Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

(Memilih Lapangan Usaha)

KELOMPOK X:

BASRIMAN HASAN (10536503615)


NURUL FATMA (10536504315)
ABDUL MALIK (10536505115)

KELAS 2015 B

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

NOVEMBER, 2017
KATA PENGANTAR

Segal puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Diantara sekian
banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang
yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia,
sehingga oleh karenanyakami dapat menyelesaikan makalah kewirausaan ini
yang berjudul “ Memilih Lapangan Usaha”.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah
kewirausahaan. Selain itu kami berharap pembaca dapat memahami bagaimana
cara memilih lapangn usaha.

Dalam proses penyusunan makalah ini tentunya kami menjumpai


hambatan , namun berkat dukungan dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu kami menyampaikan terima kasih dan
pengharaan setinggi -tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu
terselesaikannya makalah ini.

Tentunya makalah masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu segala
saran dan kritik yang membangundari berbagai pihak sangat kami harapkan demi
perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat bagi
kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.

Makassar, 23 November 2017


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................

DAFTAR ISI ....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................

A. Latar Belakang .......................................................................................


B. Rumusan Masalah..................................................................................
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................
D. Metode Penulisan ..................................................................................
E. Manfaat Penulisan .................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................

1. MEMILIH LAPANGAN USAHA ............................................................


A. Pengertian Lapangan Usaha .................................................................
B. Memilih Lapangan Usaha ....................................................................
C. Badan Usaha Berdasarkan Lapangan Usaha ........................................
2. GAGASAN USAHA .................................................................................
A. Peluang Kewirausahaan .......................................................................
B. Identifikasi Peluang Usaha ...................................................................
C. Metode Dalam Mencari Gagasan Usaha ..............................................
D. Tekhnis Penjaringan Gagasan Usaha ...................................................
E. Mencari Gagasan Usaha .......................................................................
F. Sumber Gagasan Usaha........................................................................
G. Factor Kegagalan Gagasan Usaha ........................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..........................................................................................
B. Saran .....................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Disetiap tahun angka pengangguran smakin meningkat,hal ini


disebabkan oleh berbagai factor diantaranya adalah tingkat pendidikan rendah,
skill yang dimiliki tidak memadai, minimnya lapangan kerja yang tersedia,
sedangkan angka pencari kerja setiap tahunnya terus meningkat.

Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik dan
banyak pula yang menganggur, maka sering dirasakan pentingnya dunia
wirausaha. Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh
wirausahawan. Wira usaha membrikan sumbangan yang cukup besar dalam
perkembangan perekonomian dalam suatu negara, baik dalam jumlah maupun
dalam mutu wirausaha itu sendiri. Dalam rangka menghadapi era perdagangan
bebas kita ditantang bukan hanya untuk mempersiapkan Sumber Daya
Manusia yang siap bekerja melainkan juga harus mampu mempersiapkan dan
membka lapnagn kerja baru. Membuka dan memperluas lapangan kerja baru.
Membuka dan memperluas lapangan kerja barumerupakan kebutuhan yang
sangat mendesak. Sebagai seorang wirausahawan atau orang mempunyai
jiwa entrepreunership kita tentu saja harus memanfaatkan apa yang ada dalam
negara kita ini. Dalam kehidupan sehari-hari masih banyak orang yang
menafsirkan dan memandang bahwa kewirausahaan adalah identik dengan apa
yang dimiliki dan dilakukan oleh usahawan atau wiraswasta. Pandangan
tersebut kurang tepat karena jiwa dan sikap kewirausawan tidak hanya oleh
usahawa, namun juga oleh setiap orang yang berfikir kreatif dan bertindak
inovatif, misalnya petani, karyawan, pegawai pemerintah, mahasiswa, guru,
pimpinan proyekdan lain sebagainya. Berfikir kretif dan inovatif dapat
menciptakan ide kretif dan inovatif, dan ide tersebut dapat membuat peluang
usaha atau dapat membuka dan memperluas lapangan usaha. Namun kita
dituntut untuk berfikir kreatif dan inovatif yang sungguh-sungguh dan
mendalam agar dapat menciptakan suatu ide yang menghasilkan peluang.
Dengan kreatifitas dan inovatif kita bisa menciptkan suatu nilai lebih terhadap
suatu barang dan jasa yang memiliki nilai guna bagi konsumen yang
membutuhkan.

