Anda di halaman 1dari 3
MANFAAT BUAH MAJA SEBAGAI PESTISIDA NABATI UNTUK HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO (Conopomorpha cramerella) Hingga saat ini petani kakao sangat bergantung pada berbagai macam produk pestisida kimia untuk merawat Kebunnya, pada- hal pestisida tersebut _sangat berbahaya bagi organisme lainnya yang bukan target sasaran, selain itu juga berbahaya bagi manusia dan dapat —mencemari —ling- kungan, Indonesia sangat kaya dengan aneka ragam tanaman yang mempunyai peranan penting ere sebagai bahan pestisida nabati yang khasiatnya tidak kalah saing dengan pestisidakimia. Buah maja (Aegle marmelos) merupakan salah satu contoh tanaman yang _keberadaannya Kurang dipedulikan, — padahal buah ini memiliki kandungan dan tannin yang tidak oleh hama — tanaman perkebunan, salah satu contoh- nya yaitu hama Penggerek olume 19 Nomor 3, buah —_kakao cramerella. (Conopomorpha uah maja (Aegle marmelos Correa) merupakan tanaman dari suku jeruk-jerukan atau Rutaceae yang penyebarannya tum- buh di dataran rendah hingga ke- va Wi uae ee Manfaat buah maja sebagai pestisida nabati untuk hama penggerek tinggian + 500 m dpl. Tumbuhan ini terdapat di negara Asia Selatan dan Asia Tenggara termasuk di In- donesia, Pohon maja mampu tumbub di lahan basah seperti rawa- rawa maupun di lahan kering dan ekstrim, pada suhu 49°C pada musim kemarau hingga -7°C pada musim dingin di Punjab (India), padarketinggian tempat meneapai di atas,1.200 m, Buah maja ini juga biasanya banyak dibudidayakan di pekarangan tanpa perawatan dan buahnya tidak dipanen. Buah maja biasa juga disebut mojo atau buah gayung, namun di Bali dikenal dengan nama “bila”, di Jawa orang menyebutnya dengan nama “maos”, di Madura disebut “bila peak”, “wabila” (Sumba Timur) dan “Dilak” (Timor), Di negara Pakistan, India, Nepal, Sri Lanka dan Bangladesh buah maja ‘merupakan perangkat perkawinan yang penting, Karena dianggap sebagai penjelmaan Hyang Syiwa, Buah maja juga dikonsumsi sebagai “sharbat”, berupa minuman tra- disional, yang terdiri dari daging buah yang dihancurkan, dicampur dengan air, gula (atau sirup) dan es. Pucuk maja juga merupakan sayuran yang populer. Dalam ilmu peng- obatan tradisional di India (Ayur- vedic), maja digunakan sebagai obat penurun demam dan obat gangguan pencernazn. ‘Tanaman Maja Buah maja termasuk dalam famili Rutaceae, genus : Aegle, dan spesies : 4. marmelos, Maja ‘merupakan tanaman perdu, dengan kulit buah berwama hijau sebesar bola voli dan memiliki kulit tem- purung yang sangat keras, bahkan dua kali lebih keras dari tempurung kkelapa sehingga tempurung buah maja banyak digunakan sebagai bahan perkakas rumah tangga, mulai dee Gambar 1. Pohon maja, a) pohon maja sedang berbuah, b) bush maja segar dan ¢) daging buah maja. dati gayung air, takaran beras, serta tempat penyimpanan aneka biji- bijian Pohon maja dapat tumbuh sampai 20 meter dengan tajuk yang tumbuh menjulang ke atas dan kayunya sangat keras, Tajuknya mirip dengan tanaman kawista, dan asam keranji hanya daun maja agak sedikit lebih lebar, batang berkayu ignosus), berbentuk silindris, batang tua kadang melintir satu sama lain, berwama cokelat kotor, permukaan kasar. Bunga maja sangat harum, hingga Ketika ta- naman maja _berbunga, aroma wanginya bisa tereium dari jarak yang cukup jauh. Perbanyakan bisa secarageneratif (bij) maupun vegetatif (cangkok). Mulai berbuah pada umur 5 tahun dan produksi maksimal dicapai setelah umur 15 tahun, Satu pohon bisa meng- hasilkan 200 - 400 butir buah. Buah ‘maja biasanya masak pada musim kemarau bersamaan dengan daun- daunnya yang meluruh, Senyawa Kimia pada Buah Maja Dari penelitian-penelitian yang telah ada diketahui bahwa buah tanaman maja terdiri dari zat lemak Manfaat buah maja sebagai pestisida nabati untuk hama penggerek dan minyak terbang yang me- ngendung linonen. Daging buah maja mengandung substansi _se- macam minyak balsem, 