Anda di halaman 1dari 26

P a g e | 12

BAB IV
AKTUALISASI

4.1 KEGIATAN AKTUALISASI

NO DAFTAR KEGIATAN OUTPUT WAKTU


PELAKSANAAN
1 Menerima pasien di loket Terlaksananya langkah 30, 31 Mei 2016
pertama pelayanan kuratif 7 Juni 2016
2 Mengkaji keluhan pasien/ Terdokumentasinya 30, 31 Mei 2016
anamnesa awal keluhan pasien pada status 7 Juni 2016
rekam medik
3 Melakukan pemeriksaan- Terdokumentasinya hasil 30, 31 Mei 2016
TTV (Tanda-tanda Vital) pengukuran tekanan
yang meliputi TD, Nadi, darah, nadi, pernapasan
Suhu, Pernapasan. dan suhu tubuh pada
status rekam medik
pasien.
- Pasien mengetahui hasil
pengukuran tekanan darah
4 Mengajarkan latihan Meningkatnya 3 Juni 2016
napas dalam dan batuk pengetahuan masyarakat
efektif tentang tata cara batuk
5 Memberikan obat sesuai Pasien mendapatkan obat 30, 31 Mei 2016
resep Dokter sesuai dengan resep 7 2016
6 Memberikan penyuluhan Meningkatnya 1,2 Juni 2016
kesehatan tentang pengetahuan masyarakat
PHBS(Perilaku Hidup tentang pola perilaku
Bersih dan Sehat) dan sehat
Penyuluhan tentang
Rumah Sehat
P a g e | 13

7 Membuat Laporan Tersedianya laporan 4, 7 Juni 2016


Bulanan Promosi bulanan puskesmas
Kesehatan, Kesehatan
Lingkungan (Klinik
Sanitasi)
8. Senam Lansia Meningkatkan taraf hidup 1 Juni 2016
dibidang kesehatan bagi
masyarakat yang berumur
≥45 tahun.
9. Simulasi Pemicuan Stop Meningkatkan kesadaran 1 Juni 2016
BABS (Buang Air Besar masyarakat akan perilaku
Sembarangan) hidup sehat serta
menurunkan angka
pencemaran lingkungan.
10. Melakukan Pemeriksaan Mengurangi angka 1 Juni 2016
Kesehatan, Pengobatan, kesakitan masyarakat
Pengukuran Antropometri kurang mampu.
di Desa Motolohu Meningkatkan kualitas
pelayanan puskesmas.
Meningkatkan
kepercayaan masyarakat
akan mutu pelayaanan
Puskesmas Duminanga.
P a g e | 14

4.2 RINCIAN NILAI-NILAI DASAR


Kegiatan 1 : Menerima pasien di loket
Tanggal : 30, 31 Mei, 7 Juni 2016
Lampiran : Foto saat menerima pasien dan daftar kunjungan pasien
Pentahapan:
 Melaksanakan prinsip 5S, Menanyakan maksud kedatangan
 Meminta identitas pasien
 Cross check data pasien dengan rekam medis
1. Akuntabilitas Konsisten, Adil
Dalam penerimaan pasien di loket, petugas diharapkan harus konsisten terhadap
aturan dan adil dalam pelayanan tersebut. Pasien harus dilayani sesuai waktu
kedatangan dan tingkat kedaruratannya. Petugas harus bersikap adil, tidak
membeda-bedakan jenis, golongan ataupun ras pasien.
2. Nasionalisme Kerja Sama
Kerja sama sesama staff tenaga kesehatan baik medis, paramedis maupun tenag
penunjang diperlukan dalam kegiatan ini, karena apabila terjadi antrian panjang
maka pelayanan akan terganggu karena memakan waktu lebih lama. Kerja sama tim
yang baik akan meningkatkan kualitas pelayanan di loket.
3. Etika Publik Sopan
Dalam pelayananan kesehatan yang diberikan, petugas harus menerapkan prinsip
komunikasi terapeutik (komunikasi yang bisa menciptakan keamanan dan
kenyamanan) dengan dasar prinsip 5 S agar terciptanya hubungan harmonis antara
petugas dan petugas, petugas dan pasien serta petugas dengan keluarga
pasien/masyarakat.
4. Komitmen Mutu Efisiensi
Kecepatan dan kesigapan proses pelayanan kesehatan akan lebih menghemat waktu
pelayanan. Waktu pelayanan akan lebih efisien, sehingga petugas bisa melakukan
tindakan pelayanan yang lain.
5. Anti Korupsi Sederhana
Alur pelayanan dibuat sederhana mungkin, mulai dari penerimaan sampai dengan
pelayanan sehingga tidak memakan waktu yang lama dalam proses pelayanan
tersebut.
P a g e | 15

