BAB I
A. Definisi
dari lima karakteristik inflamasi. Namun, istilah ini sekarang digunakan untuk
pada kolon atau usus besar dimana organ ini merupakan organ yang berfungsi
ntuk menyerap air dan nutrisi dari makanan yang dicerna dan membuang
B. Etiologi
2. Kelainan kolon
menjadi karsinoma
3. Genetik : Anak yang berasal dari orang tua yang menderita karsinoma
C. Patofisiologi
tidak ganas atau adenoma, yang dalam stadium awal membentuk polip (sel
yang tumbuh sangat cepat). Pada stadium awal membentuk polip dapat
diangkat dengan mudah. Akan tetapi, seringkali pada stadium awal adenoma
yang relative lama dan pada kondisi tertentu berpotensi menjadi kanker yang
dapat terjadi pada semua bagian dari usus besar Davey, 2007).
Sel tumor pada tumor jinak bersifat tumbuh lambat, sehingga tumor
jinak pada umumnya tidak cepat membesar. Sel tumor mendesak jaringan
Sel tumor pada tumor ganas (kanker) tumbuh cepat, sehingga tumor
ganas pada umumnya cepat menjadi besar. Sel tumor ganas tumbuh
Disamping itu sel kanker dapat membuat anak sebar (metastasis) ke bagian
tubuh lain yang jauh dari tempat asalnya melalui pembuluh darah dan
Penyusupan sel kanker ke jaringan sehat pada alat tubuh lainnya dapat
merusak alat tubuh tersebut sehingga fungsi alat tersebut menjadi terganggu.
Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel yang
tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis
3
menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel, dan fungsi
lainnya.
sel, duplikasi DNA dari sel normal, menjalani fase mitosis, fase istirahat
fungsi segmen usus tempat tumor berlokasi. Gejala paling menonjol adalah
perubahan kebiasaan defekasi. Pasase darah dalam feses adalah gejala paling
umum kedua. Gejala dapat juga mencakup anemia yang tidak diketahui
sering dihubungkan dengan lesi sebelah kanan adalah nyeri dangkal abdomen
dan melena (feses hitam). Gejala yang sering dihubungkan dengan lesi
sebelah kiri adalah yang berhubungan dengan obstruksi (nyeri abdomen dan
kram, penipisan feses, konstipasi dan distensi) serta adanya darah merah
segar dalam feses. Gejala yang dihubungkan dengan lesi rektal adalah
evakuasi feses yang tidak lengkap setelah defekasi, konstipasi dan diare
bergantian serta feses berdarah. Ada tujuh gejala yang perlu diperhatikan dan
kanker, yaitu :
1. Waktu buang air besar atau kecil ada perubahan kebiasaan atau gangguan.
5. Tahi lalat yang berubah sifatnya, mejadi makin besar dan gatal.
E. Pemeriksaan Diagnostik
(untuk memeriksa bagian ujung usus besar yang terdiri dari rectum, kolon
pemeriksaan rontgen pada saluran usus bawah (rektum, usus besar). Foto
F. Komplikasi
menimbulkan syok.
G. Penatalaksanaan
cepat untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum metastatis,
tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah terbuang. Oleh sebab itu
dirinya cepat, antara alin sel kanker, sel kulit, sel dinding lambung &
usus, sel darah. Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas, perubahan kulit
masuk ke dalam sirkulasi darah, sehingga sangat bagus untuk kanker yang
injeksi atau dimakan, pada umumnya lebih dari satu macam obat, karena
4. Prognosis
1. Stadium I - 72%
2. Stadium II - 54%
4. Stadium IV - 7%
6
terjadi. Penyakit kambuh pada 5-30% pasien, biasanya pada 2 tahun pertama
termasuk kemampuan ahli bedah, stadium tumor, lokasi dan kemapuan untuk
keterlibatan kelenjar limfa, perforasi rektum pada saat diseksi dan diferensiasi
BAB II
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
2. Keluhan utama
1. Kenyamanan/nyeri
2. Aktifitas/istirahat
penyakit
3. Sirkulasi
pecah-pecah (dehidrasi/malnutrisi)
4. Integritas ego
5. Eliminasi
