Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DARURAT
Klien resume 1
Pengkajian ABCD
Airway
Breathing
Pernapasan spontan, frekuensi 42 x/m, irama teratur, tidak menggunakan otot pernapasan.
Circulation
Cyanosis dan diaporesis tidak ada, mukosa bibir kering, akral dingin, suhu 38,60C, turgor elastis,
nadi cepat dan kuat, frekuensi 120x/m, CRT < 3 detik. Klien tampak pucat, konjunctiva tidak
anemis.
Anak R tampak lemah, demam sudah 3 hari, muntah setiap makan, BAB > 4 kali Sebelumnya
Diagnosa keperawatan
Analisa data
1. -Data subjektif
Ibu klien mengatakan klien sudah demam 3 hari, demam hilang timbul, BAB mencret > 3 kali,
Klien tampak rewel dan gelisah, akral dingin, suhu 38,60C, mukosa bibir kering, nadi dan
pernapasan cepat.
2. -Data subjektif
Ibu klien mengatakan badan klien lemah sekali, muntah setiap minum dan makan, BAB >2 kali
-Data objektif
Klien tampak lemah, muntah setiap makan dan minum, mukosa bibir kering, turgor elastis, klien
tampak pucat
Diagnosa keperawatan : Risiko kekurangan volume cairan b/d intake cairan yang kurang/ tidak
adekuat
Planning
Tindakan dihentikan, ibu klien
disarankan agar tetap memenuhi intake
cairan klien dan segera kembali ke
Rumah Sakit bila demam, BAB dan
muntah berterusan dan kondisi klien
makin lemah.
Evaluasi diagnostik
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa hasil pemeriksaan darah klien dalam batas normal.
LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Klien resume 2
Pengkajian ABCD
Airway
Breathing
Pernapasan spontan, frekuensi 20 x/m, irama teratur, tidak menggunakan otot pernapasan.
Circulation
Cyanosis dan diaporesis tidak ada, mukosa lembab, akral hangat, suhu 36,40C, turgor elastis,
nadi teraba jelas, frekuensi 76x/m, CRT < 3 detik. Klien tampak pucat, konjunctiva tidak
Kondisi klien baik, tingkat kesadaran compos mentis, jari telunjuk tangan kanan klien harus
diamputasi karena putus terkena mesin diesel, klien berbaring ditempat tidur. Sebelumnya klien
Diagnosa keperawatan
Analisa data
1.-Data subjektif
Klien mengatakan dia sangat mencemaskan kondisinya saat ini dan berharap kalau bisa jari
-Data Objektif
Klien tampak cemas, gelisah dan selalu menanyakan kondisi luka tangannya, serta jarinya yang
putus
2. -Data subjektif
-Data objektif
Klien tampak meringis kesakitan, sedikit gelisah dan selalu memegang area yang sakit.
3.-Data subjektif : --
-Data objektif
Jari telunjuk tangan kanan terpaksa harus diamputasi karena putus terkena mesin diesel. Jumlah
3 Subjektif
-Klien mengatakan akan mengikuti
1.Melakukan perawatan luka pada nasehat yang diberikan perawat untuk
klien dengan tekhnik septik dan menjaga kebersihan luka, makan obat
aseptik : luka dianestesi, lalu dan melakukan kontrol bila obat habis.
dibersihkan dengan H2O2, bilas
dengan NaCl sampai luka bersih. Objektif
-Luka sudah dibersihkan, dijahit dan
2.Memberikan injeksi ATS dan ditutup dengan kassa steril
antibiotika, sesuai perogram -Luka bersih dan masih basah
pengobatan yaitu 1 ampul -Klien sudah mendapatkan obat sesuai
program pengobatan (injeksi dan oral)
3.Menjelaskan pada klien -Klien sudah dijelaskan tentang
pentingnya menjaga kebersihan pentingnya menjaga kebersihan luka,
luka yaitu untuk mencegah memakan obat yang diberikan serta
terjadinya infeksi yang dapat kontrol bila obat habis
memperparah kondisi luka.
Analisa
4.Menjelaskan pada klien agar Masalah risiko infeksi untuk sementara
memakan obat yang diberikan dan dapat dicegah/ tidak terjadi
melakukan kontrol ke Rumah
Sakit setelah obat yang diberi Planning
habis. -Klien diingatkan kembali menjaga
kebersihan luka, makan obat dan
kontrol.