Pada era globalisasi ini, masyarakat sebaiknya tidak hanya


mengandalkan pekerjaan dalam bidang pemerintahan, misalnya menjadi
pegawai negeri. Semakin banyaknya angka kelahiran dibandingkan dengan
angka kematian menimbulkan berbagai permasalahn ekonomi, diantaranya
keterbatasan pangan yang tersedia , kelayakan hidup yang kurang, kebutuhan
akan barang dan jasa yang kian meningkat serta yang sangat memprihatikan
semakin sempitnya lapnagn pekerjaan.

Pengangguran semakin marajalela, tidak hanya lulusan Sekolah Dasar


(SD), sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA)
bahkan seorang sarjana pun terancam menganggur. Hal ini disebabkan
terbatasnya lapangan pekerjaan sedangkan jumlah permintaan akan pekerjaan
semakin meningkat.

Masalah penganguran tidak dapat dibiarkan begitu saja. Masalah


tersebut akan melahirkan berbagai permasalahan baru yang sangat
meresahkan. Misalnya kemiskinan, kriminalitas, dan sebagaianya. Perlu ada
upaya untuk menyelamatkan negeri ini dari permasalahan-permasalahan
tersebut. Upaya itu dapat dimulai dengan menciptakan lapangan pekerjaan
baru yang dapat menyerap tenaga kerja sehingga tingkat pengangguran akan
semakin berkurang. Untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru diperlukan
ide dan pelang usaha, serta memahami bagaimana cara memilih lapangan
usaha. Untuk itu dalam makalah ini kami membahas mengenai lapangan
usaha, ide serta peluang usaha.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diangkat dari latar belakang yang


dipaparkan ditas adalah:

1. Bagaimana cara memilih lapangan usaha yang tepat?


2. Badan usaha yang terbentuk berlapangan usaha?
3. Bagaimana mencari gagasan usaha?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahu dan memahami lapang pekerjaan.
2. Mengetahui dan memahami bagaimana cara memilih lapangan
pekerjaan.
3. Mengetahui badan usaha yang terbentuk berdasarkan lapangan usaha
4. Mengetahui pengembangan gagasan usaha.

D. Metode Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini, kami menggunakan metode
pengumpulan data, yaitu metode pengumpulan data dan mencari data tersebut
di buku-buku dan diinternet. Kemudian memahami data-data yang telah
didapatkan dan menyusun menjadi sebuah makalah.
E. Manfaat Penulisan
Hasil pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat baik
secara teoritis maupun praktis, sebagai berikut:
a. Secara teoritis
Hasil makalah ini diharapkan dapat membantu pembaca khususnya
mahasiswa dalam hal yang berkaitan dengan Supervisi Pendidikan.
b. Secara praktis
Melalui pembuatan makalah ini diharapkan dapat menambah
wawasan berfikir dan kemampuan menganalisis suatu hal yang
terkait, dan jua sebagai salah satu syarat penilaian mata kuliah
kewirausahaan.
BAB II

PEMBAHASAN

1. MEMILIH LAPANGAN USAHA

A. Pengertian Lapangan Usaha

Lapanga usaha adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/usaha/perusahaan /


isntansi dimana seseorang bekerja , seperti yang golongkan dalam klasifikasi
lapangan usaha atau kegiatan yang dilakukan satuan-satuan ekonomi untuk
menghasilkan barang dan jasa.

B. Memilih Lapangan Usaha

Telah banyak fakta yang dapat dikemukakan, bahwa masih banyak


wirausahawan yang memulai usahanya dengan melihat keberhasilan orang
lain dalam menjalankan usahnya (latah atau ikut-ikutan). Pada hal belum tentu
orang lain berhasil dalam suatu lapangan usaha, kita juga berhasil dalam suatu
lapangan usaha, kita juga dapat berhasil pada lapangan usaha yang sama.
Mungkin saja orang lain berhasil karena potensi diri yang dimilikinya cocok
dengan lapangan usaha tersebut dan kemampuan dia untuk mengakses
informasi terkait . dengan usaha yang dijalankannya. Bisa saja kita mengukiti
orang yang telah berhasil dalam suatu lapangan usaha, namun kita perlu
memiliki nilai lebih dari aspek kualitas yang kita tawarkan kepada konsumen.
Namun kemampuan menawarkan aspek kualitas yang akan tetap terkait
terhadap potensi diri yang kita miliki.
Oleh karena itu dalam memilih lapangan usaha yang kita gelusti, perlu
dipertimbangkan hal-hal berikut:
a. Lapang usaha yng cocok untuk orang lain belum tentu cocok bagi
kita.
b. Lapangan usaha yang pada masa lalu menguntungkan, belum tentu
pada saat ini masih menguntungkan, atau lapangan usaha ynag
menguntungkan saat ini belum tentu menguntungkan dimasa
mendatang.
c. Lapangan usaha yang berkembang baik di suatu daerah, belum tentu
dapat berkembang baik dengan baik pula di daerah lain, dan
sebaliknya.

