discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/26851022
CITATIONS READS
0 347
3 authors, including:
All content following this page was uploaded by Khairurrijal Khairurrijal on 06 December 2016.
Abstrak
Proses pembuatan jaring serat dari komposit polietilen tereftalat (PET)/ titanium oksida/titania (TiO2) dengan teknik
ekstrusi rotasi telah berhasil dilakukan. PET dipanaskan selama 5,7, dan 10 menit di atas api kompor gas yang sama besar.
Setelah PET meleleh kemudian ditambahkan 15 gram TiO2 dan diaduk sampai merata. Lelehan komposit dimasukkan ke
dalam spinneret. Spineret yang berisi lelehan kemudian diputar dengan kecepatan rendah dan tinggi, hingga lelehan
terlempar ke dalam wadah dan membentuk jaring serat. Jaring yang dihasilkan ada yang berbentuk pipih (pita), dan ada
yang sudah membentuk serat dengan ukuran yang bervariasi. Pemanasan komposit PET/TiO2 selama 10 menit tidak
membentuk jaring serat, tetapi berupa tetesan yang terlempar pada wadah. Jaring serat yang dihasilkan dari teknik
ekstrusi rotasi ini diharapkan dapat diaplikasikan untuk filter. Penggunaan material TiO2 diharapkan dapat
mengoptimalkan fungsi filter.
Kata Kunci: Filter, jaring serat, PET, , spinneret, TiO2.
1. Pendahuluan
Serat dengan ukuran diameter 0,25 mikron telah kemudian lelehan polimer mengalami perubahan fasa
banyak digunakan di dunia industri hampir selama dua menjadi padatan kembali dan membentuk serat.
puluh tahunan. Contoh penggunaan serat dalam Di sini, kami melaporkan pembuatan jaring serat
kehidupan sehari-hari adalah untuk media filter. Serat komposit polietilen tereftalat (PET)/titanium dioksida
yang digunakan untuk filter bentuknya berupa jaring. atau titania (TiO2) yang dilakukan dengan menggunakan
Serat dalam ukuran mikron, dibandingkan dengan yang teknik ekstrusi rotasi. Scanning electron microscope
berukuran yang lebih besar, menunjukkan efisiensi filter (SEM) digunakan untuk mengkarakterisasi jaring serat
yang lebih tinggi [1]. Di beberapa laboratorium, media komposit tersebut. Hasil tersebut kemudian dibahas.
filter dengan ukuran kecil telah menunjukkan kinerja
yang lebih baik dalam fungsinya menyaring zat pencemar 2. Eksperimen
dan zat yang lainnya. 2.1 Alat
Tepper dan Kaledin menemukan bahwa nanoserat Alat yang digunakan untuk membuat jaring dengan
AlOOH mampu menyaring partikel yang kecil, seperti teknik ekstrusi rotasi tampak pada Gbr. 1. Alat tersebut
ukuran virus. Filter inipun dapat digunakan untuk terdiri dari sebuah wadah besar bulat statik tempat
menyaring air dan udara kotor. Nanoserat AlOOH telah menampung jaring yang dihasilkan. Di bagian tengah
dapat digunakan untuk menyaring hampir 99,9% virus wadah statik tersebut terdapat wadah kecil yang dapat
dan bakteri dengan kecepatan alir 500-1000 kali lebih berputar dan dilengkapi spinneret. Pada wadah kecil
besar dibandingkan dengan membran ultraporos. Bila tersebut terdapat rongga untuk memasukkan cairan
dilapis ke karbon dan substrat yang lain, nanoserat prekursor.
AlOOH dapat menyerap racun logam seperti arsenik, dan Wadah kecil dapat berputar secara manual
radioisotopik [2]. menggunakan tuas. Cairan polimer akan berputar seiring
Pembuatan serat dapat dilakukan dengan berbagai dengan perputaran wadah kecil ini, kemudian terlempar
cara, diantaranya melt spinning, dry spinning, wet keluar melalui spinneret. Deskripsi lengkap teknik
spinning dan elektrospinning. Proses pembuatan serat ekstrusi rotasi ini telah dijelaskan sebelumnya [4].
dengan metoda spinning merupakan bagian yang penting
dalam bidang industri polimer sintetis [3]. Banyak jenis 2.1 Bahan
serat sintetis, seperti: nylon, polyester, olefin, sulfar, dan Material yang digunakan pada pembuatan jaring
lain-lain yang dibuat dengan menggunakan metoda fiber dengan teknik ekstrusi rotasi adalah polietilen
spinning khususnya dengan menggunakan teknik melt tereftalat (PET) yang dicampurkan dengan titanium
spinning. Pada proses melt spinning, padatan polimer dioksida/titania (TiO2).
dilelehkan terlebih dahulu. Polimer yang dilelehkan
dilewatkan pada sebuah filter yang dinamakan spinneret,
85
J. Nano Saintek. Edisi Khusus, Agust. 2009 86
wadah kecil
3. Cara Kerja
Pembuatan jaring dengan teknik ekstrusi rotasi
adalah sebagai berikut. Gambar 3. Serat yang terkumpul di wadah besar.