Evaluasi diagnostik
Analisis : Hasil pemeriksaan darah klien : tidak ditemukan adanya karena nilainya berada dalam
batas normal.
LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Klien resume 3
1. Pengkajian ABCD
Airway
Breathing
Pernapasan spontan, frekuensi 18 x/m, irama teratur, tidak menggunakan otot pernapasan.
Circulation
Cyanosis dan diaporesis tidak ada, mukosa bibir lembab, akral hangat, suhu 36,40C, turgor
elastis, nadi teraba jelas, frekuensi 80x/m, CRT < 3 detik. Klien tampak pucat, konjunctiva tidak
anemis.
Kondisi klien lemah, tingkat kesadaran compos mentis, klien gelisah dan meringis kesakitan
pada area fraktur. Klien mengalami fraktur terbuka humerus dextra, ukuran luka 2x1x1cm.
Diagnosa keperawatan
Analisa data
1. -Data subjektif
Klien mengatakan lengan kanannya terasa sakit sekali
-Data Objektif
Klien tampak gelisah, mengerang kesakitan dan selalu memegang area lengan yang mengalami
fraktur.
Diagnosa keperawatan : Gangguan rasa nyaman nyeri b/d terputusnya kontinuitas jaringan dan
tulang.
2. - Data subjektif
Klien mengatakan cemas dengan kondisi lengan kanannya, apakah bisa sembuh seperti
sediakala.
-Data Objektif
Klien tampak cemas dan gelisah dan selalu menanyakan kondisi lengan kanannya.
Klien mengatakan lengannya terasa sakit terutama bila digerakkan sehingga klien takut untuk
bergerak.
- Data objektif
Planning
Tindakan dihentikan
Evaluasi diagnostik
-Pemeriksaan rontgen didapatkan terdapat fraktur pada humerus dextra
-Pemeriksaan laboratorium
Pengkajian ABCD
Airway
Breathing
Pernapasan spontan, frekuensi 28 x/m, irama teratur, tidak menggunakan otot pernapasan.
Circulation
Cyanosis dan diaporesis tidak ada, mukosa bibir kering, akral dingin, suhu 36,60C, turgor elastis,
nadi cepat dan kuat, frekuensi 98x/m, CRT < 3 detik. Klien tampak pucat, konjunctiva tidak
anemis.
Klien mengalami kecelakaan lalu lintas, terdapat hematom dan luka robek di baian temporal
kiri, ukuran 2x1x1cm, kondisi klien lemah, tingkat kesadaran compos mentis (E4 V5 M6), klien
dianjurkan beristirahat.
Klien tidak ada menggunakan obat-obatan sebelumnya.
Diagnosa keperawatan
Analisa data
1. -Data subjektif
Klien mengatakan badannya terasa lemah dan kepalanya terasa pusing dan klien tidak tidak
-Data Objektif
Klien lebih banyak diam, tingkat kesadaran compos mentis, pernapasan 28x/m, mual dan
Diagnosa keperawatan : Risiko perfusi jaringan cerebral b/d kerusakan aliran darah otak
2.-Data Subjektif
Ibu Klien mengatakan kepala anaknya bengkak dan terdapat luka robek pada kepala klien.
-Data Objektif
Terdapat hematom dan luka robek ukuran 2x1x1 pada bagian temporal sebelah kiri, kondisi luka
24/7/08 Subjektif
Jam 1 1.Mengatur posisi klien yang -Klien mengatakan kepalanya masih
10.15 dapat memfasilitasi drainase vena terasa pusing
WIB dari otak : posisi kepala
ditinggikan 300 Objektif
-Posisi klien berbaring dengan kepala
2.Memberikan oksigen 2l/m ditinggikan 300
-Oksigen terpasang 2l/m
3.Mengkaji tingkat kesadaran -Tingkat keadaran klien compos mentis
klien : tingkat kesadaran compos -Pupil dan kornea berekasi normal saat
mentis diberi rangsang cahaya.
