Pembimbing :
Ns.Mukhsal Mahdi, S. Kep
A. Data Umum
I. Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 57 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : PNS
Alamat : Ds. Paya Rouh, Lampeuneurut
Diagnosa Medis : Acute Myocardial Infarction Inferior
No CM/REG : 870041/73729
Tanggal Masuk : 15 November 2011
3. Secondary Survey
a. Kepala : normocephali
b. Mata : - Konjungtiva anemis (-)
- Pupil isokor
c. Thorax : I : Thorax simetris, retraksi (-)
P: Fremitus kanan = fremitus kiri
P: sonor (+/+)
A: vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Cardio : I: ictus cordis tidak terlihat
P: ictus cordis teraba di ICS V
P: batas atas jantung ICS III, LMCS
batas kanan jantung ICS V, LPSD
batas kiri jantung ICS V, LMCS
A: BJ I > BJ II
Abdomen : - Simetris, distensi (-)
- Peristaltik > 35 x/i, klien muntah 2x
4. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
- Gula darah puasa : 99 mg/dl (normal 60-110 mg/dl)
- Hemoglobin : 16,1 gr/dl (13-17gr/dl)
- Trombosit : 193.10³/ µl (150-400. 10³/ µl)
- Leukosit : 17,9.10³ /µl (4,1- 10,5. 10³ /µl)
- Hematokrit : 43 % (40- 55%)
- LED : 8 mm/jam (0-15mm/jam)
- Bilirubin direct : 0,37 mg/dl (0-0,25mg/dl)
- SGOT : 81 U/L (0-31 U/L)
- SGPT : 393 U/L (0-37 U/L)
- Alkali fosfatase : 62 U/L (100-290 U/L)
- Protein total : 7,1 U/L (6,3- 8,3 U/L)
- Albumin : 3,1 gr/dl (3,2- 5,2 gr/dl)
- Globulin : 4,0 gr/dl (1,3- 3,2 gr/dl)
- Creatinin darah : 1,2 mg/dl (0,6-1,1 mg/dl)
- Ureum darah : 44 mg/dl ( 20-45 mg/dl)
- Asam urat darah : 7,0 mg/dl ( 3-7 mg/dl)
- Total kolesterol : 212 mg/dl ( <200 mg/dl)
- HDL kolesterol : 63 mg/dl (>45 mg/dl)
- LDL kolesterol : 133 mg/dl (<150 mg/dl)
- Trigliserida : 79 mg/dl ( 30-200 mg/dl)
EKG Interpretasi:
sinus tachichardi with occasional premature ventricular complexes biatrial
enlargement inferior infarct, possibly acute. T wave abnormality, consider lateral
iskemik ACUTE MI
Therapy :
- Clopidogrel (CPG) 1x75 mg
- Aspilet 1x80 mg
- Isorbide Dinitrat (ISDN) 3x5 mg
- Simvastatin 1x40 mg
- Arixtra 2,5 (1x1)
- Laxadin 1x Cth
- Tyarid 2x1
- Zypras 2x0,25 mg
- Antasida 3x CI
- Ambroxol 3x1 cth
- Leveramid 3x1 tab
Patofisologi
Miocard iskemic
Supply O2 ke
miocard menurun
Miocardial O2 demand
\ meningkat Hypoxia seluler
Afterload menurun
Altered cell
Coronary perfusi membran integrity
menurun
Peripheral
vasocontriction
Kontraksi miocard
Diastolic filling menurun
menurun
Cardiac ouput
menurun
Heart rate
meningkat
Arterial pressure
menurun
Respon simpatetic
Ransangan
baroreseptor
ANALISA DATA
No. DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS: Klien mengatakan nyeri dada Iskemik jaringan akibat Nyeri dada
timbul hanya sesekali saat penyempitan arteri
malam hari koroner
DO: Skala nyeri 3, muka meringis
saat nyeri timbul
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri dada berhubungan dengan iskemik jaringan akibat penyempitan arteri koroner
2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan turunnya curah jantung
3. Risiko tinggi penurunan cardiac output berhubungan dengan perubahan irama jantung
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Intervensi Rasionalisasi
a. Anjurkan pasien melaporkan a. Menunda melaporkan nyeri menghambat peredaran
nyeri dengan segera atau memerlukan peningkatan dosis
b. Membantu pasien melakukan b. Membantu dalam penurunan respon atau persepsi
relaksasi nafas dalam nyeri
c. Kolaborasi pemberian c. Dapat menurunkan nyeri hebat, memberikan sedasi,
analgetik dan mengurangi kerja miokardium
e. Pantau asupan cairan dan e. Asupan cairan yang tidak adekuat dapat
haluaran urine, catat berat menurunkan volume sirkulasi yang berdampak
jenis. negatif terhadap perfusi
Intervensi Rasionalisasi
a. Pantau TD, HR dan N, a. Hipotensi dapat terjadi sebagai akibat dari disfungsi
periksa dalam keadaan ventrikel, hipoperfusi miokard dan rangsang vagal.
