, 147 Kecamatan, 877 Kelurahan atau Desa). Kabupaten Kepulauan Mentawai
merupakan wilayah terbesar di Provinsi Sumatera Barat dengan luas wilayahnya
mencapai 601.135 Ha, sedangkan Kota Padang Panjang merupakan wilayah terkecil
yaitu dengan luas wilayah 2.300 Ha. Adapun luas wilayah dari masing-masing
kabupaten dan kota sebagai berikut :

1. Definisi Perumahan Dan Kawasan Permukiman

Berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan


Kawasan Permukiman menyebutkan bahwa Perumahan adalah kumpulan rumah
sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang
dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya
pemenuhan rumah yang layak huni. Kawasan permukiman adalah bagian dari
lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun
perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan
hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
Perumahan dan kawasan permukiman adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas
pembinaan, penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan kawasan permukiman,
pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap
perumahan kumuh dan permukiman kumuh, penyediaan tanah, pendanaan dan
sistem pembiayaan, serta peran masyarakat.

Sedangkan berdasar Kamus Tata Ruang Tahun 1997 Permukiman adalah


kawasan yang didominasi oleh lingkungan yang dilengkapi dengan prasarana dan
sarana lingkungan dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan
kerja yang terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan, sehingga
fungsinya dapat berdaya guna dan berhasil guna. Permukiman ini dapat berupa
permukiman perkotaan maupun permukiman perdesaan.

2. Ruang Lingkup Bidang Perumahan Dan Kawasan Permukiman

Pada dasarnya pembangunan perumahan dan permukiman bertujuan


untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan hunian sebagai bagian dari
kebutuhan dasar manusia. Usaha pemenuhan kebutuhan perumahan ini
diusahakan dalam rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan serta
mewujudkan hunian yang layak dalam suatu lingkungan perumahan yang sehat,
aman, selaras, serasi dan teratur.

Suatu perumahan dapat menciptakan suatu lingkungan hidup baru yang


didalamnya mendapat rasa kebersamaan, hubungan antara individu yang erat,
tanggung jawab dan kesamaan tujuan. Sebuah lingkungan perumahan
merupakan tempat dimana tiap individu yang ada saling berinteraksi dan
mempengaruhi satu sama lain serta memiliki sense of belonging atas
lingkungan tempat tinggalnya (Charles Abrams, 1964). Untuk melakukan
interaksi tersebut perlu ditunjang dengan adanya kondisi perumahan yang baik,
salah satunya dengan pembangunan perumahan yang seimbang antara luas
lahan dengan kebutuhan ruang dan kepadatan penduduk.

Pembangunan dan pengembangan kawasan lingkungan perumahan


pada dasarnya memiliki dua fungsi yang saling berkaitan satu dengan yang lain,
yaitu fungsi pasif dalam artian penyediaan sarana dan prasarana fisik, serta
fungsi aktif yakni penciptaan lingkungan yang sesuai dengan kehidupan
penghuni (Budiharjo, 1991) kedua fungsi ini lebih lanjut dijabarkan dalam suatu
pedoman pokok perumahan atau habitat Bill of Right yang mengemukakan
pedoman yang menyangkut lingkungan permukiman dan bangunan perumahan
dalam pedoman mengenai lingkungan permukiman disebutkan:

a. Fisik lingkungan harus mencerminkan pola kehidupan dan budaya


mesyarakat setempat,
b. Lingkungan permukiman harus didukung oleh fasilitas pelayanan dan utilitas
umum yang sebanding dengan ukuran/atau luas lingkungan serta jumlah
penghuni,

c. Pada lingkungan permukiman masyarakat berpenghasilan rendah sedapat


mungkin tersedia pula wadah kegiatan yang dapat menambah
penghasilan,

d.Taman, ruang terbuka/penghijauan harus memanfaatkan bentuk topografis


dan karakteristik alami ‘site’ setempat,

e. Jalan masuk lingkungan harus berskala manusia, terdapat pemisahan


antara lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki, serta sedapat mungkin
diteduhi dengan pepohonan,

f. Lingkungan permukiman harus menunjang terjadinya kontak sosial dan


menciptakan identitas dari segenap penghuni.

3. Sektor Yang Terkait Dengan Perumahan Dan Kawasan Permukiman


Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang
bersifat multi sektor. Keluarannya langsung menyentuh salah satu kebutuhan dasar
serta menyangkut kelayakan dan taraf kesejahteraan kehidupan masyarakat, juga
mendorong pertumbuhan perekonomian. Perumahan dan permukiman sangat
berkaitan erat dengan sektor pembangunan yang lain sehingga merupakan bagian
integral dari pembangunan nasional, dan paling tidak berkaitan dengan dua hal yaitu
meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat.

Perumahan dan permukiman merupakan fenomena yang berkembang dan


berkelanjutan karena selalu mengikuti dinamika pertumbuhan penduduk,
perkembangan ekonomi dan sosial masyarakat Pembangunan perumahan dan
pemukiman secara langsung akan menunjang pembangunan nasional terutama
dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kesehatan masyarakat yang
diserasikan dengan usaha perbaikan dan pelestarian lingkungan hidup. Di samping
itu pembangunan perumahan dan pemukiman akan menunjang pengembangan
sektor-sektor lainnya seperti sektor industri, pariwisata, perhubungan, pendidikan,
transmigrasi, dan lain-lain.

