Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman perkuliahan 6

NUTRISI PADA PASIEN KRITIS DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN


DENGAN TETANUS

Nama : Siti Nurbaety Ernanda


NIM : 34403515129
Mata Kuliah : Keperawatan kritis
Dosen : Sally Yustinawati,. Ns,.M.Kep
Tanggal : 18 Oktober 2017

Isi Rangkuman

A. Nutrisi pada pasien kritits


 Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk
energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi
normal setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004).
 Penyakit kritis merupakan penyakit yang terjadi dengan sangat cepat, berfluktuasi,
memerlukan penanganan yang cepat dan tepat, serta perlu pengawasan yang ketat.
 Cara pemberian nutrisi pada pasien kritis yaitu melalui parenteral dan enteral.
 Manfaat pemberian nutrisi enteral, yaitu :
1. Mempertahankan fungsi pertahanan dari usus
2. Mempertahankan integritas mukosa saluran cerna
3. Mempertahankan fungsi-fungsi imunologik mukosa saluran cerna
4. Mengurangi proses katabolic
5. Menurunkan resiko komplikasi infeksi secara bermakna
6. Mempercepat penyembuhan luka
7. Lebih murah dibandingkan nutrisi parenteral
8. Lama perawatan di rumah sakit menjadi lebih pendek dibandingkan dengan nutrisi
parenteral
 Manfaat pemberian nutrisi parenteral, yaitu :
1. Menyediakan nutrisi bagi tubuh melalui intravena.
2. Mencegah lemak subcutan dan otot digunakan oleh tubuh untuk melakukan
katabolisme energi
3. Mempertahankan kebutuhan nutrisi
B. Asuhan keperawatan pada pasien dengan tetanus
 Tetanus adalah penyakit dengan tanda utama kekakuan otot (Spasme) tanpa disertai
gangguan kesadaran. Gejala ini bukan disebabkan kuman secara langsung, tetapi
sebagai dampak eksotoksin (Tetanoplasmin) yang dihasilkan oleh kuman pada sinaps
ganglion sambungan sumsum tulang belakang, sambungan neuro muscular (Neuro
muscular jungtion) dan syaraf autonom (Sumarmo, 2002).
 Penyebab tetanus yaitu clostiridium tetani dan clastradium tetani.
 Klasifikasi tetanus yaitu tetanus local/lokalited tetanus, tetanus general/generalized
tetanus, tetanus sephal/cephalic tetanus dan tetanus neonatal.
 Manifestasi klinis tetanus, yaitu :
1. Tetanus : Karena spasmus otot-otot matikatoris (Otot pengunyah)
2. Kaku kuduk sampai epistotonus (Karena ketegangan otot-otot erector tungkai)
3. Ketegangan otot dinding perut (Perut kaku seperti papan)
4. Kejang tonis teritama bila dirangsang karena toksin yang tendapat di komus
anterior
5. Resus sardonikos karena spasme otot muka (Alis tertarik keatas,sudut muka tertarik
keluar dan kebawah, bibir tertekan kuat pada gigi).
 Komplikasi dari tetanus, yaitu diantaranya Spasme otot faring, Asfiksia, Ateletaksis,
Fraktur kompresi, Jalan nafas, Respirasi, Kardiovaskuler, Ginjal, Gastrointestinal dan
Ruptur tendon akibat spasme.
 Pencegahan yang dapat dilakukan, yaitu :
1. Imunisasi aktif toksoid tetanus
2. Bila mendapat luka:
a. Perawatan luka yang baik
b. Pemberian ATS 1500 IM secepatnya
 Diagnose keperawatan yang dapat muncul yaitu diantaranya :
1. Kejang berhubungan dengan penyebaran toksik clostridium tetani di syaraf otak.
2. Hipertemi berhubungan dengan efek toksin (Bakterimia).
3. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan jalan nafas terganggu akibat
spasme otot pernafasan.
4. Defisit volume cairan berhubungan dengan intake cairan tidak adekuat.
5. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan muskuloskeletal
neuromuscular.

Anda mungkin juga menyukai