[1] 50 gram PET padat dipanaskan di dalam tungku
pemanas sampai meleleh dalam waktu 5 menit, 7
menit dan 10 menit dengan api yang sama besar
(Gbr. 2).
[2] Setelah PET meleleh, kemudian ditambahkan 15
gram TiO2 ke dalamnya dan diaduk supaya merata.
[3] Lelehan prekursor tersebut selanjutnya dituangkan
ke dalam rongga pada wadah kecil.
[4] Wadah kecil berisi prekursor diputar dengan
kecepatan rendah dan tinggi. Akibatnya, cairan di
dalam rongga keluar melalui spinneret dan
mengalami pendinginan, sehingga membentuk jaring
yang terkumpul di wadah besar, seperti yang tampak
pada Gbr 3.
membentuk jaring, tetapi masih berupa lilitan serat Prekursor yang terlempar pada wadah membentuk
dengan ukuran yang masih bervariasi, seperti tampak jaring, tetapi pada jaring tampak ada lelehan
pada Gbr. 6. Hanya saja pada hasil yang kedua, serat prekursor yang tidak merata seperti diperlihatkan
tidak lagi berbentuk pita seperti ditunjukkan pada dalam Gbr. 8.
Gbr. 7.
Gambar 6. Foto serat yang dihasilkan dari 50 gram PET Gambar 9. Citra SEM dari serat yang diperlihatkan pada
dan 15 gram TiO2 yang dipanaskan selama 5 menit dan Gbr 8.
diputar dengan kecepatan tinggi.
[4] Hasil keempat diperoleh dari 50 gram PET yang
dicampurkan dengan 15 gram TiO2 yang dipanaskan
selama 7 menit dan diputar dengan kecepatan cepat .
Prekursor yang terlempar pada wadah membentuk
jaring yang merata pada wadah tanpa ada tetesan
lelehan prekursor seperti diberikan dalam Gbr. 10.
Jaringnya lebih halus tetapi ukuran serat bervariasi,
seperti tampak pada Gbr. 11.
Kecepatan sudut merupakan hasil bagi sudut pusat Jakarta: Erlangga (2001).
yang ditempuh benda dengan selang waktu tempuhnya.
Kecepatan sudut dinyatakan oleh persamaan sebagai
berikut:
ω = 2π / T = 2πf (3)
v = ωr (4)
F = mv 2 / r (5)
5. Kesimpulan
Telah berhasil dibuat jaring serat komposit PET
/TiO2 dengan teknik ekstrusi rotasi. Jaring serat komposit
yang dihasilkan pada temperatur rendah dan kecepatan
rendah berbentuk pita. Ketika temperatur dinaikkan dan
kecepatan sudut dinaikkan, jaring serat tersebar merata
pada wadah. Tetapi pada temperatur yang terlalu tinggi,
jaring serat komposit tak terbentuk; yang terjadi adalah
cipratan lelehan komposit. Diperlukan usaha lain untuk
mengoptimalkan jaring serat komposit yang dihasilkan
dengan teknik ekstrusi rotasi ini dengan cara mengukur
secara kuantitatif temperatur dan kecepatan sudut.
Referensi
[1] T. H. Grafe dan K. M. Graham, 5th International
Conference, Stuttgart, Germany (2003).
[2] F. Tepper dan L. Kaledin, Nanofiber Biological Filter,
Argonide Corp., 291 Power Court, Sanford, FL
32771.
[3] S. S. N. Perera, Appl. Math. Sci. 3 (2009).
[4] A. Y. Nuryantini, M. Abdullah, dan Khairurrijal, J.
Nano Saintek. 2, 60 (2009).
[5] S. Ramakrishna, K. Fujihara, W.E. Teo, T.C. Lim,
dan Z. Ma, An Introduction to Electrospinning and
Nanofibers, Singapore: World Scientific (2005).
[6] D. C.Giancoli, Fisika, Terjemahan Yuhilza Hanum,