Anda di halaman 1dari 6

Akuntansi Terapan

GO
For Better Business Practices

ACCOUNTING AUDIT BUSINESS MANAGEMENT ACCOUNTING MANAGEMENT STRATEGY INTERNAL AUDIT HR FINANCE MARKETING

Contact Me
← Menuju Penerapan IFRS 2011 Akuntan Tak Profesional Picu Krisis Besar →

Harry Andrian Simbolon


Paradigma Baru Internal Audit
NOVEMBER 3, 2010 4 COMMENTS

Oleh: Harry Andrian Simbolon., SE., M.Ak., QIA

Sebagian besar orang masih menganggap bahwa Internal Auditor (IA) sama saja seperti anjing penjaga (watchdog)
yang menjadi mata-mata pemilik perusahaan. Tugasnya melaporkan jika terjadi ketidakberesan di dalam perusahan,
termasuk di dalamnya penyimpangan dan ketidak sependapatan. Saya pun dulu berpikir demikian hingga akhirnya
saya paham betul setelah berkecimpung langsung dalam profesi ini.

Salah satu kata bijak yang pernah terkenal pada jaman keemasan dulu mengatakan bahwa “lahan yang paling subur
adalah lahan sepanjang bayang-bayang pemilik lahan”. Filosofi inilah yang mendasari para pemilik lahan (pemegang
saham) mempercayakan lahan suburnya itu dikelola dengan baik dengan memberikan aturan (control) dan
meyakinkan para pekerjanya menjalankan control tersebut. Tanpa control dan penilaian berkala terhadap control
tersebut apakah sudah dijalankan atau tidak, maka perusahaan akan semakin cepat menuju kepada kebangkrutan,
karena perusahaan dijalankan tanpa arah yang jelas.
Recent Posts
Redefenisi Internal Audit
IFRS dan Sharing Economy

Teori-teori dasar dan konsep-konsep audit telah menjawab, bahwa keberadaan atau alasan diadakan audit dalam Financial Planning and Analysis dan Tantangan
organisasi adalah untuk memperbaki kinerja. Jika tindakan audit berhasil meningkatkan kinerja unit, maka berarti Akuntan Perusahaan
menunjang ke arah perbaikan kinerja organisasi secara keseluruhan. Kegiatan internal audit adalah menguji dan
Aku Memilih Membentuk The Winning Team Baru
menilai efektivitas dan kecukupan sistem pengendalian intern (control) yang ada dalam organisasi. Tanpa fungsi

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
internal audit, dewan direksi atau pemimpin organisasi tidak memiliki sumber informasi internal yang independen Menjadi Pemain Global Membutuhkan Global Mindset
mengenai kinerja organisasi.
Inovasi Akuntansi Manajemen Kontemporer

The Institute of Internal Auditor (IIA) (1999) memberikan defenisi baru bahwa Internal Audit adalah suatu aktivitas
independen dalam menetapkan tujuan dan merancang aktivitas konsultasi (consulting activity) yang bernilai tambah
Link
(value added) dan meningkatkan operasi perusahaan. Dengan demikian internal auditing membantu organisasi dalam
mencapai tujuan dengan cara pendekatan yang terarah dan sistematis untuk menilai dan mengevaluasi keefektifan AICPA
manajemen resiko (risk management) melalui pengendalian (control) dan proses tata kelola yang baik (governance Bapepam
processes).
BEI

Defenisi tersebut dengan jelas merubah persepsi banyak orang mengenai internal audit selama ini. Perbedaan nyata BI
dalam defenisi tersebut dijelaskan dalam tabel berikut:
BPK

Lama Baru BPKP

Fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam suatu Suatu aktivitas independen objektif CPA Asustralia

organisasi Delloite indonesia

Fungsi penilaian Aktivitas pemberian jaminan keyakinan dan Depkeu


konsultasi
Dirjen Pajak
Mengkaji dan mengevaluasi aktivitas organisasi sebagai Dirancang untuk memberikan nilai tambah serta
Ernst & Young
bentuk jasa yang diberikan bagi organisasi meningkatkan kegiatan organisasi
IAI
Membantu agar para anggota organisasi dapat Membantu organiasi mencapai tujuannya
IAPI
menjalankan tanggung jawabnya secara efektif
IIA
Memberikan hasil analisis, penilaian, rekomendasi, Memberikan suatu pendekatan disiplin yang
konseling dan informasi yang berkaitan dengan aktivitas sistematis untuk mengevaluasi dan meningkatkan IKPI
yang dikaji dan menciptakan pengendalian efektif dengan keefektivan manajemen resiko, pengendalian dan
ISEI
biaya yang wajar proses pengaturan dan pengelolaan organisasi
Kementrian BUMN

Paradigma Baru VS Paradigma lama KNKG

KPK
Peran IA sebagai watchdog telah berlangsung lama sekitar tahun 1940-an, sedangkan peran sebagai konsultan baru
muncul sekitar tahun 1970-an. Adapun peran internal auditor sebagai katalist baru berkembang sekitar tahun 2000-an. KPMG Indonesia
Perbedaan pokok ketiga peran IA tersebut sebagai berikut :
LKDI

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
URAIAN WATCHDOG CONSULTANT CATALIST LPFA

PWC Indonesia
Proses Audit kepatuhan (Compliance Audit operasional Quality Assurance
Audit) TII

Fokus Adanya Variasi Penggunaan sumber Nilai (Values) Unila


(penyimpangan, kesalahan daya (resources) Unpad
atau kecurangan dll)
YPIA
Impact Jangka pendek Jangka menengah Jangka panjang

Peran watchdog bertujuan untuk memastikan ketaatan/kepatuhan terhadap ketentuan, peraturan atau kebijakan yang
telah ditetapkan. Audit yang dilakukan adalah compliance audit dan apabila terdapat penyimpangan dapat dilakukan
koreksi terhadap sistem pengendalian manajemen. Peran watchdog biasanya menghasilkan saran/rekomendasi yang
mempunyai impact jangka pendek, misalnya perbaikan sistem dan prosedur atau internal control.