Mengingat hal-hal ini semua, maka pemilihan lapangan usaha


hendaknya didasarkan pada hal-hal berikut:
1. Factor permintaan dari barang atau jasa yang akan anda tawarkan
atau anda jadikan lapangan usaha.
2. Produk dan jasa yang akan menjadi pilihan merupakan kebutuhan
tersembunyi masyarakat.
3. Produk dan jasa yang akan anda pilih kualitasnya lebih menonjol
dari pesaing anda.

Dalam langkah pemilihan lapangan usaha, anda kembali perlu melihat


atau mengkaji kondisi internal anda dan kondisi eksternal andaakan
dihadirkan usaha. Kedua factor ini akan menentukan sukses bisnis anda:

1. Factor internal
 Posisi keuangan
 Penguasaan teknis atau keterampilan
 Penyediaan bahan mentah atau bahan jadi
 Penguasaan tekhnologi
 Penguasaan manajemen
2. Factor eksternal
 Kemungkinan masa depan (prospek)
 Peraturan-peraturan pemerintah danimplikasi psikologi
 Persaingan
 Pemerasaan
 Resiko

Selanjutnya, anda menyeleksi himpunan komiditi yang terhimpun


komuditi yang terhimpun dari langkah pertama dengan kondisi internal dan
eksternal usaha anda. Langkah ini akan memperkecil pilihan anda untuk
analisis berikutnya (analisis mikro). Hasil analisis mikro anda dibatasi
dengan hanya beberapa pilihan atau lapangan usaha (sebaiknya pilih sampai
10 lapangan usaha yang paling mungki).
Analisis anda selanjutnya adalah memilih lapangan usaha yang paling
menguntungkan dengan pertimbangan kemampuan dalam melaksanakannya.
Analisis ini dapat anda sebut sebagai “analisis mikro” yang akan
menawarkan lapangan usaha.

C. Macam-Macam Badan Usaha Berdasarkan Lapangan Usaha

Badan usaha adalah suatu kesatuan yang dimiliki seseorang atau


pemerintah yang dimiliki tujuan bersama, manfaat bersamaan, dan kerja sama
bersama tentunya saat ini kita membahas badan usaha berdasarkan lapangan
usahanya, badan usaha berdasarkan lapangan usahanya terdiri atas lima badan
yaitu: badan usaha dagang, badan usaha ekstraktif, badan usaha jasa, badan
usaha agraris, dan bahan usaha industry.
1. Badan usaha dagang
Badan ini kegiatannya membeli dan menjual kembali barang yang ia
beli akan tetapi ia tidak mempunyai kewenangan untuk merubah/produk yang
ia beli maksudnya adalah ia membeli akan tetapi ia menjual dalam kondisi
yang sama saat ia membeli. Contoh badan usaha ini banyak kita temukan
dipasar, warung, took, dll. Lapangan usaha yang terdapat di badan usaha
dagang adalah:
 Sebagai pedagang besar
 Sebagai pedagang menengah
 Sebagai pedagang kecil

2. Badan usaha ekstraktif


Badan yang mana kegiatannya berhubungan/berkaitan erat dengan
menggali, mengambil, dan mengelola kekayaan alam. Contohnya adalah
pertambangan emas, penggali minyak bumi, pembuat kerajinan sapu, dll.