Kegiatan 2 : Mengkaji keluhan pasien/ anamnesa awal


Tanggal : 30, 31 Mei, 7 Juni 2016
Lampiran : Foto saat mengkaji pasien dan Foto rekam medis pasien
Pentahapan:
 Menanyakan Identitas dan keluhan yang dirasakan pasien
 Melakukan pemeriksaan fisik sesuai dengan keluhan yang diutarakan pasien
1. Akuntabilitas Tanggung Jawab, Mendahulukan Kepentingan Publik
Dalam mengkaji keluhan pasien harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung
jawab karena semua keluhan yang dialami akan menjadi dasar pemeriksaan dan
pengobatan yang dilakukan oleh dokter. Dalam mengkaji keluhan pasien juga
harus diutamakan apa yang menjadi kebutuhan pasien dan itu harus segera
diatasi.
2. Nasionalisme Menghormati Keputusan
Dalam pengkajian keluhan-keluhan yang dirasakan pasien, terkadang pasien itu
sendiri tidak ingin perawat menulis secara spesifik apa yang dirasakannya
dikarenakan alasan tertentu. Maka dari itu kita sebagai tenaga kesehatan harus
menghormati keputusan tersebut.
3. Etika Publik Cermat
Sebelum memberikan hasil anamnesa pasien, kita sebagai perawat harus lebih
cermat lagi melihat dan menganalisis keluhan pasien tersebut. Agar tidak terjadi
kesalahan persepsi yang mengakibatkan ketidakcocokan keluhan dan terapi yang
akan diberikan nantinya.
4. Komitmen Mutu Inovasi
Pada pengkajian biasanya perawat hanya menuliskan apa yang dikeluhkan pasien
lalu memberikannya kepada dokter. Akan tetapi kali ini saya berinovasi selain
menulis keluhan pasien perawat juga harus melakukan pemeriksaan fisik terkait
keluhan yang diutarakan pasien. Selain untuk mempermudah pengobatan, juga
bermanfaat meningkatkan kompetensi perawat dalam pelayanan terhadap pasien.
5. Anti Korupsi Peduli
Sebagai seorang pelayan kesehatan bagi masyarakat sudah diwajibkan untuk
memiliki sikap saling peduli terhadap pasien. Peduli akan kesehatan dan
kesembuhan pasien.
P a g e | 16

Kegiatan 3 : Melakukan pemeriksaan TTV (Tanda-tanda Vital) yang meliputi TD, Nadi,
Pernapasan dan Suhu Badan.
Tanggal : 30, 31 Mei 2016
Lampiran : Foto saat pengukuran TTV dan rekam medis pasien
Pentahapan:
Tahap Prainteraksi: membaca status pasien, mencuci tangan, menyiapkan alat.
Tahap Orientasi: memberi salam, memperkenalkan diri, menjelaskan prosedur.
Tahap Kerja: mengatur posisi pasien, menyiapkan alat, mengukur tekanan darah
pasien, menghitung pernapasan melalui gerakan dada selama 1 menit, menghitung
denyut nadi pasien selama 1 menit, mengukur suhu tubuh pasien.
Tahap Terminasi: memberikan informasi terkait hasil pengukuran TTV pasien.
1. Akuntabilitas Jujur
Pada pemeriksaan Tanda-Tanda Vital kita harus bersikap jujur dalam
memberitahukan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, agar pasien merasa puas
dan tenang setelah mengetahui hasil pemeriksaannya saat itu.
2. Nasionalisme Tanggung Jawab
Saat mengukur TTV kita harus bertanggung jawab atas pemeriksaan tersebut.
Pemeriksaan TTV (tanda-tanda vital) harus dilakukan menyeluruh mulai dari
mengukur tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu tubuh.
3. Etika Publik Cermat
Dalam pemeriksaan TTV perawat harus cermat dan akurat dalam proses
pengukuran dan tindakan tersebut harus disesuaikan dengan SOP (Standart
Operational Procedure), agar tidak terjadi kesalahan pengukuran ataupun kelalaian
dalam membaca hasil.
4. Komitmen Mutu Berorientasi Mutu
Dengan pemeriksaan tanda-tanda vital yang akurat, cepat dan aman akan
meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan pasien akan pelayan kesehatan di
puskesmas.
5. Anti Korupsi Mandiri
Untuk melakukan pemeriksaan TTV cukup dilakukan secara mandiri oleh
petugarena pemeriksaan ini juga terkait dengan kompetensi keahlian petugas itu
sendiri.
P a g e | 17