Peran IA sebagai konsultan diharapkan dapat memberikan manfaat berupa nasehat (advice) dalam pengelolaan
sumber daya (resources) organisasi sehingga dapat membantu tugas para manajer operasional. Audit yang dilakukan
adalah operational audit/performance audit, yaitu meyakinkan bahwa organisasi telah memanfaatkan sumber daya
organisasi secara ekonomis, efisien dan efektif (3E) sehingga dapat dinilai apakah manajemen telah menjalankan
aktivitas organisasi yang mengarah pada tujuannya. Rekomendasi yang dibuat oleh auditor biasanya bersifat jangka
menengah. Aplikasi nyata peran ini dalam perusahaan adalah penerapan Control Self Assesment (CSA) yang telah
berjalan baik di beberapa perusahaan besar hinga saat ini.

Peran IA sebagai katalis berkaitan dengan quality assurance, sehingga IA diharapkan dapat membimbing manajemen
dalam mengenali risiko-risiko yang mengancam pencapaian tujuan organisasi. Quality assurance bertujuan untuk
meyakinkan bahwa proses bisnis yang dijalankan telah menghasilkan produk/jasa yang dapat memenuhi kebutuhan
customer. Dalam peran katalis, IA bertindak sebagai fasilitator dan agent of change. Impact dari peran katalis bersifat
jangka panjang, karena fokus katalis adalah nilai jangka panjang dari organisasi, terutama berkaitan dengan tujuan
organisasi yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dan pemegang saham. Penerapan risk
management dan risk based audit adalah salah satu contoh peran IA sebagai katalis.

Intenal Audit Sebagai Seorang Katalist

Sebagai seorang katalist IA terlibat aktif dalam penilaian resiko yang terdapat dalam proses bisnis perusahaan. Inilah
yang disebut dengan risk based audit. Pendekatan risk based audit memerlukan keterlibatan IA dalam

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko bisnis yang dihadapi perusahaan. Oleh karena itu diperlukan sikap
proaktif dari IA dalam mengenali resiko-resiko yang dihadapi manajemen dalam mencapai tujuan organisasinya. IA
dapat menjadi mitra manajemen dalam meminimalkan resiko kerugian (loss) serta memaksimalkan peluang
(opportunity) yang dimiliki perusahaan.

Peran katalis internal audit tidak saja terbatas pada perbaikan dan memberikan nasihat tetapi juga dapat berupa:
Keterlibatan IA dalam system design & development, review terhadap kompetensi SDM dalam suatu fungsi
organisasi, keterlibatan dalam penyusunan corporate planning, evaluasi kinerja, budgeting, strategy formulation dan
usulan perubahan strategi, dan lain sebagainya.

Sangkin pentingnya penilaian risiko bisnis dalam organisasi perusahaan sekarang ini, maka tak jarang fungsi risk
management menjadi fungsi mandiri di luar interal audit. Risk management yang melakukan assessment dan IA yang
melakukan test. Semakin baik kinerja internal audit dalam meminimalisir risiko maka akan semakin baik kinerja
perusahaan secara keseluruhan. Itulah sebenarnya yang diharapakan oleh semua stake holder perusahaan termasuk
kita sebagai karyawan.

Jadi, setelah uraian singkat saya ini, apakah persepsi kita terhadap IA masih seperti yang dulu? Jika persepsi Anda
sudah berubah, maka mari mulai sekarang kita gandeng IA sebagai mitra kita dalam memaksimalkan kinerja
perusahaan.

Advertisements

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Loading...
Like

Be the first to like this.

Related

Perkembangan minat Internal Pengendalian Interen Mengupas Seluk Beluk Fraud


Audit di Indonesia In "Accounting" dan Cara Mengatasinya
In "Internal Audit" In "Audit"

FILED UNDER AUDIT, INTERNAL AUDIT TAGGED WITH INTERNAL CONTROL, PENGENDALIAN INTERNAL,
PERAN AUDITOR INTERNAL, PERAN INTERNAL AUDIT

About akuntansibisnis
Me

4 Responses to Paradigma Baru Internal Audit

lda says:
November 11, 2011 at 4:57 am

kenapa sih auditor disebut sebagai wacthdog, dan apa kaitannya dengan standar auditing.??

Reply

akuntansibisnis says:
November 15, 2011 at 2:47 am

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Dulunya peran auditor disebut watchdog karena fungsilah lebih kepada mata-mata pemilik dalam mengawasi
kerja para pekerja, bila ada yang salah atau menyimpang maka langsung dilaporkan (menggonggong).
Standart Internal audit sekarang menyatakan bahwa auditor berperan sebagai katalis dan konsultan.

Reply

ICA says:
April 2, 2015 at 8:19 am

terima kasih penjelasan mengenai paradigma audit internal tersebut sangat membantu

Reply

ICA says:
May 1, 2015 at 4:41 pm

terima kasih atas penjelasannya mengenai pandangan baru auditor internal

Reply

Leave a Reply

Enter your comment here...

Blog at WordPress.com.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD

Anda mungkin juga menyukai