3. Badan usaha jasa


Badan ini identic dengan pelayanan (servis), badan ini menyediakan
pelayanan-pelayanan jasa. Lapangan usaha yang dapat kita lakukan pada
badan usaha jasa adalah:
 Sebagai pedagang perantara
 Sebagai pemberi kredit
 Sebagai pengusaha angkutan
 Sebagai pengusaha hotel dan restoran
 Sebagai pengusaha biro jasa dan travel pariwisata
 Sebagai pengusaha asuransi, pergudangan, perbengkelan, koperasi, tata
busana, dll.
4. Badan usaha agraris
Badan ini erat kaitannya dengan tanah, yang mana kegiatannya adalah
mengelola dan memanfaatkan tanah agar dapat digunakan oleh mereka
(pengelola tanah) sehingga mereka dapat keuntungan dari tanah yang dikelola
tersebut, arti dari kelola dan memanfaatkan adalah menguraikan serta
merangkai sedemikian rupa agar tanah itu bermanfaat yang pasti apabila
membuat badan itu erat kaiannya dengan ULTIMATE (pendapatan),
lapangan usaha yang dapat dibentuk yakni:
 Pertanian
 Perkebunan dan kehutanan.
5. Badan usaha industri
Badan usaha industi adalah badan usaha yang mana kegiatannya
menghasilkan, dan menciptakan barang-barang baru, selain itu juga kegiatan
badan industry merenovasi produk-produk lain dengan tujuan meningkat
kualitas dari produk yang sudah itu suatu produk yang memiliki nilai yang
luar biasa dan berharga. Contohnya adalah pabrik-pabrik mobil,kertas,
mainan, dll.

2. GAGASAN USAHA
A. Peluang Kewirausahaan
Menurut zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat
menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil dipasar. Ide-ide itu
menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha. Dalam
pengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha).
Wirausha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang
mungkin terjadi dengan cara:
1. Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif.
2. Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat.

Ada tiga resiko yang adapat dievaluasi, yaitu:


1. Resiko pasar atau persingan
2. Resiko finansial
3. Resiko teknik.
Kreativitas sering kali muncul dalam bentuk ide untuk menghasilkan
barang dan jasa baru, ide ini bukanlah peluang dan tidak akan muncul bisa
muncul bila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara
terus-menerus.bagaimana ide bisa menjadi peluang ? jawaban atas pertanyaan
ini, diantaranya:
1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan-perubahan cara-
cara/metodeyang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan
dalam memenuhi kebutuhannya.
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa
3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan
atau cara melakukan suatu pekerjaan.
B. Identifikasi Peluang Usaha
begitu banyak peluang didalam mengidentifikasi usaha baru yang lebih
baik dan lebih menarik untuk dikerjakan. Seseorang wirausahawan harus
mampu mengidentifikasi peluang-peluang yang tersembunyi dengan gagasan-
gagasan yang baru, dan bekerja keras mewujudkan semua gagasan-
gagasannya menjadi sebuah kenyataan.
Terdapat dua jenis orientasi yang meransang penelusuran peluang usaha
baru yang perangsang orientasi eksternal, dan perangsan orientasi internal.
Keingintahuan dan minat pada apa yang tersedia di dunia merangsang
orientasi eksternal, sedangkan orientasi internal merangsang penggunaan
sumber daya-sumber datya pribadi untuk mengidentifikasi peluang usaha baru.
Orientasi internal didapat dari:
1. Konsumen, yaitu wirausahawan harus selalu memperhatikan apa yang
menjadi keinginan konsumen atau memberi kesempatan kepada konsumen
untuk mengungkapkan keinginan mereka.
2. Perusahaan yang sudah ada, yaitu wirausahawan harus selalu
memperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan yang sudah ada dan kemudian mencari cara untuk
memperbaiki penawaranyang sudah ada sehingga dapat membentuk
peluang baru.
3. Saluran distribusi, merupakan sumber gagasan baru yang sangat baik
karena keterdekatan mereka dengan kebutuhan pasar.
4. Pemerintah, merupakan sumber pengembangan gagasan baru dengan du
acara yaitu melalui dokumen hak-hak paten yang memungkinkan
pengembangan suatu produk yang baru, dan melalui peraturan pemerintah
terhadap dunia usaha yang memungkinkan munculnya suatu gagasan
usaha baru.
5. Penelitian dan pengembangan, merupakan suatu kegiatan yang sering
menemukan atau menghasilkan suatu gagasan produk baru atau perbaikan
terhadap produk yang sudah ada.
Orientasi internal akan mendorong penggunaan sumber daya-sumber
daya untuk mengidentifikasi peluang usaha baru, orientasi internal didapat
dari tiga tahap penggunaan sumber daya internal, yaitu:
a. Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian
masalah yang perlu dipecahkan.
b. Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang
nampaknya berhubungan dengan konsep danmasalah-masalahnya.
c. Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermafaat untuk
memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa
diperaktekkan.

