Yang dimaksud dengan kelainan jantung kongenital adalah kelainan structural dan atau
pembuluh darah besar intrathorakal yang dapat menimbulkan gangguan fungsi
kardiovaskuler.
Etiologi
Penyebab terjadinya KJK belum dapat diketahui secara pasti tetapi beberapa factor
diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian KJK.
1. Faktor Prenatal :
* Penyakit Rubella
* Alkoholisme
* Ibu merokok
2. Faktor Genetik
Ø Kadiomegali
Ø Hipertropi
Ø Techicardi
v Curah jantung rendah dengan gejala :
Ø Gangguan pertumbuhan
Ø Intoleransi aktivitas
v Hipertensi Pulmonal
Yaitu hubungan antara ventrikel kanan dan kiri ukurannya bervariasi dapat disertai
kelainan yang lain.
b. Aliran darah pulmonal berkurang yaitu pada Tetralogi of Fallot (TF) & TA.
c. Aliran darah pulmonal meningkat yaitu pada TGA & TAPVD
PENGKAJIAN
Hal yang perlu dikaji
* Riwayat perkawinan, misalnya anak tersebut diinginkan atau tidak untuk mengetahui
kemungkinan minum obat-obatan / ramuan untuk menggugurkan kandungan.
* Riwayat kehamilan, yaitu penyakit yang pernah diderita yang dapat mempengaruhi
proses pertumbuhan janin spt hipertensi, DM, Rubella. Khususnya bila terserang pada
trimester I.
* Penyakit keturunan.
* Palpitasi
* Edema
* Cyanosis
Pemeriksaan fisik
Diagnosa Keperawatan
Ekokardiografi
Ekokardiografi (m-mode, two-dimensional, Doppler) merupakan tes diagnostik non
invasif yang terpilih pada kehamilan dan tidak menimbulkan bahaya terhadap janin.
Prosedur ini akan menyediakan informasi mengenai cadangan kardiovaskular, termasuk
diagnosa definitif dari berbagai kelainan struktural. Transesophageal echocardiography
aman dan berguna untuk menyelidiki kelainan jantung kongenital yang kompleks dan
endokarditis infektif, terutama pada pasien dengan katup prostetik atau pasien yang
sebelumnya menjalani operasi. Perubahan echocardiography normal selama kehamilan
mencakup peningkatan ukuran jantung dan massa ventrikel kiri. Sebuah efusi perikardial
yang kecil dapat tercatat. Penyelidikan lain telah menunjukkan regurgitasi ringan pada
katup, yang tidak memiliki makna klinis. Bagaimanapun, kelainan apapun pada
ekokardiogram membutuhkan evaluasi klinis.
Radiografi dada
Paparan terhadap sinar X, terutama selama trimester pertama, dapat berbahaya
terhadap janin, dan harus dihindari selama kehamilan. Bagaimanapun, radiografi dada
normal dengan memberi penutup pada abdomen memberi dosis sekitar 0,1 rad terhadap
ibu dan hanya sekitar 0,008 rad terhadap janin. Ini berarti janin dapat terpapar terhadap
625 kali radiografi dada sebelum melebihi batas 5 rads untuk durasi pada kehamilan.
Perubahan yang terlihat pada radiografi dada pada kehamilan normal dapat
menggambarkan adanya penyakit jantung. Hal ini mencakup peningkatan ringan ukuran
jantung , pergeseran jantung secara horizontal yang meningkat seiring gestasi, batas
jantung kiri dan supply pembuluh darah pulmonal yang penuh seiring pembesaran palsu
(pseudoenlargement) di atrium kiri yang berkaitan dengan lordosis tulang belakang.
Radioisotope scanning
Radioisotope scan, seperti thallium scan atau positron emission tomography,
menggunakan paparan terhadap irradiasi sehingga berpotensi mendatangkan resiko pada
kehamilan. Informasi yang sama dapat diperoleh menggunakan modalitas lain seperti
stress echocardiography, yang tidak menggunakan radiasi. Uji latih dapat dilakukan
secara aman pada kehamilan untuk menduga penyakit jantung iskemik atau kapasitas
fungsional. Bradikardi janin telah dilaporkan dengan uji maksimal dan untuk itu pasien
tidak diizinkan untuk melebihi 75% dari heart rate maksimalnya.
Invasive investigations
Kateterisasi jantung menghasilkan paparan sekitar 0,005 rads pada janin yang telah
dilindungi penutup. Jika kateterisasi jantung diperlukan, akses dari arteri radialis atau
arteri brakialis sebaiknya digunakan daripada pendekatan dari arteri femoral, yang berarti
paparan radiasi yang lebih sedikit terhadap janin. Akses dari arteri radialis sekarang lebih
populer daripada pendekatan dari arteri brakhialis, dengan kateter yang lebih kecil dan
bentuk balon dan stent yang lebih baik, percutaneous transluminal coronary angioplasty
(PTCA) dapat dibawa keluar secara aman melalui rute arteri radialis, jika diperlukan.
KESIMPULAN
Perencanaan waktu dan proses persalinan, analgesia dan anestesia, pengawasan
ketat jantung dan lokasi persalinan harus direncanakan dengan baik, terutama pada
pasien dengan penyakit yang berat. Pendekatan tim, termasuk pasien, sangat penting
dalam proses membuat keputusan. Secara umum, persalinan normal per vaginam dengan
analgesia yang efektif dan kala II yang cepat dan difasilitasi ( dengan forceps atau
ekstraksi vacuum) lebih dipilih. Operasi caesar dilakukan untuk indikasi obstetri dan
kondisi jantung yang spesifik. Kehilangan darah saat persalinan hendaknya diminimalkan
dan diganti dengan segera jika diperlukan. Perawatan postpartum hendaknya mencakup
early ambulation, perhatian pada masalah neonatal, dan pertimbangan kontrasepsi.
POIN-POIN PRAKTIS
Perubahan fisiologis normal
Perubahan hemodinamik dalam muncul selama kehamilan dan persalinan.
Volume plasma meningkat 50%.
Peningkatan denyut nadi dan stroke volume meningkatkan cardiac output 45%.
Autotransfusi sebanyak 500 ml darah muncul selama persalinan.
Denyut nadi, stroke volume, dan cardiac output kembali normal dalam 2 minggu setelah
persalinan.
Patofisiologi
Lesi katup regurgitasi dan pirau kiri ke kanan yang ringan/sedang ditoleransi lebih baik
berkenaan dengan penurunan tahanan perifer total.
Lesi katup stenosis, hipertensi pulmonal dan pirau kanan-kiri, ditoleransi dengan buruk.
Penyelidikan
EKG dan echocardiography aman pada kehamilan.
Radiasi ion hendaknya dihindari, dan bila memungkinkan, penutup di daerah pelvis harus
digunakan.