Anda di halaman 1dari 7

1.

Pengembangan Wawasan Jenis Bidang Usaha

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kita menggarap usaha :

1) Minat seseorang, misalnya dalam bidang industri atau perdagangan.


2) Modal, apakah sudah tersedia modal awal atau belum.
3) Relasi, teman atau keluarga yang sudah menekuni usaha yang sama atau usaha yang
akan dikerjakan ada relevansi.

Untuk mengetahui banyaknya yang bisa di masuki oleh wirausaha baru, kita dapat
melihat hubungan dalam bentuk cilcular flow antara Rumah Tangga Produsen (RTP) dan
Rumah Tangga Konsumen (RTK).

Bila RTP mengalami kemajuan, maka akan berdampak positif terhadap kemajuan RTK.
Pendapatan perkapita RTK akan meningkat, daya belinyapun akan meningkat. Apabila daya
beli masyarakat meningkat maka hasil produksi oleh RTP akan diserap oleh masyarakat.
Kerja sama RTP dan RTK ini berjalan sepanjang masa dalam bentuk cilcular flow yang
saling menunjang kemajuan. Sebagai orang yang kreatif, calon-calon wirausaha akan melihat
banyak peluang usaha yang dapat diciptakan.

2. Rintisan Usaha Wirausaha Baru

Depnaker bekerja sama dengan LSM dan Koperasi konsultansi bisnis Jawa Barat. Telah
beberapa angkatan mengadakan pembinaan wirausaha baru. Pesertanyan adalah remaja putus
sekolah, tamatan Perguruan Tinggi yang belum bekerja dan Kariawan PHK. Berikut ini akan
dijelaskan beberapa cuplikan kiat usaha dan profil usaha karya Wahyu Suparyanto, SE, MM
yang telah diterbitkan dan laris dalam bentuk buku saku. Buku kecil ini menarik di baca,
tidak memakan waktu yang lama kita akan memperoleh banyak ilmu baik teori maupun
prakteknya.

Cara cepat kaya, dalam buku tersebut diuraikan langkah-langkah yang mantap dilakukan
oleh seseorang agar bisa menjadi kaya. Tentu kekayaan tersebut diperoleh dengan cara yang
halal dan baik. Proses dan karakteristik orang yang berpotensi menjadi kaya adalah sebagai
berikut
Faktor kemampuan banyak menyangkut pengalaman, keterampilan yang dikuasai,
misalnya bakat memasak, dan hasilnya enak akan memiliki kemampuan lebih besar untuk
mengelola restoran, sedang faktor relasi sangat berguna untuk memperoleh sumber barang,
menjadi langganan, membantu pemodalan, sumber tenaga kerja / kariawan.

1) Mengelola bisnis dirumah sendiri, artinya mengelola bisnis tertentu secara


professional dengan memanfaatkan bagian rumah dari rumah sendiri yang dilakukan
oleh seseorang atau tim dengan tujuan mencari pengalaman. Misalnya membuka
usaha kue, rumah makan, usaha menjahit, seni tari, les Pelajaran, dan salon
kecantikan.
2) Mengelola usaha rumah kost, usaha yang bisa kita lihat merupakan tren didaerah
perkotaan, khususnya di sekitar kampus/ Perguruan Tinggi, lokasi pusat pendidikan,
pusat kesehatan.

3. Perdagangan Besar

Perdagangan besar ialah segala aktivitas marketing yang menggerakkan barang-barang


dari produsen ke pedagang eceran atau ke lembaga-lembaga marketing lainnya. Jika kita lihat
dari proses marketing yang meliputi konsentrasi, equasi, dan distribusi, maka proses
pengumpulan dan pengembangan (konsentrasi dan equasi dilakukan oleh perdagangan besar).

Untuk meneliti apakah distribusi termasuk dalam kegiatan besar atau bukan, ada 3 macam
sifat yang dapat diperhatikan.