Proses inovasi dapat diuraikan sebagai berikut:


1. Wirausahawan melihat adanya kebutuhan.
2. Mengumpulkan data dan mengidentifikasi konsep-konsep.
3. Menguraikan usaha-usaha
4. Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan.
5. Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
6. Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang
berhubungan
7. Mencari pemecahan sementara.
8. Meneliti pemecahan dengan hati-hati.
9. Bergerak terus jika semuanya baik.
10. Mencapai keberhasilan.

C. Metode dalam Mencari Gagasan usaha


Adapun metode-metode dalam mencari gagasan usaha adalah sebagai
berikut:
1. Metode ATM (amati, tiru dan modifikasi)
Dalam mencari ide khususnya ide untuk mendirikan atau memulai suatu
usaha salah satu metode yang cukup tepat dan dapat diterapkan. Metode ini
bernama ATM yang merupakan singkatan dari amati, tiru dan modifikasi. Jika
dijelaskan secara singkat metode ini berisi perintah untuk mengamati usaha
yang sudah ada sebelumnya, meniru usaha tersebutdan memodifikasinya.
Metode ini tidak sama dengan meniru atau sering disebut dengan plagiat
karena di dalamnya terdapat kegiatan modifikasi yang dengan jelas mencari
kelemahan atau kekurangan yang ada di usaha sebelumnya dan kemudian
mengganti atau menambahkan sesuatu sehingga terbentuklah suatu usaha yang
baru. Tahapan- tahapan dalam metode ini yaitu sebagai berikut:
1. Mempelajari usaha yang sudah ada
2. Mengkaji input dan output suatu usaha
3. Menganalisa trenpopulasi dan data demografi
4. Mengkaji trend ekonomi
5. Meniru dan memodifikasi 4P (place, price, product & promotion)
Metode ATM ini telah banyak dilakukan oleh para pengusaha yang tidak
perlu terlalu memaksakan untuk menggagas ide baru yang belum tentu sukses
dijalankan nantinya. Sebagai seorang pengusaha dia tidak perlu repot harus
melakukan riset pasar atau menciptakan sebuah bisnis baru. Cukup tinggal
melihat bisnis apa yang paling laris di pasar lalu membuat bisnis serupa, atau
lebih konkret lagi, mereka hanya melihat produk apa yang sukses di pasar
lalu tinggal diamati dan ditiru dengan sedikit modifikasi.
Sebagai pengusaha atau misalkan pemilik produk yang market leader,
tentunya tidak membiarkan hal ini terjadi. Anda akan berpikir keras untuk
tetap eksis dan tetap sebagai pemimpin pasar. Anda harus memiliki strategi
atau jurus tertentu untuk menghadapinya Contohnya adalah seperti yang
dilakukan Herman Kosasih pemilik bengkel motor Laris Jaya Motor (LJM),
mempunyai jurus yang bisa dibilang aneh dalam menghadapi persaingan. Dia
memilih berdamai dengan kompetitor. Bila banyak pengusaha justru bersikap
berseberangan atau bertarung dengan kompetitor, namun LJM justru
berdamai. Konsep sinergi yang dikembangkan Herman Kosasih ini ternyata
malah mendongkrak bisnisnya.
Metode ini tidak hanya dilakukan oleh perorangan atau kelompok dan
dalam bidang usaha saja. Jepang yang kita kenal sekarang sebagai negara
maju juga menerapkan metode ATM ini. Negara tersebut maju ukan karena
menemukan segala sesuatu yang menjadi produk unggulannya sekarang,
namun karena meniru ide, produk dan jasa dari negara lain dan menjadikannya
lebih bagus, ringan, menarik hemat, modis dan lain-lain.
Itulah beberapa contoh pengusaha dan juga negara yang secara nyata
berhasil menerapkan metode ATM ke dalam usahanya. Tidak ada salahnya
untuk mencoba metode yang satu ini.

2. Analisis swot
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan
kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang
berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths,
Weakness, Opportunities dan Threats. Metode ini paling sering digunakan
dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan.
Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai
pemecah masalah.
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
 Strengths (kekuatan)
merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi,
proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan
faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri.
 Weakness (kelemahan)
merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi,
proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan
faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri.
 Opportunities (peluang)
merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang
terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek
atau konsep bisnis itu sendiri, misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah,
kondisi lingkungan sekitar.
 Threats (ancaman)
merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat
mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Grid di atas
merangkum beberapa bidang subjek yang perlu mempertimbangkan baik
faktor internal maupun faktor eksternal. Grid ini dapat digunakan sebagai
judul topik bila kita bekerja dalam kelompok-kelompok kecil (gagasan yang
baik bila kelompokmu lebih besar dari delapan orang).

