EVOLUSI
“SPESIASI EVOLUSI”
OLEH
KELOMPOK
SUMARNI
ANDI SRI WAHYUNI
ASWAN
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
Makalah ini kami buat dengan mengambil judul “Spesiasi Evolusi” yang
membahas segi-segi kehidupan yang ada pada saat ini yang berkembang ataupun
yang sudah ada sejak dulu kala.Makalah ini bertujuan untuk memperluas wawasan
kita tentang judul tersebut karena menyangkut kehidupan makhluk hidup, selain
itu juga makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah EVOLUSI yang
telah diberikan dosen untuk kami.
Besar harapan saya agar para pembaca boleh mengambil perhatian untuk
membaca makalah ini sehingga materi yang ada didalamnya tidak hanya menjadi
sebuah materi saja melainkan menjadi jendela pengetahuan menuju masa depan
yang cerah. Disamping itu, saya juga mau memohon maaf bila anda mendapati
ada kekurangan dalam makalah ini dan terimah kasih
Penyusun
DAFTAR ISI
Sampul
Kata pengantar ....................................................................................................
Daftar isi ..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian spesiasi .................................................................................
B. Model spesiasi pada tingkat populasi ………………………………….
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
spesiasi hanya terjadi pada masa lampau dan tidak terjadi lagi pada masa kini,
kini. Untuk memahami proses spesiasi, perlu diingat bahwa keadaan muka bumi
pada masa lampau tidak sama dengan saat ini. Permukaan bumi yang semula
baru yang sebelumnya tidak ada. Kondisi iklim pada masa lalu juga berubah-ubah.
peran isolasi dalam pembentukan spesies baru. Ada perjuangan untuk hidup yaitu
cahaya atau faktor-faktor lain yang penting dalam lingkungan itu. Melalui
berlangsung secara mikro evolusi, dengan hasil akhirnya adalah adaptasi. Dua
unsur yang terdapat pada teori Evolusi Darwin, yaitu; adaptasi dan pembentukan
spesies baru.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa itu spesiasi?
2. Bagaimanakah mekanisme pembentukan spesies baru (spesiasi)?
3. Bagaimanakah mekanisme isolasi spesies?
C. Tujuan
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian pembentukan spesies
baru (spesiasi).
2. Untuk mengetahui dan memahami mekanisme pembentukan spesies
baru (spesiasi).
3. Untuk mengetahui dan memahami mekanisme isolasi spesies.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Spesiasi
spesiasi hanya terjadi pada masa lampau dan tidak terjadi lagi pada masa kini,
kini. Untuk memahami proses spesiasi, perlu diingat bahwa keadaan muka bumi
pada masa lampau tidak sama dengan saat ini. Permukaan bumi yang semula
tersebut diketahui adanya DNA yang berbeda dengan DNA kromosom.Selain itu
telah terbukti bahwa DNA mitokondria hanya berasal dari ibu. Untuk inilah telah
asal-usul manusia, hewan dan tumbuhan tingkat tinggi banyak dilakukan dengan
mikroevolusi yang terjadi pada populasi, yaitu seleksi alam, perubahan frekuensi
gen, pemeliharaan variasi genetik, ekspresi khusus dari variasi gen, evolusi dari
kelamin, sejarah hidup dan alokasi seksual, seleksi seksual, dan konflik genetik.
Jembatan antara mikro dan makroevolusi adalah spesiasi, yang bertanggung jawab
berbeda. Terkadang perbedaan ciri satu spesies dengan spesies lainnya dapat
overlap.
untuk saling mengawini satu sama lain di alam dan menghasilkan keturunan yang
dapat hidup dan fertil jika kawin dengan spesies lain. Dengan kata lain suatu
spesies biologi adalah unit populasi terbesar dimana pertukaran genetik mungkin
terjadi dan terisolasi secara genetik dari populasi lain semacamnya. Anggota suatu
spesies biologis dipersatukan oleh ciri kesesuaian ciri reproduksi. Semua manusia
termasuk ke dalam spesies biologis yang sama. Sebaliknya manusia dan simpanse
tetap merupakan spesies biologis yang sangat jelas berbeda meskipun hidup di
wilayah yang sama karena kedua spesies itu tidak dapat saling mengawini.
telah tetap dalam suatu populasi.Menurut konsep ini suatu spesies didefinisikan
oleh suatu kumpulan sikap dan ciri unik yang memaksimalkan keberhasilan
dan ciri yang dipengaruhi oleh seleksi alam dan terbatas hanya pada spesies yang
ini meliputi sawar reproduktif seleksi penstabilan dan tautan antara kumpulan gen
yang membuat zigot berkembang menjadi organisme dewasa dengan ciri khas
yang spesifik. Konsep ini dapat diterapkan pada organisme yang bereproduksi
hibrida itu berhasil kawin dengan salah satu spesies induknya. Konsep ini
meskipun ada sedikit aliran gen diantara mereka. Konsep ini dapat digunakan
mereka hidup dan apa yang mereka lakukan dan bukan dari penampakan mereka.
