MANAJEMEN KONFLIK (Contoh Kasus yang penyelesaiannya dilakukan oleh ‘OMBUDSMAN’)
OLEH:
NUR SYAUQINA AHMAD
1193140044
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2014 Ombudsman Republik Indonesia merupakan lembaga Negara yang mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh penyelenggara Negara dan pemerintahan termasuk yang diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dan Badan Hukum Milik Negara serta badan swasta atau perseorangan yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja Negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah.
Ombudsman Republik Indonesia berfungsi mengawasi tugas
penyelenggaraan Negara untuk melindungi masyarakat berkenaan dengan pelayanan kepada masyarakat. Tugas yang harus dilakukan oleh ombudsman meliputi kegiatan melayani, menerima dan menindaklanjuti laporan masyarakat dan kerjasama dengan lembaga-lembaha Negara, lembaga swasta masyarakat dan badan ombudsman, serta melakukan tugas-tugas lain mencapai tujuan Ombudsman Republik Indonesia maupun melakulan invertigasii atas inisiatif sendiri. Contoh Kasus yang penyelesaiannya dilakukan oleh OMBUDSMAN Republik Indonesia, adalah:
Yogyakarta Praktek Mal-administrasi (penyimpangan administrasi) dalam
pelayanan publik oleh penyelenggara negara di daerah masih marak. Penyelenggara negara belum berniat menindaklanjuti dan menyelesaikan secara langsung laporan keluhan dari masyarakat. "Terbukti saat ini, pelayanan publik di Indonesia yang dinilai beberapa lembaga surve y internasional masih terburuk di Asia dalam hal pelayanan umum, misalnya dalam hal pelayanan bisnis," kata Anggota Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Teten Masduki dalam Diskusi Publik 'Wajah Baru ORI, Mencari Sosok Anggota Ideal', di ruang Multimedia Fakultas Hukum (FH) Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (9/2/2009). Selain masalah buruknya pelayanan publik, kata Teten, sistem pengadilan Indonesia juga dianggap paling buruk dari sepuluh negara di Asia dan termasuk ke dalam 5 negara terkorup di 178 negara. Karena itu Teten menyarankan agar masyarakat tidak segan-segan melaporkan ke lembaga ORI jika menemukan praktik maladministrasi dalam pelayanan publik, baik di tingkat pusat hingga daerah, di BUMN maupun BUMD. Sebab sumber dana operasional penyelenggaraan negara itu sebagian besar berasal dari APBN.