-Uji Reflek dan motorik klien baik
4.Mengkaji reflek kornea dan -Hasil CT-Scan : klien mengalami
pupil serta gerakan mata klien cedera kepala ringan, tidak terjadi EDH
dengan memberikan rangsangan ataupun ICH
cahaya dan sensasi
Analisa
5.Mengevaluasi gerakan motorik Masalah risiko gangguan perfusi
dan sensorik klien : klien diminta cerebral tidak terjadi
menggerakkan seluruh anggota
tubuh sesuai dengan perintah Planning
perawat Tindakan dipertahankan sebagai upaya
preventif, klien dianjurkan kembali ke
6.Mengantar klien melakukan Rumah Sakit bila klien mengalami
pemeriksaan CT-Scan nyeri kepala hebat, muntah dan
penurunan tingkat kesadaran.
Analisa
4.Menutup area luka dengan kassa Masalah risiko terjadinya infeksi untuk
steril sementara tidak terjadi, klien
diperbolehkan pulang
5.Memberikan injeksi ATS sesuai
program pengobatan 1 ampul Planning
Ibu klien diingatkan kembali untuk
6.Menganjurkan kepada ibu klien kontrol ulang ke Rumah Sakit atau
dan klien selalu menjaga Puskesmas.
kebersihan area luka dan
melakukan kontrol ulang ke
Rumah Sakit atau Puskesmas
(membuka jahitan dan
melanjutkan pengobatan)
Evaluasi diagnostik
- Hasil pemeriksaan CT-Scan : klien mengalami cedera kepala ringan, tidak terdapat adanya
- Pemeriksaan laboratorium
Analisis : Hasil pemeriksaan diagnostik dan labratorium klien beradadalam batas normal.
Pengkajian ABCD
Airway
Breathing
Pernapasan spontan, frekuensi 22 x/m, irama teratur, tidak menggunakan otot pernapasan.
Circulation
Cyanosis dan diaporesis tidak ada, mukosa bibir kering, akral hangat, suhu 38,70C, turgor tidak
elastis, nadi teraba lemah dan cepat , frekuensi 88x/m, CRT < 3 detik. Klien tampak pucat,
Sebelumnya klien sudah berobat dan makan obat dari ke Puskesmas tetapi demam klien tidak
berkurang juga (klien tidak tahu nama obat yang dimakan dan tidak membawanya saat ke
Rumah Sakit).
Data tambahan
Lidah klien kotor, klien mengeluh sakit kepala, tidak mau makan dan minum, perasaan tidak
enak diperut. Klien tidak mempunyai riwayat alergi obat, sebelumnya klien makan obat yang
didapat dari puskesmas tetapi tidak membantu. Klien juga tidak mempunyai riwayat penyakit
Diagnosa keperawatan
Analisa data
1.Data subjektif
-Klien mengatakan badannya terasa lemah sekali, tidak ada nafsu makan, minumpun tidak mau,
Data Objektif
-Klien tampak lemah, lidah kotor, mukosa bibir kering, turgor tidak elatis, nadi teraba lemah.
Diagnosa keperawatan : Kekurangan volume cairan b/d intake cairan yang kurang dan
2.Data subjektif
-Klien mengatakan badannya terasa dingin sekali dan minta untuk diselimuti, tenggorokan terasa
kering.
Data objektif
-Klien tampak lemah dan terabring ditempat tidur, suhu 38,70C, mukosa bibir kering, turgor
Analisis : adanya ketidaknormalan pada Hb, leucocyt dan hematokrit, penanganan selanjutnya
diserahkan ke ruangan karena di IGD sebatas mengobsevasi sesaat, klien dirawat di ruangan jadi
Pengkajian ABCD
Airway
Breathing
Pernapasan pontan, frekuensi 22 x/m, irama teratur, tidak menggunakan otot pernapasan.
Circulation
Cyanosis dan diaporesis tidak ada, mukosa bibir lembab, akral hangat, suhu 36,6 0C, turgor tidak
elastis, nadi teratur dan kuat, frekuensi 90x/m, CRT < 3 detik. Klien tampak pucat, konjunctiva
anemis.
Kondisi klien lemah, tingkat kesadaran compos mentis, klien gelisah karena merasa kesakitan
didaerah simpisis.