Suatu spesies ekologis didefinisikan oleh peranan unik yang dimainkannya atau
yang tampak identik dapat dikatakan merupakan dua spesies ekologis yang
(misalnya kolam air tawar dengan kumpulan keadaan kimia, biologi, dan fisik
yang khas).
urutan populasi tetua dan keturunannya yang berkembang secara bebas dari
oleh Mayr (1963) adalah suatu kelompok populasi alami yang secara aktual
maupun potensial dapat saling kawin (interbreeding) dan kelompok ini secara
dengan kriteria persamaan ciri dengan anggota lainnya dalam spesies yang
bersangkutan.
Spesies dalam pandangan modern adalah suatu golongan populasi yang
alami (deme) yang tersendiri secara genetis dan memiliki bersama suatu ″gene
reproduksi, yaitu apakah ada atau tidak ada suatu gene flow secara nyata dan
potensial. Jika terdapat isolasi sempurna reproduksi diantara dua populasi yang
dari luar hampir menyerupai, atau tidak terjadi gene flow diantara kedua populasi
itu, maka kedua populasi dapat dimasukkan dalam dua spesies yang berbeda,
terdapat gene flow yang efektif, maka kedua populasi itu dapat dimasukkan ke
dalam satu spesies yang sama. Anatomi, fisiologi, dan tingkah laku hanya berguna
sebagai kunci identifikasi dari populasi yang terisolasi secara reproduksi, sifat-
sifat tersebut tidak menentukan apakah suatu populasi terdiri dari satu spesies atau
lebih.
Model- model spesiasi pada tingkat populasi ada dua yaitu sebagai berikut:
geografi. Spesies yang beranekaragam secara geografis dari seluruh karakter dapat
pusilla tersebar luas di benua Australia dan mempunyai suatu populasi yang
sedikit berbeda yaitu A. Ewingi. Penjelasan yang masuk akal adalah selama
suatu periode glacial, mungkin telah ada A.pusilla pada pulau itu. Contoh bukti
yang besar di daerah pegunungan yang banyak terisolasi dengan sistem sungai.
Pada suatu pulau suatu spesies adalah homogen di atas rentang kontinen yang
antar ras ular Thamnophis. Di dalam kelmpok akuatik, hammondii, gigas, couchi,
allopatric yang melakukan interbreed dimana jika mereka bertemu (daerah abu-
abu); tetapi atratus hidup pada waktu sama dengan hammondii tanpa
jika mereka bertem, tetapi biscutatus juga melakukan interbreeds dengan anggota
kelompok terestrial, yang dengan cara lain memperluas sympatric dengan
mekanisme spesiasi di mana seleksi alam mengambil peran (Stearns and Hoekstra,
2003). Menurut Darwin bahwa burung finch berasal dari satu nenek moyang
2. Spesiasi Simpatrik
besar model spesiasi simpatrik masih dalam kontroversi, kecuali pada model
spesiasi spontan dan spesiasi poliploidi yang terjadi pada tanaman. Jika baster
atara dua spesies diploid membentuk tetraploid akan dapat memperbesar isolasi
lengkap di dalam satu tahap tidak akan sukses bereproduksi, kecuali jika ada
Pada hewan secara umum perkawinan inbreeding tidak biasa terjadi, tetapi pada
1968 dalam Widodo dkk, 2003). Isolasi reproduktif antar spesies yang berkerabat
dekat pada umumnya dapat dihubungkan dengan adanya perbedaan bukan pada
lokus gen tunggal, tetapi pada banyak lokus. Kebanyakan spesiasi berlangsung
secara gradual , karena tidak sempurnanya gen awal terhadap arus gen (gene flow)
(distruptive selection), seperti ketika dua homozigot pada satu atau lebih lokus
teradaptasi dengan sumber yang berbeda dan hal itu merupakan suatu multiple-
tinggi jika dilakukan mating secara assortative dengan genotip yang mirip dan
kawin maupun mendorong serangga untuk memilih inang spesifik, yang pada
dan Bb kawin hanya pada inang 2, perbedaan dalam pemilihan inang dapat
herbivora yang merupakan spesies yang berkerabat dekat dibatasi oleh perbedaan
Contoh simpatrik yaitu spesies baru rumput rawa payau yang berasal dari
sepanjang pantai Inggris selatan pada tahun 1870-an. Rumput ini adalah suatu
allopoliploid yang diturunkan dari spesies Eropa (Spartina maritima) dan spesies
kapal dan tidak sengaja terbawa masuk ke Inggris pada awal abad ke-19.