1) Motif Pembelian
Motif ini memiliki tujuan bahwa barang bukan untuk dikonsumsi, tetapi untuk dijual
kembali dengan memperoleh keuntungan.
2) Jumlah pembelian
Pembelian perdagangan eceran besar ialah pembelian yang dimaksudkan untuk diri
sendiri atau keluarga dan kawan.
3) Cara-cara dari perusahaan tersebut :
a. Perdagangan besar memiliki usaha diskriminatif, hanya melayani pedagang
eceran tidak kepada semua konsumen.
b. Transaksi perdagangan besar adalah besar, lebih besar dari kebutuhan sehari-
hari.
c. Harga dapat berubah.
4. Penggolongan Grosir

Grosir dapat digolongkan sebagai berikut

1) Grosir yang berfungsi terbatas, terdiri atas :


a. Pengiriman barang
b. Pedagang dengan truk
c. Pengecer tunai dengan sell service
d. Pengecer yang bersama-sama memiliki grosir
e. Kelompok suka rela yang bergabung dengan grosir
1) Pengumpul hasil pertanian
2) Menurut barang yang diperdagangkan
3) Menurut lapangannya :
a. Grosir melayani pabrik, mereka menjual berbagai hasil industri
b. Penjual barang khusus ke pabrik
4) Menurut daerah operasional atau daerah yang dilayaninya
a. Grosir tingkat nasional
b. Grosir tingkat provinsi
c. Grosir lokal

5. Fungsi-Fungsi Pedagang Besar


1) Pengumpul dan penyebaran
2) Pembelian dan penjualan
3) Pemilihan barang
4) Pemberian kredit
5) Penyimpanan
6) Pengangkutan

6. Pedagang Eceran
1) Pengertian pedagang eceran

Kegiatan perdagangan besar dan perdagangan eceran adalah sangat penting dalam
proses penyaluran dan jasa. Tanpa usaha perdaganagan besar dan eceran,sulit produsen
menyalurkan barangnya, walaupun beberapa produsen dapat langsung menyalurkan
barang kepada konsumen atau ke pengecer tapi kegiatan tersebut tidak dapat diandalkan
dan tidak efisien. Yang dimaksud dengan perdagangan eceran atau retailing adalah suatu
kegiatan menjual barang dan jasa kepada konsumen akhir. Perdagangan eceran adalah
mata rantai terakhir dala penyaluran barang dari produsen sampai kepada konsumen.
Sedangkan pedagang eceran adalah orang-orang atau toko-toko yang kerja utamanya
mengecerkan barang.

2) Klasifikasi perdagangan eceran


a. Perdagangan eceran besar
b. Perdagangan eceran kecil terdiri dari :
a) Eceran kecil berpangkalan
b) Eceran kecil tidak berpangkalan
3) Persaingan tajam dari berbagai jenis toko eceran

Persaingan pada tingkat perdagangan eceran di Negara kita sangat ketat, karena
diizinkannya perdagangan eceran asing beroperasi. Setelah para pebisnis ritel asing
masuk ke indonesi, maka pelaku bisnis ritel dapat dikelompkan menjadi empat :

a) kelompok grosir dan hypermarket.


b) Kelompok supermarket dan departemen store.
c) Kelompok minimarket modern.
d) Peritel kecil tradisional.

Kotler (2003:536) dalam Bob Foster membagi tipe-tipe pedagang eceran menjadi tiga
bagian besar :

a. Store retailer (pedagang eceran bertoko)


b. Non retailer store (pedagang eceran bukan bertoko)
c. Retailer organization (pedagang eceran organisasi)

Non Store Retailing

Direct selling, penjualan dari pintu ke pintu, dari rumah ke rumah, penjualan di
tempatpertemuan, misalnya ibu-ibu arisan.

a. Direct marketing, penyebaran catalog.


b. Automatic vending machine, mesin otomatis yang melayani pembeli
menggunakan koin, barang yang dibutuhkan akan keluar otomatis dari mesin
setelah dimasukan koin sesuai harga barang.
c. Buying service, bentuk eceran yang dikoordinasi oleh agen pembelian untuk
melayani kelompok pembeli besar seperti sekolah, rumah sakit.

