Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting dan
mematikan di dunia ini.Berdasarkan Survei Pravelensi TB oleh Badan Litbangkes
Kemenkes RI Tahun 2013-2014 angka insidence (kasus baru) tuberkulosis ( TB ) Paru di
Indonesia sebesar 403/100.000 penduduk, sedangkan angka prevalence (kasus baru dan
lama) 660/100.000 penduduk.
WHO Global Tuberculosis Report 2016 menyatakan Indonesia menempati
rangking kedua dengan jumlah kasus tuberkulosis (TB) terbanyak di dunia. TB menjadi
penyebab kematian nomor empat setelah penyakit kardiovaskuler. Satu orang yang tidak
terdeteksi dan tidak menjalani pengobatan bisa menularkan TB pada 10-15 orang lainnya
dalam 1 tahun kontak dekat. Kurangnya pengetahuan tentang TB mengakibatkan
penderita terlambat mencari pengobatan atau bahkan tidak berobat sama sekali. Hal ini
otomatis berkontribusi pada tingginya kasus baru TB di Indonesia.
I.3 TUJUAN
Adapun tujuan penulisannya adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penyakit TB Paru
2. Untuk mengetahui Etiologi penyakit TB Paru
3. Untuk mengetahui cara Penularan TB Paru
4. Untuk mengetahui gejala-gejala TB Paru
5. Untuk mengetahui cara pencegahan TB Paru
6. Untuk mengetahui cara pengobatan pada penderita TB Paru
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 DEFINISI
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi kronis yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan menular secara langsung.
Mycobacterium tuberculosis termasuk bakteri gram positif dan berbentuk batang.
Umumnya Mycobacterium tuberculosis menyerang paru dan sebagian kecil organ tubuh
lain. Kuman ini mempunyai sifat khusus, yakni tahan terhadap asam pada pewarnaan, hal
ini dipakai untuk identifikasi dahak secara mikroskopis sehingga disebut sebagai basil
tahan asam (BTA).
Mycobacterium tuberculosis cepat mati dengan matahari langsung, tetapi dapat
bertahan hidup pada tempat yang gelap dan lembab. Kuman dapat dormant atau tertidur
sampai beberapa tahun dalam jaringan tubuh. Jadi dapat disimpulkan TBC
(tuberculosis) merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh
microbacterium tuberculosis yang ditularkan melalui udara dan jika tidak ada
pengobatan yang efektif dapat mengakibatkan perjalanan penyakit yang kronis dan bisa
menimbulkan kematian.
II. 2 ETIOLOGI
TB paru disebabkan oleh kuman tahan asam yaitu Mycobacterium Tuberculosa.
Setelah terinfeksi kuman tersebut kira-kira 50% kuman akan berkembang menjadi TBC
aktif dalam satu tahun, sisanya kuman ini akan menyebabkan infeksi laten.
Adapun faktor yang mungkin terjadi antara lain :
1. Kontak langsung dengan penderita TBC aktif.
2. Menurunnya kekebalan tubuh
3. Kurang nutrisi yang adekuat.
4. Lingkungan dengan prevalensi TB yang tinggi
5. Pengobatan paru yang tidak tuntas.
II. 3 PENULARAN TB
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri
Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada
anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila
sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembangbiak menjadi banyak
(terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar
melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening.
Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh
seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-
lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru. Saat
Mikobakterium tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan segera akan
tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). Biasanya melalui serangkaian
reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha dihambat melalui pembentukan dinding
di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru.
Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya menjadi jaringan parut
dan bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat). Bentuk-bentuk dormant inilah yang
sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan fotorontgen.
II. 4 TANDA DAN GEJALA TB PARU
a. Gejala Respiratorik
1) Batuk-batuk dengan atau tanpa dahak lebih dari 3 minggu
2) Batuk darah
Batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus, sifat batuk dimulai dari kering
(non produktif) kemudian setelah timbul peradangan menjadi produktif
(menghasilkan sputum). Keadaan yang lanjut adalah berupa batuk darah terjadi
kavitas, tetapi juga terjadi pada ulkus dinding bronkus.
3) Sesak napas
Pada penyakit bringan (baru timbul) belum dirasakan sesak nafas. Sesak nafas
akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, yang infiltrasinya sudah
meliputi paru-paru.
4) Nyeri dada
Nyeri dada timbul bila infiltrasi sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan
pleuritis. Terjadi gesekan kedua pleura sewaktu pasien menarik atau
melepaskan nafasnya.
Gejala respiratorik ini sangat bervariasi, dari mulai tidak ada gejala sampai gejala yang
cukup berat tergantung dari luas lesi. Kadang pasien terdiagnosis pada saat
medical check up. Bila bronkus belum terlibat dalam proses penyakit, maka pasien
mungkin tidak ada gejala batuk. Batuk yang pertama terjadi karena iritasi bronkus, dan
selanjutnya batuk diperlukan untuk membuang dahak ke luar.
b. Gejala Sistemik
1) Demam
Bersifat subfebris menyerupai demam influenza, tetapi kadang panas badan dapat
III. KESIMPULAN
Mansjoer, A dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Ed. III. Jakarta: Media
Aesculapius.
2010).