dan terisolasi secara reproduktif dari kedua spesies tetuanya, berkembang sebagai
Untuk S. Maritima, 2n=60, S.alternaflora, 2n=62, dan untuk spesies baru itu,
S.anglica, 2n=122. Sejak awal S.anglica telah tersebar dipantai Inggris dan
hewan. Masing-masing spesies pohon ara diserbuki oleh suatu spesies tawon
tertentu, yang kawin dan meletakkan telurnya di pohon ara. Suatu perubahan
genetik yang menyebabkan tawon untuk memilih spesies pohon ara yang berbeda
akan memisahkan individu yang kawin dari fenotipe yang baru ini dari populasi
tetuanya, dan hal ini akan mengkibatkan perubahan evolusioner lebih lanjut. Suatu
. 3. Spesiasi Peripatrik
dalam sebuah lingkungan yang kecil dari populasi tertua. Spesiasi peripatrik dapat
mengurangi variasi genetik karena tidak kawin secara acak yang akhirnya dapat
secara genotipe maupun fenotipe dari populasi asalnya. Populasi baru berpisah
dari populasi induk akan tetapi masih berada di area mengarah ke terbentuknya
evolusi
4. Spesiasi Parapatrik
Pada spesiasi ini isolasi reproduksi berkembang dalam beberapa gen flow
munculnya pul gen baru gara-gara spesiasi alopatrik. Aliran genetik terhambat,
arus keluar-masuknya alela dari dan ke populasi menjadi terlarang akibat isolasi
tupai tidak bisa lagi saling kawin.Meyr menyebutkan seleksi parapatrik menuntut
C. Pengaruh Spesiasi
a. Isolasi Geografi
b. Isolasi Reproduksi
1. Isolasi Prazigot
Isolasi prazigot adalah isolasi yang menyebabkan dua spesies tidak
dapat kawin yang meliputi:
c. Isolasi Tingkah Laku, terjadi bila dua spesies simpatik mempunyai bentuk
morfologi alat kelamin yang berbeda pada saat kawin.
Contoh : pada berbagai jenis ikan ternyata kelakuan meminang ikan betina
oleh ikan jantan berbeda.
d. Isolasi Mekanik, terjadi apabila dua spesies simpatik terdapat sel gamet
jantan yang tidak mempunyai viabilitas pada saluran kelamin betina.
(viabilitas adalah kemampuan spermatozoa untuk bertahan hidup setelah
dikeluarkan oleh organ reproduksi jantung). Contoh : tanaman sage hitam
memiliki bunga kecil yang hanya dapat diserbukan oleh lebah kecil.
Berbeda dengan tanaman sage putih yang memiliki struktur bunga yang
besar yang hanya dapat diserbukan oleh lebah besar.
e. Isolasi Gamet, menghalangi terjadinya pembuahan akibat susunan
kimiawi dan melekul yang berbeda antara dua sel gamet.
Contoh : pada ikan, telur ikan yang dikeluarkan di air tidak akan dibuahi
oleh sperma dari spesies lain karena selaput sel telurnya mengandung
protein tertentu yang hanya dapat mengikat melekul sel sprema dari
spesies yang sama.
2. Isolasi Poszigot
Isolasi poszigot terjadi jika isolasi prazigot gagal. Isolasi ini menghalangi
berkembangnya zigot atau jika zigot telah terbentuk akan menjadi organisme
mandul. Isolasi poszigot meliputi:
a. Hibrid
Embrio yang terbentuk dari dua spesies yang berbeda akan gugur,
disebabkan gen-gen dari kedua induk yang berbeda tidak dapat bekerja sama
mendorong mekanisme membentuk embrio normal.
b. Hibrid Mandul
Hibrid mandul terjadi jika induk memiliki jumlah kromosom yang berbeda,
sehingga sinapsis/pasangan kromosom homolog dalam meiosis tidak terjadi.
c. Hibrid Pecah
Kadang-kadang hibrid berkembang subur dan dapat menghasilkan
generasi F2 dari persilangan antara dua hibrid atau hibrid dengan galur induk.
Filial-filial (F2) yang dihasilkan tersebut dinamakan hybrid pecah
c. Isolasi Ekologi
d. Isolasi Poliplodi
PENUTUP
A. Kesimpulan
Spesiasi adalah proses suatu spesies berdivergen menjadi dua atau lebih
spesies. Terdapat empat mekanisme spesiasi yang paling umum terjadi pada
hewan adalah spesiasi alopatrik, yang terjadi pada populasi yang awalnya
kedua adalah spesiasi peripatrik, yang terjadi ketika sebagian kecil populasi
organisme menjadi terisolasi dalam sebuah lingkungan yang baru. Ini berbeda
dengan alopatrik dalam hal ukuran populasi yang lebih kecil dari populasi tetua.
peripatrik dalam hal ukuran populasi kecil namun berbeda dalam hal tidak adanya
pemisahan secara fisik antara dua populasi. Mekanisme keempat spesiasi adalah
B. Saran
mendalam. Oleh karena itu, penyusun meminta kritik dan saran yang membangun
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Tanggal 7 desember.
Oxford