Retail Organization

a. Corporate chain, dua gerai atau lebih yang umumnya dimiliki dan dikontrol,
menjual produk yang sama.
b. Voluntary chain, terdiri atas sekelompok pedagang eceran dalam pembelian besar
barang dan barang dagangan umum.
c. Retail corporative, terdiri atas pedagang eceran yang membentuk sebuah
organisasi pembelian dan melakukan promosi.
d. Consumer corporative, ini merupakan took eceran yang dimiliki oleh konsumen
dengan menghimpun modal bersama .
e. Franchise organization, organisasi yang memperoleh hak paten.
f. Marchandising conglomerate, konglomerat dagang.
4) keuntungn dan kelemahan pedagang eceran

Keuntungan :

a. Modal yang diperlukan relative kecil.


b. Pendapatannya dari usaha itu merupakan pendapatan tambahan.
c. Tempat dagangnya paling strategis.
d. Hubungannya dengan konsumen amat kuat.

Kelemahan :

a. keahlian kurang.
b. Administrasi dalam arti pembukuan tidak diperhatikan sehingga kadang-
kadang habis dimakan.
c. Pedagang kecil tidak mampu mengadakan sales promotion.
5) Faktor yang mendorong majunya toko eceran
a. lokasi/tempat toko eceran.
b. Kelengkapan barang.
c. Ketepatan harga.
d. Suasana toko.

7. Pedagang Kaki Lima

Pedagang kaki lima sangat populer di Negara kita, dalam arti yang positif dan
mungkin juga dalam arti yang negatif. Positifnya, pedagang kaki lima secara pasti dapat
menyerap lapangna pekerjaan. Negatifnya, pedagang kaki lima tidak menghiraukan tata
tertib keamanan, kebersihan, dan kebisingan.

a. Pengertian pedagang kaki lima

Pedagang kaki lima ialah prang (pedagang) golongan ekonomi lemah, yang berjualan
barang kebutuhan sehari-hari, makanan atau jasa. Tempat umumnya di trotoar, depan
toko dan tepi jalan. Adapun ciri-ciri pedagang kaki lima :

a) Kegiatan usaha tidak teroganisir secara baik.


b) Tidak memiliki surat izin usaha.
c) Tidak teratur dalam kegiatan usaha.
d) Bergerombol di terotoar atau di tepi-tepi jalan protocol.
e) Menjajakan barang dagangannya sambil berteriak.

8. Franchising ( waralaba )

Merupakan pelimpahan dari pabrikan atau distributor suatu produk atas jasa yang
diberikan kepada agen-agen local atau pengecer dengan membayar sejumlah royalty. Orang
yang memberikan franchising disebut franchistor sedangkan orang yang menerima disebut
franchisee. Apasajakah yng dapat dijadikan franchising :
1) Barang dan jasa yang telah mempunyai pasaran luas dan citra tunggal.
2) Formula paten atau desain tertentu.
3) Nama barang atau merek dagang.
4) Konsultan manajemen keuangan atau pengawasan.
5) Promosi advertising dan pembelian.
6) Kantor pusat pelayanan.

Keuntungan flanchising:

1) Produk yang ditawarkan telah masuk dalam pasaran yang luas.


2) Tidak perlu mengeluarkan biaya.
3) Keahlian manajemen karena pengalaman sudah lama.
4) Kelengkapan modal ini meliputi fasilitas, tata letak, control persediaan.
5) Pengetahuan tentang pasar.
Daftar Pustaka

Buchari Alma, Kewirausahaan Untuk Mahasiswa dan Umum.Bandung: Alfabeta,


cet,17, 2010.

Ekawarna, Manajemen Badan Uasaha Dan Koperasi. Jakarta: Gaung Persada Press, cet, 1,
2010.

Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses,Bandung:Salemba


EmSpat, 2006.

Anda mungkin juga menyukai