Kegiatan 4 : Mengajarkan latihan napas dalam dan batuk efektif


Tanggal : 3 Juni 2016
Lampiran : Foto saat mengajarkan batuk efektif dan Daftar pasien
Pentahapan:
Tahap Prainteraksi: membaca status pasien, mencuci tangan, menyiapkan alat.
Tahap Orientasi: memberi salam, memperkenalkan diri, menjelaskan prosedur.
Tahap Kerja: mengatur posisi pasien pada posisi duduk, meminta pasien untuk
menarik napas melalui hidung, lalu menahannya selama 7 detik lalu hembuskan
perlahan melalui mulut, meminta pasien untuk menarik napas lagi, menahannya
selama 7 detik dan langsung batukan 2x.
Tahap Terminasi: menganjurkan pasien agar melakukan latihan setiap pagi hari
1. Akuntabilitas Kejelasan Target
Untuk mengajarkan latihan napas dalam dan batuk efektif, perawat/ petugas
kesehatan harus memastikan terlebih dahulu apakah pasien yang akan diajari
tersebut memiliki masalah pernapasan atau tidak dan merupakan pasien
puskesmas, jangan sampai tidak tepat sasaran.
2. Nasionalisme Kerja Sama
Agar tindakan pendidikan tentang latihan napas dalam dan batuk efektif
terlaksana dengan baik dan tepat sasaran, diperlukan kerja sama antara perawat
dengan petugas lain. Supaya salah satu petugas menjelaskan, satu petugasnya
lagi memperagakan latihan napas dalam dan batuk efektif.
3. Etika Publik Sopan
Dalam latihan napas dalam dan batuk efektif penyampaian bahasa kepada
pasien harus menggunakan bahasa yang sopan agar tidak menyinggung perasaan
pasien tersebut.
4. Komitmen Mutu Inovasi
Latihan tentang napas dalam dan batuk efektif belum pernah dilakukan
sebelumnya di puskesmas duminanga.
5. Anti Korupsi Peduli
Dengan mengajarkan latihan napas dlam dan batuk efektif menandakan
kepedulian petugas terhadap pasien.
P a g e | 18

Kegiatan 5 : Memberikan obat sesuai resep Dokter


Tanggal : 30, 31 Mei, 7 Juni 2016
Lampiran : Foto saat memberikan resep dan data pendukung resep dokter
Pentahapan:
 Menerima resep obat pasien dari dokter
 Menyiapkan obat sesuai jenis, dosis, jumlah dan cara pemberian yang telah
diresepkan dikantung plastik obat
 Menulis aturan pakai dikantung plastik obat
 Memberikan obat kepada pasien bersangkutan
 Memberi penjelasan tentang jenis obat, fungsi, dosis, cara pemberian
 Menganjurkan pasien agar meminum obatnya rutin dan kembali sebelum obat
habis (jika keluhan yang sama masih dirasakan)

1. Akuntabilitas Adil
Pemberian obat yang telah diresepkan oleh dokter disesuaikan dengan nomor
antrian apotik
2. Nasionalisme Jujur
Pemberian obat harus sesuai dengan resep yang diberikan oleh dokter dengan
tidak menambahkan ataupun mengurangi dosis dan jenis obat.
3. Etika Publik Cermat
Perawat harus cermat dalam mengambil obat yang diresepkan.
4. Komitmen Mutu Efisiensi
Dalam pemberian obat perawat harus memiliki sikap cermat, cepat, dan jujur
sehingga dapat menghemat waktu (efisiensi waktu)
5. Anti Korupsi Kerja Keras
Perawat harus lebih bekerja keras agar pekerjaan cepat terselesaikan, dengan tidak
menumpuk-numpuk resep yang sudah ada.
P a g e | 19

Kegiatan 6 : Memberikan penyuluhan kesehatan tentang PHBS(Perilaku Hidup Bersih


dan Sehat) dan Penyuluhan tentang Rumah Sehat
Tanggal : 1-,2 Juni 2016
Lampiran : Foto saat penyuluhan, SAP, Leaflet, daftar hadir
Pentahapan:
 Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan (Power point, LCD, Leaflet)
 Memberi salam
 Memperkenalkan diri, maksud dan tujuan
 Memberikan penyuluhan tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan
Rumah Sehat
 Mempersilakan peserta penyuluhan untuk bertanya (tanya jawab)
 Menjalankan daftar hadir
 Menyimpulkan hasil penyuluhan dan menutup dengan mengucapkan terima kasih
dan memberi salam
1. Akuntabilitas Kejelasan Target
Penyuluhan kesehatan ini ditujukan kepada para pasien khusunya ibu rumah tangga
dan dilaksanakan di puskesmas duminanga.
2. Nasionalisme Kepentingan Bersama
Penyuluhan kesehatan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta
penyuluhan Rumah Sehat berfungsi agar supaya terciptanya lingkungan yang sehat
dan dinamis serta peningkatan kesehatan masyarakat di wilayah kerja puskesmas.
3. Etika Publik Sopan
Dalam menyampaikan/ menjelaskan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dan Rumah sehat, petugas harus mengenakan pakaian yang sopan dengan
tutur kata yang mudah dimengerti oleh masyarakat.
4. Komitmen Mutu Berorientasi Mutu
Penyuluhan ini berdaya guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
hidup bersih dan sehat yang dimulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan dan
masyarakat sekitar
5. Anti Korupsi Sederhana
Penyuluhan ini disajikan dalam bentuk leaflet dengan ulasan yang dibuat semenarik
mungkin.
P a g e | 20

Kegiatan 7 : Membuat Laporan Bulanan Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan