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, akan diusahakan


agar masyarakat di manapun mereka bertempat tinggal dapat merasakan
lingkungan hidup yang sehat, lebih aman, lebih tertib, dan lebih nyaman. Guna
mencapai maksud tersebut diusahakan untuk meningkatkan sarana lingkungan
pemukiman baik yang bersifat fisik seperti perumahan, air bersih, dan penyehatan
lingkungan pemukiman, maupun sarana non fisik seperti adanya peraturan tata
ruang, peraturan tata bangunan, pedoman-pedoman pembangunan dan lainnya
yang dapat menuju ke sejahteraan hidup bersama dalam lingkungan pemukiman.

epala Bidang Perumahan dan Prasarana Permukiman;


Mempunyai tugas pokok merumuskan kebijakan teknis, menyelenggarakan
program dan pelayanan di bidang Perumahan dan Prasarana Permukiman.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsinya di bantu oleh :

Kasubag Prasarana permukiman, mempunyai tugas pokok yaitu :


a. Menyiapkan data sebagai bahan penyusunan program dan/atau
kegiatan prasarana permukiman.
b. Menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria prasarana permukiman.
c. Menghimpun dan menganalisa data sebagai bahan pelaksanaan penataan
dan pengendalian pemakaman umum.
d. Membantu fasilitasi pendaftaran dan pemrosesan perizinan dan pelayanan
atas permohonan/permintaan tanah pemakaman.
e. Melakukan pembangunan, pemeliharaan drainase, tembok penahan,
resapan air hujan dan penyediaan jalan lingkungan.
f. Melakukan pengawasan dan pengendalian pembangunan perbaikan dan
pemeliharaan prasarana permukiman.
g. Melakukan kegiatan pelayanan teknis dan administrasi prasarana
permukiman.
h. Melakukan pendataan hasil kerja prasarana permukiman.
i. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas serta menyusun laporan kinerja
sesuai dengan bidang tugasnya.
j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala bidang
perumahan dan prasarana permukiman sesuai dengan bidang tugasnya.

Kasubag Penyehatan Lingkungan dan Air Bersih, mempunyai tugas pokok yaitu :
a. Menhyiapkan data sebagai bahan penyusunan program dan/atau kegiatan
penyehatan lingkungan dan air bersih.
b. Menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria penyehatan lingkungan dan air bersih.
c. Melakukan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana air
bersih.
d. Melakukan pengawasan dan pemgendalian pembangunan sarana dan
prasarana penyehatan lingkingan dan air bersih.
e. Melakukan dokumentasi dan informasi pembangunan sarana dan
prasarana penyehatan lingkungan.
f. Melakukan kegiatan pelayanan teknis dan administrasi penyehatan
lingkungan dan air bersih.
g. Melakukan pendataan hasil kerja peyehatan lingkungan dan air bersih.
h. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas serta menyusun laporan kinerja
sesuai dengan bidang tugasnya.
i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala bidang
perumahan dan prasarana permukiman sesuai dengan bidang tugasnya.
Kasubag Perumahan, mempunyai tugas pokok yaitu :
a.Menyiapkan data sebagai bahan penyusunan program dan/atau kegiatan
perumahan.
b. Menyiapkan data sebagai bahan penyusunan norma, standar, prosedur
dan kriteria perumahan.
c. Melakukan survei dan emetaan tata ruang perumahan dan permukiman.
d. Melakukankegiatan pelayananteknis dan administrasi di bidang
perumahan.
e. Melakukan pendataan hasil kerja di bidang perumahan.
f. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas serta menyusun laporan kinerja
sesuai degan bidang tugasnya.
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala bidang
perumahan dan prasarana permukiman sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Perumahan dan Pemukiman

Bidang Perumahan dan Pemukiman dipimpin seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas Tata Kota dalam penyelenggaraan perencanaan, pembangunan dan
pembinaan perumahan dan pemukiman.
Uraian tugas tersebut di atas meliputi :

1. Menyelenggarakan perencanaan teknis dan pembangunan perumahan beserta sarana dan


prasarana lingkungan yang didanai oleh Pemerintah baik di perkotaan maupun pedesaan;
2. Memberikan bantuan teknis yang berkaitan dengan pembangunan perumahan yang dilakukan
oleh swasta;
3. Melakukan pengelolaan dan manajerial rumah susun yang dibangun melalui dana APBN maupun
APBD;
4. Membantu pihak swasta dalam menerapakan standar perumahan dan pemukiman;
5. Menyelenggarakan kegiatan dari Pemerintah Pusat yang berkaitan dengan perumahan dan
permukiman pada wilayah perkotaan, hinterland, daerah perbatasan dan daerah lainnya;
6. Merencanakan dan melaksanakan pengamanan tebing kawasan perumahan dan permukiman
yang menjadi tanggungjawab pemerintah daerah;
7. Melakukan perencanaan, pengembangan, dan pembangunan rumah susun bagi masyarakat
berpenghasilan rendah;
8. Merencanakan dan melaksanakan pembangunan penyediaan sarana dan prasarana di
lingkungan perumahan dan permukiman;
9. Memberikan laporan dan advis kepada Kepala Dinas bidang perumahan dan permukiman;
10. Membantu swasta dalam menerapkan standar perumahan dan permukiman;
11. Memberikan bantuan teknis yang berkaitan dengan pembangunan perumahan yang dilakukan
oleh instansi pemerintah maupun swasta;
12. Melaksankan pembinaan penyuluhan tentang rumah sehat;
13. Penyelenggaraan pembangunan kawasan siap bangun (Kasiba) dan lingkungan siap bangun
(Lisiba);
14. Penyelenggaraan penanganan kawasan kumuh;
15. Pengelolaan peremajaan/perbaikan permukiman kumuh/nelayan dan rusunawa;
16. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas Tata Kota sesuai dengan lingkup
tugas dan fungsinya

Dalam melaksanakan tugas dimaksud Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman membawahi :
a. Seksi Perencanaan Perumahan dan Permukiman;
b. Seksi Pembangunan Perumahan dan Permukiman;
c. Seksi Pembinaan Perumahan dan Permukiman.

Anda mungkin juga menyukai