REVIEW JURNAL
Disusun oleh:
Ahmad Dzicky Jaisyllah 151710101130
THP - A
c. RP-HPLC
Menggunakan kolom semipreparasi Kromasil 100-5-C18 berukuran
4,6x250 mm untuk pemurnian selanjutnya. Fraksi yang dihasilkan dari filtrasi gel
dialirkan dengan asetonitril dengan konsentrasi 5-100% selama 60 menit dengan
kecepatan aliran 1,0 mL/menit dan elusi yang dideteksi pada panjang gelombang
220 nm. Elusi yang dihasilkan digunakan untuk analisa peptida.
KESIMPULAN
Penelitian ini adalah penelitian pertama untuk menyampaikan pemurnian
dan identifikasi peptida antioksidan biji ceri China dengan hidrolisat enzimatis.
Dua peptida dengan aktivitas antioksidan tertinggi yaitu Phe-Pro-Glu-Leu-Leu-Ile
dan Val-Phe-Ala-Ala-Leu. Kedua peptida tersebut diketahui baik untuk aktivitas
penangkapan radikal DPPH, radikal hidroksil, radikal ABTS. Hl ini menunjukkan
peptida tersebut berpotensi bisa digunakan sebagai antioksidan alami.
Kesehatan manusia terus menerus mengalami berbagai radikal bebas dan
stres oksidatifdari faktor eksogen atau endogen yang mungkin bisa menyebabkan
ketidak seimbangan homeostasis jika Radikal bebas tidak segera dihilangkan dan
dampak yang tidak diinginkan pada sel, jaringan dan DNA (Kryston, radikal
bebas tidak segera dihilangkan dan dampak yang tidak diinginkan pada sel,
jaringan dan DNA. Antioksidan alami yang diekstrak dari hewan dan tumbuhan
dapat meningkatkan nilai gizi ketika ditambahkan ke dalam makanan, dan juga
melindungi tubuh dari stres oksidatif ketika dikonsumsi. Dalam hal ini, hidrolisis
enzimatik dapat digunakan untuk memperoleh peptida antioksidan karena
keuntungan atas hidrolisis kimia, seperti ramah lingkungan, spesifisitas dan
keselamatan. Banyak peptida antioksidan yang diidentifikasi dari protein makanan
yang berasal dari sumber hewani seperti benang fi n bream produk sampingan
pengolahan surimi, protein putih telur, protein susu, Sphyrna lewini otot, nila
gelatinDan dari asal tanaman seperti bibit Cina daun bawang, glutenmeal jagung,
Zizyphus jujube buah-buahan, makanan kacang hijau. Salah satu produk samping
olahan pangan yang digunakan yaitu biji buah ceri China (Prunus pseudocerasus
Lindl.). dalam penenlitian ini, hidrolisat protein biji ceri China (CPH) dan peptida
yang telah dimurnikan diuji kandungan antioksidannya.