(Klinik Sanitasi)
Tanggal : 4,7 Juni 2016
Lampiran : Foto saat membuat laporan dan data pendukung berupa laporan bulanan
promosi kesehatan dan klinik sanitasi
Pentahapan:
 Mengumpulkan data yang ada di lapangan
 Mensinkronkan data dilapangan dengan data di puskesmas
 Menginput data dikomputer
 Meminta kepala puskesmas untuk menilai dan mengoreksi laporan
 Menandatangani laporan selaku pengelola program
 Membawa laporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

1. Akuntabilitas Tanggung Jawab


Pembuatan laporan dibuat dengan penuh tanggung jawab sehingga bisa
mempertanggung jawabkan hasilnya.
2. Nasionalisme Kerja Keras
Laporan bulanan dapat terselesaikan dalam kurun waktu yang tepat dan dibuat
selama jam kerja / jam kantor. Hal tersebut membutuhkan kerja keras agar tepat
sesuai yang direncanakan.
3. Etika Publik Cermat
Laporan dibuat dengan ketelitian agar tidak ada kesalahan dalam penyusunan
maupun pembuatan laporan.
4. Komitmen Mutu Efisiensi
Dengan melaksanakan pembuatan laporan secara cepat dan cermat maka dapat
menghemat waktu (efisiensi waktu)
5. Anti Korupsi Jujur
Pembuatan laporan didasarkan pada data konkret di lapangan.
P a g e | 21

Kegiatan 8 : Senam Lansia


Tanggal : 1 Juni 2016
Lampiran : Foto saat senam, daftar hadir
Pentahapan:
 Mengumpulkan masyarakat dengan rentang usia ≥45 tahun
 Mengucapkan salam, sapa serta memperkenalkan diri
 Mengutarakan maksud dan tujuan diadakannya senam lansia
 Mengatur posisi para lansia dengan berbaris siap olahraga
 Melakukan senam lansia
1. Akuntabilitas Kejelasan target
Dalam pelaksanaan senam ini target pelaksanaannya harus tepat yakni masyarakat
yang berusia ≥ 45 tahun.
2. Nasionalisme Amanah (dapat dipercaya)
Agar pelaksanaan senam lansia dapat berjalan lancar, instruktur harus dapat
dipercaya untuk memimpin para lansia tersebut.
3. Etika Publik Bertanggung jawab
Selama pelaksanaan senam instruktur/tenaga kesehatan harus bertanggung jawab
dari mulai sampai senam selesai. Setiap gerakan harus diperagakan berhati-hati
karena mengingat fisik para lansia yang berbeda setiap individunya.
4. Komitmen Mutu Berorientasi mutu
Petugas kesehatan yang menjadi instruktur senam haruslah hafal betul setiap
gerakan senam agar saat senam berlangsung tidak kebingungan akan gerak senam
yang seharusnya diajarkan.
5. Anti Korupsi Peduli
Jika ada lansia yang sudah tidak mampu untuk melanjutkan senam, petugas harus
menghentikan senam. Sikap peduli terhadap orang tua harus lebih ditingkatkan
oleh petugas.
P a g e | 22

Kegiatan 9 : Simulasi Pemicuan Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)


Tanggal : 1 Juni 2016
Lampiran : Foto saat melakukan pemicuan dan daftar hadir
Pentahapan:
 Memberikaan salam sapa, memperkenalkan diri, mengenalkan maksud tujuan.
 Meminta peta wilayah desa dan digambarkan dikarton putih
 Meminta masyarakat yang ada untuk menunjukkan letak rumah mereka
 Menjelaskan tentang pencemaran air, tanah, udara akibat BABS (Buang Air Besar
Sembarangan)
 Mengajak masyarakat untuk stop BABS dimulai dari diri sendiri, anggota keluarga
dan masyarakat sekitar dengan mengoptimalkan fsilitas MCK di desa setempat.
1. Akuntabilitas Partisipasif
Segala perilaku masyarakat yang kurang sehat harus dirubah dan itu perlu
partisipasi dari tenaga kesehatan yang ada di wilayah tersebut agar ada
peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
2. Nasionalisme Kepentingan Bersama
Dengan tidak buang air besar sembarangan maka lingkungan akan bersih dan
sehat. Dan itu untuk kepentingan bersama, bukan untuk kepentingan petugas.
3. Etika Publik Sopan
Untuk mengajak masyarakat agar mau hidup sehat dengan tidak buang air besar
sembarangan, petugas harus berpakaian dan bertutur kata yang sopan.
Masyarakat akan lebih tertarik dengan sikap sederhana yang membaur dengan
mereka.
4. Komitmen Mutu Berorientasi Mutu
Pemicuan stop BABS dengan cara mengumpulkan msyarakat yang sekalian dengan
dilakukannya pelayanan kesehatan lainnya akan lebih menigkatkan kemauan
masyarakat untuk hadir dan meningkatkan kepuasan masyarakat pedesaan.
5. Anti Korupsi Sederhana
Penggunaan kosa kata dan contoh serta peraga yang sederhana akan lebih
memaksimalkan kegiatan yang dilakukan dalam mengajak masyarakat banyak.
P a g e | 23

