Anda di halaman 1dari 2

IV.

1 Pembahasan

Kasein adalah salah satu protein susu yang jumlahnya tinggi yaitu hingga mencapai
80% dari keseluruhan protein yang ada di susu. Begitu kasein memasuki lambung terjadi
penggumpalan (membentuk gel) menjadi satu bagian sehingga menjadi lebih lama
diserap daripada jenis whey protein. Pada orang-orang yang mengalami gangguan
pencernaan atau banyaknya zat toksik di organ pencernaan maka keadaan ini dapat
menimbulkan gejala-gejala alergi seperti ruam kulit, gatal-gatal, muntah, diare, sembelit,
dan mual (Riva, 2008).

Dalam praktikum kali ini dilakukan ekstraksi dan pemurnian protein dari susu skin.
Susu yang digunakan adalah susu merk dancow karena susu ini merupakan susu skin.
Mula-mula disiapkan alat dan bahan kemudian ditimbang susu skin sebanyak 100 gram
dengan menggunakan timbangan analitik kemudian dimasukkan kedalam gelas kimia
dan ditambahkan dengan 300 ml air kran dan dimasukkan juga magnetik stirrer kedalam
gelasn kimia sambil dipanaskan diatas hot plate. Tujuan susu skim dilarutkan dengan 300
ml air dan diletakkan diatas hot plate yaitu u tuk melarutkan susu dan mendapatkan
koloid susu, kemudian dimasukkan juga magnetik stirrer kedalam gelas kimia tujuannya
untuk menghomogenkan larutan susu tersebut atau mempercepat reaksi terbentuknya
larutan susu karena dengan pengadukan maka tumpukan antar partikel mudah terlepas,
kemudian ditambahkan perlahan HCL 10% selama 8 menit. Penambahan HCL 10 %
dilakukan agar tercipta suasana asam pada larutan tersebut. Suasana asam yang
diinginkan adalah pada PH 4,8 karena pada kondisi asam tersebut protein akan
mengendap sehingga dapat diperoleh protein dari susu. Selanjutnya dilakukan
penyaringan dengan corong buchner untuk mendapatkan endapan kasein. Penyaring
buchner digunakan untuk memisahkan filtrat dari sistem campuran dengan cara disedot
atau divakum. Prinsip penyaringan ini yaitu dengtan meminimalisir suatu tekanan
didalam sistem sehingga tekanan diluar sistem (lingkungan) menjadi lebih besar,
sehingga dapat mempercepat proses penyaringan. Penyaringan inipun dilakukan
berulang kali agar endapat yang diperoleh juga maksimal. Namun pada percobaan kali
ini tidak didapatkan atau tidak terbentuk endapan kasein yang diinginkan. Hal ini
dikarenakan belum tercapainya suasana asam yang diinginkan sehingga berpengaruh
pada proses terbentuknya endapan. Dimana dalam buku penuntun ( Biokimia, 2016 )
kasein merupakan phospoprotein yang menunjukan isoelektrik pada PH 4,7. Pada titik
isoeletrik tersebut kasein susu akan mengendap sehingga dapat disaring dengan
penyaring buchner. Sehingga percobaan ini tidak lagi dilanjutkan.

Aplikasi percobaan ini dalam bidang farmasi yaitu, seorang farmasis dapat
menentukan cara ekstraksi dan pemurnian protein susu yang sangat bermanfaat bagi
bidang farmasi.
BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Kasein adalah salah satu protein susu yang jumlahnya tinggi yaitu hingga mencapai
80% dari keseluruhan protein yang ada di susu. Begitu kasein memasuki lambung
terjadi penggumpalan (membentuk gel) menjadi satu bagian sehingga menjadi lebih
lama diserap daripada jenis whey protein.
2. Pada praktikum ini tidak diperoleh hasil, karena tidak terdapat endapan pada susu,
karena tidak tercapai suasana asam pada PH 4,8 yang diinginkan.

V.2 Saran

Sebaiknya alat dan bahan yang ada dilabolatorim harus lebih dilengkapi lagi .

Anda mungkin juga menyukai