Gejala : Tekstur feses bervariasi dari bentuk, tekstur, bau atau berair,
melena
6. Makanan/cairan
7. Hygiene
bau badan
8. Interaksi sosial
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut
7. Ansietas
9
C. Intervensi Keperawatan
2. Berat badan ideal sesuai dengan 4. Kaji tingkat nyeri, mual dan 4. Mengidentifikasi penyebab
tinggi badan muntah anoreksia
3. Mampu mengidentifikasi 5. Kolaborasi dengan ahli gizi 5. Memenuhi kebutuhan nutrisi
kebutuhan nutrisi dalam pemberian diet dan pola klien
4. Tidak ada tanda-tanda makan
malnutrisi
5. Menunjukkan peningkatan
fungsi pengecapan dari menelan
6. Tidak terjadi penurunan berat
badan yang berarti
Resiko tinggi infeksi a. Immune status 1. Observasi tanda-tanda infeksi 1. Untuk mengetahui adanya
3. b. Knowledge : Infection control dan peradangan tanda-tanda infeksi dan
c. Risk control peradangan
Kriteria Hasil : 2. Tingkatkan upaya pencegahan 2. Mencegah timbulnya infeksi
1. Klien bebas dari tanda dan dengan mencuci tangan bagi nasokomial
gejala infeksi semua orang yang berhubungan
2. Mendeskripsikan proses dengan pasien
penularan penyakit, faktor 3. Pertahankan teknik aseptik 3. Agar tidak menjadi media
yang mempengaruhi prosedur invasif pertumbuhan bagi kuman
penularan serta 4. Bantu pasien melakukan oral 4. Menurunkan resiko terjadinya
penatalaksanaannya hygiene penyakit mulut
3. Menunjukkan kemampuan 5. Anjurkan untuk makan dan 5. Menurunkan kemungkinan
untuk mencegah timbulnya minum secara adekuat terjadinya infeksi
infeksi 6. Kolaborasi dalam pemberian 6. Penanganan awal dapat
4. Jumlah leukosit dalam batas antibiotik yang sesuai membantu mencegah timbulnya
normal sepsis
5. Menunjukkan perilaku hidup
sehat
11
Resiko tinggi terhadap a. Kontinensi usus 1. Observasi dan catat frekuensi 1. Untuk mengetahui beratnya
4. diare b. Eliminasi usus defekasi diare
Kriteria Evaluasi: 2. Tingkatkan tirah baring 2. Tirah baring dapat menurunkan
1. Mematuhi ketentuan diet untuk motilitas usus juga menurunkan
mengurangi diare laju metabolisme bila infeksi
2. Mempertahankan atau perdarahan sebagai
keseimbangan elektrolit dalam komplikasi
batas normal 3. Identifikasi makanan dan cairan 3. Menghindarkan iritan dan
3. Terhidrasi dengan baik yang dapat mencetuskan diare meningkatkan istirahat usus
(membrane mukosa lembab; 4. Ajarkan pasien dan keluraga 4. Agar pasien dan keluarga
afebris; turgor bola mata baik; tentang penggunaan obat anti mengerti cara penggunaan obat
tekanan darah, hematokrit, dan diare yang benar anti diare yang benar
haluaran urin dalam batas 5. Berikan antikolinergik, 5. Menurunkan motilitas usus dan
normal. misalnya belladonna tinktur, menghilangkan diare
atropine, difenoksilat
Resiko tinggi terhadap a. Keseimbangan cairan 1. Pantau status hidrasi (misalnya 1. Untuk mengetahui status hidrasi
5. kekurangan volume b. Hidrasi kelembapan membran mukosa, pasien
cairan Kriteria Evaluasi : kekuatan nadi, dan tekanan
1. Mempertahankan urin output darah ortostatik)
sesuai dengan usia, BB, dan BJ 2. Palpasi nadi perifer. Evaluasi 2. Memberikan informasi tentang
urin normal pengisian kapiler, turgor kulit volume sirkulasi umum dan
2. Tekanan darah, nadi, suhu dan status membran mukosa tingkat hidrasi
tubuh dalam batas normal 3. Timbang berat badan setiap hari 3. Indikator cairan dan status
3. Tidak ada tanda-tanda jika memungkinkan nutrisi
dehidrasi 4. Anjurkan pasien dan keluarga 4. Untuk mengetahui dehidrasi
4. Elastisitas turgor kulit baik, pasien untuk menginformasikan pasien
12
DAFTAR PUSTAKA
Davey, Patrick. 64 Manifestasi Klinik dan 146 Penyakit Medis. Jakarta: Erlangga.
2007.
Wilkinson, Judith M., Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9. Jakarta: EGC.
2011.