Kegiatan 10 : Melakukan Pemeriksaan Kesehatan, Pengobatan, Pengukuran


Antropometri di Desa Motolohu.
Tanggal : 1 Juni 2016
Lampiran : Foto saat melakukan pemeriksaan kesehatan beserta daftar hadir dan hasil
pemeriksaan
Pentahapan:
 Memberi salam sapa dan memperkenalkan diri
 Mengutarakan maksud dan tujuan
 Mengatur tempat pemeriksaan, obat-obatan
 Memeriksa pasien dan memberikan terapi pengobatan
 Mendata pasien yang melakukan kun jungan pemeriksaan

a. Akuntabilitas Mendahulukan kepentingan publik


Untuk pengoptimalan kegiatan yang akan dilaksanakan, petugas harus
mendahulukan kepentingan publik dibanding kepentingan ppribadinya sendiri.
b. Nasionalisme Kerjasama
Dallam pelaksanaan kegiatan ini diperlukan kerjasama antara sesama petugas
kesehaan di puskesmas, aparat desa dan kader-kader keehatan yang ada di desa
tersebut.
c. Etika Publik Integritas Tinggi
Integritas yang tinggi dari petugas kesehatan sangat diperlukan dalam kegiatan
yang bersufat sosial seperti ini.
d. Komitmen Mutu Efektivitas
Kerjasama antar komponen masyarakat akan mengefektifkan waktu pelayanan
yang diperlukan.
e. Anti Korupsi Kerja keras
Untuk pelaksanaan yang lebih baik sangat diperlukan kerja keras semua bidang
dalam pelaksanaan pemeriksaan, pengukuran dan pengobatan bagi masyarakat
desa.
P a g e | 24

4.3 ANALISIS DAMPAK


No Daftar Kegiatan Nilai Dasar Analisis Dampak
1. Menerima a. Akuntabilitas Jika kita tidak konsisten dan adil
pasien di loket Konsisten, Adil dalam penerimaan pasien diloket
maka akan timbul kecemburuan
sosial diantara para pasien/
masyarakat dan keterlambatan
penangan pelayanan kesehatan
terhadap pasien.
b. Nasionalisme Jika tidak ada kerjasama antara
Kerjasama petugas medis maka antrian pasien
akan menumpuk sehingga terjadi
pemborosan waktu pelayanan.
Selain itu tidak terbentuk tim yang
utuh dalam pelayanan kesehatan.
c. Etika Publik Jika penampilan dan sikap kita tidak
Sopan sopan maka citra tenaga kesehatan
dimata masyarakat akan menurun
dan kurang terbinanya hubungan
yang harmonis diantara sesama
petugas, petugas dan pasien,
keluarga/ masyarakat.
d. Komitmen Mutu Jika kita tidak efisien maka waktu
Efisiensi yang seharusnya bisa digunakan
untuk melakukan kegiatan lain,
malah akan terbuang dengan
percuma.
e. Anti Korupsi Alur yang berbelit-belit akan
Sederhana memakan proses yang lama
sehingga pasien menjadi malas
untuk berobat ke puskesmas.
P a g e | 25

2. Mengkaji a. Akuntabilitas Jika petugas tidak tanggung jawab


keluhan pasien/ Tanggung Jawab, maka akan terjadi kelalaian dalam
anamnesa awal Mendahulukan pemeriksaan. Setiap tindakan ada
kepentingan publik tanggung gugat maka dari itu
petugas diharuskan dan diwajibkan
untuk bertanggung jawab penuh
akan tindakan yang dilakukan
terhadap pasiennya. Apabila petugas
mendahulukan kepentingan pribadi
maka pasien akan terlantar, petugas
tersebut tidak mempunyai integritas
dan telah melanggar sumpah janji
dan kode etik profesinya.
b. Nasionalisme Petugas yang tidak menghormati
Menghormati keputusan pasiennya akan membuat
keputusan pasien tersebut menjadi tidak
nyaman dan kehilangan hubungan
saling percaya. Padahal dalam
keberhasilan pengobatan hal utama
yang dibangun adalah sikap saling
percaya dan kenyamanan antara
paetugas dan pasien.
c. Etika Publik Petugas yang tidak cermat dalam
Cermat mengkaji pasien bisa menimbulkan
kekeliruan dalam pendiagnosaan
penyakit dan kekeliruan dalam
pemberian terapi pengobatan.
P a g e | 26