Data tambahan
Terdapat benjolan sebesar telur ayam diarea inguinalis sampai ke scrotum sebelah kiri. Bengkak
baru terlihat tadi pagi setelah klien terjatuh dari honda. Klien mengeluh nyeri pada daerah
simpisis dan area yang mengalami bengkak. Dari pemeriksaan yang dilakukan (colok dubur)
didapatkan klien mengalami hernia scrotalis dan diharuskan operasi cyto, tidak ada ditemukan
massa atau trauma lain. BAK lancar tidak ada keluhan. Sebelumnya klien tidak pernah
Diagnosa keperawatan
Analisa data
1. -Data subjektif
Klien mengatakan area yang bengkak terasa nyeri sekali dan meminta untuk segera diobati
-Data Objektif
-Klien tampak gelisah, meringis kesakitan, nadi teraba cepat dan lemah, napas sedikit sesak
2. -Data subjektif
-Klien mengatakan cemas dengan tindakan operasi yang akan dilakukan, dan selalu menanyakan
-Data Objektif
-Terdapat benjolan sebesar telur ayam didaerah inguinal sampai ke scrotum dan klien
-Klien tampak cemas dan gelisah dan selalu menanyakan tentang tindakan operasi yang akan
dilakukan.
Planning
Tindakan dipertahankan sambil terus
memberikan support kepada klien
sampai klien diantar ke kamar operasi
Evaluasi diagnostik
Analisis : Hasil pemeriksaan darah klien Hb dan Ht rendah sedangkan leucocyt dan trombocyt
berada dalam batas normal. Keluarga klien diminta menyiapkan darah sebanyak 2 kantong.
Pengkajian ABCD
Airway
Breathing
Pernapasan spontan, frekuensi 20 x/m, irama teratur, tidak menggunakan otot pernapasan.
Circulation
Cyanosis dan diaporesis tidak ada, mukosa lembab, akral hangat, suhu 36,50C, turgor elastis,
nadi teraba jelas, frekuensi 74x/m, CRT < 3 detik. Klien tampak pucat, konjunctiva tidak
Kondisi klien baik, tingkat kesadaran compos mentis. Klien tidak dapat menggerakkan tangan
Data tambahan
Klien mengalami kecelakaan lalu lintas honda dengan honda yang menyebabkan klien
mengalami patah tulang radius ulna dan luka robek di daerah pelipis kanan ukuran 2x1x1, juga
Diagnosa keperawatan
Analisa data
1.Data subjektif
Klien mengatakan tangan kanannya terasa nyeri, begitu juga didaerah pelipis kanan yang robek.
Data Objektif
-Terdapat luka robek pada pelipis kanan dan farktur pada lengan kanan.
Diagnosa keperawatan : Gangguan rasa nyaman nyeri b/d terputusnya kontinuitas jaringan
2. Data subjektif
Data objektif
Diagnosa keperawatan :
3.-Data subjektif : --
-Data objektif
Jari telunjuk tangan kanan terpaksa harus diamputasi karena putus terkena mesin diesel. Jumlah
3 Subjektif
-Klien mengatakan akan mengikuti
1.Melakukan perawatan luka pada nasehat yang diberikan perawat untuk
klien dengan tekhnik septik dan menjaga kebersihan luka, makan obat
aseptik : luka dianestesi, lalu dan melakukan kontrol bila obat habis.
dibersihkan dengan H2O2, bilas
dengan NaCl sampai luka bersih. Objektif
-Luka sudah dibersihkan, dijahit dan
2.Memberikan injeksi ATS dan ditutup dengan kassa steril
antibiotika, sesuai perogram -Luka bersih dan masih basah
pengobatan yaitu 1 ampul -Klien sudah mendapatkan obat sesuai
program pengobatan (injeksi dan oral)
3.Menjelaskan pada klien -Klien sudah dijelaskan tentang
pentingnya menjaga kebersihan pentingnya menjaga kebersihan luka,
luka yaitu untuk mencegah memakan obat yang diberikan serta
terjadinya infeksi yang dapat kontrol bila obat habis
memperparah kondisi luka.
Analisa
4.Menjelaskan pada klien agar Masalah risiko infeksi untuk sementara
memakan obat yang diberikan dan dapat dicegah/ tidak terjadi
melakukan kontrol ke Rumah
Sakit setelah obat yang diberi Planning
habis. -Klien diingatkan kembali menjaga
kebersihan luka, makan obat dan
kontrol.
Evaluasi diagnostik
Analisis : Hasil pemeriksaan darah klien : tidak ditemukan adanya karena nilainya berada dalam
batas normal.