baring, duduk dan berdiri Sebaliknya, hipertensi juga banyak terjadi yang
(bila memungkinkan) mungkin berhubungan dengan nyeri, cemas,
peningkatan katekolamin dan atau masalah vaskuler
sebelumnya. Hipotensi ortostatik berhubungan
dengan komplikasi GJK. Penurunanan curah
jantung ditunjukkan oleh denyut nadi yang lemah
dan HR yang meningkat.
f. Pertahankan patensi IV- f. Jalur IV yang paten penting untuk pemberian obat
lines/heparin-lok sesuai darurat bila terjadi disritmia atau nyeri dada
indikasi. berulang.
CATATAN PERKEMBANGAN
Dx 2 S : Klien mengeluh ingin BAB tapi tidak bisa keluar, juga mengeluh
perut terasa tidak enak
O : - Kesadaran : compos mentis, GCS 15, E4V5M6
- sianosis (-), akral hangat
- Abdomen teraba keras, bunyi dulness
- Input cairan : 420 cc/hr, output : 820 cc/hari
A : perubahan perfusi jaringan b/d penurunan aliran darah koroner
P: - Pantau perubahan kesadaran/keadaan mental yang tiba-tiba seperti
bingung, letargi, gelisah, syok
- Pantau tanda-tanda sianosis, kulit dingin/lembab
- Pantau fungsi gastrointestinal (anoreksia, penurunan bising usus,
mual-muntah, distensi abdomen dan konstipasi)
- Pantau asupan cairan dan haluaran urine
- Kolaborasi pemberian agen terapeutik yang diperlukan
I: - Mengevaluasi kemampuan membuka mata, respon verbal dan
motorik
- Mengukur suhu klien dan mempalpasi akral tubuh klien
- Mengevaluasi adanya mual muntah, distensi abdomen,
konstipasi
- Menghitung balance cairan klien
- Memberikan obat Clopidogrel (CPG) 1x75 mg, Simvastatin
1x40 mg, Arixtra 2,5 (1x1), Laxadin 1x Cth, Antasida 3x CI,
Leveramid 3x1 tab
E : - Kesadaran compos mentis, GCS 15, T 36,8 C, akral tubuh hangat
- Abdomen teraba keras, dulness
- Balance cairan (-400 cc)
- klien diberikan obat CPG dan arixtra pukul 20.00 wib, Laxadin
pukul 21.00 wib, Simvastatin pukul 22.00, Antasida pukul 06.00
wib
- Masalah belum teratasi, intervensi dilanjutkan
Dx 2
S : Klien mengatakan BAB sudah keluar pagi hari tadi, konsistensi
lunak
O : - Kesadaran : compos mentis, GCS 15, E4V5M6
- sianosis (-), akral hangat
- Input cairan : 400 cc/hr, output : 750 cc/hari
A : perubahan perfusi jaringan b/d penurunan aliran darah koroner
P: - Pantau perubahan kesadaran/keadaan mental yang tiba-tiba seperti
bingung, letargi, gelisah, syok
- Pantau tanda-tanda sianosis, kulit dingin/lembab
- Pantau fungsi gastrointestinal (anoreksia, penurunan bising usus,
mual-muntah, distensi abdomen dan konstipasi)
- Pantau asupan cairan dan haluaran urine
- Kolaborasi pemberian agen terapeutik yang diperlukan
I: - Mengevaluasi kemampuan membuka mata, respon verbal dan
motorik
- Mengukur suhu klien dan mempalpasi akral tubuh klien
- Menghitung balance cairan klien
- Memberikan obat Clopidogrel (CPG) 1x75 mg, Simvastatin
1x40 mg, Arixtra 2,5 (1x1), Laxadin 1x Cth, Antasida 3x CI,
Leveramid 3x1 tab
E : - Kesadaran compos mentis, GCS 15, T 36,8 C, akral tubuh hangat
- Balance cairan (-350 cc)
- Klien diberikan obat CPG dan arixtra pukul 20.00 wib, Laxadin
pukul 21.00 wib, Simvastatin pukul 22.00, Antasida pukul 06.00
wib
- Masalah teratasi, intervensi dilanjutkan