d. Komitmen Mutu Petugas yang hanya monoton dalam


Inovasi pemeriksaan tidak akan bisa
mengembangkan kompetensi yang
dimilikinya. Selain itu pasien juga
hanya akan merasa biasa saja saat
mendapatkan pelayanan kesehatan.
Tidak akan ada perubahan dari
waktu ke waktu.
e. Anti Korupsi Sikap tidak peduli akan
Peduli menimbulkan sikap cuek terhadap
kondisi kesehatan pasien. Petugas
ditugas harusnya memiliki sikap
simapti agar bisa merasakan apa
yang dialami pasiennya.
3. Melakukan a. Akuntabilitas Pasien tidak akan mengetahui hasil
pemeriksaan Jujur pemeriksaan yang sebenarnya,
TTV (Tanda- sehingga dalam kesehariannya
tanda Vital) pasien tersebut akan bertindak
yang meliputi seperti tidak terjadi /sakit apapun.
TD, Nadi, Suhu Contoh pasien dengan hasil TD
Pernapasan 180/110 mmhg yang menandakan
Hipertensi, jika tidak diberitahu
dengan jujur maka dia tidak akan
lebih berhati-hati dalam
mengkonsumsi makanan ataupun
aktivitasnya.
b. Nasionalisme Tidak adanya ketidaktanggung
Tanggung Jawab jawaban tehadap pemeriksaan akan
mengakibatkan pemeriksaan yang
tidak teratur, tidak terarah dan
kurang lengkap.
P a g e | 27

c. Etika Publik Pemeriksaan yang dilakukan tidak


Cermat sesuai dengan SOP (standard
operational procedure)
d. Komitmen Mutu Penurunan kualitas pelayanan
Berorientasi mutu kesehatan di puskesmas.
e. Anti Korupsi Ketidakmandirian petugas, dan akan
Mandiri timbul saling ketergantungan
diantara petugas dalam hal bekerja.

4. Mengajarkan a. Akuntabilitas Jika tidak ada kejelasan target maka


latihan napas Kejelasan Target petugas bisa saja salah untuk
dalam dan batuk mengimplemantasikan tindakan
efektif dengan jenis penyakit pasien,
sehingga tidak akan berdaya guna
untuk psien itu sendiri. Tidak ada
kesinergisan antara target dan jenis
kegiatan.
b. Nasionalisme Jika tidak ada kerjasama antara
Kerja Sama petugas dengan petugas lain dan
pasie, akan kurang maksimalnya
tindakan yang diajarkan oleh
petugas.
c. Etika Publik Jika kita kurang sopan maka akan
Sopan timbul ketidakpercayaan pasien/
masyarakat terhadap petugas.
Penampilan dan sikap petugas
mencerminkan kualitas pelayanan.
P a g e | 28

d. Komitmen Mutu Jika kita tidak berinovasi maka


Inovasi pasien tidak akan mengetahui cara
batuk dengan benar yang efektif.
Selain itu batuk yang dialami oleh
pasien akan lama sembuh karena
kurangnya pengetahuan tentang
tata cara batuk.
e. Anti Korupsi Ketidakpedulian mencerminkan
Peduli sikap petugas yang cuek tehadap
masalah kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya, sehingga
menyebabkan angka kesakitan
pasien akan meningkat.

5. Memberikan a. Akuntabilitas Ketidakadilan dalam pelayanan akan


obat sesuai Adil menimbulkan kecemburuan diantara
resep Dokter sesama pasien. Pasien akan
komplain akan keterlambatan
penrimaan obat yang telah
diresepkan.
b. Nasionalisme Jika kita tidak jujur dalam pemberian
Jujur obat misalnya kita dengan sengaja
mengganti jenis obat dan dosis,
maka akan tidak memaksimalkan
pengobatan pasien.
P a g e | 29

c. Etika Publik Jika kita tidak cermat dalam


Cermat pembeian obat maka akan terjadi
kelalaian dalam pengambilan jenis
obat, jenis, orang/ penerima resep
dan cara pemakaian. Karena dalam
pemberian resep ada prinsip dasar 7
benar yakni benar orang, obat,
waktu, jenis, dosis, rute dan cara
pemberian.
d. Komitmen Mutu Kelambatan pelayanan kesehatan
Efisiensi akan terjadi jika kita tidak efisiensi
dalam pemberian obat yang
diresepkan oleh dokter.
e. Anti Korupsi Jika kita tidak kerja keras, pekerjaan
Kerja keras akan menumpuk sehingga pasien
menjadi jenuh menunggu obat yang
diresepkan oleh dokter.

6. Memberikan a. Akuntabilitas Jika kita tidak mempunyai kejelasan


penyuluhan Kejelasan target target maka penyuluhan akan jadi
kesehatan salah sasaran, sehingga tidak akan
tentang ada perubahan pada lingkungan
PHBS(Perilaku yang seharusnya diberi penyuluhan.
Hidup Bersih Untuk penyuluhan PHBS dan rumah
dan Sehat) dan sehat difokuskan lebih kepada target
Penyuluhan ibu-ibu dan aparat desa.
tentang Rumah
Sehat
P a g e | 30

b. Nasionalisme Jika tidak ada kepentingan bersama


Kepentingan maka lingkungan menajdi tidak
bersama sehat, perilaku hidup tidak ada
perubahan menuju bersih dan sehat.
Masyarakat hanya akan
mementingkan kebersihan
pribadinya sendiri.
c. Etika Publik Kurang mengerti dan kurang
Sopan pemahaman dari masyarakat akan
bisa terjadi hanya karena sikap dan
tutur kata petugas yang kurang
sopan.
d. Komitmen Mutu Jika kita tidak berorientasi pada
Berorientasi mutu mutu pelayanan yang berupa
penyuluhan maka akan menurunnya
kesadaran masyarakat akan perilaku
hidup bersih dan sehat terhadap
dirinya dan masyarakat sekitar.
e. Anti Korupsi Ketidaksederhanaan penyampaian
Sederhana dan bahan penyuluhan akang
membuat kurangnya peminatan
akan topik yang disampaikan
sehingga masyarakat kurang ingin
melaksanakan dalam kehidupan
sehari-hari.
P a g e | 31