D. Teknis Penjaringan Gagasan Usaha


Guna mendapatkan pilihan usaha yang baik dan memiliki nilai
ekonomis yang tinggi maka perlu dilakukan teknik penjaringan berikut:
a. Daftar alternative gagasan yang muncul
b. Tentukan rangkaian dan bobotnya.
c. Hitung total skor, yaitu rangking bobot.
d. Pilihan adalah didasarkan total skor yang tertinngi.
E. Mencari Gagasan Usaha
Gagasan usaha dapat dilakukan secara bertahap, artinya jika
dilakukan secara bertahap orang yang ingin menemukan ide atau gagasan akan
memulai dengan melakukan survei lebih dahulu, setelah itu dilakukan
pencocokan hasil survei dengan pengalaman pribadi sebelumnya atau dengan
mengkaji hasil survei berdasarkan referensi yang pernah dibaca. Sehubungan
dengan ide atau gagasan usaha yang sedang dicari ini. Ketiga kegiataan ini
sebernanya merupakan tahapan awal dalam melakukan indentifikasi ide atau
gagasan usaha. Tentu saja ide atau gagasan usaha tersebut sudah ditemukan
maka langkah berikutnya adalah melakukan kajian secara umum dan sudut
ekonomi, kemampuan teknis, ketersediaan sumber daya manusia, khususnya
yang berkaitan dengan keterampilan yang diperlukan. Jika ide atau gagasan
usaha tersebut akan dilaksanakan. Terakhir perlu juga diperlukan kemampuan
keuangan yang ada.
Lingkungan usaha merupakan suatu langkah yang pentig dilakukan
dengan tujuan untuk menemukan apakah lingkungan dimana usaha itu akan
berdiri nantinya tidak akan menimbulkan ancaman atau justru dapat
memberikan peluang diluar dari usaha yang utama.
Dalam melakukan identifikasi ide atau gagasan usaha, melakukan
beberapa hal penting berikut:
1. Melakukan survei atau pengamatan langsung ke lokasi.
2. Menghimpun seluruh pengalaman mengenai usaha yang pernah ditekuni
sebelumnya.
3. Mendengar atau melakukan diskusi mengenai usaha khusus pada usaha
yang sedang diminati saat ini.
Ketiga hal ini dapat dilakukan secara bertahap, artinya jika dilakukan
secara bertahap yang ingin menemukan ide atau gagasan akan memulai
dengan melakukan survei lebih dahulu, setelah jtu dilakukan pencocokan hasil
survei dengan pengalaman pribadi sebelumnya atau dengan mengkaji hasil
survei berdasarkan referensi yang pernah dibaca. Sehubungan dengan ide atau
gagasan usaha yang sedang dicari ini. Ketiga kegiataan ini sebernanya
merupakan tahapan awal dalam melakukan indentifikasi ide atau gagasan
usaha. Tentu saja ide atau gagasan usaha tersebut sudah ditemukan maka
langkah berikutnya adalah melakukan kajian secara umum dari sudut
ekonomi, kemampuan teknis, ketersediaan sumber daya manusia, khususnya
yang berkaitan dengan keterampilan yang diperlukan. Jika ide atau gagasan
usaha tersebut akan dilaksanakan. Terakhir juga diperlukan kemampuan
keuangan yang ada.
F. Sumber Gagasan Usaha
Penemuan ide atau gagasan yang baik, diperlukan banyak informasi
yang berhubungan dengan ide atau gagasan. Maka perlu dilakukan kegiatan
berikut yaitu :
1. Mengetahui sumber informasi.
2. Melakukan seleksi informasi dari sumber-sumber.
Gagasan ini adalah suatu yang dapat mendatangkan inspirasi pelaku
yang mendorong munculnya suatu ide usaha dan menduga lebih awal apakah
ide yang muncul ini akan dapat menghasilkan suatu nilai tambahan atau tidak.
Pemahaman sumber gagasan yang baik tentunya akan memperkaya ide usaha.
Sumber Gagasan Usaha Bagi Produk dan Jasa Baru :
 Kebutuhan akan sumber penemuan
 Membuat inovasi baru sesuai keahlian
 Hobi atau kesenangan pribadi
 Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar
 Memanfaatkan koneksi dan relasi
 Mengamati kecenderungan-kecenderungan
 Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
1. Survei