2-furo- coumarins-psoralen dan marmelosin (CisHp0). Bush, akar dan daun maja bersifat antibiotik. Buah maja juga mengandung —marmelosin, minyak atsiri, pektin, saponin dan tanin, Senyawa saponin merupakan glikosida yang memiliki_aglikon berupa steroid dan triterpen. Saponin steroid tersusun atas_ inti karbohidrat Steroid saponin dihidrolisis meng- steroid (Coy) dengan molekul hasilkan suatu aglikon yang di- kenal sebagai saraponin. Seponin triterpenoid tersusun tas inti tri- terpenoid dengan molekul kar bohidrat, dan apabila dihidrolisis menghasitkan suatu aglikon yang disebut sapogenin. Molekul yang dimiliki oleh senyawa saponin inilah sehingga menycbabkan bush maja berasa pahit, berbusa bila dicampur dengan air, mempunyai sifat anti- eksudatif, mempunyai sifat in flamatori, dan mempunyai sifat hhaemolisis (merusak sel darah ‘merah). Senyawa tannin merupakan salah satu senyawa yang rasanya pahit yang bereaksi dengan protein, asam amino dan alkaloid yang mengan- dung banyak gugus _hidroksil dan karboksil untuk membentuk perikatan kompleks yang kuat dengan protein dan makromolekul yang lain sehingga rasanya yang sangat pahit ini tidak disukai oleh serangga yang menjadi hama pada tanaman. Adanya senyawa saponin dan tannin pada buah maja, sehingga merupakan salah satu alasan me- ngapa buah maja sangat dire- komendasikan sebagai salah satu bbahan pestisida nabati a Penelitian dan Pengembangan Tanaman Indust 40" 9 oom Ho on o Gambar 3. Struktur molekul senyawe tannin Cara Pembuatan Pe Dari Buah Maja Pestisida nabati dari buah maja dapat dibuat dengan cara yaitu : petik buah maja yang masih mental dan yang sudah masak, untuk yang ‘masih muda dicincang_ kecil-kecil dan dihaluskan/ditumbuk, sedang- kan untuk buah maja yang sudah masak, dagingnya diambil dan diremas-remas—sampai_—_hancur menggunakan sarung tangan, Se- telah hancur kemudian dimasuk- kan ke dalam wadah, ditambah air 1 liter untuk 1 buah maja dan diaduk sampai tercampur merata, Kemudian ditutup rapat untuk ifermentasikan sclama 12 jam. Untuk mengaplikasi pestisida nabati dari buah maja, sebelum disemprotkan pada tanaman yang terserang hama, laruian’ pestisida nabati disaring terlebih dahulu dengan menggunakan seringan/kain ‘yang halus. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada pagi hari antara jam 6 sampai jam 7 dan sekitar jam 4° sore, larutan disemprot- kan pada bagian daun, batang dan buah kakao yang telah ter- serang hama penggerek buah kakao (Conopomorpha crameretta). Hasil penelitian menunjukkan — bahwa konsentrasi 30% ekstrak — buah maja dapat _mengurangi _populasi C. cramerella, sehingga dapat me- nekan kerusakan buah kakao, Pestisida nabati dari buah maja mempunyai bau yang menyengat dan rasa yang pahit sehingga mampu Or mengusir hama penggerek buah kakao (C. cramerella), selain ita akan mengganggu fungsi pen- cermaan dari setangga apabila temmakan, Untuk hasil yang mak- simal, pengendalian hama penggerek buah kakao sebaiknya dilaksanakan secara terpadu, yaitu dengan mem- perhatikan dosis, waktu aplikasi, stadia dari serangga atau sebelum hama datang menyerang tanaman, dan disertai dengan teknik budi- daya anjuran lainnya —sehingga pengendalian yang dilakukan tidak mencemari lingkungan dan eko- nomis. Penutup Tanaman maja sebarannya lias di Indonesia, Buah maja mengan- dung saponin dan tannin yang mem- punyai manfaat dalam —pengen- dalian hama tanaman kakao yang ramah lingkungan dan ekonomis. Buah maja juga berpotensi diguna- kan sebagai pengendali hama ta- naman perkebunan lainnya seperti Helopeltis. pada tanaman kakao dan Hypothenemus hampei pada tanaman kopi. Ke depan, pengem- ‘bangan tanaman ini harus dilakuken dengan sistematis, sehingga kebe- radaan tanaman maja di Indonesia dapat mengurangi_ penggunaan pestisida kimia pada tanaman perkebunan pada umumnya dan budidaya kakao khususnya, Rismayani, Puslitbangbun ie Drier)

Anda mungkin juga menyukai