7. Membuat a. Akuntabilitas jika dalam pembuatan laporan kita


Laporan Bulanan Tanggung jawab tidak tanggung jawab maka kita
Promosi sendiri tidak akan bisa
Kesehatan, mempertanggung jawabkan hasil
Kesehatan laporan yang diberikan. Kita juga
Lingkungan tidak akan menguasai betul apa yang
(Klinik Sanitasi) ada didalam laporan yang dibuat.
b. Nasionalisme Jika kita tidak kerja keras maka
Kerja keras laporan tidak akan terselesaikan
tepat pada waktu yang ditentukan.
c. Etika Publik Jika dalam pembuatan laporan kita
Cermat tidak cermat mak laporan tidak akan
sesuai dengan data yang ada di
lapangan.
d. Komitmen Mutu Jika tidak efisien dalam pembuatan
Efisiensi laporan maka tidak akan efektifnya
waktu dalam penyusunan laporan
nantinya. Laporan akan terlambat
diserahkan ke atasan kita.
e. Anti Korupsi Data dilapangan dengan data yang
Jujur dilaporkan tidak sinergis jika kita
membuat laporannya dengan tidak
jujur.
8. Senam Lansia a. Akuntabilitas Kegiatan tidak akan tepat sasaran,
Kejelasan target karena senam ini di khususkan untuk
para lansia dengan rentang usia ≥ 45
tahun.

b. Nasionalisme Ketidakpercayaan masyarakat ada


Amanah (dapat tenaga kesehatan di puskesmas.
dipercaya)
P a g e | 32

c. Etika Publik Kegiatan yang dilaksanakan tidak


Bertanggung akan berjalan sesuai rencana.
jawab
d. Komitmen Mutu Penurunan kualitas pelayanan
Berorientasi mutu masyarakat pedesaan.
e. Anti Korupsi Kurangnya kepedulian tenaga
Peduli kesehatan terhadap masyarakat
lansia terhadap status kesehatan
mereka yang semakin hari semakin
rentan terpapar penyakit usia lanjut.
9. Simulasi a. Akuntabilitas Tidak adanya kesadaran tenaga
Pemicuan Stop partisipasif kesehatan dan masyarakat untuk
BABS (Buang Air perbaikan kesehatan di lingkungan
Besar tempat tinggal mereka.
Sembarangan) b. Nasionalisme Kurangnya rasa saling memiliki dan
Kepentingan kurangnya kesadaran untuk saling
bersama mengingatkan bahwa dengan BABS
akan berdampak pada kesehatan
lingkungan bersama di wilayah
tersebut.
c. Etika Publik Masyarakat akan kurang tertarik dan
Sopan berminat terhadap apa yang
disampaikan nantinya oleh petugas
kesehatan yang akan melakukan
simulasi pemicuan stop BABS.
d. Komitmen Mutu Penurunan kualitas mutu pelayanan
Berorientasi mutu kesehatan lingkungan di desa
tersebut.
Peningkatan pencemaran lingkungan
di desa yang belum melaksanakan
stop BABS.
P a g e | 33

e. Anti Korupsi Kurang jelasnya persepsi masyarakat


Sederhana akan kegiatan yang dilaksanakan,
serta kurang maksimalnya
penyerapan akan apa yang
disampaikan petugas.
10. Melakukan a. Akuntabilitas Kepentingan publik tidak jadi
Pemeriksaan Mendahulukan prioritas sehingga masyarakat
Kesehatan, kepentingan publik merasa diabaikan.
Pengobatan, b. Nasionalisme Kegiatan ini tidak akan berjalan
Pengukuran kerjasama sebagaimana mestinya, karena tidak
Antropometri di adanya kerjasama dari komponen
Desa Motolohu. yang terkait.

c. Etika Publik Kurangnya integritas dari tenaga


Integritas tinggi kesehatan puskesmas sehingga
kegiatan seperti ini kadang
dilakukan.

d. Komitmen Mutu Jika ita tidak efektif dalam


Efektivitas penggunaan waktu dan tenaga maka
kegiatan inin tidak akan berjalan
seluruhnya. Ada saja yang akan
terlupakan.
e. Anti Korupsi Kegiatan kurang berjalan maksimal
Kerja keras dan pelayanan akan jadi terhambat
jika kita tidak mau bekerja keras.
P a g e | 34

