Untuk mengetahui banyaknya yang bisa di masuki oleh wirausaha baru, kita dapat
melihat hubungan dalam bentuk cilcular flow antara Rumah Tangga Produsen (RTP) dan
Rumah Tangga Konsumen (RTK).
Bila RTP mengalami kemajuan, maka akan berdampak positif terhadap kemajuan RTK.
Pendapatan perkapita RTK akan meningkat, daya belinyapun akan meningkat. Apabila daya
beli masyarakat meningkat maka hasil produksi oleh RTP akan diserap oleh masyarakat.
Kerja sama RTP dan RTK ini berjalan sepanjang masa dalam bentuk cilcular flow yang
saling menunjang kemajuan. Sebagai orang yang kreatif, calon-calon wirausaha akan melihat
banyak peluang usaha yang dapat diciptakan.
Depnaker bekerja sama dengan LSM dan Koperasi konsultansi bisnis Jawa Barat. Telah
beberapa angkatan mengadakan pembinaan wirausaha baru. Pesertanyan adalah remaja putus
sekolah, tamatan Perguruan Tinggi yang belum bekerja dan Kariawan PHK. Berikut ini akan
dijelaskan beberapa cuplikan kiat usaha dan profil usaha karya Wahyu Suparyanto, SE, MM
yang telah diterbitkan dan laris dalam bentuk buku saku. Buku kecil ini menarik di baca,
tidak memakan waktu yang lama kita akan memperoleh banyak ilmu baik teori maupun
prakteknya.
Cara cepat kaya, dalam buku tersebut diuraikan langkah-langkah yang mantap dilakukan
oleh seseorang agar bisa menjadi kaya. Tentu kekayaan tersebut diperoleh dengan cara yang
halal dan baik. Proses dan karakteristik orang yang berpotensi menjadi kaya adalah sebagai
berikut
Faktor kemampuan banyak menyangkut pengalaman, keterampilan yang dikuasai,
misalnya bakat memasak, dan hasilnya enak akan memiliki kemampuan lebih besar untuk
mengelola restoran, sedang faktor relasi sangat berguna untuk memperoleh sumber barang,
menjadi langganan, membantu pemodalan, sumber tenaga kerja / kariawan.
3. Perdagangan Besar
Untuk meneliti apakah distribusi termasuk dalam kegiatan besar atau bukan, ada 3 macam
sifat yang dapat diperhatikan.
1) Motif Pembelian
Motif ini memiliki tujuan bahwa barang bukan untuk dikonsumsi, tetapi untuk dijual
kembali dengan memperoleh keuntungan.
2) Jumlah pembelian
Pembelian perdagangan eceran besar ialah pembelian yang dimaksudkan untuk diri
sendiri atau keluarga dan kawan.
3) Cara-cara dari perusahaan tersebut :
a. Perdagangan besar memiliki usaha diskriminatif, hanya melayani pedagang
eceran tidak kepada semua konsumen.
b. Transaksi perdagangan besar adalah besar, lebih besar dari kebutuhan sehari-
hari.
c. Harga dapat berubah.
4. Penggolongan Grosir
6. Pedagang Eceran
1) Pengertian pedagang eceran
Kegiatan perdagangan besar dan perdagangan eceran adalah sangat penting dalam
proses penyaluran dan jasa. Tanpa usaha perdaganagan besar dan eceran,sulit produsen
menyalurkan barangnya, walaupun beberapa produsen dapat langsung menyalurkan
barang kepada konsumen atau ke pengecer tapi kegiatan tersebut tidak dapat diandalkan
dan tidak efisien. Yang dimaksud dengan perdagangan eceran atau retailing adalah suatu
kegiatan menjual barang dan jasa kepada konsumen akhir. Perdagangan eceran adalah
mata rantai terakhir dala penyaluran barang dari produsen sampai kepada konsumen.
Sedangkan pedagang eceran adalah orang-orang atau toko-toko yang kerja utamanya
mengecerkan barang.
Persaingan pada tingkat perdagangan eceran di Negara kita sangat ketat, karena
diizinkannya perdagangan eceran asing beroperasi. Setelah para pebisnis ritel asing
masuk ke indonesi, maka pelaku bisnis ritel dapat dikelompkan menjadi empat :
Kotler (2003:536) dalam Bob Foster membagi tipe-tipe pedagang eceran menjadi tiga
bagian besar :
Direct selling, penjualan dari pintu ke pintu, dari rumah ke rumah, penjualan di
tempatpertemuan, misalnya ibu-ibu arisan.
Retail Organization
a. Corporate chain, dua gerai atau lebih yang umumnya dimiliki dan dikontrol,
menjual produk yang sama.
b. Voluntary chain, terdiri atas sekelompok pedagang eceran dalam pembelian besar
barang dan barang dagangan umum.
c. Retail corporative, terdiri atas pedagang eceran yang membentuk sebuah
organisasi pembelian dan melakukan promosi.
d. Consumer corporative, ini merupakan took eceran yang dimiliki oleh konsumen
dengan menghimpun modal bersama .
e. Franchise organization, organisasi yang memperoleh hak paten.
f. Marchandising conglomerate, konglomerat dagang.
4) keuntungn dan kelemahan pedagang eceran
Keuntungan :
Kelemahan :
a. keahlian kurang.
b. Administrasi dalam arti pembukuan tidak diperhatikan sehingga kadang-
kadang habis dimakan.
c. Pedagang kecil tidak mampu mengadakan sales promotion.
5) Faktor yang mendorong majunya toko eceran
a. lokasi/tempat toko eceran.
b. Kelengkapan barang.
c. Ketepatan harga.
d. Suasana toko.
Pedagang kaki lima sangat populer di Negara kita, dalam arti yang positif dan
mungkin juga dalam arti yang negatif. Positifnya, pedagang kaki lima secara pasti dapat
menyerap lapangna pekerjaan. Negatifnya, pedagang kaki lima tidak menghiraukan tata
tertib keamanan, kebersihan, dan kebisingan.
Pedagang kaki lima ialah prang (pedagang) golongan ekonomi lemah, yang berjualan
barang kebutuhan sehari-hari, makanan atau jasa. Tempat umumnya di trotoar, depan
toko dan tepi jalan. Adapun ciri-ciri pedagang kaki lima :
8. Franchising ( waralaba )
Merupakan pelimpahan dari pabrikan atau distributor suatu produk atas jasa yang
diberikan kepada agen-agen local atau pengecer dengan membayar sejumlah royalty. Orang
yang memberikan franchising disebut franchistor sedangkan orang yang menerima disebut
franchisee. Apasajakah yng dapat dijadikan franchising :
1) Barang dan jasa yang telah mempunyai pasaran luas dan citra tunggal.
2) Formula paten atau desain tertentu.
3) Nama barang atau merek dagang.
4) Konsultan manajemen keuangan atau pengawasan.
5) Promosi advertising dan pembelian.
6) Kantor pusat pelayanan.
Keuntungan flanchising:
Ekawarna, Manajemen Badan Uasaha Dan Koperasi. Jakarta: Gaung Persada Press, cet, 1,
2010.