Survei dapat diartikan seseorang mencari ide usaha dengan cara terjun
langsung kelapangan guna mengamati, melihat secara langsung dari dekat
mengenai objek yang dianggap menarik ataupun dilakukan secara sistematik
dengan dibuat suatu rancangan khusus, perlakuan khusus, dengan tahap-tahap
yang harus dilalui guna menemukan suatu ide usaha. Ide yang muncul sebagai
temuan dari suatu survei akan lebih baik adanya karena dapat dirasakan,
dilihat, didengar, dan didiskusikan secara langsung sehingga langkah-langkah
untuk merealisasikan akan jauh lebih mudah ketimbang ide atau gagasan yang
ditemukan berdasarkan sumber bacaan.
2. Pengalaman

Pengalaman adalah guru yang paling baik. Banyak contoh lahirnya


para pendiri perusahaan yang muncul dari pengalaman, seperti pengusaha atau
pendiri perusahaan pasta gigi pepsodent. Awalnya dia bekerja sebagai tenaga
pemasar (salesman) keliling yang menjajakan barang dagangan keseluruh
wilayah pemasaran di Amerika Serikat. Dari pengalaman dan hasil
pengamatannya bertahun-tahun ternyata membuat dan menjual pasta gigi akan
menguntungkan, disamping itu jika produk tersebut dapat diterima oleh
konsumen maka kebutuhannya tidak akan pernah habis kegenerasi-generasi.
3. Teknologi

Teknologi muncul disekitar kita juga dapat menjadi sumber ide usaha,
misalnya, adanya teknologi computer secara tidak langsung melahirkan
sebagai ide usaha baru, seperti : usaha jasa internet, usaha jasa rental
computer, usaha jasa pengolahan data, usaha jasa pemasangan jaringan, usaha
servis computer, dan lain sebagainya.

4. Kebutuhan Pasar

Kebutuhan pasar yang muncul maka akan segera juga berbagai ide
usaha yang akan muncul.
5. Pesaing

Kegiatan pesaing untuk melakukan inovasi produknya, kadang-


kadang muncul dari adanya usaha baru, baik berupa produksi barang subtitusi
ataupun meniru produk. Yang sudah ada sedikit modifikasi. Contoh air Mineral
“Aqua” yang telah melahirkan beratus-ratus.Ide untuk menghasilkan air
mineral sejenis aqua tersebut dengan merek dagang yang berbeda-beda.
6. Saluran Distribusi.

Banyak produk yang beredar dan relatif dikenal luas oleh masyarakat
namun terkadang perusahaan kesulitan untuk mendistribusikan produknya.
7. Pemasuk.

Kebutuhan pasar yang sedemikian besar yang menyebabkan banyak


yang dibutuhkan pemasuk, baik untuk kebutuhan pabrik ataupun kebutuhan
kantor-kantor pemerintah atau swasta.
8. Perubahan Lingkungan.