4.4 JADWAL KONSULTASI


4.4.1 JADWAL KONSULTASI DENGAN MENTOR

NO DAFTAR KEGIATAN OUTPUT WAKTU PARAF


PELAKSANAAN MENTOR
1 Menerima pasien di Terlaksananya langkah 30, 31 Mei 2016
loket pertama pelayanan kuratif 7 Juni 2016

2 Mengkaji keluhan Terdokumentasinya keluhan 30, 31 Mei 2016


pasien/ anamnesa pasien pada status rekam 7 Juni 2016
awal medik

3 Melakukan - Terdokumentasinya hasil 30, 31 Mei 2016


pemeriksaan TTV pengukuran tekanan darah,
(Tanda-tanda Vital) nadi, pernapasan dan suhu
yang meliputi TD, tubuh pada status rekam
Nadi, Suhu medik pasien.
Pernapasan - Pasien mengetahui hasil
pengukuran tekanan darah

4 Mengajarkan latihan Meningkatnya pengetahuan 3 Juni 2016


napas dalam dan masyarakat tentang tata cara
batuk efektif batuk

5 Memberikan obat Pasien mendapatkan obat 30, 31 Mei 2016


sesuai resep Dokter sesuai dengan resep 7 Juni 2016

6 Memberikan Meningkatnya pengetahuan 1,2 Juni 2016


penyuluhan masyarakat tentang pola
kesehatan tentang perilaku sehat
PHBS(Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat) dan
Penyuluhan tentang
Rumah Sehat
P a g e | 35

7 Membuat Laporan Tersedianya laporan bulanan 4,7 Juni 2016


Bulanan Promosi puskesmas
Kesehatan, Kesehatan
Lingkungan (Klinik
Sanitasi)
8. Senam Lansia Meningkatkan taraf hidup 1 Juni 2016
dibidang kesehatan bagi
masyarakat yang berumur
≥45 tahun.
9. Simulasi Pemicuan Meningkatkan kesadaran 1 Juni 2016
Stop BABS (Buang Air masyarakat akan perilaku
Besar Sembarangan) hidup sehat serta
menurunkan angka
pencemaran lingkungan.
10. Melakukan Mengurangi angka kesakitan 1 Juni 2016
Pemeriksaan masyarakat kurang mampu.
Kesehatan, Meningkatkan kualitas
Pengobatan, pelayanan puskesmas.
Pengukuran Meningkatkan kepercayaan
Antropometri di Desa masyarakat akan mutu
Motolohu. pelayaanan Puskesmas
Duminanga.
P a g e | 36

4.4.2 JADWAL KONSULTASI DENGAN COACH

NO DAFTAR KEGIATAN OUTPUT WAKTU PARAF


PELAKSANAAN COACH
1 Menerima pasien di Terlaksananya langkah 30, 31 Mei 2016
loket pertama pelayanan kuratif 7 Juni 2016
2 Mengkaji keluhan Terdokumentasinya 30, 31 Mei 2016
pasien/ anamnesa keluhan pasien pada 7 Juni 2016
awal status rekam medik

3 Melakukan - Terdokumentasinya hasil 30, 31 Mei 2016


pemeriksaan TTV pengukuran tekanan
(Tanda-tanda Vital) darah, nadi, pernapasan
yang meliputi TD, dan suhu tubuh pada
Nadi, Suhu status rekam medik
Pernapasan pasien.
- Pasien mengetahui hasil
pengukuran tekanan
darah

4 Mengajarkan latihan Meningkatnya 3 Juni 2016


napas dalam dan pengetahuan masyarakat
batuk efektif tentang tata cara batuk

5 Memberikan obat Pasien mendapatkan obat 30, 31 Mei 2016


sesuai resep Dokter sesuai dengan resep 7 Juni 2016

6 Memberikan Meningkatnya 1,2 Juni 2016


penyuluhan pengetahuan masyarakat
kesehatan tentang tentang pola perilaku
PHBS(Perilaku Hidup sehat
Bersih dan Sehat) dan
Penyuluhan tentang
Rumah Sehat
P a g e | 37

7 Membuat Laporan Tersedianya laporan 4 Juni 2016


Bulanan Promosi bulanan puskesmas
Kesehatan, Kesehatan
Lingkungan (Klinik
Sanitasi)
8. Senam Lansia Meningkatkan taraf hidup 1,2 Juni 2016
dibidang kesehatan bagi
masyarakat yang berumur
≥45 tahun.
9. Simulasi Pemicuan Meningkatkan kesadaran 1 Juni 2016
Stop BABS (Buang Air masyarakat akan perilaku
Besar Sembarangan) hidup sehat serta
menurunkan angka
pencemaran lingkungan.
10. Melakukan Mengurangi angka 1 Juni 2016
Pemeriksaan kesakitan masyarakat
Kesehatan, kurang mampu.
Pengobatan, Meningkatkan kualitas
Pengukuran pelayanan puskesmas.
Antropometri di Desa Meningkatkan
Motolohu. kepercayaan masyarakat
akan mutu pelayaanan
Puskesmas Duminanga.

Anda mungkin juga menyukai