MATERI Sabtu 25
MATERI Sabtu 25
pelaksanaan dan evaluasi kebijakan. Dalam hal ini kita khususnya membahas
kebijakan publik, yaitu kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk kepentingan
public. Proses kebijakan melibatkan berbagai pihak terkait, antara lain: para politisi,
Untuk memahami proses kebijakan, kita perlu memahami berbagai konsep dasar
Terdapat berbagai macam model proses kebijakan. Pada kesempatan ini, kita akan
merupakan proses yang rasional dan dilakukan oleh aktor-aktor yang memiliki cara
berpikir yang rasional. Menurut model ini, proses kebijakan meliputi tahap-tahapan
tertentu dan berjalan seperti sebuah siklus. Para aktornya dapat secara jelas melihat
tujuan dari kebijakan dan cara mencapai tujuan tersebut. Sejak tahun 1950an,
konsep ini telah berkembang dan menghasilkan berbagai variasi, namun memiliki
esensi yang sama (Laswell, H.D., The Decision Process: Seven Categories of
Functional Analysis, University of Maryland Press: 1956; Jenkins, W.I., Policy
Apabila dielaborasi, maka proses kebijakan akan dimulai dari adanya masalah yang
Kemudian diambil keputusan mengenai rancangan kebijakan yang paling efisien dan
efektif dan diputuskan sebagai suatu kebijakan yang memiliki kekuatan hukum
(decision making). Hasilnya adalah sebuah kebijakan yang hampir ideal dan optimal.
Setelah ini kebijakan dijalankan (policy implementation) dan dievaluasi (monitoring &
seperti ini. Dalam kenyataannya, proses kebijakan merupakan proses yang rumit
dan berbagai aktor, dipengaruhi pula oleh latar belakang pengalaman implementasi

Maka muncul model kedua yaitu Incremental Model. Menurut model ini, proses
sistematis, dan dikendalikan oleh terlalu banyak pemain. Kadang cara mencapai
tujuan tidak dapat terlihat nyata. Terkadang pilihan dan alternatif kebijakan yang
tersedia hanya bisa dinilai dengan cara melihat sejauh mana manfaat kebijakan
terdistribusi. Lebih lagi, kebijakan yang dipilih seringkali adalah kebijakan yang
mendukung kelompok peserta dari proses ini, dan kurang mempertimbangkan pihak
lain yang kebetulan tidak terlibat dalam proses ini. Hasilnya, kebijakan seringkali
tidak optimal dan harus diperbaiki terus menerus, sedikit demi sedikit (Lindblom,
C.E., The Science of Muddling Through, Public Administration Review 19 (2), p. 79-
88).
Konsep ini semakin berkembang dalam model ketiga, yaitu model "tong sampah"
(Garbage Can). Model ini melihat bahwa suatu kebijakan dapat dipicu dari tiga arah,
yaitu dari masalah (problem stream), kebijakan sebelumnya atau kebijakan terkait
(policy stream) atau dari kepentingan politis (political stream). Ketiga aliran ini dapat
saja tercampur dan seringkali tidak terduga arahnya. Akibatnya, baik masalah, para
aktornya mau pun solusi yang diperkirakan dapat berubah-ubah dengan cepat.
(Cohen, M., March, J., and Olsen, J., A Garbage Can Model of Organizational
Choice, Administrative Sc