Ide juga dapat muncul dengan adanya perubahan lingkungan. Misalnya


ada perubahan lingkungan sebagai akibat pendirian suatu perguruan tinggi atau
sekolah, maka lingkungan disekitar perguruan tinggi atau sekolah tersebut yang
tadinya merupakan lingkungan tempat tinggal sekarang telah berubah menjadi
lingkungan bisnis yang menunjang kebutuhan tambahan dari adanya perguruan
tinggi atau sekolah tersebut, seperti kebutuhan warung atau restoran,dll.
G. Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan dalam gagasan usaha
Seperti sudah dikemukakan sebelumnya, bahwa sekalipun sudah
dilakukan penelitian melalui studi yang sungguh-sungguh, setiap bisnis atau
usaha yang dijalankan tidaklah menjamin 100% bahwa bisnis atau usaha
tersebut akan berhasil. Ada banyak hal yang menyebabkan usaha tersebut
mengalami kegagalan. Pada akhirnya kegagalan ini akan menyebabkan
kerugian bagi perusahaan.
1. Data dan informasi tidak lengkap
Pada saat melakukan penelitian data dan informasi yang disajikan
kurang lengkap, sehingga hal-hal yang seharusnya menjadi penilaian tidak
ada. Kemudian dapat pula data yang disediakan tidak dapat dipercaya atau
palsu. Oleh karena itu sebelum melakukan studi sebaiknya kumpulkan data
dan informasi selengkap mungkin, melalui berbagai sumber yang ada yang
tentunya dapat dipercaya kebenaran datanya.
2. Tidak teliti
Kegagalan dapat pula disebabkan karena kurang dalam meneliti
dokumen-dokumen yang ada. Oleh karena itu, dalam melatih atau mencari
tenaga yang benar- benar ahli dalam bidangnya, sehingga faktor ketelitian ini
menjadi jaminan. Kecerobohan sekecil apapun akan sangat berpengaruh
terhadap hasil penelitian.
3. Salah perhitungan
Kesalahan dapat pula diakibatkan karena salah dalam melakukan
perhitungan. Misalnya dalam hal penggunaan rumus atau cara menghitung,
sehingga hasil yang dikeluarkan tidak akurat.
4. Pelaksanaan pekerjaan salah
Para pelaksana bisnis dilapangan sangat memegang peranan penting
dalam keberhasilan menjalankan bisnis tersebut. Jika para pelaksana
dilapangan tidak mengerjakan proyek secara benar atau tidak sesuai dengan
pedoman yang telah ditetapkan, maka kemungkinan bisnis tersebut gagal
sangat besar.
5. Kondisi lingkungan
Pada saat melakukan penelitian dan pengukuran semuanya sudah
selesai dengan tepat dan benar, namun dalam perjalanan akibat terjadinya
perubahan lingkungan pada akhirnya berimbas kepada hasil penelitian bisnis.
6. Unsur sengaja
Peneliti sengaja membuat kesalahan yang tidak sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya dengan berbagai sebab.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Lapanga usaha adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/usaha/perusahaan


/ isntansi dimana seseorang bekerja , seperti yang golongkan dalam klasifikasi
lapangan usaha atau kegiatan yang dilakukan satuan-satuan ekonomi untuk
menghasilkan barang dan jasa.

Pemilihan lapangan usaha hendaknya didasarkan pada hal-hal berikut:


1. Factor permintaan dari barang atau jasa yang akan anda tawarkan atau
anda jadikan lapangan usaha.
2. Produk dan jasa yang akan menjadi pilihan merupakan kebutuhan
tersembunyi masyarakat.
3. Produk dan jasa yang akan anda pilih kualitasnya lebih menonjol dari
pesaing anda.

Gagasan usaha dapat dilakukan secara bertahap, artinya jika dilakukan


secara bertahap orang yang ingin menemukan ide atau gagasan akan memulai
dengan melakukan survei lebih dahulu, setelah itu dilakukan pencocokan hasil
survei dengan pengalaman pribadi sebelumnya atau dengan mengkaji hasil
survei berdasarkan referensi yang pernah dibaca. Sehubungan dengan ide atau
gagasan usaha yang sedang dicari ini. Ketiga kegiataan ini sebernanya
merupakan tahapan awal dalam melakukan indentifikasi ide atau gagasan
usaha

B. Saran
Untuk penyempurnaan pembuatan makalah kedepannya, saya
mengharapkan adanya saran dari semua pihak baik dosen maupun seluruh
mahasiswa yang membaca makalah kewirausahaan ini terhadap kekurangan
yang terdapat pada makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Rifq.(januari 3, 2014). Memilih lapangan usaha dan mengembangkan gagasan


usaha. Diperoleh pada 23 november 2017. Dari
https://rifq221091.wordpress.com/2014/01/03/memilih-lapangan-usaha-
dan-mengembangkan-gagasan/
Niswi Ulfini. (maret 21, 2014). Makalah kewirausahaan mencari gagasan usaha.
Diperoleh pada 23 november 2017. Dari
https://niswiulfini.blogspot.co.id/2014/03/makalah-kewirausahaan-
mencari-gagasan.html

Ahmad Anton MK. (8:28 AM). Jenis Jenis Badan Usaha Berdasarkan Lapangan
Usaha. Diperoleh pada 23 november 2017. Dari
http://carirevolusi.blogspot.co.id/2017/03/jenis-badan-usaha-
berdasarkan-lapangan.html

Hamdan Nurachid . (Juli 12, 2015). Ruang Lingkup Kewirausaan. Diperoleh


pada 23 November 2017. Dari
http://www.nurachid.com/2015/07/ruang-lingkup-
kewirausahaan.html

Anda mungkin juga menyukai